Kelompok 2
Anindya Hana
Didit Darmawan
Dina Salamah
Dwika
Yudhistira
Fitri Rahma Sari
Fitria
Ramadhani
Good Will
Innet Maysyarah
Izzatu Rizqiyah
Kholid Abdul Hafidz
Nurul Isti Amirtha
Michael Prajanto
Putri Lestari
Zahra Adiyati
Outline
KLASIFIKASI ENZIM
KOMPONEN ENZIM
Klasifikasi Enzim
Klasifikasi Enzim
Berdasarkan Fungsi & Reaksi
GOLONGAN
ENZIM
KETERANGAN
oxidoreduktase
transferase
hydrolase
lyase
isomerase
ligase
Transferase
Transaldolase dan
transketolase
Asil, metil, glukosil,
dan
fosforiltransferase
Kinase
fosfomutase
Hidrolase
Estesase
Glikosidase
Peptidase
Fosfatase
Tiolase
Fosfolipase
Aminase
Deaminase
Ribonuklease
Liase
Dekarboksilase
Aldolase
Hidratase
Dehidratase
Sintase
Ligase
Sintetase
karboksilase
Isomerase
Rasemase
Epimerase
Isomerase
Mutase
Oxireduktase
Mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi
Contoh:
- alkohol+NAD+oksidoreduktase
(dehidrogenase,alkohol dehidrogenase)
- mengkatalisis oksidasi alkohol menjadi
aldehid
Selain gugus fungsional alkohol dan aldehid,
dehidrogenase juga bekerja pada gugus
fungsional berikut sebagai donor elektron:
-CH-CH-,CH-NH dan CH=NH, sebaik
koenzim NADH,NADPH,FADH, dan FMNH.
Transferase
Berfungsi untuk memindahkan gugus
fungsional antara donor dan akseptor
Gugus amino, asil, fosfat, satu karbon
dan glikosil merupakan sebagian
gugus yang dapat dipindahkan
Secara umum, gugus yang
dipindahkan harus diaktifkan, sehingga
secara kimiawi akan menjadi labil
sebelum pemindahan dapat terjadi
Hidrolase
Kelompok enzim ini dapat dianggap
sebagai kelompok khusus dari
transferase dimana gugus donor
dipindahkan ke air.
Reaksi secara umum termasuk
pemutusan hidrolitik ikatan C-O, C-N,
O-P, dan C-S.
Pemutusan ikatan peptida merupakan
contoh yang bagus untuk reaksi ini.
Liase
Liase menambahkan atau memindahkan
unsur-unsur air,amonia, atau
karbondioksida.
Dekarboksilase memindahkan unsur CO
dari asam keto atau atau asam amino.
Dehidratase memindahkan HO pada
reaksi dehidrasi.
Contoh: Fumarase merubah fumarat
menjadi malat.
Isomerase
Terdapat berbagai macam enzim
yang mengkatalisis isomerisasi dari
berbagai tipe, termasuk interkonversi
cis-trans dan aldosa-ketosa.
Isomerase yang mengkatalisis inversi
pada atom karbon asimetri adalah
epimerase atau rasemase.
Ligase
Enzim ligase berperan dalam reaksi sintesis
dimana 2 molekul digabungkan dengan energi
dari ikatan fosfat berenergi tinggi dari ATP.
Istilah sintetase digunakan untuk untuk sebagian
anggota kelompok enzim ini.
Pembentukan aminoasil tRNA, asil koenzim A,
dan glutamin serta penambahan CO, pada
piruvat merupakan reaksi-reaksi yang dikatalisis
oleh ligase.
Komponen Enzim
Protein
Enzim
Enzim protein
sederhana
Enzim
Konjugasi
Protein +
Bukan Protein
Protein =
apoenzim
Organik =
Koenzim
Bukan protein =
Gugus prostetik
Anorganik =
kofaktor
Gugus Prostetik
Pengertian
Contoh
Piridoksal fosfat
Flavin mononukleotida (FMN)
Flavin adenin dinukleotida
Tiamin pirofosfat
Biotin
Ion logam
Metaloenzim
Metaloenzim yaitu enzim yang mengandung ion-ion
logam yang terikat kuat.
Kofaktor
Sejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain
agar dapat berfungsi sebagai katalis. Komponen ini secara
umum disebut kofaktor.
Kofaktor melayani fungsi yang sama dengan kelompok
prostetik tetapi hanya sementara terikat dan tidak sesuai
dengan enzim atau ke substrat seperti ATP.
Berbeda dengan kelompok prostetik stabil terkait, kofaktor
harus hadir dalam medium sekitar enzim agar katalisis
terjadi.
Kofaktor yang paling umum merupakan ion logam. Enzim
yang memerlukan kofaktor ion logam ini disebut juga logamdiaktifkan enzim untuk membedakan mereka dari
mealloenzymes yang ion logamnya berfungsi sebagai
kelompok prostetik.
Koenzim
Kofaktor berupa molekul organik kecil
yang mengtranspor gugus kimia atau
elektron dari satu enzim ke enzim
lainnya
Substrat yang mengaktifkan kerja
enzim
Koenzim memperbesar kemampuan
katalitik enzim
Reaksi Oksidoreduksi
2. Katalisis asam-basa
Gugus fungsional & gugus prostetik
berfungsi sbg asam atau basa. Pd katalisis
H3O+ atau OH- (asam-basa spesifik), laju
reaksi dipengaruhi perubahan konsentrasi
H+ tapi tidak tergantung konsentrasi
asam-basa lain di larutan atau bagian
aktif.
Contoh: pepsin, katepsin lisosom, protease
HIV
4. Katalisis kovalen
Terjadi pd enzim yg mengkatalisis reaksi
pemindahan gugus. Enzim & substrat akan
berikatan scr kovalen menjadi suatu
reaktan, menyebabkan energi aktivasi
reaksi menurun shg reaksi berlangsung
lebih cepat. Setelah selesai, enzim kembali
lagi.
Contoh: Kimotripsin, Fruktosa-2,6Bifosfatase
1.
2.
3.
4.
Katalis
Katalis
Katalis
Katalis
karena kedekatan
Asam-Basa
dengan Paksaan
Kovalen
Katalis Kovalen
Melibatkan pembentukan ikatan
kovalen antara enzim dan substrat.
Enzim yang mengalami modifikasi
disebut dengan reaktan.
Katalis kovalen katalis dengan
jalur reaksi dengan reaktan dengan
energi aktivasi yang rendah
Reaksi berjalan lebih cepat
Kinetika Enzim
Kinetika Enzim
E + S ES E
+P
Keterangan :
E = Enzim
S = Substrat
ES = Kompleks enzim substrat
P = Produk akhir
Persamaan MichaelisMenten
memperlihatkan secara matematis
hubungan antara kecepatan awal
reaksi vi dan konsentrasi substrat [S]
vi = Vmax[S]
Km + [S]
Konstanta
Michaelis
Km
adalah
konsentrasi
substrat
dengan
vi
adalah separuh dari kecepatan
maksimal (Vmax/2) yang dapat dicapai
pada konsentrasi tertentu enzim
vi = Vmax[S]vi = Vmax[S]
Km + [S]
Km
2.
3.
Jika [S] = Km
vi = Vmax[S]vi = Vmax[S] = Vmax
Km + [S]
2[S]
2
K=
m
Vmax[S]
+ [S]
Vmax[S]
dan disederhanakan
1 = (Km )
1 + 1
vi
(Vmax) [S]
Vmax
1 = (Km )
1
vi
(Vmax)
Vmax
1 +
[S]
1 = (Km )
1
vi
(Vmax)
Vmax
1 +
[S]
Jika y = 0
0 = ax + b; maka, x = -b = -1
a
Km
E+S
ES
Kd = k-1
k1
Kecenderungan enzim << dan subtrat terurai, afinuitas
enzim terhadap subtrat >>
Km sering mendekati Kd, namun hal ini tidak selalu
terjadi
Persamaan Hill
Gambaran ini
menunjukkan
pengikatan-bersama
substrat pada
berbagai tempat.
Pengikatan pada satu
tempat
mempengaruhi
pengikatan pada
tempat lainnya.
- Gambar tersebut
melakukan penempatan
Hill (Hill plot) data kinetic
untuk suatu enzim dengan
kinetika pengiktankooperatif.
- Penempatan (plot)
Vi/Vmax Vi log [S]
menghasilkan suatu garis
lurus dengan lereng atau
slope = n, di mana n
adalah parameter empiris
yang nilainya tergantung
pada jumlah tempat
pengikatan-substrat dan
jumlah serta tipe interaksi
antar-tempat pengikatan
ini.