Anda di halaman 1dari 39

EKSTRAKSI

Nama Anggota:
Aulia Hidayatullah
Citra Mulyana Zainuddin
Fanny Agusty
Risfi Herista
Tantri Alfionita
Tria Wulandari

EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa kimia
yang terdapat didalam bahan alam atau berasal dari dalam
sel dengan menggunakan pelarut dan metode yang tepat.

EKSTRAK
Ekstrak adalah hasil dari proses ekstraksi, bahan yang
diekstraksi merupakan bahan alam. (Ditjen POM, 1986)

LANJUTAN
Ekstrak adalah sediaan kental yang
diperoleh dengan mengekstraksi senyawa
aktif dari simplisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku
yang telah ditentukan. ( Ditjen POM,
1995 ).

TUJUAN EKSTRAKSI
1.

Senyawa kimia telah diketahui


diekstraksi dari organisme

identitasnya

untuk

2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa


kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin,
meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini
bahkan keberadaannya belum diketahui
3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam
pengobatan tradisional

METODE-METODE EKSTRAKSI

Ekstraksi dengan pelarut


Cara dingin
Cara panas

Ekstraksi Dengan Pelarut


Cara Dingin
Maserasi
Perkolasi
Cara Panas
Refluks
Soxhletasi
Digesti
Infus
dekok

Lanjutan...
Ekstraksi secara dingin
Proses ektraksi secara dingin pada prinsipnya tidak memerlukan
pemanasan. Hal ini diperuntukkan untuk bahan alam yang
mengandung komponen kimia yang tidak tahan pemanasan dan
bahan alam yang mempunyai tekstur yang lunak.
Ekstraksi secara panas
dilakukan untuk mengekstraksi komponen kimia yang tahan terhadap
pemanasan seperti glikosida, saponin dan minyak-minyak menguap yang
mempunyai

titik

didih

yang

tinggi,

selain

itu

pemanasan

juga

diperuntukkan untuk membuka pori-pori sel simplisia sehingga pelarut


organik mudah masuk ke dalam sel untuk melarutkan komponen kimia.

Maserasi

Maserasi proses pengekstrakan simplisia dengan


menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada suhu kamar
Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komonen kimia yang mudah larut dalam cairan
penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.

Modifikasi Maserasi
Maserasi dapat dilakukan modifikasi, seperti :
Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan
pemanasan lemah, yaitu pada suhu 40 - 50C. Cara
maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang
zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
Maserasi dengan mesin pengaduk
Dengan penggunaan mesin pengaduk yang berputar
terus-menerus, waktu proses maserasi dapat dipersingkat
menjadi 6 sampai 24 jam.

Lanjutan...
Remaserasi
Cairan penyari dibagi dua, seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan
cairan penyari pertama, sesudah diendap, dituangkan dan diperas, ampas
dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua.
Maserasi melingkar
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari
selalu bergerak dan menyebar.
Maserasi melingkar bertingkat
Pada maserasi melingkar penyarian tidak dapat dilaksanakan secara
sempurna, karena pemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan
telah terjadi.

Prinsip
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada
temperatur kamar , terlindung dari cahaya. Cairan penyari
akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan
larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan
di

dalam

sel

dengan

di

luar

sel.

Larutan

yang

konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh


cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ).
Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel .

Keuntungan peralatannya sederhana


Kerugian waktu yang diperlukan untuk
mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang
digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk
bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti
benzoin, tiraks dan lilin.
Modifikasi metode maserasi :
Modifikasi maserasi melingkar
Modifikasi maserasi digesti
Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
Modifikasi remaserasi
Modifikasi dengan mesin pengaduk

Perkolasi
Perkolasi estraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna (exhaustive extraction) umumnya dilakukan pada
suhu kamar.
Perkolasi proses penyarian simplisia dengan jalan
melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia
dalam suatu percolator.
Tujuan perkolasi upaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya
dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan
ataupun tidak tahan pemanasan.

Prinsip
serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder,
yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari
dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai

mencapai

keadaan

jenuh.

Gerak

kebawah

disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan


diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung
untuk menahan. Kekuatan yang berperan pada perkolasi
antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya
geseran

Proses perkolasi :
Pengembangan bahan
Tahap maserasi antara
Tahap perkolasi sebenarnya (penetasan/penampungan
ekstrak)
Keuntungan :
Tidak terjadi kejenuhan
Pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan penyari
sehingga zat seperti terdorong u/ keluar dari sel)
Kerugian :
Cairan penyari lebih banyak
Resiko cemaran mikroba u/ penyari air karena dilakukan
secara terbuka.

Refluks

Refluks ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik


didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang
relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
Ekstraksi refluks digunakan untuk mengektraksi bahan-bahan
yang tahan terhadap pemanasan

Prinsip
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara
sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersamasama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap
cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali
menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang
berada

pada

labu

alas

bulat,

demikian

seterusnya

berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian


sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali
setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan
dipekatkan.

Keuntungan digunakan untuk mengekstraksi sampel2


yang memiliki tekstur kasar
Kerugian butuh volume total pelarut yang besar dan
sejumlah manipulasi operator

Soxhlet

Soxhlet ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu


baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus
sehingga terjadi ektraksi kontiniu dengan jumlah pelarut
yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
Prinsip ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu
baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu
dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik.

