Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Pra olahan merupakan salah satu prosesyang harus dilakukan sebelum

masuk dalam pirometalurgi bijih. Adapun tujuan dari proses ini adalah mengubah senyawa
logam menjadi bentuk senyawa lain yang lebih sesuai untuk proses berikutnya, menjadikan
mineral pengotor tidak larut dalam leaching agents, mengubah senyawa bijih sehingga
bersifat mudah larut dalam leachng agents. Proses pra olahan dilakukan pada temperatur
tinggi sebelum mencapai titik leleh. Pada proses ini bijih mengalami dua perubahan baik
perubahan bentuk ataupun perubahan sifat. Pra olahan merupakan persiapan bijih secara
kimia. Ada beberapa macam proses pada pra olahan, yaitu a. Drying, proses penghilangan
kandungan air yang terdapat dalam bijih atau free moisture dengan cara evaporasi atau
penguapan, terjadi pada temperatur yang tidak terlalu tinggi. b. Kalsinasi, proses
penghilangan kandungan air kristal atau inherent moisture pada suatu bijih, temperatur yang
digunakan dalam proses ini lebih tinggi dari pada proses drying tapi tidak melebihi
temperatur lelehnya, dan juga tanpa adanya penambahan reagen. Proses ini sering disebut
juga dengan proses dekomposisi termal. c. Roasting pemanggangan, proses pemanasan
bijih tanpa terjadinya peleburan dalam proses ini, disertai dengan penambahan reagen
gasdengan tujuan mengubah senyawa senyawa yang terkandung menjadi senyawa yang
sesuai untuk proses selanjutnya. Jenis roasting . . . . Roasting Oksidasi Roasting reduksi
Roasting khlorinasi atau khloridisasi Roasting khusus

d. Aglomerasi, proses penggumpalan dari material halus atau slimed akibat over grinding
menjadi lebih besar ukurannya agar apabila dimasukan kedalam blast furnace tidak terbang
bersama gas buang sehingga loses yang terjadi seminimal mungkin dan tidak menyumbat
saluran pembuangan, yang terdiri dari beberapa jenis yaitu . Bricket, penggumpalan dengan
menggunakan cetakan tekan dengan atau tanpa perekat, menjadikan material halus seperti
briket. . Nodulizing, penggumpalan dengan menggunakan tanur putar, disertai prsoes
kalsinasi sehingga terjadi peleburan sebagian,material halus dibentuk seperti nodula nodula.
. Sintering, pelelehan sebagian dari komponenkomponen yang terkandung di dalam bijih
sehingga terbentuk gumpalan, material halus dibentuk lebih lebih besar. . Peletizing,
penggumpalan bijih yang menghasilkan bolabola kecil cm. digunakan jika ukuran partikel
sangat halus dan sulit unutk disinter. Biasanya ditambah dengan perekat dan air, material
halus dibentuk seperti pelet dengan ukuran tertentu. Tidak semua unsur yang ada di alam
terdapat dalam bentuk oksida atau senyawa murni. Ada juga yang membentuk ikatan
dengan air kristal. Hal yang seperti ini tidak diinginkan dalam industri karena akan
memerlukan energi dan biaya yang lebih besar lagi. Oleh karena itu untuk menghilangkan
ikatan air kristal pada senyawa karbonat contoh CaCO.nHO dan hidrat maka perlu dilakukan
proses kalsinasi yang juga merupakan salah satu proses yang ada di pra olahan. Proses
kalsinasi digunakan pada banyak proses pada industri peleburan besi baja dan logam
lainnya. Karena digunakan sebagai flux, yaitu sebagai pengikat pengotor pengotor yang
muncul pada proses peleburan besi baja dan logam lainnya, sehingga hasil dari peleburan
akan terbebas dari pengotor pengotor yang tidak diinginkan. Mengingat bahwa proses
kalsinasi sangat besar pengaruhnya pada proses peleburan besi baja maupun logam
lainnya, maka sudah menjadi kewajiban
seorang mahasiswa metalurgi untuk mengerti dan memahami secara baik proses kalsinasi
ini. Ironi sekali bila seorang sarjana metalurgi tidak mengerti proses kalsinasi. Tujuan
Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari pengaruh variasi
temperatur dan waktu pada reaksi kalsinasi. Selain itu juga perlu kita pahami bahwa tujuan
dari kalsinasi adalah menghilangkan air kristal, karbon dioksida, atau gas lain yang
mempunyai ikatan kimia dengan bijih. Batasan Masalah Batasan masalah dari percobaan ini
adalah hanya pada proses kalsinasi yang terjadi pada batu kapur. Menyangkut juga
mengenai variasi temperatur dan waktu yang diberikan pada proses kalsinasi batu kapur ini.
Sistematika Penulisan Penulisan laporan ini dibagi menjadi enam bab. Dimana BAB I
menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, sistematika
penulisan. BAB II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori
singkat dari percobaan yang dilakukan. BAB III menjelaskan mengenai metode penelitian.
BAB IV menjelaskan mengenai data percobaan. BAB V menjelaskan mengenai pembahasan
dan BAB VI menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan. Selain itu juga di akhir
laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas
serta terdapat juga blangko percobaan.

