18 Juni 2015
Ricky Ferdian
IDENTITAS
Nama
: Ny. S
Umur
: 49 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Alamat
: Sukoharjo
Status Perkawinan
: Menikah
Tanggal Masuk RS
: 16 Juni 2015
Tanggal Pemeriksaan
: 25 Juni 2015
Autoanamnesis
Anamnesis
Alloanamnesis
RIWAYAT PENYAKIT
2 hari SMRS, pasien mengeluh badan terasa pegal dan
terdapat luka di telapak kaki sebela kanan. Badan pegal
semakin memberat dari hari ke hari dan mengganggu
dalam aktivitas pasien dalam sehari-hari. Pasien mengaku
kalau jumlah makan bertambah tetapi berat badan tetap
turun, pasien juga mengaku kalau pasien sangat sering
pipis dibandingkan biasanya. Pasien kadang kadang
sesak dan batuk berdahak. Pasien juga mengeluh pusing,
sensasi pusing berdenyut, lokasi diseluruh kepala, pusing
hilang timbul. Pasien juga mengeluh mual tetapi tidak
sampai muntah dan merasa nyeri dibagian ulu hati.
yg
Asma
R. Alergi
R. Opname
R. Operasi
R. Trauma
RIWAYAT PRIBADI
Merokok
: disangkal
Makan pedas : diakui (frekuensi kadang-kadang)
Minum kopi
: disangkal
Minum teh : diakui (frekuensi kadang-kadang)
Minum alkohol
: disangkal
Minum jamu : disangkal
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat Keluarga sakit serupa
: Disangkal
Riwayat keluarga : Hipertensi (-), DM (+) nenek
pasien , Jantung (-), Liver (-)
Riwayat atopi
: Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Gizi
Vital sign
TD
: 150/70
N : 88x/m
RR
:235x/m
S : 36,8 C
: Kesan kurang
Kepala :
Pulmo
Inspeksi
Statis
Dinamis
Palpasi
Statis
Dinamis
Perkusi
Kanan : Sonor
Kiri
: sonor, mulai redup sesuai pada batas jantung, batas paru hati di
Spatium Inter Costale (SIC) VI linea medioclavicularis dextra.
Auskultasi
Kanan : suara dasar vesikuler normal, suara tambahan ronchi basah kasar (-),
ronchi basah halus (-) , wheezing (-).
Kiri : suara dasar vesikuler normal, suara tambahan ronchi basah kasar (-),
ronchi basah halus (-) , wheezing (-).
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis kuat angkat
Perkusi : Batas jantung :
Abdomen
Inspeksi
Dinding perut lebih rendah di banding dinding
thorak, distended (-), sikatrik (-), stria (-).
Auscultasi
Peristaltik (+) normal
Perkusi
Timpani, pekak alih (-)
Palpasi
Supel, nyeri tekan (-). Hepar tidak teraba
membesar. Lien tidak teraba membesar.
Ekstremitas
Akral hangat
Oedem ext. sup et inf (-/-)
Pitting oedem (-/-)
Clubbing finger (-/-)
Palmar eritema (-)
Hasil Lab
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
WBC
5.6
4.0-10.0
Lymph#
0,9
0.8-4
Mid#
0.5
0.1-0.9
Gran#
4,2
2-7
Lymph%
16,1
20-40
Mid%
58,7
3-9
Gran%
75,2
50-70
Hb
8,5
g/dl
11-16
Rbc
2,96
3.5-5.5
Hct
24,8
37.0-50.0
MCV
83,9
fL
82.0-95.0
MCH
28,7
Pg
27.0-31.0
MCHC
34,2
g/dl
32.0 36.0
PLT
300
10^3/uL
100-300
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
GDA
98
Mg/dl
<140
DBIL
0,39
Mg/dl
0-0,35
TBIL
1,31
Mg/dl
0,2-1,2
SGOT
29,3
0 38
SGPT
6,4
0 40
Urea
22,4
mg/dl
10 50
Creat
1,19
mg/dl
0.7 1.4
UA
4,4
mg/dl
3.4 7.0
Chol
182
mg/dl
140 200
TG
132
mg/dl
36 165
HDL
32
mg/dl
35-150
LDL
124
mg/dl
0 190
EKG
Kesan :
HR: 70x/menit
Normoaxis
Normal
abnormalitas
Assesment
-Sesak nafas
-Pusing
-Badan Pegal
-Batuk berdahak
-Mual
-TD: 150/70
-Nyeri ulu hati
-Dispepsia
dismotility
-Hiperglikemi
GDA 98
-Luka telapak
kaki kanan
P. Diagnosis
P. Terapi
P. Monitoring
Anamnesis
- klinis
-Pemeriksaan
-Hipertensi stage fisik
I
- EKG
-Foto thorax
-Infus PZ 18
tpm
-O2 3L/menit
-Captoril 3x
12,5 mg
-inj
metoclopramid
e 3 x 10 mg
-Ambroksol tab
3 x 30 mg
-Betahistine 3 x
6mg
-klinis
-vital sign
-EKG
-Perawatan
luka
-DM tipe II
-Ulkus
diabetikum
grade I
- Acarbese 3 x
100 mg
- Metronidazole
2 x 500 mg
-AI 3 ui
-klinis
-vital sign
-Perawatan
luka
-GDA
- Foto
Ektremitas
inferior region
pedis dextra
Tanggal 17 - 6 - 2015
abnormalitas
Assesment
P. Diagnosis
P. Terapi
P. Monitoring
-Pusing
-Badan Pegal
-Mual
-TD: 140/80
-Nyeri ulu hati
-Dispepsia
dismotility
-Hipertensi stage
I
Anamnesis
- klinis
-Pemeriksaan
fisik
- EKG
-Foto thorax
-Infus PZ 18
tpm
-O2 3L/menit
-Captoril 3x
12,5 mg
-inj
metoclopramid
e 3 x 10 mg
-Ambroksol tab
3 x 30 mg
-Betahistine 3 x
6mg
-klinis
-vital sign
-EKG
-Perawatan
luka
-Hiperglikemi
GDA 80
-Luka telapak
kaki kanan
-DM tipe II
-Ulkus
diabetikum
grade I
-GDA
- Foto
Ektremitas
inferior region
pedis dextra
- Acarbese 3 x
100 mg
- Metronidazole
2 x 500 mg
-AI 3 ui
-klinis
-vital sign
-Perawatan
luka
Tanggal 20 - 6 - 2015
abnormalitas
Assesment
P. Diagnosis
P. Terapi
P. Monitoring
-Badan lemas
-Mual
-TD: 130/70
-Dispepsia
dismotility
-Pre Hipertensi
Anamnesis
- klinis
-Pemeriksaan
fisik
- EKG
-Foto thorax
-Infus PZ 18
tpm
-Captoril 3x
12,5 mg
-inj
metoclopramid
e 3 x 10 mg
-klinis
-vital sign
-EKG
-Perawatan
luka
-Hiperglikemi
GDA 91
-Luka telapak
kaki kanan
-DM tipe II
-Ulkus
diabetikum
grade I
-GDA
- Foto
Ektremitas
inferior region
pedis dextra
- Acarbese 3 x
100 mg
- Metronidazole
2 x 500 mg
-AI 3 ui
-klinis
-vital sign
-Perawatan
luka
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELITUS
Definisi
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2005, Diabetes melitus
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya.
Menurut WHO 1980 dikatakan bahwa diabetes melitus sebagai suatu
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat
dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau
relatif dan gangguan fungsi insulin
KLASIFIKASI
Klasifikasi Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA), 2005,
yaitu :
Diabetes Melitus Tipe 1
DM ini disebabkan oleh kekurangan insulin dalam darah yang terjadi akibat
kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang menonjol adalah sering kencing
(terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM
tipe ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan
memerlukan insulin seumur hidup.
Diabetes Melitus Tipe 2
DM ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin
dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk
metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap
tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, dan 75% dari penderita DM type II ini dengan
obesitas atau kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun.
Patofisiologi
Diabetes mellitus tipe 1
Pada saat diabetes mellitus tergantung insulin muncul, sebagian besar sel
pankreas sudah rusak. Proses perusakan ini hampir pasti karena proses
autoimun, meskipun rinciannya masih samar. Ikhtisar sementara urutan
patogenetiknya adalah: pertama, harus ada kerentanan genetik terhadap
penyakit ini. Kedua, keadaan lingkungan seperti infeksi virus diyakini
merupakan satu mekanisme pemicu, tetapi agen noninfeksius juga dapat
terlibat. Tahap ketiga adalah insulitis, sel yang menginfiltrasi sel pulau
adalah monosit/makrofag dan limfosit T teraktivasi. Tahap keempat adalah
perubahan sel beta sehingga dikenal sebagai sel asing. Tahap kelima adalah
perkembangan respon imun. Karena sel pulau sekarang dianggap sebagai
sel asing, terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja sama dengan
mekanisme imun seluler. Hasil akhirnya adalah perusakan sel beta dan
penampakan diabetes.
MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan keluhan klinik, biasanya pasien Diabetes
Melitus akan mengeluhkan :
1. polifagi dengan penurunan berat badan
2. Polidipsi
3. poliuri
4. juga keluhan tambahan lain seperti sering
kesemutan, rasa baal dan gatal di kulit
Diagnostik
Kriteria diagnostik :
Gejala klasik DM ditambah Gula Darah Sewaktu 200 mg/dl.
Komplikasi menahun
a. Retinopati diabetik
b. Nefropati diabetik
c.
Neuropati diabetik
Tatalaksana
Edukasi
Terapi gizi medis
obat hipoglikemik oral
Insulin
TERIMA KASIH