Anda di halaman 1dari 25

Dewi Prasetyawati 1102010071

Aditya Pratama S 1102012006


Bagus Dian P 1102013052
Abyantara IF 1102014001
Adec Iriani CH 1102014002
Afifah Haris 1102014003
Agustin Susanti P 1102014005
Ahmad Fauzi 1102014006
Ain Fitrah AN 1102014008
Aisyah Khairina P 1102014010
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara di Indonesia secara
alamiah mengalami pergeseran atau
perubahan di semua sendi kehidupan.

Berangkat dari kondisi itulah diperlukan Pemahaman,


Penghayatan dan Implementasi 4 pilar yang merupakan
nilai nilai luhur bangsa.
1.Pancasila
2.UUD 1945
3.Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.Bhineka Tunggal Ika
Konsep ini digagas oleh alm Taufik Kiemas, beliau
menggagas konsep ini, mengingat empat pilar ini adalah
mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga dan
membangun keutuhan bangsa. Seperti halnya sebuah
bangunan dimana untuk membuat bangunan tersebut
menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan pilar-pilar atau
penyangga agar bangunan tersebut dapat berdiri dengan
kokoh dan kuat, begitu halnya juga dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ini.
Rumusan kelima Sila yang
terkandung dalam Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia
1945, Pancasila sebagai
Dasar Negara,
Pandangan Hidup,
Ideologi Negara,
Ligatur (Pemersatu),
Sumber dari segala sumber
hukum
UUD Negara Republik Indonesia
1945 sebagai
Hukum Dasar, kesepakatan umum
(konsensus)
Sebagai Norma Dasar (Ground
Norm)
Sebagai Aturan Dasar (Ground
Gesetze)
Sebagai Pedoman Demokrasi
Konstitusional
Konsepsi tentang bentuk Negara
Indonesia
Menganut bentuk Negara Kesatuan
Menjunjung tinggi otonomi dan
kekhususan daerah/adat istiadatnya
Sebagai pengemban Wawasan
Kebangsaan
Menjamin persatuan yang kuat bagi
Negara kepulauan Indonesia (Unitary)
Semangat persatuan yang bulat
mutlak diwadahi dalam bentuk negara
kesatuan
Konsepsi tentang semboyan negara
dirumuskan
Bhineka Tunggal Ika
meskipun berbeda-beda tetap satu jua

Kebhinekaan yang menerima dan


memberi ruang hidup bagi aneka
perbedaan
Kemajemukan bangsa merupakan
kebanggaan kita sekaligus tantangan
Empat pilar berbangsa dan
bernegara
Harus dipahami oleh penyelengara
negara bersama seluruh masyarakat
untuk panduan

Kehidupan berpolitik
Menjalankan pemerintahan
Menegakan hukum
Mengatur perekonomian
Interaksi sosial kemasyarakatan
Dll
BINGKAI SEGI LIMADengan warna kuning yang
diapit oleh warna hijau dapat diartikan kemuliaan
dalamkesejahteraandankemakmuran

PUCOK REBONGAdalah lambang dan sejarah


masyarakatTamiangmemberimaknakepadasuatu
pertumbuhan yang kokoh dalam persatuan,
hidupnya yang berumpun dapat dicerminkan pada
kehidupan bambu, dimana yang muda menjadi
benteng pelindung mengelilingi yang lebih tua
beradaditengah.
TEPAK SIREH Adalah lambang adat yang
dimiliki oleh 3 (tiga) suku perkauman di
Tamiang yaitu Suku Perkauman Aceh,
Suku Perkauman Tamiang, dan Suku
Perkauman Gayo. Tepak adalah tempat
sireh yang disusun. Sireh juga
melambangkan persahabatan dan
persaudaraan dimana setiap orang
menyodorkan sireh untuk dimakan, berarti
perdamaian dan persahabatan

KAPAS DAN PADI Melambangkan


kehidupan pertanian yang dapat membawa
kepada kemakmuran dalam usaha yang
gigih. Pertanian yang merupakan usaha
dari sebahagian masyarakat wilayah
Tamiang
MENARA MINYAK Sebagai lambang dari
sumber daya hasil bumi Pertamina serta
lambang kelautan yang merupakan
kekayaan hasil laut, disamping sebagai
sarana akses transportasi juga adalah
sumber yang dapat memberikan
kemakmuran masyarakat.

BUKU Merupakan lambang dari ilmu


pengetahuan

BINTANG Adalah lambang dari ketuhanan,


dimana masyarakat wilayah Tamiang
dalam kehidupannya ta'at dan tunduk dari
tuntunan syari'at Islam secara
berdampingan dengan adat istiadat
Tamiang. Ikatan yang mempersatukan padi
dan kapas berjumlah 8 (delapan) ikatan,
adalah lambang persatuan diantara
masyarakat dari 8 (delapan) Kecamatan
JUMLAH 2 (DUA) RIAK AIR LAUT DAN 7
(TUJUH) ANAK TANGGA MENARA
MINYAK adalah lambang dari hari lahirnya
Kabupaten Aceh Tamiang yaitu tanggal 2 Juli
2002. Kabupaten Aceh Tamiang lahir selain dari
perjuangan panjang masyarakat Tamiang juga
didukung oleh berbagai potensi daerah,
diantaranya yang terbesar adalah Perusahaan
Tambang Minyak Nasional (Pertamina) yang
memberikan kontribusi besar bagi lahir dan
berkembangnya Kabupaten Aceh Tamiang

17 JUMLAH KAPAS, 8 JUMLAH IKATAN


ANTARA PADI DAN KAPAS DAN 45 JUMLAH
BUTIR PADI melambangkan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 - 8 - 1945
Visi
"TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KABUPATEN ACEH
TAMIANG LAHIR DAN BATIN
BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD
1945 DENGAN MENJALANKAN SYARIAT
ISLAM SECARA KAFFAH "
Kesejahteraan
Masyarakat
Kabupaten Aceh Tamiang yang sejahtera,
yaitu suatu masyarakat yang secara materiil
terpenuhi melalui pertumbuhan (ekonomi)
yang terus meningkat yang diikuti
peningkatan pendapatan, kesehatan,
pendidikan, rasa aman masyarakat dan
diimbangi dengan pemerataan pendapatan,
kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan
yang lebih baik.
Berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945
KabupatenAceh Tamiang memiliki prinsip
bahwa dalam menjalankan roda
pemerintahan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, maksudnya adalah ketaatan dan
kepatuhan pada Pancasila dan UUD 1945
merupakan kewajiban dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam
menjalankan roda pemerintahan daerah dan
pelaksanaan proses pembangunan.
Syariat Islam secara
Kaffah
Menyadari akan keinginan mendasar bahwa
masyarakat Aceh sejak awal kemerdekaan
memperjuangkan agar syariat islam secara formal
dan resmi menjadi sumber nilai dan sumber penuntun
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari baik secara
pribadi, bermasyarakat dan kegiatan pemerintahan.
Bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang adalah
bagian integral dari masyarakat Aceh di Provinsi NAD
yang menghendaki dilaksanakannya Syariat Islam
Secara Kaffah. Hal ini memiliki maknanya adalah
bahwa Pelaksanaan Syari`at Islam secara kaffah di
Kabupaten Aceh Tamiang mengacu pada Al-Quran
dan Sunnah Rasulullah (Al-Hadist).
Misi
Meningkatkan sumber Daya Manusia dengan menyediakan fasilitas
Pendidikan yang berkualitas.
Meningkatkan Infrastruktur dalam Kabupaten Aceh Tamiang.
Meningkatkan Perekonomian Rakyat.
Memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) berwawasan
lingkungan.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
MeningkatkanPemahaman dan Pengamalan Syariat Islam yang benar
melalui dakwah Islamiah.
Meningkatkan
Potensi obyek Wisata dan pengembangannya melalui
pembangunan prasarana pendukung.
Meningkatkanfungsi dan Peranan Perempuan dalam proses dan
pelaksanaan pembangunan.
Meningkatkan Sektor Pertanian dan Perkebunan.
Meningkatkan Peranan Pemuda serta pembinaan dan pengembangan
cabang olah raga.
Meningkatkan perikanan dan Kelautan.
Memberdayakan Sumber daya Hutan secara optimal melalui
peningkatan produksi hasil hutan.
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat.
Menegakkan Supremasi Hukum melalui peningkatan
kesadaran masyarakat tentang hukum dan pelaksanaan
hukum bagi aparatur yang berwenang.
Mengupayakan kestabilan politik.
Meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah.
Meningkatkan pelayanan air bersih yang berkualitas dan
kuantitas.
Meningkatkan pengawasan untuk mengatasi KKN baik bagi
aparatur tingkat Kabupaten maupun tingkat Desa.
Mengusahakan lapangan kerja bagi masyarakat secara
bertahap.
Melestarikan dan meningkatkan kesenian dan kebudayaan.
Mengusahakan investor untuk dapat menanamkan modalnya
di Kabupaten Aceh Tamiang baik dari dalam negeri maupun
luar negeri.
Meningkatkankoordinasi dengan instansi terkait dan unsur
muspida dalam Kabupaten Aceh Tamiang.
Ketersediaan Tenaga Medis

www.depkes.go.id
Daftar Pustaka
http://bappedatamiang.go.id/
http://depkes.go.id/
MPR-RI.
2012. Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Jakarta: Sekjen MPR-
RI
www.acehtamiangkab.go.id/

Anda mungkin juga menyukai