Kelompok A-6
Kehamilan
Ketua
Sekretaris
Anggota
(1102014008)
(1102014131)
(1102012045)
(1102014013)
(1102014038)
(1102014064)
(1102014066)
(1102014073)
(1102014099)
Skenario
KEHAMILAN
Seorang pasien 27 tahun, G1P0A0HO datang ke RSUD pada 12 September
2014 dengan keluhan keluar air-air yang banyak dari kemaluan sejak 8 jam
yang lalu tanppa disertai mules. Pasien mengaku HPHT nya 15 Desember
2013. Paiesn belum pernah memeriksakan kehamilannya. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan satus generalis dalam batas normal, hanya konjungtiva yang
ditemukan anemis. Pada palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 32cm,
his masih hilang timbul. Dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan porsio lunak,
medial, pembukaan 1-2 cm, selaput ketuban (-), sisa jernih, kepala H1-2. Pada
pemeriksaan laboratorium darah rutin didapatkan Hb 9,2 gr%. Direncanakan
dilakukan induksi persalinan.
Kata Sulit
His
Kontraksi uterus yang teratur dan sempurna secara bertahap yang mendorong janin
untuk keluar dari rahim.
HPHT
Hari Pertama Haid Terakhir.
Status Generalis
Pemeriksaan keadaan umum seperti kesadaran, komunikasi dan tanda vital.
Induksi Persalinan
Proses untuk merangsang kontraksi dengan tujuan mempercepat proses persalinan.
Kepala H1-2
Kepala janin sudah sampai promontorium-batas bawah symphisis pubis.
Hipotesis
Anemia pada kehamilan disebabkan oleh kondisi fisiologis dan
kekurangan gizi (Fe dan Asam folat) saat kehamilan. Hal ini dapat
mengakibatkan komplikasi diantaranya yaitu selaput ketuban yang
pecah dini, dan gangguan pada his yang akan berpengaruh pada janin
(prematur & BBLR) dan ibu (perdarahan postpartum, shock, ketuban
pecah dini). Jika terjadi ketuban pecah dini maka dilakukan induksi
persalinan dengan cara di infus dengan drip oksitosin dan pemberian
prostaglandin untuk stimulasi kontraksi persalinan. Dalam agama
islam, puasa saat kehamilan dapat diperbolehkan bila mampu, jika
tidak maka akan mendapat keringanan dengan membayar fidyah.
Sasaran Belajar
1. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Kehamilan dan Persalinan
1.1 Menjelaskan Fertilisasi, Nidasi, Pembentukan Plasenta
1.2 Menjelaskan Fisiologi pada Ibu Hamil
1.3 Menjelaskan Fisiologi pada Janin
1.4 Menjelaskan Mekanisme Persalinan Normal
1.5 Menjelaskan Pimpinan Persalinan Normal
2. Memahami dan Menjelaskan Anemia pada Kehamilan
3.1 Menjelaskan Definisi Anemia pada Kehamilan
3.2 Menjelaskan Fisiologi Anemia pada Kehamilan
3.3 Menjelaskan Dampak Anemia pada Kehamilan pada Ibu dan Janin
3.4 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Anemia pada Kehamilan
3.5 Menjelaskan Penatalaksanaan Gangguan pada Menstruasi
3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Puasa saat
Kehamilan
www.bio.davidson.edu
Nidasi
Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 pekan).
Posisi Rahim
Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis
Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri.
Vaskularisasi
Aa.uterin dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter
panjang dan anak anak cabangnya. Pembuluh
darah balik (vena) mengembang dan bertambah
Serviks uteri (leher rahim) mengalami hipervaskularisasi
akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron, warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen
dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda
Chadwick).
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat
kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, dan kolostrum.Mammae membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah
areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Sistem respirasi/Pernapasan
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat.Tidak
terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma (otot pernapasan) juga
terdorong ke atas menyebabkan napas cepat dan dangkal (20-24x/menit).Inilah yang
menyebabkan wanita hamil merasa napasnya sesak.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu
terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi (susah BAB),
lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga terjadi peningkatan asam
lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai
lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi
tiroid.Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800
kal/hari (menyusui).Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin.Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml.
Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan
sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan
perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum),
payudara, striae lividae pada perut, dsb.Terdapat linea nigra dibagian
perut.
Fisiologi Janin
Usia gestasi
Organ
Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari telah berbentuk, namun masih tergenggam. Jantung
telah terbentuk penuh
7
8
Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka janin ; kelopak mata terbentuk namun tak akan membuka sampai
28 minggu
13-16
Janin berukuran 15 cm. ini merupakan awal dari trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh
lanugo(rambut janin). Janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk meconium
(feses) dalam usus. Jantung berdenyut 120-150/menit
17-24
Komponen mata terbentuk penuh,juga sidik jari.seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak). Janin mempunyai
reflex
25-28
Saat ini disebut permulaan trimester ke-3, dimana terdapat perkembangan otak yang cepat. Sistem saraf
mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila
lahir
29-32
Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%). Tulang telah terbentuk sempurna, gerakan nafas telah
regular,suhu relative stabil
33-36
Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai berkurang.pada saat 35 minggu paru telah matur. Janin
akan dapat hidup tanpa kesulitan.
38-40
Sejak 38 minggu kehamilan disebut atrem, dimana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang,
tetapi masih dalam batas normal
His Sesunggunya
1. Rasa sakit :
teratursemakin
sering,
berlangsung selama 30-70 detik
- Interval makin pendek
- semakin lama semakin kuat
- dirasakan paling sakit di
daerah punggung
- intensitas makin kuat kalau
penderita berjalan.
2. Keluar show
3. Serviks membuka dan
menipis.
His Palsu
1. Rasa sakit :
- tidak teratur dan tidak sering
(kontraksi Braxton Hicks)
- interval panjang
- kekuatan tetap
- dirasakan kuat di daerah
perut
- tak ada perubahan walaupun
penderita berjalan
2. Tidak keluar show
3.Serviks tertutup dan tak ada
pembukaan.
Kala 1
Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang
teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai
pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa
dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban
biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.
Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10
cm).
Kala 2
Sifat His :
Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul
(sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior /
posterior).
Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke
arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma
(mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipitofrontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke
arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan
diameter biparietalis.
Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis
pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh,
bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian
dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya
lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
Kala 3
Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus,
serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai
dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika
tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan
marginal.
Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus
adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan
berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di
atas pusat.
Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat
juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).
Kala 4
Dimulai pada saat plasenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1
jam setelahnya.
Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%, sedangkan
anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Anemia dalam
kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi,
anemia megaloblastik, dll.
Etiologi
Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena
defisiensi vitamin B12. Diagnosis dibuat bila ditemukan megaloblas
atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang. Seringkali
anemia bersifat normositer dan normokrom karena defisiensi asam
folat sering berdampingan dengan defisiensi besi dalam kehamilan..
Diagnosis pasti baru dapat dibuat dengan percobaan penyerapan
dan pengeluaran asam folik. Pada pengobatan percobaan asam
folat menunjukkan naiknya jumlah retikulosit dan kadar Hb.
Diagnosis
ANAMNESIS
Keluhan : lekas lelah, kurang konsentrasi, sulit bernafas, mengantuk
Anamnesis makanan : anemia nutrisional.
Pekerjaan pasien : kontak dengan zat-zat kimia, pekerja tani, penyemprot
hama, daerah malaria, alat-alat keselamatan kerja, lingkungan kerja dsb.
Riwayat ikterus ringan sampai kencing berwarna teh pekat, untuk
mengetahui apakah pasien mengalami anemia hemolitik.
Riwayat memakai obat-obatan tertentu, makan jamu, zat-zat pembersih
rumah tangga.
Riwayat penyakit seperti apakah menderita penyakit kronik seperti penyakit
ginjal, hati, tuberkulosis, diabetes.
Apakah ada penyakit-penyakit tertentu didalam keluarga seperti talasemia
dan penyakit-penyakit genetik lain.
Suku bangsa dan tradisi-tradisi tertentu.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda pucat, memar, bintik-bintik merah/biru dibeberapa bagian
tubuh.
Kuku dapat dijumpai Koilonychia ( sudah jarang )
Perdarahan gusi, perdarahan gastrointestinal, respiratoar, urogenital. Wajah
tampak pucat, konjungtiva pucat.
Pemeriksaan limpa, hati dan ginjal.
Pemeriksaan gastrointestinal, apakah ada teraba massa.
Pemeriksaan thorax.
Apakah ada ulkus-ulkus kronik pada tungkai, tanda adanya penyakit
talasemia, anemia sel sabit dan adanya pembengkakan tanda trombosis
vena dalam.
Keluhan-keluhan seperti kebas-kebas atau tanda-tanda neurologis yang
jelas seperti kelainan refleks yang dapat merupakan tanda kurangnya
vitamin B12.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terdapat 3 tahap diagnosis ADB:
Menentukan adanya anemia dengan mgnukur kadar hemoglobin atau
hematokrit
Memastikan adanya defisiensi besi
Menentukan penyebab dari defisiensi besi yang terjadi
Anemia hipokromik makrositer pada hapusna darah tepi, atau MCV <80 fl
dan MCHC ,31% dengan salah satu dari a,b,c,d:
Dua dari tiga parameter dibawah ini:
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Anemia Defisiensi Besi (62,3%)
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak
hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat,
fero glukonat atau Na-fero bisirat
Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan
zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran
pencernaan atau masa kehamilannya tua. Pemberian preparat
parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena
atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat
yaitu 2 gr%.
Pencegahan
Kalori (energy)
1.
Protein
1.
Mineral kalsium
Pembentukan tulang dan gigi janin serta peningkatan metabolism kalsium ibu
1.
Fosfor
1.
Yodium
1.
Magnesium
1.
Zn (seng)
1.
Vitamin A
1.
Vitamin D
1.
Vitamin C
1.
Asam folat
AllahTaala berfirman,
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
(QS. Al Baqarah: 185)
Sesungguhnya Allah meringankan separuh
shalat dari musafir, juga puasa dari wanita
hamil dan menyusui.
Bagi ibu, untuk keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa
fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.
Keadaan ini disamakan dengan orang yang sedang sakit dan
mengkhawatirkan keadaan dirinya. Sebagaimana dalam ayat,
Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.(Qs. Al Baqarah[2]:184)
Dalil yang digunakan adalah sama sebagaimana kondisi pertama dan kedua, yakni sang wanita hamil atau
menyusui ini disamakan statusnya sebagaimana orang sakit. Pendapat ini dipilih oleh Syaikh Bin Baz dan
Syaikh As-Sadi rahimahumallah
Dalill yang digunakan adalah sama sebagaimana dalil para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah, yaitu
perkataan Ibnu Abbas radhiallahuanhu, Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya,
maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin. ( HR. Abu Dawud)
Dan ayat Al-Quran yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui hanyaf membayar fidyah
adalah, Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar diyah
(yaitu) membayar makan satu orang miskin. (Qs. Al-Baqarah [2]: 184)
Dalil sang ibu wajib mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua, yaitu wajibnya
bagi orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di hari lain ketika telah memiliki kemampuan. Para ulama
berpendapat tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam syariat yang menggugurkan
qadha bagi orang yang mampu mengerjakannya.
Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu pada kondisi ketiga ini termasuk dalam keumuman ayat
berikut,
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah,
(yaitu) memberi makan seorang miskin (Qs. Al-Baqarah [2]:184)
Daftar Pustaka
1. Eroschenko V P. 2014. Atlas histologi diFiore: dengan korelasi
fungsional ed. 11. Jakarta : EGC.
2. Langman (2014). Embriologi Kedokteran ed. 10. Jakarta: EGC
3. Luis, Juncqueira, Jose Carneiro, 2014. Histologi Dasar.
Jakarta:EGC.
4. Muslimah.or.id/fikih/antara-qadha-dan-fidyah-bagi-ibu-hamil-dan-men
yusui.html
5. Prawirohardjo, S. 20014. Ilmu Kebidanan ed. 4. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
6. Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem ed.
8. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
7. Sofwan, A. 2016. Sistem Reproduksi. Jakarta : Bagian Anatomi
FKUY.
8. www.litbang.depkes.go.id