Anda di halaman 1dari 68

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL

KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL


ARJUNA GOMBONG

LAPORAN SEMESTER
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III
Program Studi Mesin Otomotif

Disusun Oleh:
AHMAD SAIFUDDIN
NPM. 11.305.022

POLITEKNIK DHARMA PATRIA


KEBUMEN
2014

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA


MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL
ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM

: AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program

: Diploma III

Program Studi

: Mesin Otomotif

Lulus Ujian

: 29 April 2014

Ketua Program Studi,

Pembimbing,

Bambang Wijayanto, S.T.


NUPN : 99-390000-20

Hargiono, S.Pd.T.
NUPN : 99-390000-16

Mengetahui dan Disahkan Oleh


Direktur
Politeknik Dharma Patria Kebumen,

DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M.


NIDN : 04-100568-01

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul

: PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA


MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL
ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM

: AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program

: Diploma III

Program Studi

: Mesin Otomotif

Diterima dan Disetujui Dipertahankan


Dalam Ujian Sidang

Pembimbing,

Pembimbing Lapangan,

Hargiono, S.Pd.T.
NUPN : 99-390000-16

R. Partino HS

LEMBAR TIM PENGUJI


Judul

: PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA


MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL
ARJUNA GOMBONG

Penulis / NPM

: AHMAD SAIFUDDIN / 11.305.022

Program

: Diploma III

Program Studi

: Mesin Otomotif

Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang


Pada Tanggal 29 April 2014 di Kebumen

Ketua Merangkap Anggota,

Sri Wahyuningsih, S.E., M.Si.


NIDN : 06-191174-01

Anggota,

Bambang Wijayanto, S.T.


NUPN : 99-390000-20

PERNYATAAN PENULIS
Judul Laporan Semester :
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI
BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG.
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Laporan Semester saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar profesional Ahli Madya (A.Md.), baik di Politeknik Dharma
Patria maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Laporan Semester ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat
atau jiplakan, serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak
lain kecuali arahan dari Pembimbing.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Kebumen, 15 April 2014


Yang Membuat Pernyataan,

AHMAD SAIFUDDIN
NPM. 11.305.022

MOTO
Setiap detik adalah peluang, setiap menit adalah harapan setiap waktu adalah
jalan untuk mencapai satu tujuan. Maka hargailah setiap waktu luangmu karena
secepat apapun kamu berlari, takkan secepat waktu yang berputar.
Hidup dan mati adalah takdir, dan diantara hidup dan mati hanya ada dua pilihan.
Menjadi seorang pemenang atau menjadi seorang pecundang.
Sesuatu akan menjadi sangat berarti ketika sesuatu itu telah tiada.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga Laporan Semester ini dapat
diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam
kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, sebagai salah satu Nabi yang kita
harapkan syafaatnya di yaumil qiyamah, Amin.
Dalam penulisan laporan, penulis sangat berterima kasih kepada orang tua
yang telah bersedia memberikan doa restunya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Semester dalam rangka persyaratan kelulusan
Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif di
Politeknik Dharma Patria Kebumen. Atas tersusunnya Laporan Semester ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M., selaku Direktur Politeknik
Dharma Patria Kebumen.
2. Bambang Wijayanto, S.T., selaku Kepala Prodi Mesin Otomotif di Politeknik
Dharma Patria Kebumen.
3. Hargiono, S.Pd.T., selaku pembimbing Laporan Semester di Politeknik
Dharma Patria Kebumen.
4. Segenap Dosen dan Karyawan di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
5. Partino, selaku Kepala Bengkel Mobil Arjuna yang telah memberikan
pembelajaran mengenai perawatan dan perbaikan pada kendaraan roda empat.
6. Ayahanda Tahrir dan Ibunda Sri Muryani yang telah mendidikku, untuk sujud
panjang setiap doa yang terlantun, harap yang tersimpan, peluh yang tertetes
untukku.
7. Ginanjar Prasetio, Agus Setiawan, Anas Fuadzi, Anggah Setiawan dan temanteman seperjuanganku di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
8. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu yang telah banyak
memberikan bantuan, dorongan motivasi dan semangat dalam menyelesaiakan
penulisan Laporan Semester.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Semester ini masih


banyak kekurangan, baik dari penyusunan kata maupun isi dari laporan ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini.

Kebumen, 15 April 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
PERNYATAAN PENULIS
MOTO
KATA PENGANTAR ......................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii


DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
BAB

I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................

1.2. Pokok Permasalahan .................................................................

1.3. Pertanyaan Penelitian ...............................................................

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................

1.5. Batasan Masalah .......................................................................

1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...................................

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................

1.8. Sistematika Penulisan ...............................................................

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna ................................

2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna .......................................

2.3. Struktur Organisasi ...................................................................

2.4. Pengertian Sistem Penerangan .................................................. 13


BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL
KIJANG 5K
3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan ................................................. 33
3.2. Cara Perawatan Sistem Penerangan ......................................... 37

iii

3.3. Tujuan Perawatan Sistem Penerangan ...................................... 47


BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ............................................................................... 48
4.2. Saran ......................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993 .......................................... 14
Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran
Standar dan Mini ............................................................................... 18
Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran
Besar .................................................................................................. 18

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Organisasi .....................................................................

Gambar 2.2. Baterai (Accu) ............................................................................. 15


Gambar 2.3. Fusible Link ................................................................................ 16
Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah ............... 17
Gambar 2.5. Kunci Kontak ............................................................................. 19
Gambar 2.6. Kabel Penghantar ....................................................................... 20
Gambar 2.7. Konektor ..................................................................................... 21
Gambar 2.8. Saklar Putar ................................................................................ 21
Gambar 2.9. Saklar Tekan ............................................................................... 22
Gambar 2.10. Saklar Tuas ................................................................................. 22
Gambar 2.11. Saklar Kombinasi ....................................................................... 22
Gambar 2.12. Flasher Tipe Kapasitor ............................................................... 23
Gambar 2.13. Flasher Tipe Bimetal .................................................................. 24
Gambar 2.14. Flasher Tipe Transistor .............................................................. 24
Gambar 2.15. Relay ........................................................................................... 25
Gambar 2.16. Lampu Biasa ............................................................................... 26
Gambar 2.17. Lampu Quartz Halogen .............................................................. 26
Gambar 2.18. Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay ......................................... 27
Gambar 2.19. Rangkaian Lampu Kota dengan Relay ....................................... 28
Gambar 2.20. Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay ..................................... 29
Gambar 2.21. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay .................................... 29
Gambar 2.22. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi ................. 29
Gambar 2.23. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya .................. 31
Gambar 2.24. Rangkaian Lampu Rem .............................................................. 31
Gambar 2.25. Rangkaian Lampu Mundur ......................................................... 32
Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor ................................... 33
Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay .................................... 34
Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya .................. 35
Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem .............................................................. 36

vi

Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur ......................................................... 36


Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati Semua ....................... 37
Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu Lampu Mati ................. 38
Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala Mati ....................... 38
Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda Belok dan
Tanda Bahaya Mati .................................................................... 39
Gambar 3.10. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem Menyala
Terus ........................................................................................... 39
Gambar 3.11. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Redup ................. 39
Gambar 3.12. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Terang
Saat Putaran Mesin Cepat ........................................................... 40
Gambar 3.13. Pemeriksaan Kotak Baterai ........................................................ 41
Gambar 3.14. Pembersihan Terminal Baterai ................................................... 41
Gambar 3.15. Penambahan Air Accu ................................................................ 42
Gambar 3.16. Pemeriksaan Tegangan Baterai ................................................... 42
Gambar 3.17. Pemeriksaan Berat Jenis Baterai ................................................ 43
Gambar 3.18. Pemeriksaan Kunci Kontak ........................................................ 43
Gambar 3.19. Pemeriksaan Sekering ................................................................ 44
Gambar 3.20. Pemeriksaan Saklar Utama ......................................................... 44
Gambar 3.21. Pemeriksaan Relay ..................................................................... 45
Gambar 3.22. Pemeriksaan Flasher .................................................................. 46
Gambar 3.23. Pemeriksaan Konektor ............................................................... 46
Gambar 3.24. Pemeriksaan Lampu ................................................................... 47

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) .................... 51
Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen
Pembimbing ................................................................................... 52
Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester ........................ 53

viii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pun semakin pesat dan menggelobal khususnya di bidang otomotif.
Terbukti bahwa kini pengguna kendaraan bermotor semakin marak kita
jumpai, khususnya pengguna kendaraan bermotor jenis mobil, ditambah
dengan para produsen yang bergerak di bidang ini semakin hari semakin
produktif. Meningkatnya jumlah produsen yang semakin hari terus
meningkat, tentunya harus diimbangi dengan adanya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang handal dan professional.
Dalam upaya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal
dan profesional maka mahasiswa harus memiliki keterampilan dan
pengalaman kerja khususnya di bidang otomotif. Oleh karena itu perlu
diadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai wujud link and match
antara program pendidikan perkuliahan dengan Industri. Sehingga diharapkan
dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut akan menambah
wawasan dan penguasaan teknologi pada mahasiswa PKL secara langsung
yang ada di dunia industri dan dunia usaha.
Bengkel Mobil Arjuna juga merupakan suatu badan usaha yang bergerak
di bidak jasa otomotif dan merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK)
yang bertujuan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

di bidang otomotif melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja.


Dengan diadakannya kerja sama pada tiap-tiap sekolah, Bengkel Mobil
Arjuna juga mengusahakan pelajar/ mahasiswa PKL yang berpotensi untuk
mempekerjakan pelajar/ mahasiswa PKL tersebut sebagai guru pada sekolahsekolah yang telah bekerjasama dengan Bengkel Mobil Arjuna. Oleh karena
itu penulis memutuskan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Bengkel Mobil Arjuna.
Sistem Kelistrikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
penting yang menunjang kinerja suatu kendaraan, baik menunjang kerja
mesin maupun menunjang kebutuhan pada chasis dan body kendaraan, sistem
kelistrikan tersebut merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen

kelistrikan

dan

kabel-kabel

penghantar

yang

bertujuan

menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya yang tersusun


menjadi berbagai sistem kelistrikan dengan fungsi masing-masing, salah satu
contohnya adalah sistem penerangan. Adapun fungsi dari sistem penerangan
ini adalah untuk penerangan pada malam hari dan sebagai tanda untuk
memberikan informasi kepada pengendara lain.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa
aman dan nyaman bagi pengendara. Oleh karena itu, semua sistem pada
kendaraan khususnya sistem penerangan harus dapat bekerja secara optimal
tanpa ada suatu kerusakan atau gangguan apapun. Kerusakan yang terjadi
pada sistem penerangan akan berakibat fatal bagi pengendara tersebut dan
pengendara lainnya.

Komponen dan kebel-kabel dalam sistem penerangan dalam kurun


waktu tertentu akan mengalami kerusakan dan gangguan yang perlu
dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada bagian yang mengalami
kerusakan. Pemeriksaan bertujuan untuk mencari dan melokalisir daerah
yang bermasalah, memperbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak.
Perbaikan pada sistem penerangan yang biasa dilakukan adalah perawatan
dan perbaikan pada kabel, terminal, soket dan penyolderan pada sambungan
yang perlu diperbaiki, serta komponen-komponen lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membuat Laporan
Semester dengan judul PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA
MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG.

1.2. Pokok Permasalaha


Adapun pokok permasalahan dari penulis yaitu perawatan sistem
penerangan secara berkala, komponen-komponen yang ada pada sistem
penerangan, dan cara kerja sistem penerangan.

1.3. Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka penulis mengajukan
pertanyaan kepada instruktur sebagai berikut :
a. Bagaimana cara kerja sistem penerangan ?
b. Bagaimana cara melakukan perawatan pada sistem penerangan ?
c. Apa tujuan dari perawatan sistem penerangan ?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas arah dan tujuan dari penulisan Laporan
Semester ini, penulis merumuskan tujuannya sebagai berikut:
a. Untuk menambah wawasan dan penguasaan teknologi secara
langsung di dunia industri dan dunia usaha khususnya di bidang
otomotif.
b. Untuk mengetahui pengaruh pada sistem penerangan apabila sistem
penerangan tersebut tidak dilakukan perawatan secara berkala.
c. Untuk mengetahui cara pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan
komponen sistem penerangan.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya Laporan Semester ini diharapkan dapat diambil
manfaatnya, antara lain :
a. Bagi Penulis
Menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam
permasalahan nyata.
b. Bagi Pembaca
Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai
perawatan pada sistem penerangan, mengetahui komponenkomponen yang ada pada sistem penerangan serta cara kerja dari
sistem penerangan tersebut, khususnya pada Mobil Kijang 5K.

c. Bagi Politeknik Dharma Patria


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
bacaan ilmiah di Politeknik Dharma Patria.

1.5. Batasan Masalah


Sesuai dengan judul dan uraian pada pokok pembahasan maka penelitian
dibatasi pada perawatan sistem penerangan Mobil Kijang 5K.

1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan metode deskripsi
dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Teknik observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan praktek kerja.
b. Wawancara
Teknik wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan wawancara dengan narasumber.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan materi laporan. Selain itu,
perangkat jaringan internet juga merupakan suatu bentuk pengumpulan
data dalam mencari dan mempelajari perawatan dan perbaikan sistem
penerangan pada Mobil Kijang 5K.

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian


1.7.1. Waktu Penelitian
Proses Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis
adalah selama 25 hari, dimulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai
dengan 13 November 2013.
1.7.2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitia yang penulis jadikan sebagai tempat praktek kerja
lapangan adalah di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, yang beralamat
di desa Semanding, Rt 03/ Rw 03, Gombong, Kebumen.

1.8. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan merupakan penjelasan penyusunan
laporan yang menjelaskan isi pada setiap bab. Sistematika penulisan laporan
adalah sebagai berikut :
BAB

I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang meliputi praktek
dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan laporan, metode dan
teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini berisi tentang sejarah bengkel, visi, misi, tugas pokok,
struktur organisasi, uraian teori-teori yang menunjang dan
digunakan dalam penulisan.

BAB III PERAWATAN

SISTEM

PENERANGAN

PADA

MOBIL

KIJANG 5K
Pada bab ini membahas tentang program kegiatan dan pembahasan
ilmiah penelitian.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis
pada waktu melaksanakan kerja praktek yang ditunjukkan kepada
Akademik dan Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna


Bengkel Mobila Arjuna merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK)
yang didirikan oleh Bapak Partino. Bengkel tersebut pertama didirikan pada
tanggal 1 Januari 2008 yang beralamat di desa Semanding Rt 03/ Rw 05,
Gombong, Kebumen.

2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna


Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen
a. Visi
Menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul, mampu bersaing dalam
bidang otomotif dan mampu menciptakan wirausaha baru.
b. Misi
1) Melatih dan mendidik siswa menjadi teknisi dibidang otomotif sesuai
tuntutan dunia usaha.
2) Mendidik siswa mampu berwirausaha dan memberi layanan dibidang
teknik otomotif sesuai permintaan pasar kerja.
3) Menjalin

hubungan

dengan

keterakitan dan kerataan.

dunia

usaha

untuk

meningkatkan

2.3. Struktur Organisasi

Direktur
Dr. Hendri Murti
Susanto, S.Kom,M.T

Kepala bengkel
R. Partino HS

Sekretaris
Sobiroh

Teknisi II
Heri Agus
Riyanto

Teknisi I
Ari Prasetyo

Toolman
Agus

Gambar 2.1. Struktur Organisasi


Sumber : Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong
Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Direktur
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas semua pengelolahan bengkel.
2) Wewenang
Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan di bengkel.

10

3) Tugas
Menyusun program praktek dan mengkoordinasikan pelaksanaanya,
yang meliputi :
a) Membuat tata tertib bengkel.
b) Menentukan kebutuhan bahan dan alat praktek.
c) Melaksanakan pengembangan bengkel.
b. Kepala Bengkel Otomotif
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas kegiatan praktek di bengkel dan administrasi
bengkel.
2) Wewenang
Merencanakan kebutuhan peralatan seluruh kegiatan praktek.
3) Tugas
a) Merencanakan jadwal penggunaan bengkel.
b) Memonitor kondisi inventaris bengkel.
c) Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan.
d) Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan praktek bengkel.
e) Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada direktur.
f) Membuat laporan tertulis setiap tahun.
g) Merencanakan pengembangan bengkel.
h) Mengawasi keluar masuknya bahan dan alat.

11

c. Teknisi Otomotif
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan praktek.
2) Wewenang
Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
praktek.
3) Tugas
a) Mengevaluasi proses kegiatan praktek.
b) Program praktek meliputi :
(1) Tune-up Mobil
(2) Over houle Mobil
(3) Sistem kelistrikan
(4) Analisis
(5) Perbaikan
(6) Pembinaan terhadap siswa
d. Sekretaris
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam semua pembukuan manajemen bengkel.
2) Wewenang
Mengetahui semua yang berhubungan tentang manajemen bengkel.
3) Tugas
a) Mencatat anak-anak yang mendaftar.
b) Membuat jadwal absensi.

12

(1) Mencatat semua anggaran biaya pemasukan dan pengeluaran.


(2) Mencatat keluar masuknya barang.
e. Toolman
1) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Direktur dalam penyiapan, perawatan dan
penyimpanan alat dan bahan praktek.
2) Tugas Khusus
a) 15 (Lima Belas) menit sebelum jam pelajaran dimulai, harus sudah
ada di ruangan alat.
b) Memeriksa alat kelengkapan praktek.
c) Memeriksa dan meneliti alat perlengkapan tersebut diatas tentang
kerusakan atau kehilangan.
d) Memberi pelayanan dan peminjaman alat perlengkapan kepada siswa
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Menerima pengembalian alat perlengkapan yang dipinjam oleh siswa
dan mencocokkan dengan bon alat.
f) Membuat berita acara bila terjadi kerusakan atau kehilangan.
g) Menginventarisasi alat perlengkapan yang ada di ruang alat dan
membukukan pada buku alat.
h) Mengatur cara penyimpanan alat supaya teratur dan rapi serta
menjaga kebersihan ruang alat dan lingkungannya.
i) Memperbaiki alat-alat yang mengalami kerusakan ringan.

13

3) Tugas Umum
a) Membuka dan menutup bengkel setiap hari sesuai jadwal.
b) Membersihkan ruangan instruktur/ pengajar.
c) Membersihkan ruangan kamar ganti pakaian siswa.
d) Menyiapkan air minum untuk pengajar dan stafnya.
e) Membersihkan peralatan makan dan minum Memeriksa keamanan
bengkel dan penerangannya.
f) Melaporkan kepada koordinator bengkel bila diperlukan tingkatan
perawatan gedung.
g) Menyampaikan dan mengirim pesan untuk kepentingan bengkel.
h) Menempel informasi dan pengumuman di bengkel.

2.4. Pengertian Sistem Penerangan


Sistem penerangan adalah suatu sistem yang tersusun dari berbagai
macam komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang saling
berhubungan antara komponen satu dengan yang lainnya yang membentuk
suatu sistem dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem penerangan tersebut
meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard,
lampu rem, lampu mundur dan lampu plat nomor.
Sistem penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang
sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh
sebab itu sistem kelistrikan harus dapat bekerja dengan baik dan harus
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku secara internasional,

14

terutama menyangkut kode warna dari lampu sistem penerangan tersebut.


Berikut merupakan aturan sistem penerangan di Indonesia sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.
Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993
Sistem

Keterangan

Penerangan
Lampu Tanda
Belok

Lampu

penunjuk

arah

berjumlah

genap

dan

mempunyai sinar kelap-kelip berwarna kuning tua dan


dapat dilihat pada waktu siang atau malam hari.
Lampu rem berjumlah dua buah dan berwarna merah

Lampu Rem

dan mempunyai kekuatan cahaya lebih besar dari


lampu posisi belakang.

Lampu

Lampu posisi belakang berjumlah genap, berwarna

Belakang

merah dan dipasang pada bagian belakang kendaraan.

Lampu

Lampu mundur berwarna putih atau kuning muda dan

Mundur

tidak menyilaukan atau mengganggu pemakai jalan.

Sumber : Data Diolah


2.4.1. Komponen Sistem Penerangan
Sistem penerangan terdiri dari beberapa komponen utama pada
setiap sistemnya, yaitu : baterai, sambungan pengaman, sekring, kunci
kontak, kabel penghantar, konektor, saklar, flasher, relay dan lampu.
a. Baterai (Accu)
Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan
tenaga listrik melalui adanya reaksi kimia yang terjadi antara
elektrolit baterai dengan plat baterai. Elektrolit baterai merupakan
campuran antara asam sulfat dan air dengan komposisi campuran

15

36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1,270 pada
200C saat baterai terisi penuh. Baterai memiliki beberapa fungsi
menurut kondisi kendaraan, yaitu :
1) Pada saat mesin belum hidup (kunci kontak ON), baterai
memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau lampulampu dan aksesoris.
2) Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar
motor starter dan sistem pengapian selama start.
3) Pada saat mesisn hidup, baterai berfungsi untuk menerima dan
menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian
baterai.

Gambar 2.2. Baterai (Accu)


Sumber : http://www.santiyoga.com/tipe-32b20rns-40
b. Sambungan Pengaman (Fusible Link)
Sambungan pengaman pada prinsipnya sama dengan sekering.
Sambungan pengaman akan rusak jika dilewati oleh arus yang lebih
besar dari kemampuannya. Sambungan pengaman digunakan untuk

16

melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya dipakai


pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30 A atau lebih.

Gambar 2.3. Fusible Link


Sumber : Manual Book Toyota.
Sambungan pengaman bentuknya seperti kabel yang ukurannya
pendek dan mempunyai kabel berdiameter lebih kecil dibanding
kabel pada rangkaian agar dapat meleleh atau putus pada saat terjadi
aliran arus yang berlebih. Pembungkus sambungan pengaman
dibuat tidak mudah terbakar agar rangkaian tetap aman saat terjadi
aliran arus yang berlebihan. Kapasitas sambungan pengaman
biasanya ditunjukkan dengan label yang terpasang pada satu ujung
sambungan pengaman.
c. Sekering (Fuse)
Sekering berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian
akibat kelebihan arus. Sekering memiliki bagian yang mudah
meleleh akibat aliran arus yang berlebihan yang melebihi
kapasitasnya, bagian tersebut dilindungi oleh badan sekering yang
biasanya terbuat dari tabung kaca atau plastik. Kapasitas sekering
yang ada adalah 0,5 A sampai 35 A dan yang paling banyak

17

digunakan adalah 7,5 A sampai 20 A. Bagian logam yang meleleh


dan putus pada sekering akan menyebabkan terjadinya rangkaian
terbuka sehingga arus tidak dapat mengalir pada rangkaian tersebut
dan rangkaian tidak dapat bekerja.
Sekering yang dipakai kendaraan dapat dikelompokan menjadi
dua macam, yaitu sekering tipe tabung kaca (cartridge) dan
sekering tipe bilah (blade). Sekering tipe tabung kaca berbentuk
silinder yang didalamnya terdapat elemen logam pengaman yang
terhubung dengan bagian ujung penutup sekering yang terbuat dari
logam yang akan terputus apabila dialiri arus berlebih, sedangkan
sekering tipe bilah berbentuk pipih dengan dua kaki yang dapat
diselipkan pada dudukan sekering. Kaki sekering tersebut saling
terhubung satu sama lain melalui elemen logam tipis sebagai
elemen pengaman yang akan meleleh apabila dialiri arus berlebih.
Sekering tipe bilah adalah model sekering yang sekarang banyak
digunakan pada kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda
dua, untuk sekering tipe tabung kaca digunakan pada kendaraan
keluaran lama.

Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah
Sumber : http://ataconcept.blogspot.com/2013/10/ganti-sekringmotor-honda-tiger-pakai.html

18

Kapasitas arus pada sekering tipe tabung kaca ditunjukan


dengan angka yang tertera pada badan sekering, sedangkan yang
tertera pada punggung sekering dan warna dari rumah sekering
tersebut.
Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering
Ukuran Standar dan Mini
No

Kapasitas Sekering (A)

Warna

Violet (Ungu)

Coklat Kemerahan

7,5

Coklat

10

Merah

15

Biru

20

Kuning

25

Tak Berwarna

30

Hijau

Sumber : Data Diolah


Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering
Ukuran Besar
No

Kapasitas Sekering (A)

Warna

20

Kuning

30

Hijau

40

Kuning Muda

50

Merah

60

Biru

70

Coklat

80

Tak Berwarna

Sumber : Data Diolah

19

d. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama yang memutus
dan menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber
tenaga (Baterai). Kunci kontak pada kendaraan memiliki tiga
terminal, namun ada juga yang memiliki empat terminal, yaitu :
1) Terminal B dihungkan dengan (+) baterai.
2) Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan
terminal IG regulator serta beban lain yang membutuhkan.
3) Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 selenoid starter.
4) Terminal ACC (terdapat pada kunci kontak 4 terminal)
dihubungkan dengan aksesoris kendaraan, seperti: lampu
penerangan, radio, tape, dll.

Gambar 2.5. Kunci Kontak


Sumber : http://motor.otomotifnet.com/read/2012/04/15/329892/
208/27/Pasang-Kunci-Kontak-Mobil-di-Sepeda-Motor
e. Kabel Penghantar
Kabel penghantar berfungsi sebagai penghubung komponenkomponen pada sistem penerangan dan penghantar arus listrik ke
rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari

20

tembaga yang diberi isolasi agar tidak terjadi hubung singkat.


Ukuran kabel pada rangkaian kelistrikan yang digunakan ditentukan
oleh : besar arus yang lewat, panjang dari suatu rangkaian
kelistrikan dan penurunan tegangan yang diizinkan.

Gambar 2.6. Kabel Penghantar


Sumber : http://elektronikaindustri.com/penghantar-listrik/
f. Konektor
Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel,
melindungi sambungan dari kotoran dan memungkinkan sambungan
dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari konektor laki-laki
(Male) dan konektor perempuan (Female) yang terbuat dari plastik.
Jumlah terminal pada konektor sangat beragam mulai dari satu
terminal sampai puluhan terminal begitu juga bentuk dari konektor
ada yang berbentuk bulat dan berbentuk kotak. Pada konektor juga
terdapat sebuah nok agar dalam penyambungan lebih mudah dan
tidak salah, sedangkan untuk menjamin agar sambungan lebih kuat
maka konektor dipasang pengunci.

21

Gambar 2.7. Konektor


Sumber : Manual Book Toyota.
g. Saklar
Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada
suatu rangkaian. Ada beberapa jenis saklar yang digunakan pada
kendaraan, seperti :
1) Saklar Putar
Saklar putar mempunyai kontak point yang diatur satu
sumbu di atas sebuah permukaan yang bundar (plat) dan
dioperasikan dengan cara memutar saklar.

Gambar 2.8. Saklar Putar


Sumber : Manual Book Toyota.
2) Saklar Tekan
Saklar tekan dilengkapi kontak point dan dioperasikan
dengan jalan menekan saklar tombol.

22

Gambar 2.9. Saklar Tekan


Sumber : Manual Book Toyota.
3) Saklar Tuas
Kontak point dari saklar tuas dioperasikan oleh gerakan tuas
ke atas, bawah, kanan dan kiri.

Gambar 2.10. Saklar Tuas


Sumber : http://trbhamzah.blogspot.com/2013/07/saklar.html
4) Saklar Kombinasi
Saklar kombinasi merupakan gabungan dari saklar putar,
tekan dan tuas.

Gambar 2.11. Saklar Kombinasi


Sumber : http://www.asia.ru/en/ProductInfo/893703.html

23

h. Flasher
Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus
secara preodik/ berkala untuk menghasilkan kedipan pada lampu
tanda belok sebanyak 60 sampai 120 kedipan setiap menitnya.
Flasher memiliki beberapa tipe, diantaranya :
1) Flasher Tipe Kapasitor
Flasher tipe kapasitor memanfaatkan sebuah kapasitor dan
resistor untuk mengontrol kedipannya.

Gambar 2.12. Flasher Tipe Kapasitor


Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materikelistrikan-pada-mobil.html
2) Flasher Tipe Bimetal
Flasher tipe bimetal memanfaat pemuaian bimetal untuk
mengontrol kedipannya. Bimetal terdiri dari dua buah logam
yang berbeda (biasanya kuningan dan baja) yang digabung
menjadi satu.

24

Gambar 2.13. Flasher Tipe Bimetal


Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materikelistrikan-pada-mobil.html
3) Flasher Tipe Transistor
Flasher

tipe

transistor

memanfaatkan

multivibrator

oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang


kemudian akan diarahkan ke flasher (turn signal relay) melewati
amplifier (penguat listrik).

Gambar 2.14. Flasher Tipe Transistor


Sumber : http://pudjhiespe3d.blogspot.com/2012/10/materikelistrikan-pada-mobil.html
i. Relay
Relay berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara
elektromagnetik. Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya,
relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan
untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan
sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada

25

kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat.


Kumparan yang bersifat elektromagnet ini kemudian akan menarik
saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan
dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang
sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.

Gambar 2.15. Relay


Sumber : http://www.evsource.com/tls_relays.php
j. Lampu
Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil
dari arus listrik yang mengalir melalui kawat halus yang
mempunyai tahanan serta titik lebur yang tinggi sehingga
menimbulkan panas dan cahaya. Ada beberapa jenis lampu yang
ada pada kendaraan, yaitu :
1) Lampu Biasa
Lampu biasa adalah lampu yang menggunakan kawat pijar
(filament). Lampu jenis ini tidak dapat bekerja di atas suhu yang
telah ditentukan karena filament bisa menguap. Uap tersebut bisa
menimbulkan endapan yang membentuk lapisan seperti perak di
rumah lensa kacanya (envelope) yang dapat mengurangi daya
terang lampu tersebut.

26

Gambar 2.16. Lampu Biasa


Sumber : http://duniamobill.blogspot.com/2012/04/memilihlampu-utama-yang-tepat.html
2) Lampu Quartz Halogen
Lampu quartz halogen menggunakan gas halogen didalam
tabungnya agar terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat
naiknya suhu. Lampu halogen memiliki cahaya lebih terang,
putih dan sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Gambar 2.17. Lampu Quartz Halogen


Sumber : http://duniamobill.blogspot.com/2012/04/memilihlampu-utama-yang-tepat.html
Lampu halogen lebih panas dibandingkan dengan lampu
biasa, sehingga masa lampu akan lebih pendek jika terdapat oli
atau gemuk yang menempel pada permukaan tabung. Selain itu,
kandungan garam pada keringat manusia dapat menodai kaca
lampu. Oleh karena itu hindari jari-jari menyentuh tabung kaca
saat hendak mengganti lampu dan sebaiknya pegang bagian
flange saat mengganti lampu.

27

2.4.2. Rangkaian Sistem Penerangan


2.4.2.1. Lampu Kota dan Plat Nomor
Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan atau
belakang merupakan lampu yang berfungsi untuk penerangan
dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi cahaya di
sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi
peringatan terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan
kendaraan.Lampu plat nomor digunakan untuk menerangi plat
nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila
lampu kota/ lampu belakang menyala. Ada dua tipe sistem
lampu kota, yaitu :
a. Sistem Lampu Kota Tanpa Relay

Gambar 2.18. Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay


Sumber : Manual Book Toyota.

28

b. Sistem Lampu Kota dengan Relay

Gambar 2.19. Rangkaian Lampu Kota dengan Relay


Sumber : Manual Book Toyota.
2.4.2.2. Lampu Kepala
Lampu kepala sering disebut juga dengan nama lain
seperti lampu depan atau lampu besar. Lampu kepala
digunakan untuk penerangan pada malam hari atau kondisi
gelap. Pada umumnya lampu kepala dilengkapi dengan lampu
jarak dekat (low beam), lampu jarak jauh (high beam) dan
lampu tembak (flash beam) yang dikontrol oleh saklar dim
(dimmer switch). Lampu tembak digunakan untuk meminta
perhatian pemakai jalan lain yang berada di depan kendaraan
dengan arah berlawanan kita. Fungsi lampu ini hampir
menyerupai klakson namun sedikit berbeda penggunaannya
terutama menyangkut waktu dimana klakson jarang digunakan
pada malam hari demi etika di jalan raya. Rangkaian lampu
kepala dibedakan menurut komponen kelistrikannya, yaitu:

29

a. Sistem Lampu Kepala Tanpa Relay

Gambar 2.20. Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay


Sumber : Manual Book Toyota.
b. Sistem Lampu Kepala dengan Relay

Gambar 2.21. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay


Sumber : Manual Book Toyota.

30

c. Sistem Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi.

Gambar 2.22. Rangkain Lampu Kepala dengan Relay


Kombinasi
Sumber : Manual Book Toyota.
2.4.2.3. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya
Lampu tanda belok disebut juga dengan lampu sain atau
lampu reting. Lampu ini memiliki beberapa kegunaan, seperti:
a. Sebagai tanda belok.
b. Sebagai tanda untuk mendahului kendaraan di depan.
c. Sebagai tanda informasi untuk kendaraan dari arah
berlawanan.
d. Sebagai tanda pindah jalur.
Lampu tanda bahaya atau disebut lampu hazzard sering
dikaitkan dengan lampu tanda belok karena berada pada
tempat yang sama, bedanya ketika lampu tanda bahaya
dihidupkan maka lampu tanda belok kanan dan kiri akan hidup
secara bersamaan dan ketika lampu tanda belok dihidupkan
maka lampu tersebut tidak akan berfungsi karena tertutup oleh

31

lampu tanda bahaya. Lampu tanda bahaya digunakan untuk


memberi isyarat kepada pengendara lain bahwa kendaraan
sedang mengalami masalah atau meminta kepada pengguna
jalan lain untuk memberi jalan karena situasi darurat.

Gambar 2.23. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda


Bahaya
Sumber : Manual Book Toyota.
2.4.2.4. Lampu Rem
Lampu rem digunakan untuk memberi isyarat pada
pengendara lain pada saat kendaraan melakukan pengereman
untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lain
yang mengikuti.

Gambar 2.24. Rangkaian Lampu Rem


Sumber : Manual Book Toyota.

32

2.4.2.5. Lampu Mundur


Lampu mundur atau yang biasa disebut dengan lampu
parkir digunakan untuk memberikan penerangan tambahan
saat kendaraan mudur di malam hari dan member isyarat
kepada pengendara lain bahwa pengendara bermaksud untuk
mundur/ sedang mundur. Lampu mundur terletak pada bagian
belakang kendaraan dan akan menyala bila tuas transmisi
diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Gambar 2.25. Rangkaian Lampu Mundur


Sumber : Manual Book Toyota.

BAB III
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL
KIJANG 5K

3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan


3.1.1. Lampu Kota dan Plat Nomor

Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor


Sumber : Manual Book Toyota.
Cara kerja lampu kota dan plat nomor
Pada saat saklar kontrol lampu posisi TAIL, arus mengalir dari
baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay,
saklar kontrol lampu, lampu dan menuju ke massa sehingga lampu
kota dan lampu plat nomor menyala.

33

34

3.1.2. Lampu Kepala

Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay


Sumber : Manual Book Toyota.
Cara kerja lampu kepala
a. Lampu Jarak Dekat
Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim
pada posisi LOW, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak
menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu,
saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak dekat
menyala.
b. Lampu Jarak Jauh
Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim
pada posisi HIGH, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak
menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu,

35

saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala
bersamaan dengan lampu indikator jarak jauh.
c. Lampu Tembak
Pada saat saklar dim digerakkan ke posisi FLASH dan, arus
mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering,
kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu, saklar dim dan
menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala bersamaan
dengan lampu indikator jarak jauh.
3.1.3. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya

Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda


Bahaya
Sumber : Manual Book Toyota.
Cara kerja lampu tanda belok dan tanda bahaya
a. Lampu Tanda Belok
Pada saat saklar dim digerakkan ke atas/ bawah arus akan
mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher,

36

lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda


belok menyala.
b. Lampu Tanda Bahaya
Pada saat saklar tanda bahaya posisi ON arus akan mengalir
dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher, lampu,
saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda bahaya
menyala.
3.1.4. Lampu Rem

Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem


Sumber : Manual Book Toyota.
Cara kerja lampu rem
Pada saat pedal rem ditekan arus mengalir dari baterai melewati
sekering, saklar pedal rem, lampu dan menuju massa sehingga lampu
rem menyala.
3.1.5. Lampu Mundur

Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur


Sumber : Manual Book Toyota.

37

Cara kerja lampu mundur


Pada saat kendaraan bergerak mundur arus mengalir dari baterai
melewati kunci kontak menuju sekering, saklar, lampu dan massa
sehingga lampu mundur menyala.

3.2. Cara Perawatan Sistem Penerangan


3.2.1. Trouble Shooting Sistem Penerangan
Setiap kendaraan pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan
dimana bagian-bagian yang menunjang kinerja dari kendaraan
mengalami gangguan-gangguan yang apabila tidak segera diperbaiki
akan mengganggu keamanan dan kenyaman dalam berkendara bahkan
dapat membahayakan pengemudi kendaraan tersebut dan pengemudi
kendaraan lainnya. Adapun gangguan-gangguan yang terjadi pada
sistem penerangan yaitu :
a. Lampu Mati
1) Lampu Mati Semua

Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati


Semua
Sumber : Data Diolah

38

2) Salah Satu Lampu Mati

Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu


Lampu Mati
Sumber : Data Diolah
b. Lampu Kepala Mati

Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala


Mati
Sumber : Data Diolah

39

c. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati

Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda


Belok dan Tanda Bahaya Mati
Sumber : Data Diolah
d. Lampu Rem Menyala Terus

Gambar 3.10. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem


Nyala Terus
Sumber : Data Diolah
e. Lampu Menyala Redup

Gambar 3.11. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala


Redup
Sumber : Data Diolah

40

f. Lampu Menyala Terang Saat Putaran Mesin Cepat

Gambar 3.12. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala


Terang
Sumber : Data Diolah
3.2.2. Perawatan Sistem Penerangan
Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan dapat
disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu
komponen sistem penerangan dan tidak adanya arus yang mengalir
pada rangkaian sistem penerangan. Gangguan yang terjadi pada sistem
penerangan harus segera ditangani dengan carapemeriksaan dan
perbaikan, adapun langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sistem
penerangan sebagai berikut :
a. Baterai
Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan,
oleh karena itu baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam
keadaan baik sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada
sistem penerangan. Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai
meliputi:
1) Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti:
cekung atau cembung dan retak sehingga menyebabkan
kebocoran. Jika terjadi kebocoran baterai perlu diganti.

41

Gambar 3.13. Pemeriksaan Kotak Baterai


Sumber : Manual Book Toyota.
2) Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur
bersihkan dengan menggunakan air panas. Terminal yang kotor
dapat menyebabkan kebocoran arus sehingga tegangan yang
dihasilkan baterai tidak maksimal.

Gambar 3.14. Pembersihan Terminal Baterai


Sumber : http://www.kursusmengemudisurabaya.com/merawataki-mobil-sendiri/
3) Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di
bawah lower dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar
lower isi dengan air accu.

42

Gambar 3.15. Penambahan Air Accu


Sumber : http://www.kursusmengemudisurabaya.com/merawataki-mobil-sendiri/
4) Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara
menghubungkan kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel
hitam ke (-) baterai. Apabila hasil pengukuran menunjukan nilai
12,4 V maka baterai harus di charger sampai penuh.

Gambar 3.16. Pemeriksaan Tegangan Baterai


Sumber : Manual Book Toyota.
5) Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan
hydrometer. Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan
ujung hydrometer ke dalam lubang sel yang paling dekat dengan
terminal (+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung
terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih
dan perbedaan tiap sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika

43

perbedaan berat jenis tiap sel melebihi 0,050 baterai perlu


diganti.

Gambar 3.17. Pemeriksaan Berat Jenis Baterai


Sumber : http://www.saft7.com/perpanjang-masa-pakai-accu/
b. Kunci Kontak
Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan
cara mengghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci
kontak. Kaki kunci kontak ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST)
dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm
meter ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal
kunci kontak lainnya (ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada hubungan
maka kunci kontak perlu diganti.

Gambar 3.18. Pemeriksaan Kunci Kontak


Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan

44

c. Sekering
Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus
maka sekering perlu diganti

Gambar 3.19. Pemeriksaan Sekering


Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
d. Saklar Utama
Periksa

hubungan

antara

terminal-terminal

saklara

menggunakan Ohm meter sambil mengoprasikan saklar utama.


Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar dapat disebabkan
karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar.
Jika saklar rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan
kabel putus cukup diperbaiki.

Gambar 3.20. Pemeriksaan Saklar Utama


Sumber : Manual Book Toyota.

45

e. Relay
Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes
lamp dan baterai. Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay
ke (+) baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan hubungkan tes
lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp
menyala maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka
relay perlu diganti.

Gambar 3.21. Pemeriksaan Relay


Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
f. Flasher
Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai
dengan cara menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai,
terminal E flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara
terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan
berkedip maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka
flasher perlu diganti.

46

Gambar 3.22. Pemeriksaan Flasher


Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
g. Konektor
Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat
maka bersihkan konektor menggunakan amplas halus. Karat yang
ada pada konektor akan menyebabkan kebocoran arus sehingga arus
yang dihasilkan tidak optimal.

Gambar 3.23. Pemeriksaan Konektor


Sumber : Manual Book Toyota.
h. Lampu
Apabila lampu mati, maka lepaskan lampu dari dudukannya
kemudian lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter.
Apabila tidak ada hubungan maka lampu perlu diganti.

47

Gambar 3.24. Pemeriksaan Lampu


Sumber : Manual Book Toyota.

3.3. Tujuan Perawatan Sistem Penerangan


Terjadinya

kecelakaan

umumnya

disebabkan

karena

kelalaian

pengemudi dalam berkendara, namun ada pula faktor lain yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan yaitu kondisi dari kendaraan tersebut. Kondisi
kendaraan yang baik akan memberikan kinerja yang optimal pada kendaraan
serta memberi rasa aman dan nyaman dalam berkendara. Apabila kondisi
mobil buruk maka kinerja mesin juga tidak akan optimal dan apabila kondisi
tersebut tidak segera diperbaiki maka dapat berakibat fatal yang dapat
membahayakan pengemudi mobil tersebut dan pengendara lainnya.
Untuk menjaga kondisi kendaraan tetap baik maka diperlukan perawatan
berkala, pemeriksaan dan perbaikan pada bagian mesin yang mengalami
kerusakan. Salah satu sistem penting pada kendaraan yang membutukan
perawatan yaitu sistem kelistrikan penerangan yang berfungsi untuk
penerangan saat malam hari dan memberi isyarat pada pengendara lain saat
akan berbelok, mundur, berhenti dan darurat.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab III dapat di ambil kesimpulan, antara lain:
a. Cara kerja sistem kelistrikan penerangan adalah saat kunci kontak dalam
posisi ON arus dari baterai mengalir melewati kunci kontak menuju
sekering, relay, flasher, lampu, saklar, dan menuju ke massa sehingga
lampu dapat menyala.
b. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan
perawatan, pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan
penerangan yang mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut
meliputi: fuse, relay, flasher, konektor, lampu, saklar dan yang paling
utama baterai yang merupakan sumber arus untuk sistem penerangan.
c. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan
kinerja sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman
dalam berkendara.

4.2. Saran
Dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh
penulis antara lain :

48

49

a. Untuk Pembaca
1) Baterai merupakan sumber arus listrik untuk sistem penerangan dan
aksesoris, jika baterai mengalami gangguan maka akan berpengaruh
pada sistem penerangan juga. Oleh karena itu baterai harus selalu dalam
kondisi baik agar tidak mempengaruhi kinerja sistem penerangan.
2) Segera perbaiki jika terdapat tanda-tanda kerusakan sebelum kerusakan
semakin parah.
3) Dalam penggantian komponen kendaraan, gunakanlah suku cadang
yang asli.
b. Untuk Bengkel Mobil Arjuna
1) Penyusun berharap agar Bengkel Mobil Arjuna bisa memberikan
kepercayaan dan selalu mendampingi disetiap praktek, agar para
mahasiswa dapat menambah pengetahuannya.
2) Penulis berharap pihak bengkel menjalin kerja sama dengan pihak
Politeknik Darma Patria, guna mempermudah dalam pencarian tempat
Praktek Kerja Lapangan bagi generasi mahasiswa berikutnya.
c. Untuk Politeknik Dharma Patria
Meningkatkan kerja sama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri
untuk tempat Praktik Kerja Lapangan bagi para mahasiswanya.

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU ILMIAH
Anonim. (2003). Body Electrical. Step 2. Vol 17. Toyota Astra Motor :
Jakarta.
Daryanto. (2011). Prinsip Dasar Kelistrikan Otomotif. Alfabeta : Bandung.
Soemadi, Drs. Soejono B.Sc. (1979). Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar
Otomotif jilid 1 dan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :
Jakarta.
TEAM. (2011). New Step 1 Training Manual. Toyota Astra Motor : Jakarta.
Tooley, M. (2003). Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Erlangga :
Jakarta.
Yunan Ginting. (1998). Listrik Otomotif Jilid 1. Angkasa : Bandung.

B. WEBSITE
http://harapentatp1.blogspot.com/2010/12/kegunaan-lampu-depan-sistempenerangan.html, [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.19 WIB].
http://otomotif.selkid.com/2013/07/kelistrikan.html, [Kamis, 27 Maret 2014,
Pukul 10.54 WIB].
http://www.nazardark.com/2014/02/sistem-kelistrikan-body-pada-mobil.html,
[Kamis, 27 Maret 2014, Pukul 10.55 WIB].
http://66tech.wordpress.com/2011/04/21/pemasangan-pengujian-danperbaikan-sistem-penerangan-dan-wiring/, [Kamis, 27 Maret 2014,
Pukul 10.55 WIB].
http://indra95.wordpress.com/2012/04/26/ganguan-pada-sistem-peneranganmobil/, [Kamis, 10 April 2014, Pukul 10.07 WIB].

50

51

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

52

Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen Pembimbing

53

Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 April 1993


dengan nama Ahmad Saifuddin, beragama islam dan memiliki
hobi bermain sepak bola, futsal, basket, musik, tenis meja,
membaca komik, menonton film kartun dan berpetualang.
Mengawali pendidikan di TK Tunas Bangsa Klender, Jakarta
Timur (1998), SDN Pondok Bambu (1999), SDN 3 Sidoagung
(2001), SMP Muhammadiyah Karanganyar (2005), SMK Bina Karya 1
Karanganyar (2008) dan karena penulis mempunyai ketertarikan dalam bidang
otomotif, maka pada tahun 2011 penulis melanjutkan kuliah di Politeknik Dharma
Patria Program Studi D III Jurusan Mesin Otomotif. Kemudian pada tahun 2013
melakukan kerja praktek di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

Anda mungkin juga menyukai