. Kalsinasi adalah proses endotermik artinya memerlukan panas. Fenomena ini dapat dilihat
dari gambar Dalam aplikasinya di industri. karbon dioksida atau gas lain yang mempunyai
ikatan kimia dengan bijih. karbonat. Proses yang dilakukan adalah pemanggangan dengan
temperatur yang bervariasi bergantung dari jenis senyawa karbonat. diantaranya yaitu Untuk
kuarsa. pada proses ini juga tidak terjadi penambahan reagen. Proses ini dilakukan pada
temperatur tinggi namun bijih itu tidak mengalami leleh. CaCO. MgCO. MnCO pada
temperatur oC. dan FeCO pada temperatur oC. kalsinasi dilakukan dalam berbagai furnace.
Contoh. CaCO. Tetapi untuk kalsium karbonat diperlukan suhu oC untuk melakukan
dekomposisi hal ini dikarenakan ikatan kimia yang cukup kuat pada air kristal. digunakan
Shaft Furnace Untuk lumps digunakan rotary kiln Untuk penyeragaman material dengan
ukuran kecil digunakan flidized bed.BAB II TINJAUAN PUSTAKA . Penghilangan air dalam
senyawa karbonat dilakukan dalam berbagai variasi temperatur tergantung jenis senyawa
dan ikatan air pada senyawa. Pengertian Kalsinasi Kalsinasi adalah proses penghilangan air.
Hidrat. MgOH. Contoh. Contoh Hidrat. karbonat. FeCO. Kalsinasi adalah Thermal treatment /
dekomposisi thermal penguraian dengan temperatur yang dilakukan terhadap bijih. dan juga
lebih endotermik daripada proses Drying. dan lainlain. MgCO pada temperatur oC. dalam hal
ini batu kapur agar terjadi dekomposisi dan juga untuk mengeleminasi senyawa yang
berikatan secara kimia dengan batu kapur yaitu karbon dioksida dan air. Kebanyakan
senyawa karbonat berdekomposisi pada temperatur rendah.

yaitu memerlukan panas hal ini dapat dilihat dari nilai Ho yang postif.atom yang berikatan
akan bergerak . Panas diperlukan untuk melepas ikatan kimia dari air kristal karena dengan
panas maka ikatan kimia akan menjadi renggang dan pada temperatur tertentu atom. Grafik
variasi temperature dan waktu pada reaksi kalsinasi Kalsinasi adalah proses yang
endotermik.Gambar . Hubungan antara temperatur kalsinasi dengan PCO Gambar .

............ Kcal Panas mengalir secara konduksi ke seluruh bagian batu kapur...
Thermodinamika pada Kalsinasi Reaksi kimia yang terjadi adalah............. Untuk menentukan
apakah reaksi kalsinasi batu kapur dapat berlangsung atau tidak dapat dilihat dari nilai Go
dari reaksi. dimisalkan aktifitas dari padatan adalah satu a ......................... jika nilainya
adalah negatif maka reaksi dapat berlangsung............................ Dalam keadaan
kesetimbangan didapatkan suatu ketetapan kesetimbangan K CaO CO CaCO ..... K CO
.......... Panas juga diperlukan untuk mengoksidasi batu kapur menjadi oksidanya...... bentuk
yang bulat akan mempercepat proses kalsinasi. PCO .......... Dengan temperatur yang sama
semakin kecil ukuran semakin cepat proses kalsinasi............................ Persamaan energi
bebas dari reaksi dekomposisi batu kapur adalah . ....... CaCO CaO CO Dari suatu padatan
batu kapur CaCO dihasilkan suatu padatan oksida kapur bakar CaO dan gas
karbondioksida. Laju kalsinasi batu kapur memiliki persamaan dengan reaksi yang
dikendalikan oleh difusi........ semakin tinggi temperatur semakin cepat proses
dekomposisi......... Maka persamaan menjadi............... Reaksinya CaCO oC CaO oC CO
oC................... Dengan ukuran dan bentuk butiran yang sama................... Waktu yang
diperlukan dalam proses kalsinasi bergantung pada ukuran dan bentuk dari butiran batu
kapur................ Ho ................... gas dinyatakan dalam bentuk tekanan K jadi tetapan
kesetimbangan dari reaksi kalsinasi batu kapur adalah PCO ........................................sangat
bebas menyebabkan terputusnya ikatan kimia............................

........ Arah difusi kalor kalor cm Laju reaksi berdasarkan fraksi yang bereaksi R Wo W Wo r r
r . GT ... Proses penguraian tersebut menyebabkan massa dari batu kapur berkurang.....
Semakin bulat bentuk butiran maka proses pemanasan akan semakin efektif karena panas
dapat berdifusi secara bebas dari segala sudut permukaan butir sehingga distribusi panas
merata dan reaksi kalsinasi dapat maksimal........ Laju dari kalsinasi batu kapur sangat
bergantung pada bentuk dan ukuran dari butiran batu kapur serta temperatur dan lama
pemanasan yang digunakan..... Kinetika Reaksi Kalsinasi Batu Kapur Pada saat proses
kalsinasi........ Energi panas yang dihasilkan oleh furnace mengalir secara konduksi ke
seluruh bagian permukaan batu kapur. ...... Panas tidak hanya bergerak kepermukaan tetapi
juga berdifusi ke dalam batu kapur.........T kal o mol .... Semakin tinggi suhu maka waktu
yang diperlukan untuk reaksi dekomposisi semakin cepat...... Panas tersebut cukup untuk
menguraikan batu kapur menjadi oksidanya dan gas karbon dioksida.. ..... batu kapur
dipanaskan hingga mencapai oC..................

Proses kalsinasi banyak digunakan dalam industri... temperatur efektif untuk proses
kalsinasi batu kapur...... The cooling zone Batu kapur yang dipanskan..... ..... The reaction
zone Batu kapur dipanaskan dengan suhu oC.......... .. Untuk memplot garis dalam grafik
digunakan persamaan R kC t ...... Dalam zone ini terjadi reaksi kalsinasi..... ... dalam zone ini
didinginkan sampai suhu oC........ seperti pada industri semen dan pembuatan serbuk nikel
ferit....................... ................R r ro r ro R Walaupun pada percobaan kali ini digunakan
sampel berbentuk segitiga tetapi untuk laju reaksi berdasarkan fraksi yang bereaksi adalah
sama........... The preheating zone Batu kapur dipanaskan sampai oC. belum terjadi reaksi
kalsinasi. Zone kalsinasi dalam Furnace dan temperatur kalsinasi Dalam furnace ada tiga
zone pemanasan dalam kalsinasi. ro Gambar ...

Dalam aplikasinya di industri. diantaranya yaitu Untuk kuarsa. Butiran batu kapur Gambar .
Gambar . digunakan Shaft Furnace Untuk lumps digunakan Rotary Kiln Untuk material of
uniform dengan ukuran kecil digunakan Flidized Bed. kalsinasi dilakukan dalam berbagai
furnace. CaCO. CrucibleAlumina Catalyst .

Proses kalsinasi tersebut diintensifkan di dalam kalsiner dengan memanfaatkan panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Selain itu. komponen chart dari batu bara
yang belum terbakar di dalam kalsiner sehingga menyebabkan kurangnya sumber panas
yang tersedia untuk proses kalsinasi. momentum. Hasil simulasi digunakan untuk
mengevaluasi kinerja dari kalsiner.. spesies. kaji numerik tentang proses di dalam kalsiner
dilakukan dengan mensimulasikan proses kalsinasi dan proses pembakaran di dalam
kalsiner tipe ILC In Line Calciner di PT.. Hasil simulasi menunjukkan bahwa masih terdapat .
Simulasi tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan pola distribusi besaranbesaran fisik dan
datadata yang terkait di dalamnya. Proses Kalsinasi dalam pembuatan serbuk nikel ferit
melalui Kopresipitasi larutan besinikel sulfat oleh larutan amonium oksalat.. Proses Kalsinasi
Pada Industri Semen Kalsinasi adalah suatu peralatan yang digunakan dalam industri semen
untuk mengakomodir proses kalsinasi. Fenomenafenomena yang terlibat di dalamnya seperti
perpindahan massa. Kedua hal tersebut menyebabkan derajat kalsinasi yang dihasilkan dari
proses di dalam kalsiner hanya . Dalam penelitian ini. dan energi disimulasikan dengan
menggunakan paket program perhitungan numerik Fluent . yaitu proses penguraian partikel
bahan baku yang bersenyawa karbonat menjadi senyawa oksidanya dan karbondioksida.
Semen Cibinong Narogong III. . . hasil simulasi juga menunjukkan bahwa potensi
pemanfaatan panas menjadi berkurang dikarenakan adanya daerah berkecepatan tinggi
dimana gas panas kurang efektif dalam memindahkan panas untuk proses kalsinasi.

Tangki penyimpan kalsinasi Nikel ferit. Pada tahap kopresipitasi diperoleh kopresipitat
besinikel oksalat dengan rasio besi/nikel tertentu. Serbuk nikel ferit yang dihasilkan melalui
metoda kopresipitasi relatif lebih halus dan homogen dibandingkan dengan metoda
konvensional. sedangkan pada percobaan pendahuluan dilakukan kalsinasi pada C selama
jam. Prosentase unsur Ni dan Fe tertinggal . dan . Disk hasil sintering didentifikasi fasanya.
.Gambar . . penambahan kalium oksalat. dan rasio Ni/Fe. NiFeO. g dan . adalah material ferit
lunak yang mempunyai struktur kristal kubus berpusat muka. Hal ini terjadi karena
kopresipitat nikel oksalat tidak stabil dalam larutan yang mengandung amonium oksalat.
Serbuk kopresipitat tidak memerlukan temperatur yang tinggi saat kalsinasi. Serbuk nikel
ferit basil kalsinasi dikompaksi sehingga membentuk disk dengan tekanan MPa. Dalam
percobaan ini serbuk nikel ferit diperoleh melalui tahap kopresipitasi dan kalsinasi.
Kopresipitat dikalsinasi pada temperatur . g. dan C selama jam. Prosentase unsur Ni yang
tertinggal dalam filtrat selalu lebih besar dibanding Fe. Nikel ferit dapat digunakan dalam
peralatan microwave yang membutuhkan sifat ferimagnetik dan resistivitas tinggi. Serbuk
kalsinasi diidentifikasi fasanya dengan XRD dan diamati ukuran butirannya dengan
mikroskop optik dan SEM. Variabel percobaan ini berpengaruh terhadap ukuran butiran
kopresipitat dan prosentase unsur NiFe tertinggal dalam filtrat. . kemudian disinter pada
temperatur C selama jam. temperatur. prosentase unsur Ni tertinggal adalah . Variabel
percobaan pada tahap kopresipitasi adalah konsentrasi sulfat. Pada rasio Ni/Fe / dan /
dengan penggunaan amonium oksalat . konsentrasi amonium oksalat.

Proses Kalsinasi Pada Pembuatan Kalsium Hidrofosfat CaHPO Batu Kapur Skala Meja
Untuk Bahan Baku Nutrisi Pakan Ternak Batu kapur banyak digunakan oleh berbagai
industri untuk keperluan tertentu. Proses kalsinasi pada alumina . banyak. A. mol kalium
oksalat. Nikel ferit yang dihasilkan mempunyai parameter kisi . Pada saat sintering fasa nikel
feat semakin. M. . Pembentukan fasa nikel ferit yang ekstensif terjadi pada temperatur C.
Fasa nikel ferit yang homogen diperoleh pada temperatur kalsinasi C. sedangkan pada C
muncul fasa FeO. . Peningkatan konsentrasi ion oksalat dan . Untuk pemakaian di industri
kimia. M dapat menurunkan ukuran butiran kopresipitat sampai ratarata di bawah gm.
Gambar . batu kapur perlu diproses terlebih dahulu dengan proses pembakaran hingga
menjadi kapur tohor CaO atau kapur . dan . M.dapat dikurangi dengan menambahkan .
batu kapur telah memenuhi syarat mutu berdasarkan standar SNI untuk bahan baku
pembuatan kalsium hidrofosfat. Pembuatan kalsium hidrofosfat dilakukan dengan
memvariasikan kondisi suhu dan waktu reaksi yang mengikuti langkahlangkah sebagai
berikut . Reaksinya adalah sebagai berikut CaOs HOl gt CaOHlEnergi Hal ini dilakukan agar
contoh kapur tohor tersebut menjadi homogen dan mudah bereaksi apabila ditambah asam
fosfat. . Langkah pertama adalah penambahan air hidratasi atau pemadaman pada kapur
tohor sampai menjadi bubur kapur atau slurry. Kalsium hidrofosfat merupakan senyawa
anhidrat dan dihidrat yang dapat digunakan dalam berbagai industri. Bahan kapur dengan
kandungan CaO sebesar . Langkah ketiga adalah proses penyaringan.padam CaOH. Selain
itu batu kapur dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat sebagai bahan baku nutrisi pakan
ternak yang dikenal dengan sebutan kalsium hidrofosfat CaHPO. dengan perbandingan
sekitar. khususnya industri pakan ternak. Hingga saat ini di Indonesia belum ada industri
yang membuat CaHidrofosfat sehingga masih di impor. . Setelah dilakukan langkah langkah
tersebut di atas maka akan didapatkan hasil sebagai berikut Kapur tohor akan terbentuk
secara sempurna apabila pembakaran kalsit dilakukan pada suhu kalsinasi oC dan waktu
kalsinasi jam. Langkah keempat adalah pengeringan padatan untuk mendapatkan CaHPO
kering dan dilakukan sampling untuk pengujian kualitasnya. untuk memisahkan cairan dari
padatannya produk CaHPO berbentuk padatan. Kalsium dan fosfor apabila dicampurkan
pada kondisi tertentu akan mengalami proses sintesis sehingga membentuk CaHidrofosfat
yang dapat digunakan sebagai bahan baku nutrisi pakan ternak. . dengan perbandingan
CaOH dengan HPO . Langkah kedua adalah penambahan HPO secara stoikiometri. dengan
reaksi kimia sebagai berikut CaOHl HPOl gt CaHPOs HOl .

dan PO . Kandungan ini telah memenuhi syarat mutu sebagai bahan baku nutrisi pakan
ternak berdasarkan standar SNI.. kilogram per tabungnya untuk sekali proses semi kontinyu.
Peralatan tersebut menghasilkan produk kalsium hidrofosfat sebanyak . Hasil analisis kimia
terhadap contoh produk kalsium hidrofosfat pada kondisi optimum menunjukkan bahwa
kandungan CaO .Hasil ujicoba kinerja peralatan proses pembuatan kalsium hidrofosfat
menunjukkan bahwa untuk setiap tabung reaktor. Pada penelitian pembuatan senyawa
Kalsium Hidrofosfat CaHPO ini dilakukan pada perbandingan CaO HPO sebesar . liter air
dan . . kg kapur tohor. kilogram asam fosfat. umpan masuk sebanyak . P . Ca. . stoikiometri.
telah menghasilkan kadar Ca dan P terbaikoptimal pada waktu reaksi menit dan pada suhu
oC dengan hasil XRD nya berupa mineral monetit.

Diagram Alir Percobaan Menyiapkan butir batu kapur Mengukur batu kapur dengan rusuk
cm Menimbang batu kapur Memasukan batu kapur ke dalam Tube Muffle Furnace
Mengeluarkan batu kapur Menimbang berat batu kapur Data Pembahasan Literatur .BAB III
METODE PENELITIAN .

. Memanaskan pada temperatur dan waktu tertentu.Kesimpulan Gambar . . Menyiapkan tiga


butiran batu kapur dengan rusuk masing.. Mesin gerinda . Crucible keramik . . kemudian
mendinginkan butiran batu kapur. Alat dan Bahan Alat yang Digunakan . . Penjepit . Neraca
teknis . Prosedur Percobaan . Sarung tangan . Tang potong . . . Kikir . Memasukkan batu
kapur ke dalam Tube Mufflle Furnace dengan menggunakan crucible. Bahan yang
Digunakan . Menimbang dengan teliti ketiga batu kapur menggunakan neraca teknis.
Mengeluarkan batu kapur. Diagram Alir Percobaan Kalsinasi Batu Kapur . Tube Furnace .
.masing cm. Menimbang dengan teliti dan mencatat hasilnya.. Batu kapur .
PCO Setelah pascal . Tabel Hasil Percobaan Tabel Data Hasil Percobaan NO SAMPEL
SUHU OC WAKTU menit BERAT gram Sebelum . . Grafik Selisih berat sampel terhadap
waktu pemanasan . Grafik Hasil Percobaan Grafik Selisih berat sampel terhadap waktu
pemanasan Selisih Berat Sampel gram . Pemanasan . Temperatur Pemanasan derajat
celcius Gambar . . . .BAB IV DATA PERCOBAAN . . . . .

Dari penimbangan tersebut didapat hasil sebagai berikut Sampel I Berat awal . Pada
praktikum kali ini diujikan reaksi kalsinasi dengan sampel tiga butir batu kapur CaCO dengan
bentuk segitiga yang mempunya rusuk cm. karbon dioksida. ini dikarenakan oleh
menghilangnya air kristal dan lepasnya karbon dioksida dari batu kapur. Dalam percobaan
diujikan hubungan antara perbedaan temperatur pemanasan terhadap hasil reaksi kalsinasi.
gram Berat akhir . atau gas lain yang mempunyai ikatan kimia dengan bijih.BAB V
PEMBAHASAN Berdasarkan tujuan praktikum kali ini yaitu mempelajari pengaruh variasi
temperatur dan waktu pada reaksi kalsinasi. gram . Diketahui bahwa semakin lama waktu
pemanasan maka semakin besar pula berat yang hilang dari batu kapur tersebut. Dengan
waktu tahan yang sama yaitu menit. gram Sampel II Berat awal . Sebelum dipanaskan
sampel terlebih dahulu dibentuk dengan cara di gerinda menjadi berbentuk segitiga.
Kemudian sampel ditimbang untuk mengetahui berat sebelum pemanasan dan setelah
sampel dipanaskan dalam Tube Muffle Furnace. Penimbangan ini tujuannya adalah untuk
mengetahui berapa banyak karbon dioksida yang hilang pada proses kalsinasi batu kapur
ini. sampel kemudian ditimbang kembali. Selain itu juga perlu kita pahami bahwa tujuan dari
kalsinasi adalah menghilangkan air kristal.

gram Berat akhir . sampel II mengalami penurunan sebesar . gram.Berat akhir . gram. gram.
gram Pada gambar juga menunjukan hal yang sama yaitu penurunan berat sampel I. Hal ini
dikarenakan oleh menghilangnya air kristal dan lepasnya karbon dioksida dari batu kapur.
Sampel I mengalami penurunan berat sebesar . . dan sampel III mengalami penurunan
sebesar . Disini jelas terlihat bahwa dalam percobaan ini berat batu kapur mengalami
penurunan. gram Sampel III Berat awal . I dan III.

dan menit. . Pada reaksi kalsinasi batu kapur CaCO . atau gas lain yang mempunyai ikatan
kimia dengan bijih. Semakin lama waktu pemanasan yang dilakukan maka semakin banyak
pula CO yang hilang. Kalsinasi adalah penghilangan air. Dalam percobaan ini dapat juga
diambil kesimpulan sebagai berikut. Perubahan waktu mempunyai pengaruh yang sangat
kecil sekali terhadap pengurangan berat bila dibandingkan dengan temperatur. Penurunan
berat ini disebabkan karena hilangnya air kristal pada batu kapur karena ikatan kimia yang
terjadi antara air dengan batu kapur telah lepas. karbon dioksida. yaitu . batu kapur
mengalami penurunan berat setelah dilakukan pemanasan pada temperatur oC dengan
variasi waktu . Pada percobaan kali ini temperatur yang dipakai adalah C .BAB VI
KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa . Kalsinasi adalah proses
endotermik artinya memerlukan panas.

The Role of the quotGlow Sulfated ZirconiaCatalysts. . . Catal. University of Trondheim.C.


England. Manganese.adminmining.E. Gilchrist. cobalt.C. Extraction Metallurgy .
Norwegia.Jentoft Phenomenonquot in the Preparation of Chem.F. http//www. . Lett.itb.R. J.
nickel. and zinc as promoters of sulfated zirconia fornbutaneisomerization. Principles of
Extractive Metallurgy.Gates. Rosenqvist. Upon Tyne. The University of Newcastle.
A.DAFTAR PUSTAKA . . F.T..T. . Terkel.itb. .Hahn.Ressler.ckolibmining.ac.C. iron.
.B.K.Commun.id .Jentoft.ac.D.id .Cheung.Lange. http//www.

LAMPIRAN .

kal/mol K CaCO CaO CO GT GoT RT Ln K GoT .Lampiran Contoh Perhitungan .. GoT . Ln


PCO PCO . .. Menghitung PCO Pada Temperatur oC. maka .RT Ln K keadaan setimbang
GT . . GoT .RT Ln K bila aktivasi CaO dan CaCO adalah . .T Pada T oC K GoT . . Pascal
.RT Ln K keadaan setimbang GT . . Menghitung PCO Pada Temperatur oC. maka CaO CO
CaCO K CO K K PCO GoT .T Pada T oC K GoT . . maka ..LnPCO . . kal/mol K CaCO CaO
CO GT GoT RT Ln K GoT .

T Pada T oC K GoT . . CaO CO CaCO K CO K K PCO GoT . maka CaO CO CaCO K CO K


K PCO GoT . ... .LnPCO .RT Ln K bila aktivasi CaO dan CaCO adalah .LnPCO . Pascal .
kal/mol K CaCO CaO CO GT GoT RT Ln K GoT . maka .. Pascal . Ln PCO PCO .RT Ln K
keadaan setimbang GT .RT Ln K bila aktivasi CaO dan CaCO adalah . maka . . Menghitung
PCO Pada Temperatur oC. GoT . . Ln PCO PCO .

x . pada temperature oC Mol CaCO gr . gram/ gram mol . Waktu pemanggangan menit.
Hitung Berat CaO yang terjadi CaCO CaO CO . mol M r mol CaCO mol CaO Berat CaO mol
x Mr . mol M r mol CaCO mol CaO Berat CaO mol x Mr . x . Waktu pemanggangan menit
pada temperature oC dac oC Mol CaCO gr . gram/ gram mol . gram Menghitung PCO proses
. gram .Lampiran Jawaban Pertanyaan dan Tugas .

..T Pada T oC K GoT ....RT Ln K bila aktivasi CaO dan CaCO adalah ........ ..RT Ln K
keadaan setimbang GT ........... Pascal ......... ...... maka CaO CO CaCO K CO K K PCO GoT
.LnPCO . kal/mol K CaCO CaO CO GT GoT RT Ln K GoT ... dw kAC dt dimana A a x t......
......... tentukan nilai K Laju reaksi segitiga R Wo W W/Wo Wo R a t/ at a t/ at ... . maka
............... Ln PCO PCO ............R a t .........GoT .R at t R t. .. V a x t. Hitung kinetika reaksi
batu kapur............

... ....... .. Plot grafik R k t r .. t menit R R W W W ....... Untuk Sampel II.... ...ln w K t
.....dw/www K dt tto ln w ... t menit R ... R . ... o Untuk Sampel I...... ... R ..w a x t x .......... ......
R .. ..... .... .. .... a w/ t Subtitusikan W ke dw kAC dt dw dt k w/ t C K w ............ ......... .. t
menit R ... Untuk Sampel III..

. . . . . Dari persamaan dapat diambil rumus gradient M k ro .....Gambar Grafik fraksi yang
bereaksi terhadap waktu Mencari gradient M M Y Y . k M ro . Sebelumnya kita cari terebih
dulu W r W r . . gram cm Substitusikan pada persamaan maka didapat.. X X M .

. .k . k . hal ini dibuktikan dengan berkurangnya berat tahan lima menit dengan variasi
temperatur . x x . oC sampel setelah dilakukan pemanasan dengan menggunakan muffle
furnace pada waktu . Buat kesimpulan dari pengamatan saudara Dari pengamatan yang
saya lakukan dapat disimpulkan bahwa batu kapur dapat terurai pada suhu oC.

Lampiran Gambar Alat dan Bahan Gambar Batu Kapur Gambar Crucible .

Anda mungkin juga menyukai