Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ANEMIA APLASTIK
OLEH
MUHAMMAD IQBAL ALGHIFARRY
PEMBIMBING: DR. SUHERJATI SETYADI, SP.A

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
JK
Agama
Alamat
MRS

:
:
:
:

: An. A
14 tahun
Perempuan
: Islam
Pusakasari RT/RW 01/12 Cipaku
28 November 2016

Orang tua

: Tn. D

Usia

: 45 thn

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Pusakasari RT/RW 01/12 Cipaku

ANAMNESIS
Keluhan utama
: Badan Lemas
Keluhan tambahan
: Nyeri kaki dan nyeri
punggung.

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT:


september 2015,
os mulai
mengeluhkan mudah
lelah, dan sempat
mengalami
penurunan
kesadaran ketika di
sekolah.
os terlihat pucat
terutama pada wajah
dan telapak tangan
penderita.

Pada saat ini Os


merasa lemas, wajah
terlihat pucat serta
nyeri pada bagian
kaki dan punggung.
pusing (+), mual (+)
muntah (-). Nafsu
makan biasa, BAB dan
BAK biasa. Gusi
mudah berdarah (-).
Riw. keluar darah dari
hidung (+)

Sejak september 2015, masuk rumah sakit sebanyak 6x, Penurunan


berat badan 11 kg. Os sedang menjalani terapi OAT bulan ke-4.

Riwayat penyakit dahulu


Os mengaku tidak ada penyakit berat yang
pernah diderita
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami anemia
Riwayat
penggunaan
obat-obatan
tertentu sebelum
sakit disangkal

Riwayat Terpapar Zat


Kimia disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah: 120/70mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernafasan
: 24 x/menit
Suhu
: 36,4 C
Berat badan : 24 kg
Badan lemas, pucat (+)

Pemeriksaan fisik
Mata
: Conjungtiva anemis (+/+)
Sklera ikterik (-/-).
Pupil

: Isokor

Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB


Thorax : Bentuk dan gerak simetris.
Pulmo : VBS ka=ki. Wheezing (-/-), Ronki (-/-).
Cor
: Bunyi jantung I&II murni reguler.
Gallop(-) murmur(-).
Abd

: Bising usus (+)

Eks

: Akral hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI (28 NOVEMBER 2016):

Pemeriksaan

Angka

Satuan

Nilai Normal

Hemoglobin

5,1

gr/dl

Lk : 14,0 18,0
Pr : 12,0 16,0

Eritrosit

1,67

Juta/ul

Lk : 4.5 6,0
Pr : 4,0 5,5

Hematokrit

13,8

Lk : 40 50
Pr : 35 45

Leukosit

5,7

103 /ul

5,0 10,0

Trombosit

45

103 /ul

150 350

Limfosit

78,8

25 40

Monosit

5,4

3,0 7,0

Segmen

15,8

50 75

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

MORFOLOGI DARAH TEPI

Eritrosit

28 NOVEMBER 2016

Anisositosis

ringan;

Normokromik

dg

sebagian

hipokromik;
Leukosit

Ditemukan sel target; Sel tears drop; Sel Sigaret


Jumlah cukup, Limfositosis relatif;
Tidak diemukan sel muda (Blast)

Trombosit

Jumlah menurun, penyebaran merata;


Trombosit besar (+)

KESAN

Observasi Bisitopenia dg limfositosis & sel target;


Suspek Anemia Hipoplastik dg proses inflamasi kronis & infeksi

Saran

viral
Mon DR; Retikulosit; LFT; RFT; Dengue test; Albumin

Follow Up tanggal 29 November 2 Desember 2016


29 November 2016
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 100 x/m
Respirasi : 22 x/m

30 November 2016
Suhu
: 36,1oC
Nadi
: 98 x/m
Respirasi : 24 x/m

Badan lemas, pusing,


pucat (+)
os mengeluhkan nyeri
punggung & kaki.
conjungtiva anemis (+/+)

Badan lemas, pucat (+)


os mengeluhkan nyeri
punggung & kaki.
conjungtiva anemis (+/+)

Hb 5,1; Ht 13,8; Leu 5,7;


Trombosit 45; Erirosit 1,67

Hb 8,4; Ht 23,7; Leu 2,56;


Trombosit 31; Erirosit 3,01

Terapi:
IVFD NaCl 0.9% 10 tpm
Transfusi PRC 2 x 250 cc
Lasix inj 2 x 12 mg iv
OAT : INH 200 mg
Rif 300 mg
Curliv syr 1 x 5 ml
Mecobalamin 1 x 2 tab
Somerol 3 x amp
Ranitidin 3 x amp
Pregabalin 75mg 2 x 1 tab

Terapi:
IVFD NaCl 0.9% 10 tpm
Mecobalamin 1 x 2 tab
Somerol 3 x amp
Ranitidin 3 x amp
Pregabalin 2 x 1 tab
Ezygard 1 x 1 tab
OAT : INH 200 mg
Rif 300 mg
Curliv syr 1 x 5 ml

1 Desember 2016
Suhu
: 36,4oC
Nadi
: 84 x/m
Respirasi
: 24
x/m

2 Desember 2016
Suhu
: 36,6oC
Nadi
: 92 x/m
Respirasi
: 27
x/m

Badan lemas, pucat


(+)
os mengeluhkan nyeri
punggung & kaki.
conjungtiva anemis (+/
+)

Badan lemas, pucat


(+)
os mengeluhkan nyeri
punggung & kaki.
conjungtiva anemis (+/
+)

Hb 8,4; Ht 23,0; Leu


3,3; Trombosit 34

Hb 11,3; Ht 30,9; Leu


3,0; Trombosit 46

Terapi:
IVFD NaCl 0.9% 10 tpm
Mecobalamin 1 x 3 tab
Somerol 3 x amp
Ranitidin 3 x amp
Pregabalin 2 x 1 tab
Ezygard 1 x 1 tab
OAT : INH 200 mg
Rif 300 mg
Curliv syr 1 x 5 ml

Terapi:
IVFD NaCl 0.9% 10 tpm
Somerol 3 x amp
Ranitidin 3 x amp
Pregabalin 2 x 1 tab
Ezygard 1 x 1 tab
OAT : INH 200 mg
Rif 300 mg
Curliv syr 1 x 5 ml

DIAGNOSIS
DIAGNOSA BANDING
1. Anemia Aplastik
2. Purpura Trombositopenik Imun (PTI)

DIAGNOSA KERJA
Anemia Aplastik + TB paru

TATALAKSANA
Transfusi PRC 2 x 250 cc
IVFD NaCl 0,9% 10 tpm
Mecobalamin 1 x 2 tab
Somerol 3 x amp
Ranitidin 3 x amp
Pregabalin 2 x 1 tab
Ezygard F 1 x 1 tab

OAT : INH 200 mg


Rif 300 mg
Curliv syr 1 x 5 ml

TINJAUAN PUSTAKA

ANEMIA APLASTIK
Anemia aplastik adalah suatu keadaan berkurangnya sel-sel
darah pada darah tepi (pansitopenia), sehubungan dengan
terhentinya
pembentukan/
tidak
terbentuknya
sel
hematopoetik di dalam sum-sum tulang (aplasia).

Pada anemia aplastik, sumsum tulang berada pada kondisi


aplastic
(a=tidak,
plastic=jaringan)
atau
hipoplastic
(hipo=rendah/sedikit, plastic=jaringan)- yang berarti bahwa
sumsum tulang itu kosong (aplastik) atau mengandung sel
darah yang sangat sedikit (hipoplastik).

PANSITOPENIA
Adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya
anemia, leukopenia, trombositopenia, dengan
manifestasi yang ditimbulkannya.
Pada dasarnya pansitopenia disebabkan oleh
kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi
komponen darah, atau akibat kerusakan komponen
darah di darah tepi, atau akibat maldistribusi
komponen darah.

ETIOLOGI
Secara etiologik anemia aplastik dibagi menjadi 2 golongan:
A.

Faktor kongenital/anemia aplastik yang diturunkan

Sindroma Fanconi yang biasanya disertai kelainan bawaan lain seperti mikrosefali,
strabismus, anomali jari, kelainan ginjal, dan sebagainya
B.

Anemia aplastik didapat (acquired aplastic anemia)

Sebagian anemia aplastik didapat bersifat idiopatik(hampir 50%), sebagian lainnya


dihubungkan dengan:
B.

Bahan kimia: benzene, insektida

C.

Obat: kloramfenikol, anti rematik, anti tiroid, mesantoin (antikonvulsan


sitostatika)

D.

Infeksi: hepatitis, tuberculosis milier

E.

Radiasi: radioaktif, sinar rontgen

PATOFISIOLOGI

Mekanisme terjadinya anemia aplastik diperkirakan


melalui:
1.

Kerusakan sel induk (seed theory)

2.

Kerusakan lingkungan mikro (soil theory)

3.

Mekanisme imunologik

GAMBARAN KLINIS
Gejala anemia : Pucat, anoreksia, lemah, palpitasi,
sesak karena gagal jantung dan sebagainya.
Tanda trombositopeni: ptekia, ekimosis, dan
perdarahan yang tidak normal (epitaksis)
ikterus, pembesaran limpa, hepar maupun
kelenjar getah bening tidak dijumpai karena
sifatnya aplasia pada sistem hematopoetik

Tabel Keluhan Pasien Anemia Aplastik (n=70) (Salonder, 1983) 8


Jenis Keluhan
%
Perdarahan
83
Badan lemah
30
Pusing
69
Jantung berdebar
36
Demam
33
Nafsu makan berkurang
29
Pucat
26
Sesak napas
23
Penglihatan kabur
19
Telinga berdengung
13

Tabel Pemeriksaan Fisik pada Pasien Anemia Aplastik (N=70) (Salonder, 1983)
Jenis Pemeriksaan Fisik
%
Pucat
100
Perdarahan
63
34

Kulit
26

Gusi
20

Retina
7

Hidung
6

Saluran cerna
3

Vagina
16
7
Demam
0
Hepatomegali
Splenomegali

LABORATORIUM
a. Pansitopeni pada DL: hemoglobin , hematokrit ,
neutropeni, thrombositopeni
b. Pada sumsum tulang : mengandung spicule,
sedikit sel hematopoietik.

DIAGNOSIS
Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinistanpa adanya
organomegali (hepato splenomegali).
Gambaran darah tepi menunjukan pansitopenia dan limfositosis relatif.

Diagnosis pasti ditentukan dengan pemeriksaan biopsi sumsum


tulang yaitu gambaran sel sangat kurang, banyak jaringan
penyokong dan jaringan lemak; aplasia sistem eritropoetik,
granulopoetik dan trombopoetik. Diantara sel sumsum tulang
yang sedikit ini banyak ditemukan limfosit, sel SRE (sel plasma,
fibrosit, osteoklas, sel endotel).

PENATALAKSANAAN
a. Mengobati masalah yang berbahaya terlebih dahulu:
perdarahan, infeksi, gagal jantung.
b. Transfusi darah
Transfusi darah, sebaiknya diberikanpacked red cell.Bila
diperlukan trombosit, berikan darah segar atauplatelet
concentrate.
c. Transplantasi sumsum tulang, dengan donor HLA (Human
Leukcyte Antigen) yang cocok.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam: dubia ad bonam

TERIMAKASIH

Purpura Trombositopenik Imun (PTI)


Pemeriksaan sumsum tulang dari PTI menunjukan gambaran yang
normal atau ada peningkatan megakariosit.
pemeriksaan darah tepi kelainan ini hanya menunjukan trombositopenia
tanpa retikulositopenia atau granulositopenia/leukopenia.

Tabel Klasifikasi Anemia Aplastik


Klasifikasi
Anemia aplastik tidak berat

Kriteria
Sumsum tulang hiposelular namun sitopenia tidak
memenuhi kriteria berat

Selularitas sumsum tulang <25%


Sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri sel darah :
Hitung neutrofil < 500/l
Hitung trombosit < 20.000/l
Hitung retikulosit absolute < 60.000/l
Anemia aplastik berat

Selularitas sumsum tulang <25%


Sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri sel darah:
Hitung neutrofil < 200/l
Hitung trombosit < 20.000/l
Hitung retikulosit absolute < 60.000/l

Anemia aplastik sangat berat

Anda mungkin juga menyukai