Cont..
KDRT -> morbiditas, mortalitas, psikis
KDRT -> tidak ditangani secara tuntas -> berulang ->
lingkaran kekerasan (korban dapat menjadi pelaku)
KDRT -> masalah ribadi -> korban jarang melapor ->
prevalensi yang tercatat tidak sepenuhnya -> perlu cara
untuk mendeteksi -> dokter -> forensik klinik ->
melihat keadaan psikologis, fisik (pola luka/cidera dari
korban) -> akibat tindak kekerasan/lain -> sarana bagi
para korban untuk mendapatkan hak keadilan
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Keluarga
Bahasa Sansekerta: kula dan warga -> anggota/kelompok kerabat
Keluarga: lingkungan beberapa orang yang memiliki hubungan
darah -> terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
UUD No.23 Thn 2002: keluarga -> unit terkecil dalam masyarakat:
suami istri dan anaknya/ ayah dan anaknya/ ibu dan anaknya/
keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas/ke bawah sampai derajat
ke-3
Berorientasi pada tradisi:
Definisi Kekerasan
Kekerasan: Perbuatan, berupa fisik/non-fisik -> dilakukan aktif/pasif
-> dikehendaki pelaku -> merugikan korban (fisik/psikis) yang tidak
dikehendaki korban
Kekerasan terhadap perempuan: Perbuatan pembedaan jenis
kelamin -> kesengsaraan& penderitaan perempuan (fisik, seksual,
psikologis, ancaman tindakan tertentu, pemaksaan, perampasan
kemerdekaan) -> sewenang2 -> di depan umum/pribadi
Macam2 kekerasan:
Fisik: tindakan fisik -> luka fisik, seksual, psikologi (memukul, menendang, dll)
Psikologi: penggunaan kekuasaan secara sengaja (memaksa) -> luka fisik,
mental, spiritual, moral dan pertumbuhan social (kekerasan verbal,
marah/menghina, pelecehan, ancaman)
Bentuk KDRT
UU No.23 Thn 2004 Pasal 5: penghapusan KDRT
UU No. 23 Thn 2004 Pasal 6 -> Kekerasan Fisik:
Perbuatan -> sakit, jatuh sakit, luka berat (pemukulan,
pembenturan, menjambak, menyundut, mencekik)
UU No.23 Thn 2004 Pasal 7 -> Kekerasan Psikis:
Perbuatan -> ketakutan, hilangnya PD, hilangnya
kemampuan u/ bertindak, tdk berdaya/ penderitaan
psikis yg berat (makian, ancaman cerai, tdk memberi
nafkah, hinaan, menakut2i, melarang beraktivitas di
luar rumah)
Cont..
UU No.23 Thn 2004 Pasal 8 -> Kekerasan Seksual:
Pemaksaan berhubungan sexual -> tujuan
komersil/tertentu (memaksa istri melakukan hubungan
sex dg pria lain/tidak memperhatikan kondisi istri)
UU No.23 Thn 2004 Pasal 9 -> Penelantaran RT:
seseorang menelantarkan orang dalam lingkup RT,
padahal menurut hukun, ia wajib memberikan
kehidupan, perawatan, pemeliharaan kepada org tsb.
Etiologi KDRT
Ketergantungan ekonomi: memaksa istri menuruti semua keinginan
suami -> merasa tertekan& terdapat perlakuan keras thdp istri
Kekuasaan yg tdk seimbang: anggapan suami berkuasa thdp istri ->
suami bertindak sewenang-wenang thdp istri
Kekerasan sebagai alat menyelesaikan konflik: kekerasan ->
pelampiasan dari ketersinggungan& kekecewaan karna keinginan
suami tdk terpenuhi
Persaingan: Suami merasa kalah (pendidikan, pergaulan, pekerjaan,
penghasilan) -> anak memicu konflik -> istri tidak mau dikekang
Frustasi: pada pasangan yg msh muda dan belum siap kawin (belum
punya penghasilan tetap& hdp menumpang pd org tua) ->
dilampiaskan dg mabuk2an, narkoba, perbuatan negative yg lain
Terhadap Anak
Kekerasan yang anak lihat (secara langsug/tidak langsung) pada
ibunya -> pengalaman trauma pada anak -> gugup, gampang cemas
saat mengahadapi masalah, sering ngompol, gelisah, tidak tenang,
prestasi jelek, mudah sakit, kejam dengan binatang, sering lari dari
rumah, suka memukul orang.
Kekerasan dalam rumah -> pelajaran dan proses sosialisasi ->
pemahaman anak: kekerasan& penganiayaan dalam kehidupan
berkeluarga adl hal wajar.
Anak berpendirian: