Anda di halaman 1dari 54

KEBIJAKAN NASIONAL

PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA


TAHUN 2014
FAKTOR RISIKO
2009
30,4 %

34,8 % orang dewasa merokok


Risiko Melekat
Umur, Sex
Keturunan dll

Fase Akhir
Risiko Perilaku PJK -PD
Merokok Stroke
Diet Diabetes
Alkohol PPOK
Aktifitas Fisik Ginjal Kronik
Stress Kanker
Cedera

Faktor Lingkungan :
7
Globalisasi,
16 /1 Sosio-ekonomi 10
/
Budaya,
03 Modernisasi, Polusi dll
Penggunaan Kardiovaskular
tembakau Kanker
Kebiasaan Diet
Tidak Sehat Diabetes
Kurang PPOK
Aktifitas Fisik Osteoporosis
Penyakit Gigi dan Mulut
Konsumsi Alkohol
Gangguan Mental
/ 17
16 11
3
0
/
Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010 Cedera &Tisan
PREVALENSI
FAKTOR RISIKO PTM
DI SUMATRA UTARA
(Riskesdas 2007)
PREVALENSI KONSUMSI
MINUMAN BERALKOHOL
1 BULAN TERAKHIR DI PROVINSI
SUMATERA UTARA
Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengendalian
PTM
Intervensi Fenomena Gunung Es PTM

Pencegahan Kronis / life threatening


Kematian conditions
prematur dan
Kecacatan -Strok
Tatalaksana -PJK
kasus strok,
PJK, -Diabetic nephropathy
Komplikasi
PTM
Diagnosis Faktor Risiko Biologis
Dini -Hipertensi
Hipertensi -Hiperglikemia
Hiperglikemia
Dislipidemia -Dislipidemia
Obesitas -Obesitas

Promosi
Kesehatan & Faktor Risiko Prilaku
Pencegahan
Penyakit -Merokok
Menerapkan -Kurang Aktifitas Fisik
prilaku -Rendah Buah/Sayur
sehat pada - Alkohol
individu,
Keluarga & Masy.
FAKTOR SOSIAL
TARGET DIT PPTM
SESUAI RENSTRA KEMENKES 2010 -2014
NO OUTCOME INDIKATOR 201 201
0 4
1 1. Menurunnya Persentase provinsi yang memiliki 40 100
angka
Perda tentang Kawasan tanpa Rokok
kesakitan dan
2 kematian Persentase propinsi yg melakukan 50 100
akibat PTM pembinaan pencegahan dan
2. penanggulangan PTM (SE, Deteksi
Meningkatnya Dini, KIE, Talalaksana)
Pencegahan &
3 Penanggulana Persentase kab/kota yang 10 30
ngan PTM melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan PTM (SE, deteksi
dini, KIE dan Tatalaksana)
4

Persentase kab/kota yang 5 25


melaksanakan Inspeksi Visual Asam
TARGET GLOBAL DIREKTORAT PPTM
2015 - 2025
NO TARGET
1 Penurunan sekitar 25% seluruh kematian yang disebabkan oleh
penyakit kardiovaskular, kanker, Diabetes, penyakit paru kronik.
2 Penurunan sekitar 10% dari penggunaan alkohol yang berbahaya
3 Penurunan 10% angka prevalensi aktivitas fisik yang tidak memadai
4 Penurunan secara relatif 30% pada rata-rata populasi dalam asupan
garam/sodium
5 Penurunan 10% prevalensi penggunaan tembakau pada umur 15
tahun ke atas
6 Penurunan angka prevalensi tekanan darah tinggi relatif sebesar
25%
7 Memberhentikan peningkatan diabetes dan kegemukan
8 50% orang mudah mendapatkan akses mendapat terapi obat dan
konseling meliputi kontrol glikemik untuk mencegah serangan jantung
dan stroke
9 80% populasi mendapatkan pelayanan teknologi dasar dan
pengobatan utama yang diperlukan dalam perawatan NCDs
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN PPTM
PPTM
SURVEILANS
Kebijakan berwawasan SEKTOR LAIN
Kesehatan UPAYA
PROMKES
KES

SIAGA
Peningkatan BERGAYA
Peran Serta HIDUP SEHAT FAKTOR
Penguatan RISIKO
PTM
Peran Masyarakat
Pemerintah
INSTITUSI PENDIDIKAN
PROFESI PKK, KADER DAN LAIN LAIN
PERSADIA
KLUB JANTUNG
MAJELIS TAKLIM/ SEHAT
KBIH
STRATEGI KOMPREHENSIF PENGENDALIAN PTM
PENGEMBANGAN PELAYANAN
PTM DI PUSKESMAS
PUSKESMAS PTM
Revitalisasi
Puskesmas
Kebijakan Pengendalian Rokok
(Kawasan Tanpa Rokok)
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 109 TAHUN 2012
TENTANG PENGAMANAN
BAHAN YANG
MENGANDUNG ZAT
ADIKTIF BERUPA PRODUK
TEMBAKAU BAGI
KESEHATAN
40
TUJUAN PP NO. 109 TAHUN 2012

4
4
1
KAWASAN TANPA ROKOK

KTR diberlakukan pada:


Fasyankes,
Tempat proses belajar
mengajar,
Tempat anak bermain,
Tempat ibadah,
Pemda Angkutan umum,
menetapka Tempat kerja
n KTR di
Tempat umum atau
daerahnya
tempat lain yang 4
ditentukan 2
Daerah yang telah memiliki kebijakan
KTR
Di Indonesia

Saat ini sudah ada 23 propinsi di mana didalamnya terdapat


58 Kab/Kota yang memiliki perda/pergub/perwali/perbub/surat
edaran tentang kebijakan KTR
USIA MULAI MEROKOK (5 TAHUN)
BERDASARKAN PROVINSI

Riskesdas, 2010
Rancangan Permenkes Konsumsi
Gula, Garam dan Lemak
pada Pangan Olahan dan Siap saji
Penguatan Labeling
BATAS MAKSIMUM Gula, Garam dan
KONSUMSI GULA, GARAM Lemak
DAN LEMAK PERORANG (Pencantuman
PERHARI Informasi Nilai
Peringatan Gizi)
Kesehatan

pada Label Produk


Pangan Olahan dan
Penyajian Pangan Olahan dan Siap Saji,
Siap sajiAdanya
Menu Penyeimbang (Buah dan Sayur Segar) dan
Menyediakan Produk Pangan Rendah Gula, Garam
dan Lemak
JEJARING PENGENDALIAN PTM
DI PROPINSI/KABUPATEN/KOTA
DinKes(Yankes,P2P,Kesmas
Gizi, Promkes,Kesling)

FORUM Sektor terkait (Diknas,Sosial,


KOMUNIKASI Pertanian,Agama,Kependuduk
KOORDINASI an,Bapeda,Bid LH, Perindag)
DAN AKSI ORMAS (PKK, LPM,KADIN
BERSAMA : KONI,MUI,KJS,PERSADIA, LM3
FORMI,APINDO, IWAPI, NU,
JEJA-
MUHAMMADIYAH, GKI, PERSADA
PERENCANAAN RING HINDU DHARMA
PELAKSANAAN
MONEV Org.Profesi (IDI, IBI, IAKMI,
PPNI, PERKENI, PAPDI,
PENGENDALIAN PEDI)
DIABETES MELITUS SWASTA (Kadin, PERSI, Apindo,
GAPMI, PBF (SANOFI,
di MASYARAKAT
NOVONORDISK, NOVOARTIS)

Perguruan Tinggi (FKM,


FKedokteran, FPsikologi)
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT TANPA PTM
DENGAN PERILAKU CERDIK

Cek kondisi kesehatan secara rutin dan teratur

Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya


Rajin Aktifitas fisik dengan gerak olah raga dan seni
Diet yang sehat dengan kalori seimbang (rendah
gula, garam dan lemak serta kaya serat)

Istirahat yang cukup


Kendalikan stres

Anda mungkin juga menyukai