Anda di halaman 1dari 15

PENGATURAN HASIL

(Yield Regulation)

Bahan Kuliah Manajemen Hutan


Departemen Manajemen Hutan 2015
1

Pokok Bahasan
Kenapa

diperlukan?
Bagaimana dilakukan?
Bagaimana praktek yg telah berjalan?
Bagaimana seharusnya dilakukan?

Masalah
Telah terjadi penurunan luas dan kualitas
hutan di Indonesia, yg berakibat jumlah kayu
tersedia untuk panenan siklus tebang kedua
jauh lebih rendah dari yg diharapkan.

Akar permasalahan
Pemanenan

yang berlebihan
Dasar perhitungan yg tdk akurat dlm
penentuan AAC dan pertumbuhannya
kembali
Kegagalan mengurangi kerusakan akibat
penebangan

Pengaturan hasil merupakan inti/core strategi manajemen


jangka panjang dalam mencapai kelestarian hasil dan
kelestarian pengusahaan hutan.
Pengaturan hasil harus dipakai utk mempertemukan berbagai
tujuan pengelolaan (tujuan ekonomi, ekologi, dan sosial).
Tujuan pengelolaan di hutan produksi adalah mencapai hasil
panen (kayu) yg lestari, ditunjukkan oleh panen yg merata
sepanjang waktu yg ditetapkan atas dasar kondisi dan
kemampuan regenerasi hutannya.
Pengaturan hasil harus menyesuaikan tingkat pemanenan dg
kondisi hutan, serta memaksimalkan nilai-nilai ekologis,
konservasi dan sosial untuk mencapai manfaat lingkungan &
sosial lewat suatu sistem produksi (the maximisation of the
ecological and social benefits of production forest).
5

Pengertian & definisi

Hasil adalah jumlah kayu yang dapat dipanen


dari suatu tegakan hutan, baik berupa hasil akhir,
maupun hasil antara.
Hasil tahunan harus sesuai dengan kemampuan
produktivitas hutan (panen = riap).
Hasil dapat dibedakan : tangible benefit dan
intangible benefit
Pengaturan hasil adalah cara untuk menentukan
besarnya hasil yang dapat dipungut dalam suatu
management plan, meliputi dimana, kapan dan
bagaimana hasil tersebut dipanen/dipungut.
6

Tujuan Pengaturan Hasil


Tujuan

pengaturan hasil hutan adalah meningkatkan


kelestarian hasil, dengan mengontrol pertumbuhan
dan mengurangi growing stock.
Hasil yg diperoleh berupa kayu maupun non-kayu.
Dalam pembahasan yg dimaksud hasil adalah hasil
kayu.
Pengaturan hasil kayu menjadi sangat penting, karena
hampir semua ekses yang ditimbulkan dalam kelola
hutan produksi (masalah lingkungan) bersumber dari
adanya pemanenan kayu.
7

Berbagai alasan dilakukannya penebangan


yg akan mempengaruhi cara penebangan &
pengaturannya

Menyediakan kayu yang dibutuhkan konsumen (persyaratan


konsumen : jenis, ukuran dan kualitas produk yang dihasilkan)
Memelihara tegakan persediaan utk meningkatkan kapasitas
produksi yang diharapkan (mis lewat penjarangan).
Menyesuaikan jumlah dan bentuk tegakan persediaan yg paling
tepat agar lebih sesuai dg tujuan pengelolaan (mis melalui
penyesuaian klas umur/ukuran).
Penebangan untuk tujuan perlindungan (misal untuk pengendalian
hama dan penyakit).
8

Metode-metode pengaturan hasil


Pengaturan hasil mencakup:
1. Penetapan jumlah hasil yg akan diperoleh.
2. Proporsi hasil atas hasil antara dan hasil akhir.
3. Penyusunan rencana panen (dimana, kapan, bagaimana).
Pemilihan metode akan tergantung pada:
Keadaan tegakan persediaan (growing stock)
Sistem silvikultur yg dipakai (polycyclic or monocyclic
system)
Tingkat informasi sumberdaya yg diketahui (volume, riap,
rotasi).
9

Pendekatan metode pengaturan hasil


Secara garis besar dibedakan atas:
Pendekatan menggunakan rumus/formula
(sering disebut dengan pendekatan klasik)
Pendekatan dengan teknik simulasi
(pendekatan dinamik)

10

Informasi apa yg dibutuhkan


dalam pengaturan hasil ?
Batas

permanen unit pengelolaan hutan


Status hutan dan potensinya berdasarkan
inventarisasi hutan statis.
Informasi spasial yang menggambarkan
penyebaran dan variasi tegakan yg potensial.
Informasi mengenai dinamika dan
pertumbuhan hutan.
11

12

Pengelompokan Tegakan
dilihat dari sisi manajemen tegakan
Tegakan

seumur (even-aged stand)


Tegakan tidak seumur (uneven-aged stand)

13

Keputusan yang diperlukan dalam


manajemen tegakan seumur
Umur

daur
Penjarangan komersial
Jenis-jenis utk permudaan
Penyiapan lahan dan metode regenerasi
Perlakuan budidaya lain (thinning,
pembebasan, pemupukan dll)
14

Keputusan yang diperlukan dalam


manajemen tegakan tidak seumur

Siklus tebang
Tingkat pencadangan growing stock (reserve g.s)
Struktur tegakan
Prosedur-prosedur yang lestari
Jenis-jenis utk permudaan
Penyiapan lahan dan metode regenerasi
Perlakuan budidaya lain (pembebasan, pemupukan
dll)
15

Anda mungkin juga menyukai