Anda di halaman 1dari 23

Memperkuat Hubungan Antar Umat

Beragama

Untuk Keutuhan Bangsa

Disampaikan Oleh :

Fakhrul Rijal

Apa yang dimaksud dengan


AGAMA

Agama; sistem keyakinan yang


dianut dan tindakan tindakan
yang diwujudkan suatu kelompok
atau masyarakat dalam
menginterpretasi dan merespon
terhadap apa yang diyakini

Apa yang dimaksud dengan


AGAMA

Tujuan hidup beragama:


untuk menciptakan hidup yang
bermakna guna meraih
kehidupan yang bahagia

SIKAP KEBERAGAMAAN
Monopoli kebenaran dengan mengklaim
hanya kebenaran agamanya sebagai
kebenaran holistik

Monopoli keselamatan hanya


terdapat dalam ajaran agamanya

Dua sikap di atas menurunkan dua sikap


keberagamaan; melihat kelompok umat lain
sebagai saingan/musuh atau sebagai fellow
travelI

Kerukunan Umat Beragama

Ekslusif: meyakini secara absolut dasar teologi agamanya dan


tidak membuka diri untuk mencari doktrin lain sebagai anutan

Insklusif: mengakui, menghargai,


menghormati dan membebaskan orang
lain mengamalkan ajaran yang diyakini
bahkan berupaya ikut menikmati suasana
khusyu syahdu ketika saudaranya beda
agama mengamalkan ajaran agamanya.

Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan umat beragama adalah keadaan


hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Membangun Hubungan

Pemeliharaan kerukunan umat beragama


adalah upaya bersama umat beragama
dan Pemerintah di bidang pelayanan,
pengaturan, dan pemberdayaan umat
beragama.

Realitas

Indonesia adalah
negara yang
berpenduduk
majemuk dari segi
suku bangsa,
budaya, dan agama.

Penduduk ini menganut


agama dan kepercayaan
yang berbeda-beda.
Bagian terbesar dari
penduduk menganut
agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, dan

Penduduk Indonesia
terdiri dari ratusan
suku bangsa yang
tersebar di berbagai
wilayah

Diperlukan kearifan dan


kedewasaan di kalangan
umat beragama untuk
memelihara
keseimbangan antara
kepentingan kelompok
dan kepentingan

Diperlukan kebijaksanaan
dan strategi untuk
menciptakan dan
memelihara KUB guna
mewujudkan masyarakat
Indonesia yang aman,
damai, sejahtera, dan

Laboratorium Kerukunan
Franco Frattini; pendiri
komunitas Sant Egidio
Unity in Diversity the
Indonesia Model for a
Society in which to live
together. 4 Maret 2009

Laporan Tahunan
Kehidupan beragama di
Indonesia oleh:Centre for
Religious and CrossCultural
Studies (CRCS)
Pluralisme beragama di
Indonesia oleh:The Wahid
Institute
Kondisi Kebebasan Berkeyakinan
oleh Setara institute

Pilar Kerukunan dan Ketahanan


Bangsa
1.
2.
3.
4.

Kebenaran
Keadilan
Perdamaian
Demokrasi

Pembentuk Identitas
Nasional

Sejarah
Kebudayaan
Suku Bangsa
Agama
Bahasa

Kontribusi Aceh

Bagaimana peran
masyarakat Aceh dalam
konteks Ketahanan
Bangsa melalui
pembentukan identitas
Nasional?

Bagaimana Seharusnya:

Mensyukuri nikmat kemajemukan


pemberian Allah dapaty dilakukan
dengan salah satunya, sikap dan
tindakan untuk tidak memaksakan
keyakinan dan tradisi suatu agama baik
mayoritas maupoun minoritas ataspok
lainnya

Menuju Ketahanan Bangsa:

Bangsa yang besar adalah bangsa yang


hidup dengan kelenturan budayanya
untuk mengadaptasi unsur-unsur luar
yang dianggap baik dan dapat
memperkaya nilai-nilai lokal.
Ketidakmampuan beradabtasi dengan
budaya luar acapkali menempatkan
bangsa tersebut kedalam kisaran
kehilangan identitas namun tidak pula
berhasil hidup dengan identitas barunya
yang diadopsi dari luar.

OBJEKTIFIKASI
Faktor Non Keagamaan
- Kesenjangan ekonomi;

- Kepentingan politik;
- Perbedaan nilai sosial budaya, dan;
- Kemajuan Teknologi Informasi dan
transportasi
.

OBJEKTIFIKASI
Faktor Keagamaan
1.
2.
3.

- Penyiaran agama;

- Bantuan keagamaan luar negeri;


- Perkawinan antar pemeluk agama yang
berbeda;
4. - Pengangkatan anak;
5. - Pendidikan agama;
6. - Perayaan hari besar keagamaan;
7. - Perawatan dan pemakaman jenazah;
8. - Penodaan agama;
9. - Kegiatan kelompok sempalan;
10. - Transparansi informasi keagamaan, dan;
11. - Pendirian rumah ibadat.

Tanggung Jawab Kita

Diskursus Berkala
Pemetaan
Problematika
Perumusan Kebijakan

WASSALAM
&

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai