Anda di halaman 1dari 15

TUBERCULOSIS PADA

ANAK
Sarah Zhafirah Fadillah
161 0661 043

DEFINISI
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit akibat infeksi
kuman Mycobacterium tuberculosis yang bersifat
sistemik

sehingga

dapat

mengenai

hampir

semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di


paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer.
TB Anak adalah penyakit TB yang terjadi pada
anak usia 0-14 tahun

ETIOLOGI
Tuberkulosis

disebabkan

oleh

Mycobacterium

tuberculosis, suatu organisme aerob


organisme bersifat tahan asam
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus
atau agak bengkok dengan ukuran 0,2-0,4 x 1-4 um
Mycobacterium tuberculosis tidak tahan panas, akan
mati pada suhu 60C selama 15-20 menit.

PATOGENESIS

PX PENUNJANG
Test tuberkulin
Tuberkulin adalah komponen protein kuman TB yang
mempunyai sifat antigenik yang kuat. Jika disuntikan
secara intrakutan kepada seseorang yang telah
terinfeksi TB (telah ada kompleks primer dalam
tubuhnya dan telah terbentuk imunitas seluler
terhadap TB), maka akan terjadi reaksi berupa
indurasi di lokasi suntikan.
diameter indurasi 10-15 mm dinyatakan uji
tuberkulin positif
Diameter 5-9 mm dinyatakan positif meragukan
Apabila diameter indurasi 0-4 mm, dinyatakan uji
tuberkulin negative

RADIOLOGI
pemeriksaan foto thorax saja tidak dapat digunakan untuk
mendiagnosis TB. Secara umum gambarannya:
Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dengan/tanpa infiltrat.
Konsolidasi segmental/lobar.
Milier.
Kalsifikasi dengan infiltrat.
Atelektasis.
Kavitas.
Efusi pleura.
Tuberkuloma.

Mikrobiologis
Pemeriksaan mikrobiologi yang dilakukan terdiri dari dua
macam,

yaitu

pemeriksaan

mikroskopis

apusan

langsung untuk menemukan BTA dan pemeriksaan


biakan kuman M. tuberculosis.
Namun pemeriksaan tersebut sulit dilakukan pada anak,
karena sulitnya mendapatkan specimen berupa sputum

DIAGNOSIS

Didiagnosis TB jika skor 6 (skor maksimal


14). Cut off-point ini masih bersifat
tentative/sementara, nilai definitif menunggu

PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan TB anak adalah :
Menurunkan / membunuh kuman.
Sterilisasi kuman untuk mencegah relaps.
Pengobatan TB dibagi menjadi dua fase, yaitu:
Fase intensif (2 bulan) : dengan 3 macam obat: Isoniazid
(INH), Rifampisim dan Pirazinamid (PZA).
Fase pemeliharaan/lanjutan (4 bulan atau lebih): akan
memberikan efek sterilisasi untuk mencegah terjadinya
relaps, menggunakan 2 macam obat yaitu Isoniazid (INH)
dan Rifampisin.

Prinsip

pengobatan

TB

pada

dari

satu

anak:
Kombinasi

lebih

macam obat. Hal ini untuk


mencegah terjadinya resistensi
terhadap obat.
Jangka panjang, teratur, dan
tidak

terputus.

merupakan

Hal

masalah

ini
kadar

kepatuhan pasien.
Obat diberikan secara teratur
tiap

hari,

bertujuan

mengurangi
menelan

untuk

ketidakteraturan

obat

yang

lebih

sering terjadi jika obat tidak

Untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan


yang relatif lama dengan jumlah obat yang banyak, paduan OAT
disediakan dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap = KDT (Fixed Dose
Combination = FDC). Tablet KDT untuk anak tersedia dalam 2 macam
tablet, yaitu:
Tablet RHZ yang merupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin), H
(Isoniazid) dan Z (Pirazinamid) yang digunakan pada tahap intensif.
Tablet RH yang merupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin) dan H
(Isoniazid) yang digunakan pada tahap lanjutan.

Non medikamentosa
Pendekatan DOTS

Salah satu upaya untuk meningkatkan keteraturan pasien


meminum obatnya adalah dengan melakukan pengawasan
langsung terhadap pengobatan (directly observed treatment)

Edukasi

ditujukan kepada keluarganya agar mengetahui mengenai TB.


Pasien TB anak tidak perlu diisolasi karena sebagian besar TB
pada anak tidak menular kepada orang di sekitarnya. Aktifitas
fisik pasien TB anak tidak perlu dibatasi, kecuali pada TB
berat.

PENCEGAHAN
Perlindungan terhadap sumber penularan
Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Pengobatan terhadap infeksi dan
penemuan sumber penularan
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan

KOMPLIKASI
Komplikasi

dini:

pleuritis,

efusi

pleura,

empiema, laringitis, usus, Poncets arthropathy


Komplikasi lanjut: Obstruksi jalan napas
SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis),
kerusakan parenkum berat fibrosis paru,
sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering
terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

PROGNOSIS
Prognosis baik, jika pasien minum obat dengan teratur
buruk jika disertai komplikasi
Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak,
berapa lama telah mendapat infeksi, luasnya lesi,
keadaan

gizi,

keadaan

sosial

ekonomi

keluarga,

diagnosis dini, pengobatan adekuat dan adanya infeksi


lain seperti morbili, pertusis, diare yang berulang dan
lain-lain

Anda mungkin juga menyukai