Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI

DENGAN PREMATUR
DI RSKDIA PERTIWI KOTA
MAKASSAR
ANDI MUKARRAMAH
13 3145 106 127

BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Prematuritas adalah suatu keadaan yang belum


matang, yang ditemukan pada bayi yang lahir pada
saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu

Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia WHO di
Indonesia tahun 2013
menunjukkan angka
kelahiran bayi pada 2010
sebanyak 4.371.800 jiwa.
Dari jumlah tersebut, satu
dari enam yang lahir
mengalami prematur atau
15% per 100 kelahiran hidup
(675.700 jiwa) terlahir
prematur.

Hasil pencatatan di RSKD


ibu dan anak pertiwi jumlah
bayi yang lahir pada tahun
2013-2015 adalah sebanyak
10.173 bayi, dari jumlah
tersebut yang mengalami
prematur adalah 510 bayi
(5,01% ) sedangkan jumlah
kematian bayi adalah 201
bayi (1,97%)( Profil RSKD
ibu dan anak pertiwi).

BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

Pengertian tentang bayi baru lahir ,dapat


dijelaskan seperti:

Bayi baru lahir adalah semua bayi baru lahir tanpa


memandang umur kehamilan apakah preterm, aterm,
dan post term.
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir cukup
bulan dengan usia kehamilan 37-42 minggu dengan
berat badan lahir dari 2500-4000 gram.

Beberapa Pengertian Bayi Prematur

Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada umur


kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat
badan lahir antara 500 2499 gram.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada umur
kehamilan 37 minggu atau kurang, merupakan
hal yang berbahaya karena mempunyai dampak
yang potensial meningkatkan kematian perinatal
Bayi prematur (WHO) adalah bayi yang lahir
dengan usia kehamilan < 37 minggu atau berat
badan bayi kurang dari 2500 gram

PENYEBAB BAYI
PREMATUR

Status penyebab terjadinya


kelahiran prematur biasanya
tidak diketahui, 15 % dari
kelahiran
premature
ditemukan pada kehamilan
ganda
Bayi
Prematurdapat
disebabkan antara lain
dari faktor ibu atau
dari bayi.

PENGGOLONGAN BAYI PREMATUR

Bayi yang sangat prematur (extremely prematur) yaitu


umur kehamilan 24- 30 minggu.

Bayi pada derajat prematur sedang (moderately


premature) yaitu 31 36 minggu.

Borderline premature, usia kehamilan 37 38


minggu.bayi ini mempunyai sifat premature dan matur.

PENATALAKSANAAN BAYI
PREMATUR
Perawatan di Rumah Sakit
Di rawat dalam inkubator
Pencegahan infeksi
Pemberian minum yang cukup
Memberikan sentuhan

Perawatan di rumah
Pemberian susu sesuai dengan kebutuhan bayi
Jaga suhu tubuhnya
Pastikan semua pakaian bayi bersih dan kering
Perhatikan kebiasaan BAK dan BAB
Berikan stimulasi yang khusus
Perawatan bayi dengan metode kanguru

PROSES MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


MENGIDENTIFIKASI DATA
DASAR

MENGIDENTIFIKASI
DIAGNOSA/ MASALAH
AKTUAL

Melakukan
anamnese
dan
melakukan
pemeriksaan
fisik
seperti
melakukan
pengukuran(PB, BB, Lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar perut dan LILA)

Data dasar yang telah dikumpulkan kemudian


diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosis yang spesifik.Contoh Diagnosis :Bayi
Prematur. Masalah :Umur Kehamilan sama dengan
atau kurang dari 37 minggu, Berat badan kurang
dari 2500 gram, Kulit tipis, transparan, rambut
lanugo banyak, lemak kurang, Alat kelamin pada
bayi laki- laki pigmentasi dan rugae pada skrotum
kurang. Testis belum masuk ke dalam skrotum
Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia
mayora belum menutupi labia minora, Fungsi saraf
yang belum atau kurang matang, Verniks caseosa
tidak ada atau sedikit

MENGIDENTIFIKASI
DIAGNOSA/ MASALAH
POTENSIAL

Masalah potensial yang bisa terjadi pada bayi


prematur yaitu Hipotermia, Sindrom Gawat
napas, Hipoglikemia, Perdarahan Intrakranial,
rentan terhadap infeksi, hiperbilirubunemia,
kerusakan integritas kulit.

MENGIDENTIFIKASI
PERLUNYA TINDAKAN
SEGERA DAN
KOLABORASI

Konsultasi dengan dokter tentang tindakan


penanganan bayi prematur

MELAKSANAKAN
RENCANA TINDAKAN
ASUHAN KEBIDANAN

Pada tahap ini, bidan merencanakan asuhan


yang akan diberikan sesuai diagnosa klien yaitu
bayi prematur.

IMPLEMENTASI ASUHAN
KEBIDANAN

EVALUASI ASUHAN
KEBIDANAN

Melaksanakan asuhan yang telah


direncanakan secara menyeluruh

Bidan mengevaluasi keefektifan asuhan


yang sudah diberikan

PENDOKUMENTASIAN

Data subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesis sebagai langkah 1 Varney.

Data objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney.

Assessment/ diagnosa
Menggambarkan hasil pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi
data subkjektif dan objektif

Planning/perencanaan
Menggambarkan pendokumentasian dan tindakan serta evaluasi
perencanaan berdasarkan assessment sebagai langkah 5, 6, dan 7
langkah Varney.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai