Anda di halaman 1dari 31

ADIKSI

ZAT AKTIF BERBAHAYA

PUSKESMAS KECAMATAN CILANDAK

200

juta orang di seluruh dunia


mengunakan NAPZA (UNODC)
ODHA yang juga pengguna NAPZA suntik
5% - 10 juta orang

Masalah Global

Beberapa fakta
IDU

= IV Drug User = pengguna narkoba


suntik
Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 130190 ribu IDU di seluruh Indonesia. Di
Jakarta 27.000 IDU (Depkes, 2003)
Estimasi populasi IDU Jakarta 2005,
22.000 (KPAD, 2005).
Estimasi Prevalensi HIV pada IDU 52%
Jumlah yang terjangkau +/- 38%
Epidemi berjalan terus

KONDISI UMUM DARURAT


NARKOBA
Sementara dari
aspek penegakan
hukum, pada tahun
2013 jumlah
penghuni lapas
Indonesia sebanyak
159.882 orang,
sekitar 60 persen
(95.000 orang)
Apabila
adalah tidak ada
upaya pencegahan
penyalahguna/pe
dan
ncandu narkoba.
penanggulangan,
diproyeksikan
pada akhir tahun
2019 akan
mencapat angka
sebesar 4,9
persen setara
dengan 7,4 juta
orang. amanat UU
Menurut
No. 35/2009,
pemerintah
berkewajiban
melakukan
rehabilitasi korban
penyalahgunaan/pe
candu narkoba.

ZAT ADIKTIF

Zat

adiktif adalah zat-zat yang membuat


ketagihan.

Kriteria Adiksi

Mempunyai gejala yang beragam


Seringkali bersifat progresif/semakin
memburuk
Potensial berakibat fatal
Ketidakmampuan untuk mengontrol
penggunaan zat
selalu mencari dukungan untuk memenuhi
kebutuhan akan zat
Terdapat toleransi dan gejala putus zat

EFEK ZAT

Golongan depresan, menurunkan


fungsi fisik, mental dan psikomotor
Golongan stimulan, menaikkan fungsi
fisik, mental dan psikomotor
Golongan halusinogen, merubah
kemampuan perseprsi seseorang yang
memberi dampak pada mental dan
psikomotor

EFEK ZAT
DEPRESAN
-

Alkohol
Metadon
Opiat (morfin,
heroin, kodein)

STIMULAN

HALUSINOGEN

-Amfetamin
-Kafein
-Kokain
-Nikotin

-LSD (Elsid)
-Ganja(juga sebagai
depresan)
-Jamur(Jamur tahi
sapi, Meskalin,
Psilosibin)
-Kecubung

PENYEBAB PENYALAHGUNAKAN
NARKOBA
Interaksi tiga faktor penyebab :

NARKOBA

Terpenting

INDIVIDU

LINGKUNGAN

ROKOK
Konsumsi

rokok dapat menyebabkan


penyakit seperti gangguan pernapasan
(PPOK, asma), gangguan kardiovaskuler
(hipertensi, stroke dan penyakit jantung
koroner), kanker serta gangguan
reproduksi dan kehamilan, bukan dari
biaya pengobatan tetapi juga biaya
hilangnya hari atau waktu produktivitas.

Data

WHO 2011 memperkirakan sekitar


1,3 perokok di dunia, dengan 5 juta
kematian berkaitan dengan rokok tiap
tahun (1/3 < 65 tahun).

Berdasarkan

Riskesdas 2013 total


prevalensi perokok di Indonesia sebesar
36.3% dari total populasi.

Data

Kemenkes menunjukkan bahwa


prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang
merokok meningkat 3 kali lipat dari 7,1%
di tahun 1995 menjadi 20,5% pada tahun
2014.
Perokok pemula usia 10-14 tahun
meningkat lebih dari 100% dalam kurun
waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari
8,9% di tahun 1995 menjadi 18% di
tahun 2013.

Mengutip

data hasil penelitian di RS


Persahabatan (2013) memperlihatkan
bahwa tingkat kecanduan atau adiksi pada
anak SMA yang merokok cukup tinggi,
yaitu 16,8%. Artinya 1 orang dari setiap 5
orang remaja yang merokok, telah
mengalami kencaduan.

Penelitian

ini juga memperlihatkan bahwa


rata-rata anak yang dilahirkan oleh ibu
hamil yang merokok memiliki berat badan
yang lebih ringan (<2500 gram) dan lebih
pendek (<45 cm) dibandingkan dengan
ibu yang tidak merokok (>3000 gram)
dan lebih panjang (>50 cm).

Bersumber

dari badan Litbangkes


Kemenkes RI 2010, beban ekonomi
pengeluaran makro untuk tembakau
tahun 2010 sebesar total Rp 245,41
Triliun dengan total pendapatan cukai
tembakau sebesar total Tp 55 Triliun
sehingga beban negara akibat rokok lebih
besar dari penghasilan negara dari cukai
tembakau.

Biologis/psikologis - Adiksi nikotin dan


dampak fisiologis

Jack EH , Pathophysiology of tobacco dependence. http://www.acnp.org/G4/GN401000167/.

Akibat merokok pada


kesehatan manusia

PENYAKIT
AKIBAT
ROKOK

United States Department of Health and Human


Services. How tobacco smoke cause disease :
The biology and behavioral basis for smokingattributable disease rockville: Department of
Health and Human Services, Centers for
Disease Control and Prevention, National
Center for Chronic Disease Prevention and
Health Promotion Office on Smoking and Health;
2010.

Manfaat
PROGRAM BERHENTI
MEROKOK
Kesehatan

Mathers CD, PLoS Medicine, 2006;3(11): 2011-30.


American Cancer Societyhttp://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/002971-pdf.pdf.
United States Department of Health and Human Services. http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/C/T/.
United States Department of Health and Human Services .
www.cdc.gov/tobacco/sgr/sgr_2004/sgranimation/flash/index.html.

STRATEGI BERHENTI MEROKOK

MOTIVASI DIRI

TATALAKSANA MEDIS ADIKSI & WITHDRAWAL

DUKUNGAN KELUARGA

BERKESINAMBUNGAN

BERHENTI

Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
Hari ini anda masih merokok, besok anda
berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan
orang, cara ini yang paling berhasil. Untuk
perokok berat, mungkin dibutuhkan
bantuan medis untuk mengatasi efek
ketagihan

CARA BERHENTI MEROKOK

Menunda

saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap


hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap
tidak dihitung. Misalnya kebiasaan menghisap rokok
pertama rata-rata 07.00 pagi, berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari. Maka rokok pertama
ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 terakhir

Cara 2: PENUNDAAN

Jumlah

rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara


berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0
batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya rata-rata
menghisap 28 batang rokok per hari. Berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang

Cara 3 : PENGURANGAN

Nicotine withdrawal: the 4 Ds

Drink water slowly


Deep breathe.
Do something else (eg exercise)
Delay acting on the urge to smoke

"If

we stop selling cigarettes here


(Indonesia) someone else is going to do it
instead"
(Anne Edwards, Philip Morris, on Sex, Lies
and Cigarettes)

"You

know what we want, we want Asia"


(Unhealthy Alliance, 1998)

"The

average life expectancy here is about


40 years, infant mortality is high: the
health problems which some say are
caused by cigarettes just won't figure as a
problem here"
(Rothmans representative in Burkina Faso
[Africa], 1988)

GLISERIL

NIKOTIN

NITROSAMINE
DIETIL
GLIKOL

PROPILEN
GLIKOL

ROKOK ELEKTRIK

Klinik Berhenti Merokok


Senin dan Kamis pada jam
pelayanan
07.30-16.00
Quitline Berhenti Merokok
Bebas Pulsa
07.00-22.00
08001776565

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai