Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI PENGEBORAN

Design dan Teknik Pemboran


27 Januari 2011

Jenis pemboran pada eksplorasi batubara


Pemboran non-coring (open hole),

Deskripsi dan sampling pada cuttings,


Kecepatan pemboran tinggi, biaya rendah,
Akurasi rendah,
Sering digunakan sebagai Pilot Hole,
Harus dilengkapi dengan geophysical logging.

Pemboran touch-coring,

Deskripsi batuan samping pada cuttings,


Kecepatan pemboran tinggi-sedang, biaya rendah-sedang,
Akurasi cukup baik,
Sample berupa core,
Sebaiknya dilengkapi dengan geophysical logging,

Pemboran full-coring.

Deskripsi dan sampling langsung pada core,


Kecepatan pemboran rendah, biaya tinggi,
Akurasi tinggi,
Akan lebih baik jika dilengkapi dengan geophysical logging.
Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Deskripsi dan sampling pada cuttings

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Deskripsi dan sampling pada core

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Penanganan Core

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Dokumentasi Core

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Tahapan pemboran (#1)


Pemboran tahap-1 (awal),

Dilaksanakan pada eksplorasi tahap awal,


Ditujukan untuk memastikan kemenerusan lapisan dalam arah strike dan down dip,
Ditujukan untuk memastikan sub-cropline lapisan batubara,
Lebih baik menggunakan mesin bor ringan atau mesin bor portable dengan kemampuan
s/d 60 meter,
Dapat menggunakan pemboran open hole, touch coring dan geophysical logging.

Pemboran tahap-2 (rinci),

Dilaksanakan pada eksplorasi lanjut (detail),


Ditujukan untuk memastikan geometri dan kualitas batubara,
Dapat menggunakan mesin bor besar dengan kemampuan > 100 meter,
Menerapkan kombinasi antara pemboran touch coring dan full coring + geophysical
logging.

Pemboran tahap-3 (infill tambahan),

Dilaksanakan pada tahapan kuantifikasi maupun pra-produksi,


Ditujukan untuk memastikan geometri dan kualitas batubara atau untuk memastikan
keberadaan anomali-anomali geometri dan kualitas batubara,
Dapat menggunakan mesin bor besar dengan kemampuan > 100 meter,
Menerapkan kombinasi antara pemboran touch coring dan full coring + geophysical
logging.
Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Tahapan pemboran (#1)

DD-04
DD-03

100 m
Tinggi Lereng Max. = 100 m
Slope mak : 50
.

SD-04

DD-02 SD-03

DD-01

50 m

SD-02

SD-01

100 m

50 m

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Pola pemboran (#1)


Pola dasar pemboran
eksplorasi :

Pola
Pola
Pola
Pola

bujursangkar,
persegi panjang,
segitiga,
acak.

Pola umum dalam


eksplorasi batubara :
Pola segaris pemboran
stratigrafi,
Pola segitiga.
Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

Output Program Pemboran (#1)


Model dan geometri endapan,
Korelasi lubang bor,
Identifikasi struktur geologi,
Tingkat kompleksitas geologi endapan.
KORELASI LUBANG BOR
KD-28 ; KD-36 ; KD-14 ; KD-27 ; KD-29 ; KD-30 ; KD-12
160

KD-12

140

KD-30

120
100

KD-14

KD-28

KD-27

KD-29

KD-36

80
60
40

20

0
-20

-40

Skala Vertikal : Horizontal = 1 : 1

(Seam A2)

(Seam B)

(Seam C)

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

(Diperkirakan)

10

Output Program Pemboran (#2)


Untuk mengetahui kontinuitas lapisan batubara

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

11

Output Program Pemboran (#3)


Untuk mengetahui kontinuitas dan konsistensi lapisan batubara

Pelatihan Singkat Eksplorasi dan Evaluasi Batubara, Bandung, 20-22 Agustus 2008.

12

Anda mungkin juga menyukai