Anda di halaman 1dari 20

ESOFAGITIS

KOROSIF
Disusun Oleh :
Eka Sri Indra Putri
Pembimbing
dr. Ariman Syukri, Sp.THT-KL

DEFINISI
Esofagitis korosif adalah peradangan di
esofagus yang disebabkan oleh luka bakar
karena zat kimia yang bersifat korosif
misalnya asam kuat,basa kuat dan zat
organik.

Anatomi

3 kompartemen dalam
perjalanan dari faring menuju
gaster:
Kompartemen leher
(pars servikalis)
Kompartemen dada
(pars thorakalis)
Kompartemen
abdomen (pars
abdominalis)

3 daerah Penyempitan:
1. Pada pharingoesofageal junction yang
terdiri dari otot sfingter
cricopharingeal.
2. Pada arkus aorta, kirakira setinggi vertebra
torakal 4.
3. Pada percabangan
bronkus kiri, kira-kira
setinggi vertebra torakal 5.
4. Pada saat melewati
diafragma, kira-kira
setinggi vertebra torakal
10.
5

Bahan-bahan korosif
Bahan kimia asam kuat
/zat korosif (PH <7) :
asam nitrat, asam sulfat, perak nitrat, pembersih closet,
air aki (baterai)

Bahan kimia alkali (PH >7) :


natrium hidroksida yang terdapat pada bahan pembersih
rumah tangga, sebagai bubuk pembersih saluran air kotor
seperti Drano dan liquid Plumer, natrium karbonat (soda
pencuci), natrium metasilikat (bubuk mesin pencuci piring
otomatis ), ammonia dan clinitest tablet.
Pemutih (Ph mendekati 7) seperti sodium hipoklorit, lisol
dan karbol. hanya edema di mukosa atau submukosa

PATOLOGI

Basa kuat : Menyebabkan terjadinya nekrosis mencair


(liquifactum necrosis).
Histologi : dinding s/d otot esofagus seperti mencair.

Asam kuat : Menyebabkan nekrosis menggumpal


(coagulation necrosis).
Histologi : dinding s/d otot esofagus seperti
menggumpal.
Zat organik Misalnya lisol dan karbol menyebabkan
edema dimukosa dan submukosa

Asam kuat
kerusakan pada lambung lebih berat
dibandingkan di esofagus, sebaliknya basa kuat
kerusakan pada esofagus lebih berat dibandingkan di
lambung.

Ph asam akan memperberat jejas sehingga komplikasi


perforasi lebih sering terjadi.

Gambaran Klinik
Keluhan dan gejala tergantung pada:
1. Jenis
2. Konsentrasi
zat korosif.
3. Jumlah
4. Lamanya kontak dinding esofagus
5. Sengaja atau tidak.
6. Dimuntahkan atau tidak.

Klasifikasi
Berdasarkan beratnya luka bakar :
1. Esofagitis korosif tanpa ulserasi.
2. Esofagitis korosif ulserasi ringan.
3. Esofagitis korosif ulserasi sedang.
4. Esofagitis korosif tanpa ulserasi berat
tanpa komplikasi.
5. Esofagitis korosif tanpa ulserasi berat
dengan Komplikasi.

Berdasarkan perjalanan penyakit dan


gejala klinik, terbagi 3 fase :

Fase Akut
Berlangsung 1-3 hari. Luka bakar pada mulut, bibir,
faring dan disertai perdarahan. Gejala disfagia dan
odinofagia berat, demam dengan suhu tinggi.

Fase Laten
Berlangsung 2-6minggu. Keluhan berkurang, suhu
badan menurun, menelan dengan baik. Terbentuknya
jaringan sikatrik.

Fase Kronis
Setelah 1-3 tahun terjadi disfagia karena terjadi striktur
esofagus dari jaringan parut.

DIAGNOSIS
1. Riwayat tertelan zat korosif:
anak secara tidak sengaja.
orang dewasa dengan tujuan
bunuh
diri atau percobaan
pembunuhan.
2. Gejala Klinis.
3. Pemeriksaan fisik.
4. Radiologik.
5. Laboratorium dan
6. Esofagoskopi.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologik

Thoraks
PA/LAT

Mediastinitis & aspirasi pneumonia

Esofagogram
Perforasi akut esofagus atau lambung
Ruptur esofagus

Pemeriksaan
penunjang
- Esofagoskopi : Kurang lebih 3 x 24 jam
setelah kejadian atau bila luka bakar di bibir,
mulut dan faring sudah tenang (esofagoskopi
dengan anestesi umum) untuk menentukan
apakah ada luka bakar di esofagus.

Esofagogram : Esofagogram
tidak banyak menunjukkan
kelainan pada stadium akut
Esofagogram perlu dilakukan
setelah mg ke 2 untuk
melihat ada tidaknya striktur
esofagus dan dapat diulang
setelah 6-8 minggu untuk
evaluasi

PENANGANAN
Tujuan pemberian terapi pada esofagitis korosif
adalah untuk mencegah pembentukan striktur.
- Perbaikan keadaan umum
- Menjaga keseimbangan elektrolit
- Menjaga jalan nafas
- Observasi
Dalam 24 jam pertama diberi cairan
parenteral dan diobservasi akan kemungkinan
mediastinitis, fistel trakeoesfagus, perforasi
lambung, peritonitis, pneoumonia dan edem
laring.

Jika zat korosif yang tertelan diketahui jenisnya


dan terjadi sebelum 6 jam, dapat dilakukan
netralisasi .
Pengenceran zat kaustik yang sudah tertelan
dengan cara minum air atau susu.
Bilas lambung dan obat perangsang muntah (
misal : Ipecac ) merupakan kontraindikasi.

Terdapat luka bakar : NGT yang kecil untuk


pemberian makanan dan mempertahankan
lumen esofagus. Dipasang sampai resiko
pembentukan striktur terlampaui (6 mg di
esofagoskopi ulang)
Ulkus esofageal : Sukralfat, antasid dan
Omeprazol.
Antibiotik : Selama 2-3 mg/ 5 hari bebas
demam. Biasanya diberikan penisilin dosis
tinggi 1 jt-1,2 jt unit/hari.
Kortikosteroid : Mencegah fibrosis berlebihan.
Analgetika oral, IV, IM atau rektal.

Komplikasi
Syok, koma , edema laring
Pneumonia aspirasi
Perforasi esofagus
Perforasi gaster
Mediastinitis
Kematian

Anda mungkin juga menyukai