Anda di halaman 1dari 55

M FADLI SYAHDEMA

1102012150
Abses Paru
Definisi
Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi
yang didalamnya terdapat pus. Gambarannya
berupa kavitas denganair fluid
levelberdinding tebal dengan area konsolidasi
disekitarnya.
Patologi
ada 2 cara yaitu : aspirasi dan
hematogen

Proses di mulai dari bronkus/ bronkiolus,


menyebar ke parenkim paru dikelilingi oleh
jaringan granulasi.
Hubungan dengan bronkus dapat terjadi
sehingga pus atau jaringan nekrotik dapat
keluar.
Lesi minimal multiple: penyakit kronik
Lesi besar > 5cm :kuman anaerob
Radiologi
jaringan nekrotik dikeluarkan dan
meninggalkan kavitas dengan gambaran air
fluid level yang khas
CONTOH GAMBARAN LESI
JARINGAN NEKROTIK.
Foto Thorax Posisi Lateral, tampak adanya cavitas
dengan air-fluid level yang merupakan karakteristik
dari abses paru .
(A) Abses paruyang besardenganair-fluid levelLobus kanan
atas kolaps disertai denganemfisemasebagai kompensasi. (B)
Tampakpenebalan pada fissura obliq yang bersebelahan
dengan abses(panah).
Abses setelah pneumonia.Penderita ini dengan pneumonia akut
pada segmen posterior lobuskananatas, terbentuk area
translusen di bagian sentral (terlihat jelas pada foto lateral).
Tampak gambaran abses dengan dinding tebal yang irreguler
danair-fluid level.
GAMBARAN PADA CT-
SCAN
Gambaran khas CT-Scan abses paru ialah
lesihiperdens bundar dengan kavitas
berdinding tebal, tidak teratur, dan terletak
didaerah jaringan paru yang rusak.
Tampak bronkus dan pembuluh darah
berakhir secara mendadak pada dinding
abses, tidak tertekan atau berpindah letak.
Selain itu lesi tampak membentuk sudut pada
permukaan pleura dinding dada.
Laki-laki 42 tahun dengan demam dan produksi sputum yang berbau
busuk. Memiliki riwayat alkoholik berat dankesehatan gigi yang
buruk.Abses paru pada segmen posterior dari lobus kanan atas. CT
scan memperlihatkankavitas dengan dinding tipis dan dikelilingi
dengan konsolidasi
Potongan aksial dari CT-Scan Thorax,
menggambarkan multilokular abses dengandouble
air-fluid levelpada pasien pria usia 39 tahun dengan
abses paru dan penanganan yang tidak berhasil.
Edema
Paru
Definisi
Edema Paru

Akumulasi cairan di paru-paru secara tiba-tiba akibat


peningkatan tekanan intravaskular

Adanya aliran cairan dari darah ke


ruang intersisial paru yang
selanjutnya ke alveoli paru,
melebihi aliran cairan kembali ke
darah atau melalui saluran
limfatik.
Etiologi
Ketidak-seimbanganStarling Forc
Peningka Peningkat Peningkat
Penuruna
tan an an
n tekanan
tekanan tekanan tekanan
onkotik
kapiler fungsi
Gangguan negatif onkotik
plasma
Penyakit ginjal
paru
ventrikel kiri intersisial intersisial
(penurunan
(stenosis
albumin),
mitral),gangguan Pneumotorak
hati,protein-
fungsi ventrikel atau efusi pleura
losing
kiri, peningkatan (unilateral),
enteropaday,pe
tekanan arteria asma
nyakit
pulmonalis(over
dermatologi atau
perfusion
penyakit nutrisi
pulmonary edema)
Etiologi
Patogenesis Aliran limfatik

Takipnea edema paru Pembengkakan saluran limfatik

Obstruksi saluran pernapasan


Komplians paru berkurang yang kecil (gagal jantung kiri)

Perubahan dalam distribusi


Kerbentuknya cairan interstisial ventilasi dan perfusi
melebihi kapasitas system limfatik

Hipoksemia ringan
Edema dinding alveolar
Normal
PARENCHYME : RADIOLUCENT

PLEURA : INVISIBLE

HILAR : LEFT < RIGHT

DIAPHRAGM : RIGHT > LEFT

SINUS PHRENICO COSTALIS


<
KERLEYS A LINE
KERLEYS B LINE
PERIHILAR HAZE

BATWING APPEARANCE
BUTTERFLY APPEARANCE
HAZINESS
Cont
Interstitial

KERLEYS A LINE KERLEYS B LINE


Edema Paru: Right Perihilar
Haze
Diffuse alveolar infiltrates
pulmonary edema
Posisi Supine Butterfly
appearance

CARDIOGENIC NON CARDIOGENIC


Nodules / Hazines
Radioanatomi udem paru

Gambaran infiltrate alveolar


yang tersebar di seluruh paru,
terutama di daerah parahilar
dan basal.

Gagal jantung kiri : redistribusi


aliran darah dari basis ke apeks
paru pada klien dalam posisi
tegak.
Definisi
Metastasis Menyebar/berkembang
pada organ lain
METASTASIS KE PARU

1. Penyebaran langsung dari pusat primer


Penyebaran seperti ini didapati pada tumor thyroid, Ca
esophagus, thymoma, dan keganasan thymus, limfoma, dan
tumor ganas sel induk.

2. Penyebaran hematogen
Berasal dari emboli tumor ke arteri paru, atau arteri bronchial. Hal
ini memperlihatkan adanya nodul paru. Tumor ganas anak yang
sering bermetastasis ke paru adalah tumor wilms, neuroblastoma,
sarcoma osteogenik, sarkoma Ewing. Sedangkan tumor ganas
pada orang dewasa adalah karsinoma payudara, tumor tumor
ganas alat cerna, ginjal dan testis.

3. Penyebaran melalui ruang pleura


Misalnya invasi tumor primer ke pleura (misalnya thymoma)
ataupun Ca paru.
4. Penyebaran endobronkhial
Mekanisme metastasis ini jarang terjadi. Penyebaran ini
biasanya terjadi pada pasien dengan Ca bronkhioloalveolar.

5. Penyebaran melalui saluran limfe


Paru dapat terkena metastasis akibat sel tumor yang
menjalar melalui saluran limfe yang berasal dari metastasis
kelenjar getah bening hilus, atau tumor abdomen bagian
atas. Penyebaran melalui saluran limfe juga dapat melalui
duktus thorasikus. Tumor yang biasanya bermetastasis
dengan cara ini adalah Ca mammae, abdomen, pankreas,
prostat, serviks, dan thyroid. Metastasis saluran limfogen
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar mediastinum lalu
mengakibatkan penekanan pada trakea, esophagus, dan
vena kava superior.
Daerah tempat metastasis :
Paru
1. Lesi opak bulat
2. Bberbatas jelas
3. Multiple berbagai ukuran
4. Kavitasi kadang metastasis dari
karsinoma sel skuamosa.

Pleura
1. Primary site Breast
2. Tampak sebagai lesi masa
3. Manifestasi efusi pleura.
Kelenjar Limfe
CT sangat akurat dalam mendeteksi pembesaran kelenjar limfe hilus
dan mediastinum. Limfangitis karsinomatosa dapat menyebabkan
kongesti kelenjar limfe sentral dengan pola pulmonal linear yang
menyebar kearah luar dari kelenjar hilus, garis septum, dan efusi
pleura.
Invasi lokal
Dapat bermetastasis ke perikardium yang menyebabkan efusi
pericardium yang bersifat ganas ; kompresi atau obstruksi vena
kava superior; paralisis nervus frenikus; tomor Pancoast. Juga ke
costae dan vertebra thorakalis.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. FOTO X - RAY DADA
Foto thoraks PA :
Sering dilakukan untuk pemeriksaan
rutin
Foto thoraks lateral :
Untuk melihat kelainan
mediastinum, kelainan yang tidak
jelas pada posisi PA, dan untuk
pemotretan jantung.

Kekurangan :
X-RAY sering memperlihatkan
hanya satu metastasis pulmonal
padahal ada banyak metastasis.
CT Scan lebih baik dalam
mendeteksi metastasis
pulmonal, dan dapat mendeteksi
lesi yang diameternya lebih kecil
dari 10mm.
Gambaran Radiologi pada
metastasis
lesi yang menyebar keParu
perifer paru
terbentuk nodul dengan berbagai ukuran dan
KHAS
terdapat di kedua lapang paru.

Konsolidasi
Cavitas
Kalsifikasi
perdarahan dan penumothorax sekunder. TIDAK KHAS
Gambaran
metastase
Noduler milier, coin lession
hingga cannon ball (diameter 3-
4 cm)/golf ball (diameter 4-5 cm)
Nodul ini bertepi jelas,
berbentuk bulat. Nodul yang
berdinding tipis dapat terlihat
pada keadaan terdapatnya
darah yang mengelilingi nodul
tersebut terbagi menjadi 2, yaitu
: Gambaran nodul milier
Milier contohnya pada : Ca
tiroid, paru atau mammae dll
nodul soliter, contoh :Ca kolon, osteosarkoma, Ca ginjal,
testes, Ca mammae, dan melanoma maligna.
nodul multipel, Jumlah dan ukuran nodul tersebut

bervariasi. nodul dapat terlihat kecil (miliar) dan banyak.


Hal ini biasa kita lihat pada tumor dengan perdarahan
yang baik (seperti Ca tiroid, renal cell Ca,
adenokarsinoma, sarkoma)
Cannon ball / golf ball contohnya pada : sarcoma,
carsinoma, seminoma, colon, ginjal

Gambaran cannon ball

Gambaran coin lession


Kavitasi jarang ditemukan, Kavitasi dapat terlihat sebagai nodul
yang sangat kecil. Namun begitu, struktur kavitas ini berbeda
secara histologis. Kavitasi sering terjadi pada Ca sel skuamosa dan
Ca sel transisional, tapi juga bisa terjadi pada adenokarsinoma.
Kavitasi ini juga dapat meningkatkan resiko terjadinya
pneumothoraks.
Kalsifikasi pada metastasis, sering terlihat pada sarkoma
osteogenik, chondrosarkoma, synovial sarkoma, Ca tiroid, dan
adenokarsinoma mucinosa.
Limfangitis
Meskipun dapat disebabkan oleh neoplasma
maligna, namun hal ini juga mucul dari tumor
yang berasal dari mammae, abdomen, pankreas,
paru, atau prostat.
Gambaran radiologi terdiri dari penebalan septum
interlobularis (5 10 mm atau lebih kecil) dan
terdapat corakan bronkovaskular yang ireguler.
Metastasis limfangitis
Pleural metastase
Contohnya pada : Ca mammae, Ca gaster dll

Efusi pleura metastasis pleura


Tipe alveolar / pneumonic / peribronchial
metastase
Contohnya pada : Ca paru, Ca esofagus, Ca

mammae

Metastase alveolar/pneumonik
2. COMPUTED TOMOGRAPHY

CT Scan mempunyai sensitivitas lebih tinggi daripada foto


thoraks, dapat menghasilkan tingginya resolusi kontras dari
nodul jaringan lunak di parenkim paru dan lesi pada apeks
dan basal yang dekat dengan jantung, mediastinum dan
pleura.
Teknik pemeriksaan :
CT multisection adalah suatu teknik untuk mendeteksi
metastasis paru. High Resolution CT (HRCT) merupakan
teknik pilihan untuk mengevaluasi limfangitis karsinomatosa.
Indikasi CT-scan
Tergantung pada temuan foto polos, jika dicurigai
ada neoplasma yang menyebar di paru, dan untuk
melihat kemajuan setelah terapi. Jika pada foto
polos sudah bisa melihat adanya gambaran
metastasis, CT Scan tidak diperlukan.
Gambaran metastase
Nodul
CT Scan dapat mendeteksi nodus sebesar 3 mm,
namun sensitivitas CT terbentur dengan
spesifisitasnya. Banyak nodul yang terlihat pada CT
Scan yaitu granuloma, dan bukan sebuah
metastasis. Spesifisitas CT Scan tergantung tipe
dan stadium dari keganasan primer.
Berbagai hal yang dapat dicurigai sebagai metastasis paru :
1. Lesi yang tidak terkalsifikasi
2. Lesi berbentuk sferis maupun ovoid lebih jarang
daripada lesi bentuk linear maupun ireguler
3. Lesi yang berada dekat dengan pembuluh darah
4. Lesi yang mengalami penipisan pada bagian distalnya
5. Lesi yang mengalami perubahan retikuler
Tingkat ketelitian
Penemuan pada CT Scan tidak spesifik dan tidak dapat
membedakan antara metastasis dengan lesi jinak seperti granuloma
dan kelenjar getah bening paru. Spesifisitas CT Scan lebih tinggi pada
daerah yang jarang terjadi granuloma.

False Positif / Negatif


False positif dapat terjadi karena hamartoma, granuloma (yang
berasal dari tuberculosis, histoplasmosis, granulomatosis Wegener),
sarkoidosis, silikosis, infark yang kecil, sedikit fibrosis pada suatu zona
paru, dan kelenjar getah bening intrapulmoner.
Contoh kasus :

High-resolution CT scan memperlihatkan penebalan yang kasar


dan ireguler dari septum interlobularis yang disebabkan oleh
limfangitis karsinomatosa dari renal cell Ca. dapat dilihat
adanya efusi pleura bilateral.
Cavitas metastasis (72 thn,pria) dengan karsinoma sel skuamosa di
Bronkus utama kiri. CT scan paru-paru diperoleh beberapa nodul
metastasis di kedua paru-paru. Ada beberapa cavitas nodul (anak
panah) di kedua lobus bawah. Catatan : penebalan dinding rongga yang
tidak teratur.
B
A
Calcified metastasis (44 th,perempuan tua) yang telah menjalani
eksisi luas paha kiri massa, yang terbukti osteosarcoma, 7 tahun
sebelumnya. (a) foto polos PA menunjukkan beberapa pelemahan
nodular area di kedua paru-paru. Sebuah fokus kalsifikasi (panah)
dicurigai dalam nodul di lobus atas kiri. (b) Transverse contrast-
enhanced CT scan diperoleh pada tingkat lengkungan aorta kalsifikasi
dengan jelas menunjukkan (tanda panah) di dalam nodul.
A B
Hemorrhagik metastasis (42 thn,wanita) dengan koriokarsinoma dengan
Hemoptisis.(a) Foto toraks PA menunjukkan nodular tidak jelas dan setengah-
setengah pelemahan di kedua paru-paru. (b) Transverse CT scan paru-paru
menunjukkan beberapa pelemahan nodular daerah dengan daerah sekitarnya
tanah opacity (panah). Bidang tanda opacity disebabkan oleh pendarahan di
sekitar nodul metastasis. Kavitasi kecil (panah) terlihat di dalam massa di paru
kanan.
CT toraks menunjukkan metastasis kecil multiple
3. MAGNETIC RESONANCE IMAGING

MRI dapat mendeteksi nodul sekitar pembuluh darah, yang hampir


tidak terlihat dengan CT Scan. Namun, nodul yang terletak dekat
diafragma kadang tidak terlihat dengan MRI karenakan ada
gerakan selama respirasi. Diantara beberapa bagian MRI, bagian
Short-tau inversion- recovery memiliki sensitivitas tertinggi.
Meskipun false positif dapat terjadi pada pemeriksaan CT Scan,
begitu juga dengan MRI karena adanya gerakan diafragma,
khususnya pada lobus bawah paru. Sampai saat ini, CT Scan
masih menjadi suatu alat pilihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai