Program Studi
Teknik Pertambangan
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripiskan berbagai macam
batuan.
2. Mendeskripsikan morfologi, struktur
geologi, dan petrogenesa.
3. Mendeskripsikan beberapa bahan
galian dan pemanfaatannya.
4. Memberikan informasi mengenai
kondisi geologi
Batasan Masalah
Penelitian lapangan hanya dilakukan pada
kawasan Kompleks Melange Luk Ulo.
Waktu Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan dari tanggal
22 - 24 November
No
21
22
23
24
Petrologi
November 2016
Kegiatan
HASIL PENELITIAN
Geomorfologi
Perbukitan
Denudasional
Perbukitan
Struktural
Fluvial
8
A.
Perbukitan Struktural
Gunung Gliwang dengan ketinggian 452 meter terletak di
bagian tengah Utara Selatan merupakan perbukitan
struktural. Hal itu dicirikan karena memiliki morfologi bukit
pinus terjal, pola kontur rapat, dan relief kasar.
B.
Perbukitan Denudasional
Perbukitan tersebut terbentuk disebabkan oleh adanya tenaga
eksogen yang mengakibatkan perbukitan tersebut terus
mengalami proses pelapukan, pengikisan (erosi) air dan angin
secara terus - menerus. Pengikisan dalam kurun waktu lama
menyebabkan perbukitan tersebut menjadi landai.
AIR
Faktor
ANGIN
Gaya Endogen
11
C. Dataran Fluvial
Satuan morfologi ini dicirikan dengan kontur yang
sangat renggang, hasil dari erosi lereng gunung
yang tertransportasi oleh sungai dan mengalami
deposisi. Terdapat material pasir hingga kerakal
pada point bars sungai sebagai bukti bahwa
material-material pada kawasan Melange Luk Ulo
terdeposisi ke dataran dan mengendap.
12
Hasil Erosi
Media Transport
Mengalami
Deposisi
13
Aktivitas fluvial :
1. Erosi
2. Transportasi
3. Deposisi
14
Struktur Geologi
A. Kekar
Struktur yang muncul pada bidang batuan yang
terjadi akibat efek gaya tektonik berupa rekahanrekahan baik searah maupun saling memotong .
Struktur tersebut dapat di lihat saat di lapanagan
pada beberapa singkapan batuan seperti, pada
15
16
17
B. Sesar
Pada kawasan ini telah mengalami patahan atau
pensesaran pada batu sekismika. Hal itu terlihat
dengan adanya salah satu indikasi berupa struktur
minor yakni adanya cermin sesar pada batuan
tersebut.
18
19
PETROLOGI
20
Batuan Beku
A. Intrusif
Warna : abu-abu
Jenis batuan : beku basa
Struktur : diabasik (columnar Joint )
Tekstur :
- Derajat kristalisasi :hipokristalin
- Ukuran kristal : fanerik kasar
- Bentuk Kristal : subhedral
Komposisi Mineral : plagioklas, dan piroksin
Nama Batuan : diabas
21
B. Ekstrusif
Warna : Hitam keabu-abuan
Jenis batuan : beku basa
Struktur : masif (lava bantal )
Tekstur :
- Derajat kristalisasi :hipokristalin
- Ukuran kristal : afanitik
- Bentuk Kristal : Komposisi Mineral : piroksin
Nama Batuan : basalt
22
Batuan Sedimen
A. Endapan Laut Dalam
- Warna : merah kecoklatan
- Jenis batuan : batuan sedimen non klastik
- Struktur : berselingan
- Tekstur
Ukuran butir :Bentuk butir :Kemas :- Komposisi
Fragmen :
Matriks :
Semen : silka
- Nama batuan : rijang
23
24
C. Endapan Darat
- Warna : hitam keabu-abuan
- Jenis batuan : batuan sedimen klastik
- Struktur : berlapis
- Tekstur
Ukuran butir : butiran lempung (1/256 mm)
Bentuk butir : Kemas : - Komposisi
Fragmen : kalsit
Matriks : Semen : - Nama batuan : batulempung
25
Batuan Metamorf
Warna
: abu - abu
Jenis batuan
: Metamorfosa Regional
Struktur
: Foliasi
Tekstur
: Lepidoblastik
Komposisi Mineral : mika, plagioklas, kuarsa, dan
barnet.
Nama batuan
: sekis mika
26
Warna
: Hitam Kehijauan
Jenis batuan
: Metamorfosa Regional
Struktur
: Foliasi
Tekstur
: Nematoblastik
Komposisi Mineral : peridotit, dan olivin
Nama batuan
: Serpentinit
27
Warna
: putih keabu-abuan
Jenis batuan
: Metamorfosa Regional
Struktur
: Non Foliasi
Tekstur
:Komposisi Mineral : kalsit, dan mineral pengotor
oksida besi
Nama batuan
: marmer
B. Diabas
Batuan ini telah banyak di gunakan sebagai bahan
bangunan (pondasi rumah dan pondasi jalan), dan batu
cobek.
Metode pengambilan bahan galian yakni metode quary
dengan menggunakan alat bantu seperti linggis, palu, dan
betel (pemahat batu) yang berfungsi mencongkel dan
melubangi batuan.
Pengangkutan batuan menggunakan dump truck.
29
30
Kesimpulan
Teori Hukum Superposisi pada penelitian yang dilakukan
di kawasan Kompleks Melange Luk Ulo Daerah
Karangsambung Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa
Tengah tidak berlaku pada stratigrafi Kompleks Melange
Luk Ulo. Batuan yang berbeda jenis (beku, sedimen, dan
metamorf), umur, dan petrogenesa tersingkap dengan
campur aduk.
Tersingkapnya batuan melange di Daerah
Karangsambung disebabkan oleh adanya tektonik
kompresional yang menyebabkan daerah tersebut
dipotong oleh sejumlah sesar-sesar naik disamping
adanya pengangkatan dan proses erosi yang intensif. 31
Sekian
&
Terima Kasih
SALAM TAMBANG
32