Keuntungan :
Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak
tahan terhadap pemanasan secara langsung.
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
Pemanasannya dapat diatur

Kerugian :
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di
sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat
menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui
kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap
dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak
untuk melarutkannya.
Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk
menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi,

1. Kondensor berfungsi sebagai


pendingin, dan juga untuk
mempercepat proses pengembunan.
2. Timbal/klonsongberfungsi sebagai
wadah untuk sampel yang ingin
diambil zatnya.
3. Pipa F/vapor berfungsi sebagai
jalannya uap, bagi pelarut yang
menguap dari proses penguapan
4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan
siklus, bila pada sifon larutannya
penuh kemudian jatuh ke labu alas
bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus.
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai
wadah bagi ekstrak dan pelarutnya.
6. Hot plate atau penangas berfungsi
sebagai pemanas larutan.
7. Water in sebagai tempat air masuk.
8. Water out sebagai tempatair keluar

Digesti
Digesti maserasi kinetik (dengan pengadukan
kontiniu) pada temperatur yang lebih tinggi dari suhu
kamar
Secara umum dilakukan pada suhu 40-50 C
Keuntungan dari pemanasan :
Kekentalan pelarut brkurang, sehingga dapat
mengakibatkan berkurangnya lapisan2 batas
Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat
Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu
absolut dan berbanding terbalik dengan kekentalan

Infundasi
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada 90-980C selama 15 menit.
Umumnya

infus

mempunyai
atsiri,dan

selalu

jaringan

zat-zat

(Depkes RI.1979).

dibuat

lunak,yang

yang

tidak

dari

simplisia

mengandung

tahan

yang
minyak

pemanasan

lama

Keuntungan dan Kerugian


Keuntungan
Unit alat yang digunakan lebih sederhana
Prosedur kerja lebih mudah
Waktu yang digunakan relatif lebih singkat
Pelarut yang digunakan mudah didapat dan terjangkau
Biaya operasionalnya relatif rendah.

Kerugian
Zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap kembali, apabila kelarutannya sudah
mendingin (lewat jenuh),
Hilangnya zat-zat atsiri,
Adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama,disamping itu simplisia yang mengandung zat-zat albumin
tentunya zat ini akan menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.
Ekstrak yang dihasilkan hanya dapat bertahan tidak lebih dari 24 jam
Hanya dapat memisahkan senyawa yang polar

Prinsip
1.

Membasahi bahan baku dengan pelarut 2 kali bobot bahan, untuk


bunga 4 kali bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.

2.

Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit


pada suhu 90-98C. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10
bagian bahan.

3.

Untuk memindahkan penyaringan kadang-kadang perlu ditambah


bahan kimia misalnya :

. Asam sitrat untuk infus ikan


. Kalium atau Natrium karbonat untuk infus kelembak.
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap

Destilasi Uap
Destilasi uap ekstraksi senyawa dengan kandungan
yang mudah menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar
atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa
tekanan parsial.
digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih.
dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih.

Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat


mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya.
dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut
dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi
dengan air.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke
dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan
pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas
menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu
distilat.

Prinsip
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air
ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan
menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil
mengekstraksi
simplisia,

uap

minyak
air

dan

menguap yang terdapat dalam


minyak

menguap

yang

telah

terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi,


lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak
menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan
memisah antara air dan minyak atsiri.

Cara Ekstrak Lainnya

Ekstraksi Berkesinambungan
Superkritikal Karbondioksida
Ekstraksi Ultrasonik
Ekstrak Energi Listrik

Ektraksi Berkesinambungan
Proses ekstraksi dilakukan berulang dengan pelarut
yang berbeda atau resirkulasi pelarut dan prosesnya
tersusun berurutan beberapa kali
Dilakukan

guna

meningkatkan

efisiensi

(jumlah

pelarut) dan dirancang untuk bahan dalam jumlah besar


yang terbagi dalam beberapa benjana ekstraksi

Superkritikal Karbondioksida
Digunakan

untuk

ekstraksi

serbuk

simplisia

dan

umumnya digunakan gas karbondioksida


Dengan

variabel

tekanan

dan

temperatur

akan

diperoleh spesifikasi kondisi polaritas tertentu yang


sesuaui untuk melarutkan senyawa dengan kandungan
tertentu

Ektraksi Ultrasonik
Menggunakan getaran ultrasonik > 20000 Hz
Prinsipnya

meningkatkan

permibelitas

dinding

sel,

menimbulakn gelembung spontan (cavitation) sebagai


stres dinamik serta menimbulkan fraksi interfase
Hasil ektraksi tergantung pada :
Frekuensi getaran
Kapasitas alat
Proses ultrasonik

Ektraksi Energi Listrik


Energi listrik yang digunakan dalam bentuk medan
listrik, medan magnet, dan electric discharger
Energi listrik ini dapat mempercepat dan meningkatkan
hasil dengan prinsip menimbulkan gelembung spontan
den menyebarkan gelombang tekanan berkecepatan
ultrasonik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai