Anda di halaman 1dari 16

Green Building

70 persen polusi di Jakarta


berasal dari kendaraan
bermotor (WHO, 2006).
Menanam 5 pohon hanya
mampu menyerap emisi
CO2 yang dikeluarkan oleh
1 mobil !

Emisi perorang untuk menempuh


tiap kilometer perjalanan dengan
mobil pribadi : 15 kali bus.
Kita perlu mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi, beralih ke alat
transportasi publik ramah
lingkungan, car pooling, eco-driving.
Beruntung jika bangunan dekat
sekolah, pasar, atau kantor, kita
cukup naik sepeda atau berjalan kaki

Penerapan sistem manajemen


lingkungan mulai dari rumah, sekolah,
hingga kantor secara praktis dan
sederhana untuk membantu dan
mendukung terwujudnya bangunan
hemat energi dan ramah
lingkungan :
menekan biaya rumah tangga,
mengurangi konsumsi sumber daya alam,
mempromosikan cara-cara mitigasi
perubahan iklim lewat penghematan
energi dan pemakaian energi terbarukan.

Konsep Keberlanjutan
Banyaknya SDA yang telah di
eksploitasi untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan
pembangunan
Penyeimbangan antara
pemeliharaan kelestarian alam
dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang semakin
berkembang

Tujuan Konsep
Pelestarian kondisi lingkungan alam:
Meminimalkan konsumsi bahan dan energi
Mencegah efek negatif pada daya dukung
lingkungan
Memenuhi kebutuhan manusia

Bangunan yang sustainable menekankan


pada kondisi lingkungan, ekonomi, dan
pengaruh sosial pada proyek pembangunan
sebagai suatu integrasi yg utuh, tidak berdiri
sendiri-sendiri

Teknologi Konstruksi dan Bahan Bangunan


Bangunan yang berdiri saat ini
bertanggung jawab atas
penggunaan :
10% sumber air segar
25% pemotongan kayu
40% aliran energi dan bahan dari bumi

Bangunan secara langsung dan tidak


langsung memakai 54% dari seluruh
sumber daya alam yang tersedia

Rumah yang ramah lingkungan tidak


hanya akan menyelamatkan
lingkungan tetapi juga akan
membuat penghuni lebih sehat,
nyaman dan hemat.
Membuat rumah hijau (green
house) atau rumah ramah
lingkungan ini mencakup dalam
tahapan-tahapan berikut ini :

1. Meminimalkan Penggunaan
Sumber Daya Alam dalam Proses
Pembangunan
Pada saat proses pembangunan rumah,
usahakan agar meminimalkan
penggunaan bahan bangunan
Desain yang tepat dan matang sangat
penting agar tidak banyak bahan
bangunan yang terbuang

2. Memilih Material Bangunan yang


Ramah Lingkungan
Dengan cara menghemat penggunaan kayu,
yang berarti meminimalkan penebangan
pohon dan menyelamatkan hutan sebagai
bagian penting untuk kehidupan di bumi
Sehingga dapat menghemat proses
pengerjaan dan karena buatan pabrik
kualitasnya lebih terjaga

3. Hemat Energi Listrik


dirancang agar rumah minim
menggunakan energi listrik
Membuat ventilasi yang baik, bagaimana
mengatur agar ada sirkulasi udara
sehingga mengurangi penggunaan AC
Membuat penampung air, karena tidak
perlu menggunakan listrik yang besar
untuk menyalakan pompa ketika akan
menggunakan air

4. Menggunakan Energi Alternatif


memanfaatkan energi matahari atau
tenaga angin

5. Rumah Hemat Penggunaan Air


Di dalam rumah, penggunaan air paling banyak
digunakan untuk mencuci pakaian, piring,
mobil, memasak, menyiram tanaman, mandi dll
Anda dapat merancang pembuangan dan
mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu
dengan memanfaatkan limbah air dari dapur
dan kamar mandi diolah kembali sehingga
dapat digunakan untuk menyiram tanaman,
mobil, dll
Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan
membuat sumur resapan yang akan
menampung air hujan, atau membuat lubang
biopori di taman

6. Membuat Taman
Di taman, kita dapat menanam berbagai
tanaman yang berfungsi sebagai
penahan air hujan, menjaga kestabilan
dan kesuburan tanah dan menghasilkan
oksigen.
Pohon dan tanaman di taman juga dapat
berfungsi sebagai pelindung panas dan
penahan debu sehingga rumah dapat
menjadi lebih nyaman.

Anda bebas menentukan model


rumah yang akan dibangun, tetapi
jangan lupakan agar tetap membuat
rumah ramah lingkungan atau
green house.
Ini merupakan langkah nyata bahwa
kita melestarikan lingkungan.
Sebagai imbalan, rumah ramah
lingkungan dapat menghemat
pengeluaran

PENUTUP
Pengembangan kota hijau (green
city), properti hijau (green property),
bangunan hijau (green building),
kantor/sekolah hijau (green
school/office), hingga pemakaian
produk hijau (green product) terus
dilakukan untuk turut mengurangi
pemanasan global dan krisis ekonomi
global

Anda mungkin juga menyukai