Anda di halaman 1dari 32

Analisis Kualitatif

Anorganik
(Analisis anion-kation)

Dasar/Prinsip Reaksi yang Mendasari Pemisahan


Kation dan Anion

Reaksi pengendapan
(1)

Ksp adalah tetapan kesetimbangan untuk


kelarutan suatu senyawa ionik yang sukar larut.
MmAn(s)

m M+(aq) + n A-(aq)
Ksp = [M+]m [A-]n

Suatu larutan jenuh perak klorida


mengandung 0,0015 g zat terlarut
dalam 1 liter. Hitung Ksp, bila
diketahui
Mr
+ AgCl- = 143,3 !
AgCl
Ag
+ Cl
K = [Ag+] [Cl-]
Copyright
: hendri.apt@gmail.com
(s)

(aq)

(aq)

sp

Reaksi pengendapan
(2)
Prediksi terbentuknya endapan: Q vs K
sp

sp

Harga Ksp, dapat dibandingkan dengan harga hasil kali


konsentrasi ion-ionnya, Qsp untuk mengetahui apakah larutan
sudah membentuk endapan atau belum.
Qsp = Ksp: pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.
Qsp > Ksp: endapan akan terbentuk.
Qsp< Ksp: Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang terbentuk.

Redoks

reaksi pembentukan
kompleks

(merah
darah)
7

Analisis cara kering

Pemeriksaan warna nyala logam


sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat,
beberapa kristal dipijarkan menggunakan kawat
platina (Pt) di atas bunsen.

Tes manik boraks, fosfat


Mutiara boraks atau fosfat dapat dibuat pada

bagian lup kawat ose yang biasa digunakan


untuk tes nyala
Warna mutiara pada nyala oksidasi diamati

dpada waktu panas dan dingin, kemudian


mutiara dipanaskan pada nyala reduksi dan
diamati dalam keadaan panas maupun dingin

Mutiara boraks

Boraks Na2B4O7.10 H2O bila dipanaskan akan


kehilanga air hablur dan berubah menjadi B2O3
Mutiara-mutiara yang berwarna khas dapat
dihasilkan ddari garam-garam yang medngandung
tembaga, besi, kromium, mangan dan nikel
Bila zatnya berwarana putih maka boraks ddiganti

dengan garam fosfat, Na(NH4)HPO4.4H20 yang


sesudah dipanaskan akan kehilangan NH3 Dan
H2O dan berubah jadi NaPO3
10

Cara kerja
Kawat ose dibersihkan dengan HCl pekat
Lalu dicelupkan ke dalam bubuk borax
Dipanaskan pada nyala bunsen sampai boraks

meleleh membentuk manik boraks


Manik dicelupkan ke dalam cuplikan sampel, lalu
dipanaskan kembali pada nyala bunsen
Logam yang bereaksi dengan borat membentuk
warna manik
Cr : hijau, Co : biru, Cu: biru-hijau, Fe : kuning
sampai coklat, Mn : violet, Ni : coklat kemerahan
11

Tes Reduksi Arang Kayu


Ddilakuakn pada sebongkah arang yang

ddikeruk membentuk rongga kecil. Sedikit zat


dditaruh di dalam rongga dan dapat dipanasi
pada nyala oksidasi
Garam kristalin akan pecah menjadi bagian-

bagian kecil. Pembakaran menandakan


adanya zat-zat pengoksidasi (nitrat, nitrit,
klorat,dsb)

12

Analisis kation Golongan I


Garam
klorida :
larut dalam suhu
panas

atau dengan H2SO4


memebentuk endapan putih
PbSO4

13

Pemisahan kation golongan II


Mengenda
p sebagai
senyawa

Warna
endapan

HgS

hitam

CuS

hitam

CdS

kuning

Bi2S3

coklat

As2S3

kuning

Sb2S3

Merah
jingga

kuning

Sb2S3

jingga

coklat

SnS2

kuning

As2S5

SnS

Mengenda Warna
p sebagai endapan
senyawa

14

Pemisahan kation golongan III


Mengenda
p sebagai
senyawa

Warna
endapan

Mengenda Warna
p sebagai endapan
senyawa

FeS

hitam

MnS

merah

ZnS

putih

Al(OH)3

putih

Cr(OH)3

hijau

CoS

hitam

NiS

hitam

SnS2

kuning

15

Pemisahan kation golongan IV


Mengenda
p sebagai
senyawa

Warna
endapan

CaCO3

putih

SrCO3

putih

Mengenda Warna
p sebagai endapan
senyawa
BaCO3

putih

16

Kation Golongan V
Golongan sisa : Mg2+, K+, Na+, NH4+
Yaitu kation yang tidak mengendap bersama

- kation gol I sebagai garam klorida


- kation gol II sebagai sulfida
- kation golongan III sebagai sulfida atau
hidroksida
- kation golongan IV sebagai garam karbonat

Analisis kation Golongan


II
Katio
n
Hg2+

Pb2+

Bi3+
Cu2+
dan
Cd2+

Pemisahan

Identifikasi

Keterangan

+ asam nitrat Endapan HgS


merkuri tidak
(hitam)
larut yang lain
Reduksi oleh Sn2+
larut
Hg2Cl2 (putih)
PbSO4 sangat
tidak larut
dalam air

+ amonium
asetat Pbasetat + K2CrO4
PbCrO4
(kuning)

NH4OH berlebih Reduksi Bi(OH)3


Bi(OH)3 tidak logam Bi
larut
(hitam)
NH4OH berlebih Larutan Cu (biru)
Cu(NH3)42+ , [Cu2Fe(CN)6]
Cd(OH)2 larut
Copyright : (merah)
hendri.apt@gmail.com

18

Analisis kation Golongan


III
Katio
n
Fe2+

Co2+

Mn2+

Al3+
dan
Cr3+

Pemisahan

Identifikasi

H2SO4
hidoksida besi
larut

K4Fe(CN)6 (biru
prusian)
Fe(SCN)63(merah)

H2SO4
hidoksida Co
lambat larut

+ KSCN dalam
alkohol
kompleks
Co(SCN)2- (biru),

H2SO4
hidoksida Mn
lambat laru

Oksidasi Mn2+
MnO4- (ungu dg
NaBiO3)

Keterangan

perlu ditambah NaF


FeF63- (tidak berwarna)

+ NaOH
larut

+ asam nitrat +
cromat
Cr2O72- (jingga)
+ NH4(OH)
Copyright : hendri.apt@gmail.com
endapan Al

19

Analisis kation Golongan


IV
Katio
n

Ca2+

Ba2+

Pemisahan
H2SO4 kalsium
sulfat agak larut, +
amonium oksalat
Ca-oksalat sangat
tidak larut
H2SO4 barium
sulfat sangat tidak
larut dalam air

Identifikasi

Ca-oksalat
(endapan putih)

Keterangan
Larutan dibuat basa
untuk mencegah
kelarutan Ca-oksalat

+ Amonium sulfat
endapan
barium (putih)
Uji nyala nyala
hijau kekuningan

Copyright : hendri.apt@gmail.com

20

Analisis kation Golongan


V
Katio
n

Mg2+

Na+
,K+
,NH4+

Pemisahan

Identifikasi

+ Na2HPO4
keadaan basa
MgNH4PO4
(mengendap)

+ pereaksi magneson
I / II + NaOH
Mg(OH)2 (putih)
mengadsorbsi
magneson (biru)

Tidak
mengendap
dengan
pereaksipereaksi
sebelumnya

Uji nyala nyala


Na+ (kuning), K+
(merah keunguan)
Gas NH4+ (bau
amoniak)

Copyright : hendri.apt@gmail.com

Keterangan

21

Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan

kation-kation logam berat, pemeriksaan anion


menggunakan larutan ekstrak soda
Larutan ekstrak soda dibuat dengan

memasak cuplikan dalam larutan Na2CO3


jenuh selama 10 menit, lalu disaring.
Filtrat yang diperoleh disebut ekstrak
soda
22

Fungsi larutan ekstrak soda


1. mengendapkan kation logam berat

Pada pemanasan dengan penambahan


Na2CO3, Ion-ion logam ddiendapkan dalam
bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan
karbonat basa
2. Mempertinggi kelarutan anion

23

Analisis Ion Pengoksidasi


ES yang telah diasamkan dengan H2SO4

encer ditambahkan dedngan hati-hati 1-2


tetes larutan difenilamin dalam H2SO4 pekat
Warna biru menandakan adanya anion yang
dapat mengoksidasi : NO3-, NO2-, ClO-, ClO3-,
CrO4-, MnO4-

24

Analisis Ion Pereduksi


ES + H2SO4 + KMnO4, jika warna KMnO4

hilang (ungu menjadi hilang) maka terdapat


ion pereduksi

25

Identifikasi anion dari sampel


langsung
Asetat (CH3COO-)
Karbonat (CO3-)
Bikarbonat (HCO3-)

26

Asetat (CH3COO-)
Sedikit sampel ddimasukkan ke dalam mortir,

lalu digerus bersama dengan KHSO4


Bila Timbul bau cuka, maka ada anion asetat

27

Karbonat (CO3-)
Sampel padatan, di+ HCl, lalu dikenakan air

barit (bila perlu diberi pemanasan


Sampel cairan, di+ BaCl2 atau CaCl2 terjadi
endapan putih yang dapat larut dalam air
mineral
sampel cairan di+ 1-2 tetes larutan AgNO3
terjadi endddapan putih yang larut dalam
HNO3 encer

28

Bikarbonat (HCO3-)
Sampel larutan +lar. MgSO4, dipanaskan,

terjadi endapan putih


Sampel larutan dipanaskan. Uap yang timbul
dikenakan padda air barit. Timbulnya
kekeruhan putih menandakan adanya ion
bikarboanat
Sampel padatan dipanaskan dalam tabung
reaksi yang kering, sisa pemanasan sdetelah
dingin di+HCl encer. Gas yang timbul
dikenakan pada air barit
29

Analisis Anion

Golongan sulfat + pereaksi BaCl2 garam barium tak larut air berwarna putih,
kecuali BaCr2O4 (kuning)
Golongan halida + asam nitrat + perak nitrat garam perak tak larut air
berwarna :

31

32

Anda mungkin juga menyukai