DISUSUN OLEH :
Wan Virzia Zizi Martianty
07-065
PEMBIMBING
Dr. Chyntia M Sahetapy SpS
Definisi
Penyakit
non progresif
lesi
dapat
berupa
lesi
tunggal
maupun multipel
Gangguan
motorik
dapat
pula
Epidemiologi
2-7/1000
kelahiran hidup.
Laki-laki >wanita.
7/100000 penduduk segala usia
Etiologi
Prenatal :
Perdarahan antenatal
Infeksi dalam kandungan
Pemakaian obat-obatan, alcohol,
merokok
Trauma
Malnutrisi
Anoksia dalam kandungan
Terkena sinar-x
Etiologi:
Etiologi
Postnatal:
Trauma kepala
Meningitis
Encephalitis
Luka parut pada otak post
operasi
Kejang tonik/klonik lama
Keracunan bahan kimia
Gejala klinik
Gangguan motorik berupa:
Spastisitas
Tonus yang berubah
Chorda atetosis
Ataksia gangguan N. VII
terhuyung-huyung
Bentuk campuran
gejala klinik:
Gangguan bukan motori:
Gangguan perkembangan mental
Kejang
Retardasi pertumbuhan
Gagguan sensibilitas, strabismus,
gangguan gigi karena kesadaran
klasifikasi:
Spastis
. Tonus otot meningkat,klonus
meningkat,RF meningkat
. Displegi spastika: ke 4
ekstremitas abnormal,inferior >
superior
. Quardriplegia spastika: superior
> inferior
1.
Klasifikasi:
Diskenesia:
. Hiperkinetik
. Distonik
3. Ataksia :gangguan
keseimbangan
4. Campuran :
. Lumpuh otak yang berkombinasi
dengan epilepsi,mental
belajar,dan pengelihatan.
2.
Diagnosis
anamnesis
Fungsi motorik
Bicara
2-4
bulan
Mengangkat kepala
Senyum, tertawa
5-6
bulan
Tengkurap, berguling
Ngoceh
7-8
bulan
Da-da, ba-ba
bulan
Da-da, ba-ba
11-12 bulan
Merangkak, ditatah
13-15 bulan
Berjalan sendiri
18
bulan
24
bulan
Naik
9-10
tangga
pegangan
sianosis dan
kerusakan
otak.
3. Perkembangan motorik
terlambat
4. Bayi sering tersedak
5. Kesulitan dalam merawat
bayi/anak kecil
diagnosis
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : composmentis
Ekstremitas:kekuatan,gerak,tonu
s,atrofi,refleks fisiologi,reflek
patologi,spastisitas,klonus.
karena ada
parese
Speechterapi
Ringan tidak selalu diikuti
retardasi mental (60% diikuti
retardasi mental)
CP Berat
Biasanya
meninggal karena
bronkopneumonia. Jika tidak
diajar duduk tiduran terus
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan
mata &
pendengaran
LP untuk menyingkirkan
proses degenerative
EEG
X- foto kepala
Penilaian psikologis
Pengobatan
Simtomatik
Fisioterapi
Operasi
Medika mentosa
Obat
Dosis
Kegunaan
Efek
Diazepam
2-10 mg
Spastisitas
Mengantuk
Dantrolin
75 mg
Spastisitas
Hati
Baclofen
3-10 mg
Hemi/diplegi -
DPH
5 8 mg
Epilepsy
Hipertrofi
ginggiva
Haloperidol
1-4 mg
Gerak
involunter
Pembedahan:
Tujuan:
untuk mencegah
perubahan lebih lanjut dari
ekstremitas
Prinsip:
1. Tidak kuratif
2. Dikontrol teratur berulang-ulang
3. Waktu imobilisasi sependek
mungkin
:
Komplikasi pada anak-anak cerebral palsy
Subluksasi/dislokasi
Kontraktur
Osteoporosis
Sclerosis,
Malnutrisi
kifosis, lordosis
Prognosis
Total
0
1
2
point
prognosa baik
prognosa hati-hati
prognosa jelek
Pencegahan
Deteksi
Terima kasih