Anda di halaman 1dari 31

K3 PESTISIDA

PENDAHULUAN

• Tenaga kerja berhak mendapat kan


perlindungan termasuk dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) baik sebelum, selama dan
setelah melakukan pekerjaan  

• Ruang Lingkup pengelolaan pestisida


yang luas, sehingga Menteri
Pertanian perlu dibantu oleh suatu
lembaga non struktural yaitu Komisi
Pestisida.
Dasar Hukum K3 Pestisida

• UU No 03 Tahun 1951 tentang Pengawasan


Perburuhan
• UU No 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
• UU No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
• PP No 07 tahun 1973 tentang Pengawasan,
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan
Pestisida
• Permenaker No 03 tahun 1986
Dasar K3 Pestisida

“ Pestisida adalah semua zat kimia dan


bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk memberantas hama hama,
binatang – binatang yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia.”

=
Jenis dan Klasifikasi Pestisida

Berdasarkan sasaran penggunaan:


1. Insektisida = Serangga
2. Rodentisida = Binatang Pengerat
3. Herbisida = Tanaman penganggu
4. Fungisida = Cendawan/Jamur
5. Akarisida = Tungau
6. Bakterisida = Bakteri
7. Moluskisida = Siput
8. Nematosida= Cacing
Jenis dan Klasifikasi Pestisida

Berdasarkan jalan masuk:


1. Racun perut / lambung
2. Racun kontak
3. Racun nafas
Jenis dan Klasifikasi Pestisida

Berdasarkan bentuknya:
1. EC (Emulsifiable
Concentrate)
2. WP (Wettable Powder)
3. SP (Soluble Powder)
4. GR (Granule)
5. WG (Water Granule)
6. BB (Bait Block)
Jenis dan Klasifikasi Pestisida
Berdasarkan stuktur kimia:
1. Organoklorin = Menganggu susunan syaraf dan larut
dalam lemak
2. Organofosfat = Menghambat enzim cholinesterase pada
syaraf dan menghalangi penyampaian
rangsangan syaraf kelenjar dan otot –
otot yang bersifat irreversible
3. Karbamat = Menghambat enzim cholinesterase darah
(sama dengan OP) yang bersifat
reversible
4. Piretroid = Melumpuhkan system syaraf serangga
5. Neonikotinoid = Menargetkan system saraf serangga dan
Mengganggu pengiriman impuls saraf
Label Bahaya Pestisida
Syarat – syarat K3 untuk tenaga kerja
yang mengelola Pestisida:

1. Berumur lebih dari 18 tahun.


2. Telah menjalanan pemeriksaan kesehatan (sesuai
dengan Permenaketrans No.02/MEN/1980 meliputi
pemeriksaan awal, berkala dan khusus)
3. Telah mendapatkan penjelasan tentang cara
pengelolaan pestisida serta latihan P3K
4. Tidak boleh mengalami paparan langsung lebih dari
5 jam sehari dan 30 jam seminggu
5. Memakai alat pelindung diri yang sesuai
Syarat – syarat K3 untuk tenaga kerja
yang mengelola Pestisida:

5. Menjaga kebersihan badan, pakaian, alat pelindung


diri, perlengkapan kerja, tempat kerja
6. Dalam melakukan penyemprotan tidak boleh
menggunakan pestisida dalam bentuk debu
7. Tenaga kerja tidak boleh dalam keadaan mabuk
atau kekurangan lain baik fisik maupun mental
yang mungkin dapat membahayakan
8. Tenaga kerja yang luka atau mempunyai penyakit
kulit dilarang bekerja, kecuali bila dilakukan
tindakan perlindungan.
Pestisida
Yang Digunakan
Contrac 0,005 BB

1. Rodentisida berbahan aktif


Bromadiolon 0,005%.
2. Bersifat antikoagulan.
3. Dosis pemakaiannya 3-16
blok/station.
Quickbayt 10 WG

1. Insektisida berbahan aktif


Imidakloprid 10%.
2. Bersifat racun kontak dan
lambung.
3. Dosis pemakaiannya 62,5 gram /
600 ml air.
Maxforce Forte 0,05 GEL

1. Insektisida berbahan aktif


Fipronil 0,05%.
2. Bersifat racun perut.
3. Dosis pemakaiannya 1 – 2 tetes
(30-60 mgr / m2).
Maxforce Quantum 0,03 RB

1. Insektisida berbahan aktif


imidacloprid 0,03%.
2. Bersifat racun perut.
3. Dosis pemakaiannya 1 – 2 tetes
(0,3 gr / m2).
Smash 100 EC

1. Insektisida berbahan aktif


Sipermetrin 100 g/l.
2. Bersifat racun kontak dan
lambung.
3. Dosis pemakaiannya 20 ml / 1 L
air.
Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri atau
Personal Protective Equipment (PPE)
Alat Pelindung Diri
Jenis Perlengkapan Pelindung SIMBOL NAMA ALAT
Jenis Klasifikasi
Perlengkapan Pestisida 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Sepatu Boot/Safety

2 Sepatu Kanvas
1a + + + + + + +*
Baju Terusan Lengan
3 panjang dan Celana
1b + + + + + + +*
Penanganan Panjang (Coverall)
Pestisida
II + + + + + + +* 4 Topi

5 Sarung Tangan Karet


III - + + + + + + +*
6 Apron/Celemek
II - + + + - - - +
Penyemprotan 7 Pelindung Muka
didalam gedung
III - +** + + - - - + 8 Masker

+ Harus Digunakan
1a + + + + - + +*
- Tidak Perlu
1b + + + + + - + +*
Penyemprotan Bila Tidak Menggunakan
diluar gedung *
Pelindung Muka
II - + + + - - - +
Bila Tidak Memakai Sepatu
**
III - + + + - - - - Boot
Bagaimana pengelola pestisida
dapat terpapar?

Melalui kontaminasi kulit


1. Menyimpan, memindahkan dan
membawa pestisida
2. Menakar dan mencampurkan pestisida
3. Mengaplikasikan terutama pada saat
penyemprotan
4. Mencuci alat alat pestisida
Bagaimana pengelola pestisida
dapat terpapar?

Melalui kontaminasi pencernaan


1. Makan, minum dan merokok ketika
bekerja dengan pestisida
2. Meniup nozzle alat yang tersumbat
dengan mulut
3. Droplet atau ceceran pestisida masuk
kedalam mulut
Bagaimana pengelola pestisida
dapat terpapar?

Melalui kontaminasi saluran pernafasan

1. Melakukan penyemprotan didalam


ruangan yang sirkulasi udaranya kurang
baik
2. Melakukan treatment dengan pestisida
dalam bentuk gas (fumigant)
3. Melakukan treatment dengan alat yang
mengeluarkan droplet ukuran kecil
(Aerosol) dan terhirup
Tanda dan Gejala Potensi Keracunan Akut

1. Bola mata menunjuk 5. Kepala dan Mata


ke satu titik mengalami sakit kepala,
2. Hidung dan Mulut masalah penglihatan,
mengeluarkan Ingus dan bola mata mengecil
Air Liur 6. Kaki dan tangan
3. Dada dan Paru Paru kejang otot atau sakit
mengalami sakit, sulit 7. Tangan kuku tangan
bernafas, batuk rusak, jari mati rasa
4. Perut mengalami sakit, 8. Perut gatal, ruam,
diare, mual dan muntah bengkak, memerah
Petunjuk Pertolongan Pertama

1. Jika gejala keracunan mulai terasa, berhenti


bekerja dengan pestisida dan segera periksa
lanjutan, dengan data pendukung (Nama
Pestisida, frekuensi, lama kontak dan
membawa label pestisida)
2. Jika rambut, kulit dan pakaian terkena pestisida
segera cuci dengan sabun dan air yang mengalir
Petunjuk Pertolongan Pertama

3. Jika terkena mata segera cuci dengan air mengalir


minimal 15 menit secara terus menerus dan tidak
boleh menggosok mata
4. Jika debu, bubuk, uap, gas atau droplet terhisap
pernafasan, penderita dibawa ke temoat udara
terbuka, pakaian dilonggarkan.
Petunjuk Pertolongan Pertama

5. Jika pestisida tertelan dan penderita sadar maka


segera muntahkan dan segera minum larutan
garam dapur, dan posisikan kepala lebih rendah
dari dada agar muntahan tidak masuk kedalam
paru-paru

6. Segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat


untuk dilakukan penanganan lebih lanjut
Petunjuk Pertolongan Pertama
Khusus untuk Pencernaan

1. Berikan anti racun, putih telur, susu atau air yang


banyak untuk menurunkan kadar racun
2. Jangan memberikan susu pada keracunan yang
mengandung Fosfat bisa menyebabkan reaksi
dengan susu
3. Mengeluarkan racun dalam rangsangan muntah
hanya efektif dalam 4 jam pertama
4. Rangsangan muntah jangan dilakukan jika menelan
asam basa kuat, minyak tanah, korban kejang dan
korban tidak sadar
Bekerja dengan aman seperti
bernafas, jika kita tidak
melakukannya maka kita
akan mati

Berharap saja tidak akan


membuat anda cukup untuk
selamat dari kecelakan

“Alat Alat Rusak bisa


diganti, sedangkan Anda
tidak bisa diganti”

Anda mungkin juga menyukai