Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 1

TUNE UP
MOTOR BENSIN

PENGERTIAN TUNE UP
Sebuah mobil dapat melakukan pengoperasianya tidak
luput dari komponen-komponennya, maka dari itu komponen
fungsional yang bekerja trus-menerus akan terjadi keausan,
berkarat, rusak atau ada bagian yang memerlukan
penyetelan. Perubahan-perubahan komponen tersebut
meskipun lambat tetap terjadi pada bagian-bagian tertentu,
oleh sebab itu, mesin memerlukan perawatan seperti
pemeriksaan, pembersian, penyetelan atau penggantian
komponen yang sudah layak diganti, agar kinerja mesin
tetap optimal dalam pengoperasianya.
Adapun pengetian dari tune up yaitu mengondisikan
mesin kembali normal setelah digunakan keperluan seharihari, Tune up itu sendiri bukan perbaikan tetapi lebih pada
perawatan secara berkala, perawatan itu antara lain
pemeriksaan, pengetesan, penyetelan dan pengantian
komponen-komponen yang perlu diganti.

Tujuan dari tune up ialah mengembalikan


kemampuan dan kondisi mesin dalam keadaan
semula pada tingkat optimal. Sebenarnya inti dari
pekerjaan tune up ini termasuk dalam pemeriksaan
berkala, antara lain pekerjaan pembersihan,
pengecekan, penyetelan apabila perlu
dilakukandan pengetesan atau memngganti
komponen-komponen tertentu antara lain seperti
busi, filter udara, filter bahan bakar, oli, filter oli, air
radiator dll.

Fungsi Saringan Udara


Membersihkan udara
Mengurangi kecepatan udara
Memperkecil suara berisik udara

Membersihkan

Saringan Udara

Ganti bila sudah


kotor belebihan

Fungsi Oli
Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya
sekedar mengurangi ausan dan gesekan pada piston (torak),
bantalan dan bagian bagian yang berputar.Oli juga
membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi
maupun membantu memindahkan panas dari bagian yang
bersuhu tinggi ke karter (panci oli) selanjutnya dipindahkan
ke udara luar.Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat
dari logam, merupakan bantalan bagi bagian yang berputar
serta menyerap zat zat yang merusak dari hasil pembakaran
didalam mesin.Setelah melakukan tugas tugas ini, maka oli
kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara
periodik.Pemeriksaan tinggi oli, tinggi oli harus berada pada
tanda L danJika lebih rendah, periksa kemungkinanada
kebocoran lalu tambah oli hingga tanda FGunakan oli API
service SE.
Fungsi Penggantian saringan oli
Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari
reaksi pembakaran dalam mesin serta serbuk logam masuk
ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor.Apabila kotoran
tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian

Periksa Oli Mesin


Periksa :
* Jumlah Oli
* Viskositas oli

Ganti Oli dengan jumlah dan kualitas


sesuai rekomendasi pabrik.

Periksa Baterai
Memeriksa dan membersihkan
Terminal Baterai

Memeriksa Elektrolit
Baterai
Jumlah Elektrolit diantara Batas
Atas dan Batas Bawah

Periksa Jumlah Air

Pada

Reservoir

Tutup Harus
Rapat

Jumlah air
Maksimal

Test Air Radiator


Bila air berminyak
kemungkinan terdapat
kebocoran oli ke sistem
pendingin yang disebabkan
gasket kepala silinder rusak,
korosi, dan kepala silinder
melengkung karena over
heating

Test Radiator
Dengan menggunakan Radiator tester
Pompa sampai tekanan 1,1
kg/cm2, Cek kebocoran pada
radiator dan bagian sistem
pendingin lainnya

Test Tutup Radiator

Pompa sampai tutup


radiator terbuka. Spesifikasi
0,75-1,05 kg/cm2. Limit 0,6
kg/cm2

Fungsi Tali Kipas


Tali kipas meneruskan tenaga mesin dari puli
poros engkol untuk menggerakkan bagian
bagian pembantu mesin yang lain, seperti
pompa air, kipas dan alternator.Biasanya tali
kipas baru masih elastis, tetapi elastisitasnya
hilang setelah dipergunakan.

Pemeriksaan V Belt
Pemeriksaan V Belt dengan
cara tekan 10 kg dengan
tension gauge maka difleksi 710 mm

Pemeriksaan keretakan V
Belt

Kendorkan baut pengikat, Geser


alternator sampai tegangan
tepat, kencangkan baut

Pemeriksaan Tegangan
Tali Kipas Tipe Multi V
Pemeriksaan posisi Belt tipe
multi V terhadap pully

Pemeriksaan Belt tipe multi


V. Baru 45-55 kg, lama 20-35
kg

Fungsi Celah Katup


Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup
menutup, agar tertutup rapat sekali dengan
dudukannya.
Untuk menjamin keadaan demikian, terdapat celah yang
disebut 'celah katup' (clearance) diantara katup katup
dalam keadaan tertutup dan tuas (roker).Dengan celah
ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa ganguan
selama mesin bekerja walaupun terdapat pemuaian dari
komponen tertentu.

Menyetel Katup Dengan Roker Arm


Putar poros engkol sampai Top
Silinder 1
Cek celah katup dengan feller gauge
silinder 1 katup IN & EX, Silinder 2
katup IN & EX, silinder 3 katup IN &
EX, silinder 4 katup IN & EX dan
seterusnya
Bila tidak sesuai
spesifikasi stel celah
Obeng
katup
Filler gauge
Kunci
12
Putar poros engkol 360 derajat,
cek dan stel katup yang belum
distel saat top silinder 1

Celah IN = 0,20 mm, EX=0,30


mm

Memeriksa Katup Tanpa Roker Arm ( DOHC/ Double Over


Head Camshaft )
Putar poros engkol sampai Top Silinder 1
Cek celah katup dengan feller gauge
silinder 1 katup IN & EX, Silinder 2 katup
IN & EX, silinder 3 katup IN & EX,
silinder 4 katup IN & EX dan seterusnya
Bila tidak sesuai spesifikasi stel celah
katup dengan menambah shim/ plat
tipis/ Ganti.
Putar poros engkol 360 derajat atau top
Celah IN= 0,19-0,29 silinder 4, cek katup yang belum
mm
diperiksa saat top silinder 1

Top Silinder 1

Celah EX= 0,28-0,38


mm

Top Silinder 4

Fungsi Pengapian
Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan
campuran udara yang ditekan setelah langkah hisap
serta terbakar oleh bunga api busi.Bunga api yang
menyebabkan letusan disebut "saat pengapian" (ignition
time) dan diatur oleh pembukaan platina dalam
distributor.Waktu pengapian harus distel sedemikan rupa
sehingga tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu
lambat sebab akan menurunkan efisiensi mesin.

Memeriksa dan Menyetel Busi


Lepas Busi, periksa kondisi busi,
bersihkan dari deposit

Ukur celah busi

BUSI DENGAN
HASIL PEMBAKARAN BAIK
Ciri-ciri : Warna Insulator putih
ke abu-abuan atau kuning ke abuabuan condong coklat.
Kondisi mesin baik
Range panas busi tepat
Campuran udara bahan bakar dan
saat pengapian tepat tanpa ada
misfiring,
Cold start device bekerja normal
Tidak ada deposit dari Bahan
bakar
Tidak ada gejala overheating

Periksa Kabel Tegangan Tinggi

1. Siapkan multi tester,


stel pada posisi Ohm
meter dengan skala
x1K. Kalibrasi alat.
2. Ukur Kabel dengan
menempelkan colok
ukur pada ujung kabel.
3. Batas max tiap kabel
25 K Ohm.

Pemeriksaan Fungsi Advancer


Saat mesin hidup :

Pemeriksaan Centrifugal
Advancer

Saat Mesin Mati

Putar rotor searah jarum jam


dan lepas. Rotor harus kembali
ke posisi semula, rotor tidak
boleh longgar

Hidupkan mesin, lepas selang


vacum, saat putaran mesin
bertambah maka saat pengapian
akan maju sebanding dengan
putaran mesin

Oktan
Selektor

Memeriksa Vacuum
Advancer
Hidupkan mesin, tekan pedal
gas , maka oktan selektor harus
berubah-ubah sesuai

Menyetel Platina
Cek kondisi platina dari
keausan maupun kontak yang
tidak tepat
Perbaiki atau ganti bila
platina sudah aus

3. Sisipkan felller gauge 0,45 mm


diantara rubbling blok dengan
lembah nok.
4. Bila celah tidak tepat, geser
platina menggunakan obeng (-)
pada tempat penyetelan sampai
tepat.
5. Kencangkan sekrup pengikat
platina

Stel celah platina:


1. Putar poros engkol sampai
rubbling blok posisi
terendah
2. Kendorkan sekrup
pengikat platina

Menyetel Sudut Dwell


Sudut Dwell yaitu: Sudut
menutup
dari cam
breaker
point

Langkah Kerja:

Pasang dwell tester seperti


gambar yaitu kabel sensor
mendapat (-) coil atau
terminal distributor dan
kabel yang lain mendapat
massa.
Putar selektor pada posisi
Dwell
Hidupkan mesin, bacalah
besar sudut dwell.
Spesifikasi mesin 4 silinder
50-54o.
Bila sudut terlalu besar
berarti celah platina terlalu

Menyetel Saat Pengapian


Langkah Kerja:
1. Hidupkan mesin pada putaran
idle (700 rpm)
2. Pasang Timing Tester pada
kabel busi silinder 1 atau
silinder 4.
3. Arahkan sinar timing tester ke
tanda pengapian (pully atau fly
wheel). Saat pengapian 8o
sebelum TMA
( Titik Mati
Atas ).
4. Bila saat pengapian tidak tepat
maka kendurkan baut pengikat
distributor. Geser distributor
sampai saat pengapian tepat.
Kencangkan baut pengikat

Menyetel Saat Pengapian


Distributor Double Vacuum
1. Hidupkan mesin pada putaran
idle
2. Lepas vacum yang dekat
distributor dan tutup ujungnya

Saat pengapian vacum


dilepas 3-70 sebelum
TMA

3. Pasang timing tester pada


kabel tegangan tinggi silinder
1. Arahkan sinarnya ke pully.

Pasang slang vacum, saat


pengapian 9-150 Sebelum
TMA

Menyetel Saat Pengapian


Mesin EFI
1. Hidupkan mesin pada
putaran idle
2. Hubungkan terminal E1
dengan TE1 pada kotak
diagnosis

Saat pengapian
100 sebelum
TMA

3. Pasang Timing tester pada


kabel busi silinder 1 dan
arahkan sinarnya pada pully.
Cabut kabel E1
dengan TE1.
Saat pengapian
14-190 sebelum
TMA

Menyetel Campuran Bahan Bakar


dan Putaran Idle
Hidupkan mesin sampai
temperatur kerja normal
Putar sekrup IMAS ( Idle Mixture
Adjusting Screw ) sampai
diperoleh putaran maksimal
Stel putaran idle mesin (700
rpm)

Sekrup penyetel campuran


idle

Sekrup penyetel
putaran idle ( IMAS
)

Menyetel Putaran Idle Mesin EFI

Hidupkan mesin sampai


temperatur kerja normal
Pasang tacho meter
Stel putaran idle mesin pada
sekrup penyetel
menggunakan obeng (-)

Anda mungkin juga menyukai