Anda di halaman 1dari 16

PENYULUHAN

GIZI BURUK

Pengertian Gizi Buruk


Gizi

buruk adalah : Keadaan kurang gizi


yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi
Angka Kecukupan Gizi.

Bagaimana mengetahui balita


menderita gizi buruk dengan cara
antropometri (pengukuran tubuh)
Penentuan

gizi buruk dapat dilakukan


dengan menimbang berat badan balita
dibandingkan dengan umur anak terhadap
standar WHO-NCHS (<-3 SD WHONCHS).
Bila menggunakan KMS, hasil
penimbangan balita gizi buruk tidak bisa
ditentukan apakah balita gizi buruk.
Karena itu untuk mengetahui balita gizi
buruk diperlukan tabel WHO-NCHS.

Bagaimana gejala klinis balita


gizi buruk
Gejala

gizi buruk secara klinis dapat


dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Marasmus (kekurangan kalori),
Kwashiorkor (kekurangan protein) dan
Marasmus - Kwashiorkor (kekurangan
kalori dan protein).

Mengenal tanda-tanda
Marasmus (kekurangan kalori)
Anak

tampak sangat kurus, tinggal tulang


terbungkus kulit.
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Iga gambang
Perut cekung
Kulit keriput
Sering diare, susah buang air besar
Tekanan darah rendah, detak jantung dan
frekwensi pernapasan melambat

Tanda-tanda Kwashiorkor
(kekurangan protein)
Bengkak di seluruh tubuh
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Cengeng, rewel dan apatis
Rambut berwarna pirang, kusam dan mudah dicabut
Pembesaran hati
Otot-otot mengecil
Gangguan kulit berupa bercak merah coklat yang
meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas
Anak sering menolak segala jenis makanan
Sering disertai infeksi, anemia dan diare

Tanda-tanda Marasmus
Kwashiorkor (kekurangan kaloriprotein)
Anak tampak sangat kurus, tinggal
tulang terbungkus kulit.
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Iga gambang
Perut cekung
Kulit keriput
Sering diare, susah buang air besar
Tekanan darah rendah, detak
jantung dan frekwensi pernapasan
melambat
Bengkak di seluruh tubuh
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu

Cengeng, rewel dan apatis


Rambut berwarna pirang,
kusam dan mudah dicabut
Pembesaran hati
Otot-otot mengecil
Gangguan kulit berupa
bercak merah coklat yang
meluas dan berubah menjadi
hitam terkelupas
Anak sering menolak segala
jenis makanan
Sering disertai infeksi,
anemia dan diare

Penanggulangan masalah gizi


tingkat keluarga
Ibu membawa anak untuk ditimbang di posyandu
secara teratur
Ibu hanya memberi ASI pada bayi berusia 0-6 bln
Ibu tetap memberi ASI lepada anak sampai berumur
2 tahun
Ibu memberikan MP-ASI sesuai usia dan kondisi anak
Ibu memberikan makanan beraneka ragam bagi
anggota keluarga lainnya
Ibu memberitahukan pada petugas kesehatan/kader
bila anak balita mengalami sakit atau gangguan
pertumbuhan

Makanan bayi usia 6 bulan


Berikan

ASI sesuai keinginan anak,


paling sedikit 8 kali sehari, siang
maupun malam
Jangan berikan makanan dan minuman
pada bayi selain ASI

Makanan bayi usia 6 sampai 8


bulan
Berikan

ASI sesuai keinginan anak, paling


sedikit 8 kali sehari, siang maupun malam
Beri makanan pendamping ASI (MP-ASI) 2 kali
sehari, tiap kali pemberian 2 sendok makan
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
dilakukan setelah pemberian ASI
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah :
Bubur tim lumat ditambah kuning telur/
ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/
wortel/
bayam/ kacang hijau/ santan/
minyak

Jumlah frekuensi makanan yang diberikan


pada anak usia 6-11 bulan adalah 3 x
sehari dengan jumlah sebagai berikut :
Umur
Umur
Umur
Umur
Umur
Umur

6 bulan : 6 sendok makan


7 bulan : 7 sendok makan
8 bulan : 8 sendok makan
9 bulan : 9 sendok makan
10 bulan : 10 sendok makan
11 bulan : 11 sendok makan

Makanan anak usia 8 sampai


12 bulan
Berikan

ASI sesuai keinginan anak


Berikan bubur nasi ditambah telur/
ayam/ ikan/ tempe / tahu / daging
sapi/wortel/ bayam/ kacang hijau/
santan/ minyak

Makanan anak usia 12 sampai


24 bulan
Berikan

ASI sesuai keinginan anak


Berikan nasi lembek yang ditambah telur/
ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/
wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak
Berikan makanan tersebut 3x sehari
Berikan makanan selingan 2x sehari diantara
waktu makan seperti : bubur kacang hijau,
pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya

Makanan anak usia 2 tahun


atau lebih
Berikan

makanan biasa dimakan oleh


keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari
nasi, lauk pauk, sayur dan buah
Berikan juga makanan bergizi sebagai
selingan 2x sehari seperti : bubur
kacang hijau, biskuit, nagasari dan lainlain
Pemberian makanan selingan dilakukan
antara waktu makanan pokok

Anjuran pemberian makan


untuk anak diare
Jika

masih mendapat ASI, berikan lebih sering


dan lama baik siang maupun malam
Jika anak mendapat susu selain ASI adalah
sebagai berikut :
Gantikan dengan meningkatkan pemberian ASI
atau gantikan setengah
bagian susu dengan
bubur nasi ditambah tempe dan jangan diberi
susu kental manis
Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian
makanan yang sesuai umur anak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai