Anda di halaman 1dari 46

ERGONOMI

NAMA KELOMPOK:
KARISMA BR LUMBANGAOL
(1513012)
RINDI SULISTYANI (1513020)

ERGON : KERJA
NOMOS :
PERATURAN/HUKUM

ERGON
OMI
PENGERTIAN ERGONOMI

ILMU SERTA PENERAPANNYA YANG BERUSAHA


MENYERASIKAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP
ORANG ATAU SEBALIKNYA DENGAN TUJUAN TERCAPAINYA
PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI YANG SETINGGI-TINGGINYA
MELALUI PEMANFAATAN MANUSIA SEOPTIMAL MUNGKIN
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan
pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan
mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara
yang paling efektif termasuk alat alat peragaan untuk memberi informasi
kepada manusia.
(Sutalaksana :"Teknik Tata Cara Kerja).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di


simpulkan bahwa pusat dari ergonomi adalah
manusia. Konsep ergonomi adalah
berdasarkan kesadaran, keterbatasan
kemampuan dan kapabilitas manusia.
Sehingga dalam usaha untuk mencegah
cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi
dan kenyamanan dibutuhkan penyesuaian
antara lingkungan kerja, pekerjaan dan
manusia yang terlibat dengan pekerjaan
tersebut.

Ergonomi menjembatani hubungan antara


manusia dan mesin/peralatan di lingkungan kerja

PEKERJA

MESIN/
Ergonomi
PERALATAN

Lingkungan kerja

Misalnya ketika manusia melakukan


pekerjaan mengelas tanpa pelindung mata
maka matanya terasa sangat tidak nyaman.
Dalam ilmu biologi pun disebutkan bahwa
mata manusia akan menjadi tidak sehat dan
berbahaya ketika melihat sinar/ cahaya las
secara langsung, maka dengan adanya
informasi tersebut para ahli teknik
menciptakan alat pelindung mata yang
digunakan manusia ketika sedang
melakukan pekerjaan mengelas.

Ada beberapa prinsip dasar dalam


ergonomi yaitu :
Meningkatkan faktor kenyamanan
Yaitu dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, membuat
agardisplaydan contoh mudah dimengerti supaya para pekerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat bekerja dengan nyaman.
Meningkatkan keselamatan kerja
Yaitu dengan membuat standar operasional produksi (SOP) yang
mengutamakan keselamatan para pekerja dalam bekerja dengan
memperhatikan jarak ruang , menempatkan peralatan agar selalu
berada dalam jangkauan,mengurangi beban berlebih, dan bekerja
sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh pekerja.
Memperhatikan kesehatan kerja
Yaitu dengan menciptakan suasana bekerja yang sehat dengan cara
bekerja dalam posisi atau postur normal, mengurangi gerakan berulang
dan berlebihan, melakukan gerakan, olahraga, dan peregangan saat
bekerja.

Prinsip prinsip dalam Ergonomi

1. Bekerja dalam posisi atau postur normal.


2. Mengurangi beban berlebihan.
3. Menempatkan peralatan agar selalu berada
dalam jangkauan.
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
6. Minimalisasi gerakan statis.

Tujuan Penerapan K3
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai
kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja
dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat.
Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap
perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan
bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah
dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan
atau mengadakan pengawasan yang ketat.
(Silalahi, 1995)

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)


Ergonomi
Ergonomi dan K3 merupakan dua hal
yang
tidak
dapat
dipisahkan.
Keduanya mengarah kepada tujuan
yang
sama
yakni
peningkatan
kualitas kehidupan kerja (quality of
working life).

SIKAP KERJA
Sikap tubuh tidak alamiah
Gerakan tubuh tidak alamiah
Rasa sakit muncul
Cepat lelah
Waktu produksi panjang
Biaya produksi tinggi

Penerapan Ergonomi dalam dua


pendekatan
1.

Pendekatan Kuratif

a.

Dilakukan pada suatu proses yang sudah atau sedang


berlangsung.

b.

Kegiatannya berupa intervensi, perbaikan, atau


modifikasi sistem/proses yang sedang atau sudah
berjalan (sudah ada).

c.

Sasaran kegiatan ini adalah kondisi kerja dan


lingkungan kerja dan dalam pelaksanaannya harus
melibatkan pekerja yang terkait dengan proses kerja
yang sedang berlangsung.

2. Pendekatan Konseptual
a. Merupakan pendekatan sistem yang sangat efektif dan efisien
bila dilakukan pada saat perencanaan.
b. Bila berkaitan dengan teknologi (Pemilihan teknologi) , maka
prinsip-prinsip ergonomi dimanfaatkan bersama-sama dengan
kajian lain, seperti kajian teknis, ekonomi, sosial budaya, hemat
energi dan pelestarian lingkungan. Pendekatan ini dikenal
sebagai pendekatan Teknologi Tepat Guna.

Sikap dan posisi kerja

Pengaturan fasilitas kerja

Penerapan Ergonomi

Posisi Kerja

Posisi duduk.
Kaki jangan terbebani dengan berat tubuh dan
posisi harus stabil selama bekerja.

Posisi berdiri
Posisi tulang belakang harus vertikal dan berat badan
tertumpu secara seimbang pada dua kaki.

Proses Kerja
a. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai
dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran
anthropometrinya.
b. Harus dibedakan ukuran anthropometri (ukuran tubuh)
orang barat dan orang timur.

Jangkauan Kerja

Mengangkat Beban

Metoda mengangkat beban :


Posisi kaki yang benar
Punggung kuat dan kekar
Posisi lengan dekat dengan
tubuh
Mengangkat dengan benar
Menggunakan berat badan

Menjinjing Beban

Beban yang diangkat tidak


melebihi aturan yang
ditetapkan ILO sbb :
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20
kg
- Wanita (16-18 th) 12-15 kg

Sarana Kerja
Sarana kerja yang tidak memadai,
tidak adanya keserasian ukuran
dan bentuk sarana kerja terhadap
tenaga kerja
Efektifitas dan efisiensi kerja tidak
optimal
Kerugian:
Hilangnya jam kerja,terhambatnya /
menurunnya
produksi dan produktivitas kerja

Antropometri dan dimensi ruang kerja

Sebagai contoh : sebenarnya


keyboard adalah objek yang sangat
berbahaya .
Ketika orang membuat keyboard
penggunaan yang tidak benar ,
mereka dapat memiliki " Carpal
Tunnel Syndrome " .
Carpal Tunnel Syndrome adalah
Cedera pada jalur saraf di
pergelangan tangan yang sering
disebabkan oleh mengetik luas dan
biasanya dapat dicegah atau
diobati dengan latihan dan agen
anti-inflamasi atau
terapi Carpal Tunnel Syndrome.

Posisi Pergelangan

Examples Of Manual Handling


Activities Include:

Melakukan pekerjaan mengangkat


beban jauh dari posisi badan, ini
membahayakan lengan dari pekerja
tersebut dan beresiko dari bahaya
jatuh

Menggunakan alat bantu tangan


dengan posisi yang aneh dan
berbahaya

Membungkukan badan saat akan


meletakan barang ke tempat
penyimpanan.

Mengerahkan kekuatan tinggi pada


saat tangan di atas bahu tinggi, ini
meningkatkan risiko cedera

Membugkuk dan mengangkat


sangat berbahaya untuk
punggung

Mendorong objek dengan posture


yang aneh berbahaya untuk
punggung/pinggang

POSISI DUDUK DI DALAM MOBIL

Alat bantu mekanik

RESIKO DI PROSES KERJA

c. Tata Letak Tempat Kerja


Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan
aktivitas kerja.
Simbol yang berlaku secara internasional lebih
banyak
digunakan daripada kata-kata.

Tata Letak Tempat Kerja

Tata Letak Tempat Kerja

Tata Letak Tempat Kerja

Supervisi Medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi
medis teratur.
Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan
dengan beban kerjanya.
Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai
dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan.
Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan
kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang
sudah berumur

encegahan dan Pengendalian Bahaya


Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor risiko
1. Pengendalian secara Teknik
2. Pengendalian secara Administrasi
3. Desain Kantor Kerja
4. Pelatihan
1. Pengendalian secara Teknik
Teknik kontrol atau teknik adalah mekanisme yang lebih disukai
untuk mengendalikan bahaya ergonomis
Ini mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja,
dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga,
pengulangan, dan posisi yang aneh.

2. Pengendalian secara Administrasi


- Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan
fisik yang berbeda.
- Membuat jadwal kerja / jadwal istirahat istirahat.
- Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang
sesuai/yang cocok.
3. Desain Kantor Kerja
Kantor kerja harus mudah disesuaikan untuk
mengakomodasi pekerja dalam melakukan tugas
4. Pelatihan
- Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali
faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk
meminimalkan resiko
- Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan
pelatihan
ulang harus dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan
baru dengan risiko yang berbeda, atau risiko baru ditemukan.

Very pain !!

PEREGANGAN

Kesimpulan
Penerapan ergonomi di tempat kerja
bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu
dalam keadaan sehat, nyaman, selamat,
produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan,
kemampuan dan kerjasama yang baik dari
semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan,
petunjuk teknis dan pedoman K3 di tempat
kerja serta menjalin kerjasama lintas program
maupun lintas sektor terkait dalam
pembinaannya.

End of Presentation
Any Questions ?

Anda mungkin juga menyukai