Anda di halaman 1dari 2

Transplantasi organ

Pak Karta, 60 tahun, adalah seorang kepala keluarga yang sangat bertanggungjawab dan
menjadi pencari nafkah utama keluarga. Bekerja sebagai wirausaha, pak Karta sangat
rajin dan tak mengenal lelah demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Ibu Karta bekerja
sebagai ibu rumah tangga penuh, sedang ketiga anaknya masih duduk di bangku SMA.
Demi menjaga kesehatannya sejak muda pak Karta sering minum obat kuat dan
ramuan-ramuan jamu yang konon dapat meningkatkan kesehatan dan semangatnya.
Akibat dari tindakan tersebut diusia yang ke enak puluh, pak Karta saat ini mengalami
gagal ginjal kronis yang sangat mengganggu kesehatannya dan aktivitasnya. Serta
harus dirawat dirumah sakit. Dokter merencanakan untuk memberi terapi hemodialisis
(cuci darah) seminggu sekali dan mungkin selanjutnya bisa 2/3x seminggu. Disamping
biaya yang cukup mahal, cuci darah tidak menyembuhkan hanya memperpanjang usia
saja. Harapan satu-satunya adalah transplantasi ginjal, inipun sangat tergantung
adanya donor yang dapat diterima oleh tubuh pak Karta, sementara kondisi kesehatan
pak Karta semakin memburuk. Melihat penderitaan pak Karta, anak sulung pak Karta,
bertekad mendonorkan satu ginjalnya pada ayahnya, namun pak Karta menolak karna ia
tidak mau membuat anaknya mengalami masalah dikemudian hari akibat dari
mendonorkan satu ginjalnya.

Terminologi
Gagal ginjal kronis adalah suatu proses patofisiologis
dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan
gagal ginjal
Hemodialisis adalah n suatu cara untuk mengeluarkan
produk sisa metabolisme berupa larutan (ureum dan
kreatinin) dan air yang ada pada darah melalui membran
semipermeabel atau yang disebut dengan dialyzer
Transplantasi ginjal adalah terapi penggantian ginjal yang
melibatkan pencangkokan ginjal dari orang hidup atau mati
kepada orang yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai