Anda di halaman 1dari 38

PENDAHULUAN

Problem solving cycle (PSC) merupakan proses pemikiran


yang melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan
masalah.

Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk


mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik dalam
menyelesaikan masalah.

Bentuk PSC dalam dunia kesehatan sebagai salah satu


metode dalam manajemen masalah kesehatan
Siklus manajemen masalah kesehatan terdiri dari berbagai
tahap siklus yang meliputi analisis situasi, identifikasi
masalah dan penyebabnya, penentuan prioritas masalah,
penetapan tujuan, alternatif pemecahan masalah dan
prioritas pemecahan masalah, pembuatan rencana
operasional, penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi), serta
pemantauan, pengendalian dan penilaian (Sulaeman, 2015).
Analisis
situasi pelaksanaan program kerja di Puskesmas
Plupuh II pada tahun 2016, menunjukkan masih terdapat
permasalahan yang belum mencapai target penyelesaian,
yaitu cakupan asi eksklusif. Target Cakupan Asi Eksklusif pada
tahun 2016 sebesar 50 % dan hasil yang tercapai sebesar
30%.
Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia menargetkan pada tahun 2015
angka kematian bayi dan angka kematian balita menurun sebesar dua pertiga
dalam kurun waktu 1990-2015.
Menghadapi tantangan dari MDGs tersebut maka perlu adanya program
kesehatan anak yang mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada
bayi dan anak. Salah satunya adalah program ASI eksklusif,.
Dalam hal pemberian ASI secara eksklusif, Kementerian Kesehatan RI dalam PP
No. 33 tahun 2012 mengharuskan setiap ibu yang melahirkan untuk memberikan
ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya sampai usia 6 bulan.
Pemerintah telah menetapkan target cakupan pemberian ASI secara eksklusif
pada tahun 2010 pada bayi 0-6 bulan sebesar 80% (Depkes RI, 2007). Target 80%
cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat jauh dari kenyataan.
Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan
kecerdasan anak (Depkes, 2007).
Dengan menganalisis masalah rendahnya cakupan ASI
Eksklusif yang belum memenuhi target, diharapkan dapat
ditemukan solusi dan pemecahan terbaik yang dapat
digunakan untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di
masyarakat sehingga mencapai target program ASI
eksklusif yang ditetapkan Pemerintah Kota Sragen.
Rumusan masalah
1. Apakah masalah rendahnya target capaian ASI eksklusif di wilayah
Puskesmas Plupuh II?
2. Apakah intervensi dan solusi terbaik dalam menangani masalah
rendahnya Asi eksklusif tersebut?
Tujuan

Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah prioritas dalam memilih alternatif intervensi dan membuat

perencanaan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat Plupuh.


Tujuan Khusus
Mengetahui masalah kesehatan mengenai ASI eksklusif yang menjadi prioritas di wilayah

kerja Puskesmas Plupuh II


Mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya capaian ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Plupuh II.


Mengetahui alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah prioritas tersebut.

Menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai untuk dipilih.

Mengetahui kekuatan, kelemahan internal, ancaman, dan peluang (SWOT) di lingkungan

kerja Puskesmas untuk mengatasi masalah ASI eksklusif.


Mengetahui cara implementasi rencana intervensi peningkatan ASI eksklusif.

Mengetahui sistem pengawasan dan evaluasi terhadap program intervensi yang

direncanakan.
Manfaat

Diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah mengenai masalah-masalah


yang ada di Puskesmas Plupuh II Kabupaten Sragen.
Diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah mengenai metode
penanganan masalah-masalah yang ada di Puskesmas Plupuh II
Kabupaten Sragen.
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Plupuh II dalam
menangani masalah kesehatan yang ada di Puskesmas Plupuh II
Kabupaten Sragen.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ASI Eksklusif
bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan
lain, serta tanpa tambahan makanan padat
Manfaat:

Bagi bayi
menghindarkan anak dari malnutrisi
proses meilinisasi otak
merangsang terbentuknya emotional intelligence/EI
Bagi ibu
berat badan ibu segera kembali mendekati berat semula
otot polos uterus kontraksi menghentikan perdarahan
hormon estrogen turun mencegah kanker payudara
ekonomis
Macam ASI
Kolostrum

4 hari pertama kelahiran


Terutama mengandung imunoglobulin

ASI transisi

hari ke 4-10 setelah kelahiran


lemak dan karbohidrat meningkat

ASI Matur

setelah hari ke 10 sampai akhir masa laktasi


Tinggi lemak meningkatkan berat badan, perkembangan otak
Foremilk Hindmilk

lebih bening kadar air cukup lebih putih kandungan


tinggi lebih encer lemak 4-5 kali lebih banyak
kandungan utamanya protein, bayi kenyang
laktosa, vitamin, mineral dan tidak menghentikan menyusu
sedikit lemak terlalu cepat
diproduksi dalam jumlah
banyak memenuhi
kebutuhan cairan
Alasan Ibu Tidak Memberi ASI Eksklusif

ASI dianggap tidak Ibu Bekerja di Luar


mencukupi Rumah

Beranggapan
Bahwa Susu Kekhawatiran
Formula Lebih Baik Tubuh Menjadi
dan Lebih Praktis Gemuk
dari ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu
tidak memberikan ASI eksklusif
6 tingkat: tahu, paham, aplikasi, analisis,
Pengetahuan sintesis, evaluasi

pendidikan tinggi mudah menerima


Pendidikan informasi pengetahuan makin banyak

Media massa pembentukan opini dan


Informasi kepercayaan orang

memberikan makanan/minuman setelah


Budaya bayi lahir
BAB IV

IDENTIFIKASI MASALAH
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DENGAN TOERI TULANG

IKAN
IDENTIFIKASI MASALAH

No Masalah Target Hasil Kesenjangan


(%) (%)
1 Cakupan ASI Eksklusif 50 30 20%
2 Cakupang Kunjungan
100 97 3%
Ibu Hamil (K1)

Berdasarkan data Analisa Situasi pelaksanaan program kerja di Puskesmas Plupuh II


Tahun 2016, masih terdapat program kerja yang belum memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Berdasarkan data di atas, salah satu program
yang perlu diperhatikan di Puskesmas Plupuh II adalah program Cakupan ASI Eksklusif,
dimana target ASI Eksklusif tahun 2016 sebesar 50 % dan hasil yang tercapai sebesar
30% dengan kesenjangan sebesar 20%.
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Plupuh II 2016


sebesar 30 % dan menunjukkan bahwa cakupan ASI
Eksklusif masih di bawah target dengan kesenjangan
cukup besar yaitu sebesar 20 %. Selain itu, Cakupan
Kunjungan Ibu Hamil (K1) juga belum memenuhi target,
hasil cakupan sebesar 97 % dengan target 100 %
sehingga terdapat kesenjangan sebesar 3 %.
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
I
Daftar Jumlah I x
No T R Prioritas
Masalah P S RI DU SB PB PC TxR
1. A 4 4 4 4 5 4 2 2 4 81920 I
2. B 5 5 3 2 4 3 2 2 3 21600 II
Keterangan:
A: Cakupan ASI Eksklusif
B: Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)
I: Importancy
P: Prevalence
S: Severity
RI: Rate of Increase
DU: Degree of Unmeet need
SB: Social Benefit
PB: Public Concern
PB: Political Climate
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan kriteria Matrix diatas, kami menetapkan


rendahnya Cakupan ASI Esklusif sebagai masalah yang
akan diselesaikan dengan PSC.
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DENGAN
TOERI TULANG IKAN
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DENGAN
TOERI TULANG IKAN

Diagram tulang ikan di atas menunjukkan beberapa


penyebab masalah yang berperan terhadap rendahnya
cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Plupuh
II. Penyebab masalah digolongkan menjadi 2 kelompok
sebab, yaitu:
Analisis Masukan Sumber daya (4M + 1T + 1L)
Analisis Proses Manajemen dan Pelayanan
Analisis Masukan Sumber daya (4M + 1T +
1L)

Man
Permasalahan yang terdapat pada segi manusia/masyarakat yaitu kurangnya

pengetahuan ibu dan keluarga, rendahnya pendidikan ibu dan keluarga, partisipasi
masyarakat yang rendah, dan peranan keluarga yang kurang. Kurangnya
pengetahuan ibu dan keluarga disertai kurangnya pendidikan mereka akan
mempengaruhi keberhasilan tercapainya cakupan ASI eksklusif, hal ini karena
mereka belum mengetahui betapa pentingnya ASI eksklusif tersebut. Kurangnya
peran keluarga dalam mendukung sang ibu untuk memberikan ASI secara
eksklusif juga akan mempengarui keberhasilan ASI eksklusif. Kurangnya partisipasi
dari masyarakat sekitar terutama bagi para ibu menyusui juga akan berdampak
pada keberhasilan cakupan tersebut.
Analisis Masukan Sumber daya (4M + 1T +
1L)

Money
Tidak ada permasalahan pada segi pembiayaan program.

Material
Dari segi Meaterial, minimnya peralatan penyuluhan

untuk memberikan edukasi tentang cara pemberian ASI


yang benar juga akan mempengaruhi keberhasilan sang
ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
Analisis Masukan Sumber daya (4M + 1T +
1L)

Method
Materi penyuluhan yang kurang menarik dan kurangnya peserta yang hadir

dalam penyuluhan tersebut tentunya akan mempengaruhi keberhasilan


tujuan penyuluhan tersebut. Kurangnya koordinasi antara nakes dan
masyarakat akan mempengaruhi kehadiran perserta penyuluhan.
Tenaga kesehatan
Penyuluhan mengenai pentingnya ASI ekslusif sebaiknya tidak hanya dihadiri

oleh sang ibu, melainkan juga suami dan anggota-anggota keluarga lainnya,
karena dukungan keluarga juga mempengaruhi kelancaran ASI, serta
semangat sang ibu untuk memberikan bayinya ASI secara eksklusif.
Analisis Masukan Sumber daya (4M + 1T +
1L)

Lingkungan
Adanya budaya setempat untuk memberikan makanan

tambahan walaupun bayi masih berusia dibawah 6


bulan yang diajarkan dari generasi yang lebih tua akan
mempengarui keberhasilan ASI ekslusif tersebut.
Analisis Proses Manajemen dan Pelayanan

Perencanaan (P1)
Tidak terdapat permasalahan pada segi perencanaan

dari program ASI eksklusif.


Pergerakkan dan Pelaksanaan (P2)
Pelaksanaan program ASI eksklusif kurang efektif.
Analisis Proses Manajemen dan Pelayanan

Pemantauan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)


Tidak terdapat permasalahan pada segi pemantauan,

pengendalian, dan penilaian program ASI eksklusif.


Pelayanan
Pelayanan pada program ASI eksklusif sudah sesuai

Standard Operasional Procedure (SOP).


BAB V
ANALISIS SWOT
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
PRIORITAS PEMECAHAN
S (Strength) W (Weakness)
Internal
1. Kurangnya pengetahuan ibu
1. Pemberian penyuluhan hamil tentang pentingnya
rutin pada kelas ibu hamil pemberian ASI eksklusif
Eksternal
2. Petugas Kesehatan cukup


O (Opportunity) Strategi SO Strategi WO
1. Jejaring dengan kader, bidan 1. Meningkatkan kesadaran 1. Advokasi ke stake holder tentang
dan dokter praktik swasta ibu tentang pentingnya pentingnya pemberdayaan
2. Program kelas bumil pemberian ASI eksklusif masyarakat untuk edukasi
3. Dana dukungan dari 2. Menjalin komunikasi dan pemberian ASI eksklusif
pemerintah cukup evaluasi rutin lintas 2. Meningkatkan kerjasama dengan
sektoral, terutama dengan bidan/perawat dan kader
bidang promkes kesehatan

T (Threat) Strategi ST Strategi WT


1. Kesadaran ibu akan 1. Penyuluhan di kelas bumil 1. Optimalisasi pemasangan media
Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Penyebab Alternatif Jalan Keluar
Cakupan Pemberian Kinerja petugas kurang Pemberian reward pada
ASI Ekslusif maksimal petugas yang bekerja
dengan baik
Rendahnya kesadaran ibu Nakes lebih aktif dalam
hamil untuk memberikan memotivasi ibu menyusui
ASI eksklusif untuk memberikanASI
eksklusif
Rendahnya pengetahuan Penyuluhan pentingnya
calon ibu tentang ASI eksklusif pada calon
pentingnya ASI eksklusif ibu
bagi bayi
Kurangnya kunjungan Pemberian reward pada
kader pada ibu hamil kader
Ibu hamil yang tidak Memberikan penyuluhan
memberikan ASI eksklusif pada ibu hamil tentang
Prioritas Pemecahan Masalah
Kesehatan
Teknik USG
N
Cara Pemecahan Masalah U S G Kumulatif Ranking
o
Pemberian reward pada petugas yang
1 3 4 4 11 5
bekerja dengan baik
Nakes lebih aktif dalam memotivasi
2 ibu menyusui untuk memberikanASI 5 5 5 15 1
eksklusif
Penyuluhan pentingnya ASI eksklusif
3 4 5 5 14 2
pada calon ibu baru

4 Pemberian reward pada kader 3 4 4 11 6

Memberikan penyuluhan pada ibu


PLAN OF ACTION
Kegiatan Sasaran Target

Pemberdayaan kader posyandu dan Kader posyandu dan ibu-ibu PKK di Kader posyandu maupun ibu-ibu
ibu-ibu PKK sebagai konselor ASI wilayah kerja Puskesmas Plupuh II PKK dapat berpartisipasi dengan
baik dalam pelaksanaan program
ASI eksklusif sebagai konselor ASI
Penyuluhan mengenai pentingnya Ibu-ibu hamil di wilayah kerja Meningkatnya kesadaran ibu hamil
ASI ekslusif Puskesmas Plupuh II saat kunjungan supaya kelak memberikan ASI
antenatal care (ANC) eksklusif kepada bayinya
Penyuluhan mengenai pentingnya Semua warga di wilayah kerja Meningkatnya kesadaran semua
ASI ekslusif dan faktor-faktor yang Puskesmas Plupuh II warga di wilayah kerja Puskesmas
akan mempengaruhi keberhasilan Plupuh II untuk mendukung
ASI eksklusif keberhasilan program ASI ekslusif.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis prioritas masalah yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Plupuh
II didapatkan bahwa fokus masalah yang terjadi berkaitan dengan rendahnya cakupan ASI
eksklusif.
Dengan tujuan akhir meningkatnya cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Plupuh II, maka ditetapkan plan of action pemberdayaan kader posyandu maupun ibu-ibu
PKK sebagai konselor ASI dan penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif tidak hanya
kepada ibu-ibu hamil saat kunjungan antenatal care tetapi kepada semua warga Puskesmas
Plupuh II mengingat lingkungan dan anggota keluarga berperan dalam program keberhasilan
ASI ekslusif.
SARAN
Diharapkan Puskesmas Plupuh II meningkatkan cakupan ASI ekslusif dengan melaksanakan
program yang telah direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Perlu dilakukan evaluasi serta monitoring berkesinambungan untuk semua program yang
telah dilaksanakan.
Menjalin kerjasama yang baik dan terkoordinasi dengan pemegang kewenangan dan
kebijakan, Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit-Rumah Sakit yang berada di Sragen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai