PUSKESMAS DAN GURU SMK DI KABUPATEN KLEBUMEN . TANGGAL : 14 AGUSTUS 2014. Latar belakang Gizi sangat penting kualitas SDM, pertumbuhan fisik, kecerdasan, produktvitas kerja, ketahanan tubuh, terutama pada ibu atau calon ibu agar melahirkan bayi yang sehat Upaya pemerintah meningkatkan status gizi sejak > 30 tahun, untuk penurunan prevalensi KEP. KEK, Anemia, KVA & GAKY Anemia masih tinggi, terutama pada kelompok bumil & WUS, berdampak meningkatkan risiko keguguran, . Salah satunya meningkat-kan risiko perdarahan yang menyebabkan kematian. (40 % kematian ibu karena perdarahan. ) AKI di Indonesia, walaupun sudah turun tetapi masih tinggi, bila dibandingkan dengan negara Asean. (425 343 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997, SDKI SASARAN 1. Ibu hamil 2. Balita 3. Anak usia sekolah 4. Tenaga kerja wanita 5. Wanita usia subur TARGET Ibu hamil : menurun dari 63,5 % menjadi 40 % Balita : menurun dari 55,5 % menjadi 40 % Anak usia sekolah : menurun dari 30 % menjadi 20 % Tenaga kerja wanita menurun dari 30 % menjadi 20 % Wanita usia subur menurun dari 40 % menjadi 26,7 % PREVALENSI ANEMIA TINGGI Nasional (SKRT,95) - Ibu Hamil 50,9 % - Ibu Nifas 45,1 %
- Remaja Putri (10 14 tahun)
57,1 % - WUS (15 45 tahun) 39,5 % FAKTOR FAKTORYANMEMPENGARUHI TIMBULNYA ANEMIA 1. Sebab langsung a. Ketidakcukupan makanan b. Infeksi/ penyakit 2. Sebab tidak langsung a.Perhatian terhadap wanita yang masih rendah di keluarga b.Wanita mengeluarkan energi lebih banyak di dalam keluarga c.Distribusi makanan didalam keluarga umumnya tidak menguntungkan ibu dan anak wanita d.Kurang perhatian dan kasih sayang keluarga terhadap wanita dan anak wanita 3. Sebab Mendasar a. Pendidikan yang rendah b. Ekonomi yang rendah c. Status sosial wanita yang masih rendah di masyarakat d. Lokasi geografis yang buruk Pentingnya program penanggulangan anemia pada WUS . Anemia sebagian besar krn kurang konsumsi zat besi Pola makan masy : konsumsi daging jarang, tinggi sayuran Kebutuhan zat besi wanita 3 X dibanding pria (haid) Kebutuhan zat besi pada waktu hamil 3 X dibanding tidak hamil Faktor lain yang mempengaruhi : - ingin langsing - status besi WUS rendah atau marginal - Umur perkawinan, hamil dan melahirkan rendah Pentingnya program penanggulangan anemia pada WUS ( Lanjutan )
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi
tidak mencukupi kebutuhan Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh. Pada umumnya masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati dibandingkan hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia. Wanita lebih jarang makan makanan hewani dan sering melakukan diit pengurangan makan karena ingin langsing. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada pria, oleh karena itu wanita cenderung menderita anemia dibandingkan dengan pria. LESU, LEMAH, LETIH, LELAH, LALAI (5L) Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kult dan telapak tangan menjadi pucat. Wanita : Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit. Menurunkan produktivitas kerja. Menurunkan kebugaran. Remaja putri : Menurunkan kemampuan dan konstr bljr . Mengganggu pertumbuhan sehingga TB tidak mencapai optimal. Menurunkan kemampuan fisik olah ragawati. Mengakibatkan muka pucat. Ibu hamil : Menimbulkan perdarahan sblm atau saat persalinan. Meningkatkan risiko melahirkan Bayi BBLR (<2,5 kg). Pada anemia berat, bahkan menyebabkan Kematian ibu dan/atau bayinya. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD). Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC. Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Ferro Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat Minumlah 1 (satu) Tablet Tambah Darah seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet setiap hari selama haid. Untuk ibu hamil, minumlah 1 (satu) Tablet Tambah Darah setiap hari paling sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan.
REMAJA PUTRI DAN WANITA DIANJURKAN MINUM TABLET
TAMBAH DARAH AGAR SENANTIASA SEHAT, SEGAR BUGAR, BERSERI DAN BERSEMANGAT Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti darah yang hilang. Wanita mengalami hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya sangat tinggi yang perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak remaja. Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita anemia. Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas sumber daya manusia serta generasi penerus. Meningkatkan status gizi dan kesehatan Remaja Putri dan Wanita. Makanan hewani (heme-iron) sumber zat besi
yang mudah diserap tetapi harga mahal
Bahan makanan nabati (nonheme-iron) sumber zat besi tinggi harga murah tetapi sulit diserap Kebutuhan zat besi sulit dari makanan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) relatif murah untuk meningkatkan kadar Hb secara cepat.
Karena keterbatasan pemerintah - kemandirian
Batasan Anemia sec. induvidu menurut WHO berdasarkan kadar hemoglobin (Hb) yang diperiksa per 100 gram mililiter(mL) atau gram per desiliter (dL) adalah :
Anak pra sekolah : Hb 11 (gr/dL)
Anak sekolah : Hb 12 (gr/dL) Laki-laki dewasa : Hb 13 (gr/dL) Perempuan dewasa : Hb 12 (gr/dL) Ibu hamil : Hb 11 (gr/dL) Ibu menyusui : Hb 12 (gr/dL) STRATEGI PENANGGULANGAN
1. Terhadap penyebab langsung
a. Kelg dan angg.kelg beresiko anemia
mendapat makanan cukup gizi dengan bioavaibilitas yang cukup b. Pengobatan penyakit infeksi yang memperbesar resiko anemia c. Penyediaan yankes yang terjangkau d. Tersedianya tablet tambah darah dalam jumlah yang sesuai. 2. Terhadap penyebabTIDAK langsung
a. Penyediaan makan yang sesuai dengan
kebutuhan terutama bila hamil b. Mendahulukan ibu hamil pada waktu makan c. Perhatian agar pekerjaan fisik disesuaikan dengan kondisi wanita/ibu hamil d. Perhatian terhadap wanita/ ibu hamil yang sakit agar segera sembuh. JENIS KEGIATAN 1. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 2. Suplementasi 3. Fortifikasi 4. Kegiatan lain yang sejalan STRATEGI KIE 1. Pelaksanan KIE
gunakan multi media yg ada, pesan
disesuaikan dg media yang digunakan, lokasi geografis & karakteristik sasaran lintas program dan lintas sektor Pendekatan (individual, kelp, masal) menumbuhkan partisipasi & kemandirian ditujukan u/ berbagai sasaran yg sesuai 2. Integrasi KIE anemia dalam KIE makanan
3. Pengembangan jaringan KIE
4. Strategi khusus penyelenggaraan
bulan anemia 5. Isi pesan
a. Menjelaskan konsep anemia
b. Menjelaskan pelayanan kesehatan terkait penanggulangan anemia gizi c. Meningkatkan kebutuhan TTD d. Meningkatkan kesadaran keluarga e. Menjelaskan kaitan anemia dg pemb.kes. 4. STRATEGI LAINNYA
a. Pembasmian infeksi cacing secara
berkala b. Pemberian obat anti malaria untuk daerah endemis c. Mencari prevalensi regional anemia KERANGKA PIKIR PROGRAAM PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI PADA WUS BAYI SEHAT (lahir dari ibu TTD & aneka sehat) ragam KI makanan IBU SEHAT (bebas anemia) E Bumil/nifas TTD & aneka ragam KIE makanan WANITA PRA HAMIL (bebas anemia & status besi cukup) Keterangan : TTD = -Cukup konsumsi Fe (makanan hewani & Tablet nabati) Tambah Darah) -Suplementasi Fe Keterangan : -Hamil > 20 tahun SEMOGA BERMANFAAT . . .