Anda di halaman 1dari 30

ABORTUS

VINI FARDILA (H1A010028)


ABORTUS
Definisi
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.
Klasifikasi Abortus
A. Abortus Spontan
Abortus berlangsung tanpa tindakan
B. Abortus provokatus
terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan,
dibagi menjadi 2:
Abortus provokatus medisinalis:
didasarkan pada pertimbangan dokter
untuk menyelamatkan ibu
Abortus Provokatus Kriminalis: dilakukan
secara illegal tanpa indikasi medis.
Epidemiologi Abortus
Pada tahun 1996, total 1.221.585 abortus
legal dilaporkan ke Centers for Disease
Control and Prevention (1999). Sekitar 20%
dari para wanita ini berusia 19 tahun, dan
sebagian besar berumur < 25 tahun, berkulit
putih, dan belum menikah. (Centers for
Disease Control and Prevention, 2000).
Sekitar 80% abortus dilakukan sebelum usia
gestasi 13 minggu, 55% sebelum minggu ke-
8, dan 16% pada usia 6 minggu atau kurang.
Etiologi Abortus
A. INFEKSI
Bakteria
1. Listeria monositogenes

2. Klamidia trakomatis

3. Ureaplasma urealitikum

4. Mikoplasma hominis

5. Bacterial vaginosis

Virus
6. Sitomegalovirus

7. Rubella

8. Herpes simpleks virus (HSV)

9. Human immunodeficiency virus (HIV)

10. Parvovirus

Parasit
11. Toksoplasmosis gondii

12. Plasmodium falsiparum

13. TrepSpirokaeta
14. onema pallidum
Etiologi Abortus contd
B. Faktor Autoimun
Contohnya pada penderita SLE, memiliki
aPA (Antiphospholipid Antibodies) yang
berikatan dengan sisi negatif dari
phospholipid
Etiologi Abortus contd
C. Faktor Hormonal
. Diabetes Mellitus

Perempuan diabetes dengan kadar HbA1c


tinggi pada trimester pertama, resiko
abortus dan malformasi janin meningkat
signifikan. Diabetes janin insulin-dependen
dengan control glukosa tidak adekuat punya
peluang 2-3 kali lipat mengalami abortus.
Etiologi Abortus contd
C. Faktor Hormonal Contd
. Kadar progesterone yang rendah

Kadar progesterone yang rendah


berhubungan dengan resiko abortus, hal ini
berhubungan dengan perannya dimana
progesterone mempengaruhi reseptivitas
endometrium terhadap implantasi embrio.
Etiologi Abortus contd
C. Faktor Hormonal Contd
. Defek fase luteal

Kejadian ini dilaporkan pada 23-60%


perempuan dengan abortus berulang.
Namun belum ada metode yang bisa
dipercaya untuk mendiagnosis gangguan ini.
Etiologi Abortus contd
D. Faktor Lingkungan
. Paparan obat

. Bahan kimia (ex: nikotin memiliki efek

vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi


uteroplasenta yang akan menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin)
. Radiasi
Etiologi Abortus contd
E. Faktor Hematologik
. Pada kehamilan terjadi keadaan

hiperkoagulasi dikarenakan:
1. Peningkatan kadar factor prokoagulan

2. Penurunan factor antikoagulan

3. Penurunan aktivitas fibrinolitik


Etiologi Abortus contd
E. Faktor Hematologik Contd
. Pada perempuan dengan riwayat abortus

berulang didapatkan peningkatan produksi


tromboksan yang berlebihan pada usia
kehamilan 4-6 minggu, dan penurunan
produksi psrostasiklin saat usia kehamilan
8-11 minggu.
Macam-macam Abortus
1. Abortus Spontan
a. Abortus Iminens
. Merupakan abortus tingkat permulaan
dan merupakan ancaman terjadinya
abortus, ditandai perdarahan
pervaginam, ostium uteri masih tertutup
dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan.
Macam-macam Abortus
a. Abortus Iminens Contd
Manifestasi klinis:
1. Perdarahan pervaginam pada umur
kehamilan <20 minggu
2. Mulas sedikit atau tidak sama sekali
3. Ostium uteri masih tertutup
4. Besar uterus sesuai dengan umur
kehamilan
5. Tes kehamilan urin masih positif
Macam-macam Abortus
a. Abortus Iminens Contd
Diagnosis
Pemeriksaan USG diperlukan untuk
mengetahui pertumbuhan janin yang ada dan
mengetahui keadaan plasenta apakah sudah
terjadi pelepasan atau belum. Diperhatikan
ukuran biometri janin/kantong gestasi apakah
sesuai dengan umur kehamilan berdasarkan
HPHT. Denyut jantung janin dan gerakan janin
diperhatikan di samping ada tidaknya
hematoma retroplasenta atau pembukaan
kanalis servikalis.
Macam-macam Abortus
b. Abortus Insipiens
Merupakan abortus yang mengancam
yang ditandai dengan serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah
membuka, akan tetapi hasil konsepsi
masih dalam kavum uteri dan dalam
proses pengeluaran.
Macam-macam Abortus
b. Abortus Insipiens Contd
Manifestasi Klinis:
1. Mulas karena kontraksi yang sering dan kuat

2. Perdarahan bertambah sesuai dengan

pembukaan serviks dan umur kehamilan


3. Besar uterus sesuai dengan umur kehamilan

4. Tes urin kehamilan masih positif

5. Gerak janin dan denyut jantungnya masih jelas

walau mungkin sudah mulai tidak normal


6. Terlihat penipisan serviks uterus atau

pembukaannya
Macam-macam Abortus
c. Abortus Inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri dan masih ada yang
tertinggal
Macam-macam Abortus
c. Abortus Inkompletus contd
Manifestasi:
Sudah terjadi abortus dengan mengeluarkan
jaringan tetapi sebagian masih berada didalam
uterus
Merupakan ancaman terjadi perdarahan

Pemeriksaan dalam :

. Pembukaan masih ada, mungkin teraba jaringan sisa


. Perdarahan mungkin makin bertambah, setelah

pemeriksaan dalam
Tes kehamilan mungkin masih positif, tetapi hamil
tidak dapat dipertahankan
Macam-macam Abortus

d. Abortus Kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri pada kehamilan <20 minggu
atau berat janin <500gr
Macam-macam Abortus

Abortus Kompletus Contd


Manifestasi:
1. Hasil Konsepsi telah dikeluarkan
2. Osteum uteri telah menutup
3. Uterus sudah mengecil sehingga
perdarahan sedikit
4. Besar uterus tidak sesuai kehamilan
5. Tes urin biasanya masih positif 7-10 hari
setelah abortus
Macam-macam Abortus

e. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio
atau fetus telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu
dan hasil konsepsi seluruhnya masih
tertahan dalam kandungan
Macam-macam Abortus
e. Missed Abortion
Manifestasi:
1. Penderita tidak merasakan keluhan apapun
kecuali merasakan pertumbuhan
kehamilannya tidak seperti yang diharapkan.
2. Diatas 14-20 minggu penderita akan
merasakan rahimnya semakin mengecil
dengan tanda-tanda sekunder kehamilan
hilang
3. Tes urine negatif setelah 1 minggu
terhentinya kehamilan
Macam-macam Abortus

f. Abortus Habitualis
Abortus habitualis / berulang (recurrent
abortion) adalah abortus yang terjadi 3 kali
secara berturut-turut
Manifestasi:
1. Penderita umumnya tidak sulit untuk

hamil kembali namun kehamilannya


berakhir dengan keguguran secara
berturut-turut
Macam-macam Abortus

f. Abortus Habitualis contd


Salah satu penyebab yang sering dijumpai
adalah Inkompetensia serviks yaitu
keadaan serviks uterus tidak dapat
menerima beban untuk tetap bertahan
menutup setelah kehamilan melewati
trimester pertama. Ostium serviks akan
membuka tanpa disertai rasa
mulas/kontraksi rahim dan akhirnya terjadi
pengeluaran janin.
Macam-macam Abortus

f. Abortus Habitualis contd


Salah satu penyebab yang sering dijumpai
adalah Inkompetensia serviks yaitu
keadaan serviks uterus tidak dapat
menerima beban untuk tetap bertahan
menutup setelah kehamilan melewati
trimester pertama. Ostium serviks akan
membuka tanpa disertai rasa
mulas/kontraksi rahim dan akhirnya terjadi
pengeluaran janin.
Macam-macam Abortus
2. Abortus Provokatus
Therapeutic abortion
Pada keputusan yang dibuat tahun 1973
oleh pengadilan tertinggi Amerika Serikat,
hanya aborsi dengan tujuan terapeutik
yang legal dilakukan. Definisi dari aborsi
terapeutik tersebut adalah pengakhiran
kehamilan sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan yang bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa sang ibu.
Macam-macam Abortus
Therapeutic abortion contd
Indikasi dilakukannya aborsi terapeutik
adalah:
Indikasi-indikasi yang telah terbukti:

penyakit jantung persisten dengan


riwayat dekompensatio kordis, penyakit
vascular hipertensif tahap lanjut,
karsinoma serviks invasive.
Macam-macam Abortus
Therapeutic abortion contd
American College of Obstetricians and

Gynecologists (1987) menetapkan petunjuk untuk


abortus terapeutik:
1. Apabila berlanjutnya kehamilan dapat

mengancam nyawa wanita yang bersangkutan


atau mengganggu kesehatan secara serius.
2. Apabila kehamilan terjadi akibat perkosaan atau

incest.
3. Apabila berlanjutnya kehamilan kemungkinan

besar menyebabkan lahirnya bayi dengan


retardasi mental atau deformitas fisik berat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai