Anda di halaman 1dari 24

Buku 2: RKPM

(Rencana Kegiatan Pembelajaran


Mingguan)
<Modul Pembelajaran Pertemuan ke 9>

PRAKTIKUM MATERIAL JALAN


Disusun:
Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT
Ir. Heru Budi Utomo, MT

RKPM - 9
P
e
r
t
e
m
u
a
n

Media Ajar

Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator

Topik
(pokok,
subpokok
bahasan,
alokasi
waktu)

k
e

Dapat melaksanakan

Ruang lingkup: (1)

proses pemecahan

penyiapan

batu (stone
crusher),
pemisahan
agregat (splitter)
di laboratorium,
serta
melaksanakan
pengujian dan
analisis DCP
untuk daya
dukung tanah

sampel dan
pelaksanaan
pemecahan batu,
pemisahan
agregat (splitter),
(2) SOP
pengujian dan
analisis DCP
Waktu: 6 sesi @60
menit

A
P
u
r
d
e G
i
T s a
o
e e m
/
k n b
V
s t a
i
a r
d
s
e
i
o

S
o
a
Metode
l- W Evaluasi
t e
dan
u b Penilaian
g
a
s

Metode
Ajar
(STAR)

Mahasiswa
Presensi
berkelompok
(10%), pre
dan praktek
test (10%),
keaktifan
dan
kedisiplinan
(20%),
kualitas
laporan
(20%),
responsi (40)

Skoring
100

0-

Aktivitas
Mahasisw
a

Aktivitas
Dosen/
Nama
Pengajar

(1)Baca
buku
petunjuk
praktikum
sebelum kuliah,
(2)Melaksanaka
n
praktikum
selama kuliah,
(4)
Menyusun
laporan
praktikum dan
analisis data

Memandu
praktikum
dan
menjelaskan
di
laboratorium.
Pengajar:
Iman
Haryanto,
Heru
Budi
Utomo

Sumbe
r Ajar

Buku
Petunjuk
Praktikum

Pemecah Batu (Stone Crusher)


Tujuan
Pemecahan agregat bertujuan untuk
mendapatkan ukuran material yang lebih
kecil sesuai dengan yang dibutuhkan.
Benda Uji
Agregat yang ada di Laboratorium
Perkerasan.
Peralatan
Mini Stone Crusher

Pelaksanaan
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dan menentukan ukuran
agregat yang diinginkan, selanjutnya
Menyiapkan agregat yang akan dipecah.
Menghidupkan mini stone crusher dengan menekan tombol on.
Masukkan agregat ke dalam stone crusher sedikit demi sedikit.
Pada saat memasukkan agregat ke dalam mini stone crusher,
ukuran agregat disesuaikan dengan ukuran lubang pemecahnya,
sehingga proses pemecahan berjalan lancar.
5) Setelah agregat dimasukkan kedalam mini stone crusher, tutup
lubang untuk memasukkan agregat dengan penutup untuk
menghindari pecahan agregat yang terlempar keluar .
6) Hasil pecahan agregat ditampung pada tempat yang telah
disediakan (ember)
1)
2)
3)
4)

Hasil
Hasil pemecahan batu berupa batu
dengan ukuran-ukuran antara sampai
dengan atau sesuai dengan ukuran
diameter dari mini stone crusher yang
digunakan.

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)


Pengujian ini digunakan untuk menetapkan kekuatan atau daya
dukung (CBR) di lapangan secara cepat dengan menggunakan
alat Dynamic Cone Penetrometer, DCP).
Konus : logam terbuat dari baja keras, bagian ujung berbentuk
kerucut dengan sudut 30o untuk bahan granular. Pada keadaan
khusus seperti tanah berbutir halus digunakan kerucut dengan
sudut 60o,. Penggunaan sudut konus akan menentukan
penggunaan rumus atau grafik hubungan nilai DCP dan CBR yang
digunakan untuk menentukan nilai CBR .

Peralatan utama
Penetrometer konus dinamis (DCP) terdiri dari 3 bagian utama

1 Bagian atas
a) Pemegang;
b) Batang bagian atas 16 mm, tinggi-jatuh 575 mm;
c) Penumbuk berbentuk silinder berlubang, berat 8 kg.

2 Bagian tengah
a) Landasan penahan penumbuk terbuat dari baja;
b) Cincin peredam kejut;
c) Pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman.

3 Bagian bawah
a) Batang bagian bawah, panjang 90 cm, 16 mm;
b) Batang penyambung, panjang antara 40 cm - 50 cm, 16 mm dengan
ulir dalam di bagian ujung
yang satu dan ulir luar di ujung lainnya;
c) Mistar berskala, panjang 1 meter, terbuat dari plat baja;
d) Konus dari baja keras berbentuk kerucut di bagian ujung, 20 mm,
sudut 60o atau 30o;
e) Cincin pengaku.

Cara pengujian
a) Letakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan tanah yang akan
diuji;
b) Pegang alat yang sudah dipasang pada posisi tegak lurus di atas
dasar yang rata
dan stabil, kemudian catat pembacaan awal pada mistar
pengukur kedalaman;
c) Mencatat jumlah tumbukan;
1) Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati
sehingga menyentuh
batas pegangan;
2) Lepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada
landasan;
3) Lakukan langkah-langkah pada 1) dsn 2) di atas, catat jumlah
tumbukan
dan kedalaman pada formulir 1-DCP, sesuai ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
(a) untuk lapis fondasi bawah atau tanah dasar yang terdiri dari
bahan yang

4) Hentikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang


dari 1 mm/3 tumbukan. Selanjutnya lakukan pengeboran
atau penggalian pada titik tersebut sampai mencapai
bagian yang dapat diuji kembali.

d) Pengujian per titik, dilakukan minimum 2 kali


(duplo)dengan jarak 20 cm dari titik uji satu ke titik uji
lainnya. Langkah-langkah setelah pengujian;
1) Siapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut ke
atas;
2) Angkat penumbuk dan pukulkan beberapa kali dengan
arah ke atas sehingga menyentuh pegangan dan tangkai
bawah terangkat ke atas permukaan tanah;
3) Lepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hatihati, bersihkan alat dari kotoran dan simpan pada
tempatnya;
4) Tutup kembali lubang uji setelah pengujian

Cara menentukan nilai CBR


a) Periksa hasil pengujian lapangan yang terdapat pada formulir
pengujian penetrometer konus dinamis (DCP) dan hitung akumulasi
jumlah tumbukan dan akumulasi penetrasi setelah dikurangi
pembacaan awal pada mistar penetrometer konus dinamis (DCP);

b) Gunakan formulir hubungan kumulatif (total) tumbukan dan


kumulatif penetrasi, terdiri dari sumbu tegak dan sumbu datar, pada
bagian tegak menunjukkan kedalaman penetrasi dan arah horizontal
menunjukkan jumlah tumbukan;
c) Plotkan hasil pengujian lapangan pada salib sumbu di grafik
d) Tarik garis yang mewakili titik-titik koordinat tertentu yang
menunjukkan lapisan yang relatif seragam;
e) Hitung kedalaman lapisan yang mewakili titik-titik tersebut, yaitu
selisih antara perpotongan garis-garis yang dibuat pada d), dalam
satuan mm;

f) Hitung kecepatan rata-rata penetrasi (DCP, mm/tumbukan atau


cm/tumbukan) untuk lapisan yang relatif seragam; Nilai DCP
diperoleh dari selisih penetrasi dibagi dengan selisih tumbukan.
g) Gunakan gambar grafik atau hitungan formula hubungan nilai
DCP dengan CBR dengan cara menarik nilai kecepatan penetrasi
pada sumbu horizontal ke atas sehingga memoton garis tebal
untuk sudut konus 60o atau garis putus-putus untuk sudut konus
30o
h) Tarik garis dari titik potong tersebut ke arah kiri sehingga nilai
CBR dapat diketahui.

Gambar 1

Grafik

PEMISAHAN AGREGAT DENGAN


ALAT SAMPLESPLITTER
A. Tujuan : Memisahkan agregat untuk
mendapatkan ukuran yang kita
inginkan.
B. Benda Uji : Agregat yang ada di
Laboratorium
C. Alat : Sample Spliter

D. Pelaksanaan
1) Menyiapkan alat yang akan kita pakai dan menentukan berapa
besar ukuran agregat yang akan kita inginkan serta ukuran besar
kecilnya lubang pemecah agregat
2) Menyiapkan agregat yang akan dipisahkan.
3) Memasukkan agregat ke dalam alat pemisah agregat sedikit demi
sedikit.
4) Pada saat memasukkan agregat di usahakan agregat tidak
melebihi kapasitas alat.
5) Setelah agregat masuk kedalam alat maka agregat akan terpisah
antara agregat kasar dan halus sesuai ukuran.
E. Data
Data yang dihasilkan berupa agregat dengan ukuran-ukuran tertentu

Anda mungkin juga menyukai