Anda di halaman 1dari 22

Bahan Komposit Pada

Pesawat Terbang

DISUSUN OLEH:
L I A N G DY M A RT I N G
J O S E P P R ATA M A
B E N E D I C T U S YO S I A

Perkembangan Industri Pesawat


Perkembangan teknologi pada industri
pesawat sangat pesat. Inovasi yang hadir
terus menciptakan jenis pesawat yang baru
dan semakin baik.
Pada masa awal pengembangan industri
pesawat,
bahan-bahan
yang
dahulu
digunakan umunya adalah kayu sehingga
tidak bisa menampung beban yang besar.

Seiring perkembangan teknologi, industri


pesawat akhirnya beralih menggunakan
aluminium
sebagai
bahan
utama
pembuatan pesawat.
Pemakaian aluminium ini meningkatkan
kapasitas angkut namun bobot pesawat
tetap besar dan kurang efisien.

Seiring perkembangan zaman yang


menuntut pesawat yang lebih ringan
namun kuat dan bisa menampung
beban besar maka bahan komposit
akhirnya diaplikasikan.

Seiring kebutuhan pesawat yang lebih efisien, tren menunjukan penggunaan


bahan komposit sebagai bahan utama pembuatan pesawat terus meningkat.

Jenis-Jenis Bahan Komposit


Bahan komposit yang banyak digunakan pada
pesawat terbang terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.

CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer), disebut


juga Carbon Fiber Plastic

2.

GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer), disebut


juga fiberglass

3.

GLARE (Glass Laminated Aluminium Reinforced


Epoxy)

Tapi dalam presentasi kali ini kita hanya fokus


kepada CFRP dan GFRP

CFRP
Carbon Fiber Reinforced Polymer adalah bahan
plastik yang diperkuat dengan serat yang sangat
kuat dan ringan, mengandung serat karbon sebagai
bahan utama untuk perkuatannya. Polimer pengikat
yang sering digunakan adalah thermoset resin
seperti epoxy. Tetapi thermoset atau thermoplastic
polymer lainnya, seperti polyester, vynil ester atau
nylon juga bisa digunakan sebagai polimer pengikat.
Bahan komposit terdiri dari dua bagian: matriks dan
perkuatan. Dalam CFRP, serat karbon menyediakan
kekuatan. Matriks yang biasanya digunakan adalah
resin polimer, seperti epoxy, untuk mengikat
perkuatannya. Karena CFRP terdiri dari dua elemen
yang berbeda, sifat material bergantung kepada
dua elemen ini.

CFRP merupakan bahan yang mahal untuk dibuat tetapi sangat umum digunakan
dimana rasio strength-to-weight nya yang tinggi serta kekakuan sangat
diperlukan.
Komposit ini juga bisa dicampur dengan serat lainnya, seperti aramid (misalnya
Kevlar, Twaron), aluminium, ultra-high-molecular-weight polyethylene (UHMWPE).
Sifat dari produk CFRP juga dapat dipengaruhi dari jenis aditif yang digunakan
untuk matriks mengikat (resin). Aditif yang paling sering digunakan adalah silika,
tetapi aditif lainnya seperti karet dan karbon nanotube juga dapat digunakan.

Metode Manufaktur Menggunakan


CFRP
Metode-metode yang digunakan untuk pembuatan bahan dengan CFRP terdiri
dari beberapa jenis, yaitu:
1.

Molding

2.

Vacuum-Bagging

3.

Compression Molding

4.

Filament Winding

Molding
Molding adalah metode membuat CFRP dengan
melapisi lembar kain serat karbon ke dalam
cetakan dalam bentuk produk akhir. Cetakan
kemudian diisi dengan epoxy dan dipanaskan
atau dibiarkan kering dengan sendirinya.

Vacuum-Bagging
Untuk membuat part sederhana yang relatif
sedikit produksinya (1-2 part per hari),
metode vacuum bagging dapat digunakan.
Sebuah fiberglass, serat karbon atau
cetakan aluminium dipoles dan diberi wax,
dan sudah menggunakan lapisan release
agent sebelum kain dan resin diletakkan,
dan vakum dinyalakan.

Compression Molding
Metode tercepat saat ini menggunakan
cetakan kompresi. Cara kerjanya dengan
menekan dua potong cetakan biasanya
terbuat dari aluminium atau baja secara
bersama-sama dengan kain dan resin
antara keduanya. Namun, teknik ini
membutuhkan modal yang sangat tinggi
karena cetakan membutuhkan mesin
CNC dengan tingkat presisi yang sangat
tinggi.

Filament Winding
Untuk bentuk yang sulit
atau berbelit-belit, filament
winding dapat digunakan
untuk membuat bagianbagian
CFRP
dengan
menggulung
filamen
disekitar inti barang yang
akan dibuat. Serat yang
akan digunakan direndam
ke resin sebelum digulung
ke
benda
yang
akan
diproses.

GFRP
Fiberglass adalah jenis plastik yang diperkuat
serat kaca. Serat kaca dapat dibentuk menjadi
lembaran, atau ditenun menjadi kain. Matriks
plastik yang mungkin digunakan adalah
thermosetting plastik - paling sering epoxy,
resin
polyester,
atau
vinylester,
atau
thermoplastic.
Untuk
digunakan
dalam
fiberglass, serat kaca harus dibuat dengan
tingkat cacat yang sangat rendah.
Fiberglass adalah bahan ringan yang kuat dan
digunakan untuk berbagai produk. Meskipun
tidak sekuat dan kaku seperti CFRP, bahan ini
bersifat tidak mudah rapuh, dan bahan baku
yang lebih murah.

Metode Manufaktur Menggunakan


GFRP
Metode-metode yang digunakan untuk pembuatan bahan dengan GFRP terdiri
dari beberapa jenis, yaitu:
1.

Filament Winding

2.

Fiberglass Hand Lay-Up Operation

3.

Fiberglass Spray Lay-Up Operation

4.

Pultrusion Operation

Filament Winding
Sama seperi CFRP, untuk bentuk
yang sulit atau berbelit-belit,
filament winding dapat digunakan
untuk membuat bagian-bagian
GFRP dengan menggulung filamen
disekitar inti barang yang akan
dibuat.

Fiberglass Hand Lay-Up Operation


Pada proses ini resin dicampur dengan
pengeras dan diterapkan ke permukaan.
Lembar
dari
anyaman
fiberglass
diletakkan ke dalam cetakan, kemudian
campuran
resin
ditambahkan
menggunakan kuas atau roller.

Fiberglass Spray Lay-Up Operation


Proses
ini
mirip
dengan
proses
sebelumnya. Yang membedakan adalah
dalam penerapan serat dan resin untuk
cetakan. Dalam proses ini, resin dan
pengeras disemprotkan ke cetakan. Resin
dan serat kaca dapat diterapkan secara
terpisah
atau
dipotong
bersamaan
didalam aliran Chopper Gun.

Pultrusion Operation
Dalam fiberglass pultrusion, serat
(bahan kaca) ditarik dari gulungan
melalui perangkat yang melapisi
bahan
tersebut
dengan
resin.
Kemudian bahan biasanya dicuring
dengan
panas
dan
dipotong
memanjang. Fiberglass diproduksi
dengan cara ini dapat dibuat dalam
berbagai bentuk.

Aplikasi Dalam Pesawat Terbang


Dalam contoh kali ini kami akan membahas
pesawat keluaran terbaru dari Boeing yakni
Boeing 787. Pada pesawat ini bahan komposit
mengisi sekitar 50% komposisi bahan yang
digunakan dalam membuat bagian pesawat
tersebut. Boeing 787 sempat mengalami
penundaan produksi hingga beberapa tahun
untuk studi lebih lanjut mengenai bahan
komposit.
Produsen pesawat berlomba-lomba dalam
meningkatkan aplikasi komposit pada
komponen pesawat. Saat ini komposisi
tertinggi komposit pada pesawat terdapat pada
Airbus A350XWB dimana komposit memegang
52% bahan.

Kesimpulan
Komposit merupakan bahan yang memiliki keuntungan yang didapat dari
bahan-bahan penyusunnya. Penggunaan komposit pada industri pesawat
terbang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada pesawat terbang keluaran
terbaru, tingkat penggunaan bahan komposit umunya tinggi. Tuntutan
konsumen berupa pesawat yang dapat menampung lebih banyak namun
tetap ringan dan kuat menjadikan komposit sebagai pilihan. Dengan studi
lebih lanjut diharapkan penggunaan komposit terus meningkat pada
pembangunan pesawat.

Anda mungkin juga menyukai