ZAKAT
di sampaikan oleh
H. NASBIN PANYAHATAN,Lc
Pengurus BAZNAS Kabupaten
Pasaman
A.Zakat
Zakat
yang
sehingga
lima,
sebagaimana
keberadaannya
dalam
dianggap
hadis
sebagai
nabi,
malum
ancaman
bagi
orang
yang
meninggalkan
zakat
adalah
sengaja
meninggalkannya.
Perbuatan
suatu
dalam
kehidupan
masyarakat.
maupun bagi
ketenangan
hidup
sekaligus
SWT.
Firman
Allah:
QS.
Ibrahim:7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku),
maka
sesungguhnya
azab-Ku
sangat
pedih".
sehingga
mereka
dapat
memenuhi
memenuhi
para
mustahik,
memelihara
diri
dari
minta-minta.
Kamu kenal mereka dengan melihat sifatsifatnya, mereka tidak meminta kepada orang
secara mendesak. Dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah),
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
pembangunan
sarana
maupun
prasarana
yang
untuk
pengembangan
kualitas
Kelima, Zakat
Lembaga
zakat
orang
(amilina
yang
alaiha).
bertugas
mengurus
Sedangkan
dalam
zakat
surah
At-
taubah:103 bahwa zakat itu diambil dari orangorang yang berkewajiban untuk berzakat (muzakki)
untuk kemudian diberikan kepada yang berhak
menerimanya
(mustahiq).
Yang
mengambil
dan
oleh
imam
atau
menuliskan,
mencatatkan zakat
pemerintah
untuk
menghitung
dan
Undang - Undang
No. 38
Tahun
1999
2.2.Persyaratan
Pengelola
Lembaga
Zakat
(Amil)
memiliki
persyaratan
sebagai
berikut:
siap
menerima
tanggungjawab
mengurus
urusan
umat.
Ketiga, memilki sifat amanah dan jujur. Sifat ini penting untuk
menjaga kepercayaan umat. Artinya para muzakki akan dengan rela
menyerahkan zakatnya melalui lembaga pengelola zakat,
yang penting.
Pengelolaan
zakat
adalah
kegiatan
perencanaan,
dan
pendistribusian
serta
pendayagunaan
harus
berjalan
dengan
baik.
Dalam pengelolaan zakat terdapat beberapa prinsipprinsip yang harus diikuti dan ditaati, diantaranya :
1. Prinsip Keterbukaan, artinya dalam pengelolaan
zakat hendaknya
dilakukan secara terbuka dan diketaahui oleh
masyarakat umum.
2. Prinsip Sukarela, artinya bahwa dalam
pemungutan atau
pengumpulan zakat hendaknya senantiasa
berdasarkan pada
prisip sukarela dari umat Islam yang menyerahkan
harta zakatnya
diharapkan
lembaga-lembaga
pengelola zakat dapat mandiri dan mampu
melaksanakan tugas dan
fungsinya tanpa perlu menunggu bantuan dari pihak
lain.
pengorganisasian,
Pelaksanaan
dan
merumuskan
rancang
bangun
tipe pengawasan,
Kind
Sistem In Kind diterapkan dengan
mekanisme, dana zakat
lembaga
pengelolaan
dan
zakatnya kepada
lembaga
zakat
baik
perorangan
maupun
lembaga
2. Muzakki
tidak
muzakki yang
menyetor zakat,
infaq,
yang sifatnya
temporer. Sangat tergantung pada momen dan
kemampuan
amil
dan komunikasi
dengan pihak muzakki.
zakat itu
sebagian ulama,
TERIMA KASIH