Anda di halaman 1dari 39

Rangkuman Pelajaran Sains/IPA Kelas 6 SD

BAB 1

CIRI KHUSUS PADA MAKHLUK HIDUP

1. Tumbuhan dan hewan tertentu memiliki ciri khusus untuk memenuhi kebutuhannya
serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Kelelawar mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi. Selain itu, memiliki alat
pendengaran yang peka. Hal ini menyebabkan kelelawar dapat terbang dalam gelap
tanpa menabrak benda di depannya.
3. Alat penciuman yang peka menyebabkan kelelawar dapat mencium makanannya
meskipun dari kejauhan.
4. Cicak memiliki cairan perekat di telapak kakinya agar tidak jatuh saat menempel di
dinding.
5. Cicak melepaskan ekor dari tubuhnya untuk mengelabui musuhnya.
6. Bebek memiliki paruh yang lebar dan panjang untuk memudahkan mencari
makanan di lumpur.
7. Jari-jari kaki bebek berselaput agar tidak terbenam saat mencari makanan di lumpur.
8. Katak memiliki kemampuan mimikri untuk mengelabui musuhnya. Katak juga
memiliki lidah yang panjang dan lengket untuk memangsa serangga.
9. Ular berbisa membunuh mangsanya dengan menggigit. Ular tidak berbisa membunuh
mangsanya dengan melilitkan tubuhnya ke tubuh mangsanya.
10. Punuk pada punggung unta berfungsi sebagai cadangan makanan.
11. Burung hantu dapat melihat dalam kegelapan karena memiliki bola mata yang lentur.
12. Daun kaktus berbentuk seperti duri dan berfungsi untuk mengurangi penguapan air.
13. Kantong semar dan venus adalah tumbuhan pemakan serangga. Kantong semar
memiliki nektar yang berfungsi untuk menarik perhatian serangga.
14. Bentuk daun teratai yang membulat dan lebar berfungsi untuk mempercepat
penguapan air. Teratai dapat bernapas di dalam air karena akar dan batangnya
memiliki rongga-rongga udara.
BAB 2

PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

1. Semua makhluk hidup tumbuh dan berkembang biak untuk melestarikan jenisnya.
2. Ciri-ciri perkembangan pada remaja laki-laki adalah diproduksi sel sperma. Otot
remaja laki-laki menjadi kuat dan dada terlihat bidang. Selain itu, juga tumbuh jakun,
kumis, dan jenggot.
3. Ciri-ciri perkembangan pada remaja perempuan adalah diproduksinya sel telur (ovum)
dan melebarnya pinggul. Selain itu, payudara tumbuh membesar dan mengalami
menstruasi.
4. Organ reproduksi perlu dijaga kebersihannya karena sangat penting bagi manusia.
5. Tumbuhan berkembang biak dengan cara generatif (kawin) dan vegetatif (dengan cara
tidak kawin).
6. Perkembangbiakan secara generatif terjadi pada bunga dan biji.
7. Bagian-bagian pada bunga sempurna adalah tangkai, kelopak, mahkota bunga, dan alat
kelamin. Alat kelamin jantan pada bunga adalah benang sari. Alat kelamin betina pada
bunga adalah putik.
8. Bagian-bagian biji, yaitu kulit biji, keping biji, lembaga, dan daging biji.
9. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah
peleburan antara sel sperma dan sel telur.
10. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif terdiri atas vegetatif alami dan buatan.
Perkembangan vegetatif alami berlangsung dengan sendirinya. Perkembangbiakan
vegetatif buatan terjadi karena perbuatan manusia.
11. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi dengan tunas, umbi akar, dan umbi
batang. Selain itu, dapat pula terjadi dengan umbi lapis, spora, membelah diri,
rhizoma, dan geragih.
12. Contoh perkembangbiakan vegetatif buatan adalah mencangkok, menyetek, okulasi,
merunduk, dan mengenten. Setek ada dua macam, yaitu setek batang dan setek daun.
13. Hewan dapat berkembang biak dengan cara bertelur, melahirkan, dan
bertelurmelahirkan. Hewan yang bertelur disebut ovipar. Contohnya unggas, ikan,
amfibi, dan reptil. Hewan yang melahirkan disebut vivipar. Contohnya kucing, anjing,
sapi, dan kambing. Hewan yang bertelur-melahirkan disebut ovovivipar, contohnya
kadal dan ular boa.
14. Hewan yang bertelur umumnya tubuhnya ditumbuhi bulu. Mereka tidak mempunyai
kelenjar susu dan daun telinga. Hewan ini tidak mengandung. Zat makanannya
diperoleh dari zat di dalam telur yang dilindungi oleh cangkang.
15. Hewan yang melahirkan tubuhnya ditumbuhi rambut, serta mempunyai kelenjar susu
dan daun telinga. Hewan ini mengalami masa kehamilan. Zat makanan untuk janin
diperoleh dari tubuh induknya.
16. Perkembangbiakan manusia diawali proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma.

BAB 3

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA

TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

1. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat mengganggu


keseimbangan ekosistem.
2. Penebangan dan pembakaran hutan secara liar dapat menyebabkan banjir dan tanah
longsor. Selain itu, tanah menjadi tandus.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat memusnahkan kehidupan
makhluk hidup lain. Hal ini juga memengaruhi kesuburan tanah.
4. Pembuangan limbah pabrik ke sungai dapat mencemari air dan merusak ekosistemnya.
5. Pemanfaatan bagian tumbuhan dan hewan secara berlebihan dapat menggangu
keseimbangan ekosistem.
6. Bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia adalah daging, telur, dan kulit.
Hewan dimanfaatkan manusia sebagai bahan pangan dan bahan sandang.
7. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kita dapat mendirikan cagar alam dan
suaka marga satwa. Kita juga dapat membudidayakan hewan dan tumbuhan langka
dan menggunakan bahan sintetis.

BAB 4

PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

1. Hewan dan tumbuhan langka adalah hewan dan tumbuhan yang keberadaannya
hampir punah.
2. Contoh hewan langka adalah cendrawasih, harimau sumatra, gajah, orang utan, dan
komodo.
3. Contoh tumbuhan langka adalah bunga Rafflesia, pohon cendana, damar, dan
jamblang.
4. Keseimbangan alam dapat terganggu jika salah satu jenis makhluk hidup terancam
punah.
5. Kita dapat melestarikan dan melindungi tempat hidupnya. Selain itu, kita dapat
mengembangbiakkan tumbuhan langka secara buatan.

BAB 5

HUBUNGAN ANTARA SIFAT

HANTARAN DAN KEGUNAAN BENDA

1. Benda dikelompokkan menjadi benda konduktor dan isolator berdasarkan sifat


penghantar panas.
2. Konduktor panas adalah benda-benda yang dapat atau mudah menghantarkan panas
contohnya adalah logam (besi, baja, aluminium, dan tembaga) dan kaca.
3. Isolator panas adalah benda-benda yang tidak dapat atau sukar menghantar panas
Contohnya adalah kayu, kain, plastik, dan gabus.
4. Peralatan dapur seperti panci, penggorengan, dan setrika terbuat dari logam. Oleh
karena itu, benda-benda tersebut memiliki sifat mudah menghantarkan panas.
5. Bahan isolator digunakan untuk membuat pegangan panci, penggorengan, setrika,
solder, dan payung. Hal ini menyebabkan benda-benda tersebut sukar menghantarkan
panas.

BAB 6

FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PADA BENDA

1. Perubahan pada benda meliputi pelapukan, perkaratan, dan pembusukan.


2. Faktor penyebab perubahan benda antara lain suhu, udara, kelembapan, dan kadar
garam.
3. Ada dua macam pelapukan, yaitu pelapukan biologi dan pelapukan fisika.
4. Perkaratan terjadi karena udara yang lembap. Perkaratan biasanya terjadi pada bahan
logam.
5. Pembusukan terjadi karena mikroorganisme seperti jamur dan bakteri pembusuk.
Pembusukan biasanya terjadi pada bahan makanan.
6. Perubahan pada logam, dapat dicegah dengan melapisi benda-benda dari logam
dengan antikarat.
7. Pemanfaatan benda disesuaikan dengan sifat-sifat bahan yang digunakan.
8. Logam merupakan penghantar panas yang baik, keras, kuat, dan tidak tembus air.
Logam juga sulit dibentuk. Benda-benda yang dibuat dari logam, misalnya peralatan
memasak, kaleng, dan kabel listrik.
9. Kayu mampu menahan panas, tidak berkarat, dan mudah mengalami pelapukan. Kayu
juga tembus air, mudah dibentuk, keras dan kuat. Kayu digunakan untuk membuat
perabotan rumah tangga seperti kursi, meja, dan lemari.
10. Plastik merupakan bahan yang tidak tembus air, ringan, awet, dan murah. Benda-benda
yang terbuat dari plastik, misalnya, ember, gelas, piring, dan jas hujan.
11. Karet bersifat lentur (elastis), tidak dapat menghantarkan panas (isolator), tidak
tembus air. Karet tidak dapat membusuk. Contoh benda yang terbuat dari karet adalah
ban kendaraan, sandal, dan bola.

BAB 7

PERPINDAHAN ENERGI

1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu benda.
2. Gaya dapat menyebabkan gerak pada benda.
3. Pengaruh gaya terhadap benda dapat diamati pada jungkat-jungkit, ketapel, dan alat
panah. Kerekan bendera, alat timba air, mesin jahit, dan sepeda juga menggambarkan
hal tersebut.
4. Gerak benda dipengaruhi oleh besarnya gaya yang diberikan pada benda. Semakin
besar gaya yang diberikan, semakin cepat benda itu bergerak.
5. Benda yang dapat menimbulkan arus listrik disebut sumber energi listrik.
6. Sumber energi listrik antara lain baterai, aki, generator, dan dinamo sepeda.
7. Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sebaliknya, pada rangkaian
terbuka arus listrik tidak dapat mengalir.
8. Konduktor listrik adalah benda-benda yang dapat menghantarkan arus listrik. Misalkan
besi, baja, timah, dan kayu basah.
9. Isolator listrik adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Misalnya, kayu yang kering, kain, plastik, dan kaca.
10. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi lain.
11. Bola lampu dan lampu senter dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
12. Kipas angin dan blender dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
13. Radio dan klakson dapat mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
14. Setrika dan solder dapat mengubah energi listrik menjadi energi panas.
BAB 8

HEMAT ENERGI

1. Penghematan energi harus dilakukan karena sumber energi yang tersedia di bumi
jumlahnya terbatas.
2. Energi listrik digunakan untuk mengoperasikan alat-alat listrik di rumah seperti lampu,
televisi, dan setrika.
3. Alat-alat listrik memudahkan pekerjaan dan membuat kehidupan manusia lebih
mudah.
4. Pembangkit listrik menggunakan sumber energi pengganti. Pembangkit listrik juga ada
yang menggunakan sumber energi bahan bakar. Misalnya, minyak bumi dan batu bara.
Bahan bakar termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan dapat
habis.
5. Penghematan energi dapat mengurangi pencemaran dan menghemat biaya.

BAB 9

BUMI DAN ALAM SEMESTA

1. Tata surya adalah susunan benda angkasa yang terdiri atas Matahari dan planet yang
mengelilinginya.
2. Planet-planet dalam tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3. Planet yang letaknya paling jauh dari Matahari adalah Neptunus. Planet yang paling
dekat dari matahari adalah Merkurius.
4. Kelompok planet dibagi menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
terdiri atas Merkurius dan Venus. Planet luar terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
5. Planet terbesar dalam tata surya kita adalah Yupiter.
6. Komet disebut juga bintang berekor. Komet merupakan benda langit yang
mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
7. Meteor adalah meteorid yang ditarik oleh planet akibat gaya gravitasi. Meteor
bergesekan dengan atmosfer planet sehingga berpijar.
8. Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet. Satelit alami Bumi adalah Bulan.
9. Selain berevolusi mengelilingi Matahari, Bumi juga berotasi (berputar pada porosnya).
10. Pengaruh dari rotasi Bumi adalah terjadinya siang dan malam. Selain itu, rotasi Bumi
memengaruhi gerak semu harian Matahari serta pembagian waktu.
11. Pengaruh revolusi Bumi adalah terjadinya perbedaan musim.
12. Bulan berotasi, berevolusi mengelilingi Bumi, dan bersama-sama Bumi mengelilingi
Matahari.
13. Pengaruh revolusi bulan adalah terjadinya perubahan bentuk Bulan.
14. Gerhana bulan terjadi jika kedudukan Matahari, Bumi, dan Bulan terletak satu garis.
Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.
15. Gerhana Matahari terjadi jika kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam
satu garis. Bulan berada di antara Matahari dan Bumi.
16. Revolusi Bumi digunakan sebagai dasar pembuatan kalender Masehi.
17. Revolusi Bulan digunakan sebagai dasar pembuatan kalender Hijriah.
Rangkuman Pelajaran IPS Kelas 6 SD

Bab 1

Perkembangan Wilayah Indonesia

1. Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara dengan luas wilayah ±


5.193.252 km.
2. Pada awal kemerdekaan, provinsi di Indonesia berjumlah 8, yaitu Sumatra, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, dan Maluku.
3. Saat ini, provinsi di Indonesia sebanyak 33 provinsi.
4. Pada zaman penjajahan Belanda, wilayah perairan Indonesia ditetapkan 3 mil atau 5,5
km dihitung dari garis laut saat laut surut.
5. Pada 13 Desember 1957, dicetuskan Deklarasi Djuanda tentang konsep laut Indonesia.
Berdasarkan Deklarasi Djuanda batas hukum laut internasional Indonesia adalah 12
mil dari garis dasar ke arah laut bebas.
6. Zona perairan laut Indonesia terdiri atas:
a. perairan Nusantara;
b. laut teritorial;
c. batas landas kontinen;
d. batas zona ekonomi eksklusif.

Bab 2

Ketampakan Alam dan Keadaan Sosial Negara-Negara Tetangga

1. Secara astronomis, Asia Tenggara terletak di antara 110 LS-210 LU dan 920 BT-1410
BT.
2. Secara geografis, Asia Tenggara terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia
serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
3. Letak Asia Tenggara sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional.
4. Negara-negara yang terletak di Asia Tenggara adalah sebagai berikut.
a. Indonesia, ibu kotanya Jakarta.
b. Malaysia, ibu kotanya Kuala Lumpur.
c. Singapura, ibu kotanya Singapura.
d. Brunei Darussalam, ibu kotanya Bandar Seri Begawan.
e. Thailand, ibu kotanya Bangkok.
f. Kamboja, ibu kotanya Phnom Phenh
g. Laos ibu kotanya, Vientiane.
h. Myanmar, ibu kotanya Rangoon.
i. Vietnam, ibu kotanya Hanoi.
j. Filipina, ibu kotanya Manila.
k. Timor Leste, ibu kotanya Dili.
5. Negara-negara di Asia Tenggara membentuk organisasi sosial bernama Association of
South East of Asia Nations (ASEAN).
6. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967, yang diawali dengan adanya penandatanganan
Deklarasi Bangkok.
7. Tokoh-tokoh yang me nandatangani Deklarasi Bangkok, yaitu sebagai beikut.
a. Adam Malik, menteri luar negeri Indonesia.
b. Thanat Koman, menteri luar negeri Thailand.
c. S. Rajaratnam, menteri luar negeri Singapura.
d. Tun Abdul Razak, perdana menteri Malaysia.
e. Narsisco Ramos, menteri luar negeri Filipina.

Bab 3

Benua-Benua di Dunia

1. Dunia terdiri atas lima benua berpenghuni, yaitu Benua Asia, Benua Amerika, Benua
Afrika, Benua Eropa, Benua Australia.
2. Benua Asia merupakan benua paling luas di dunia dengan luas wilayah 44.000.000
km2. Letak astronomis Benua Asia adalah 110 LS-770 LU dan 260 BT-1690 BT.
3. Benua Amerika merupakan benua terluas kedua di dunia. Luas benua ini 42.053.526
km2. Letak astronomis Benua Amerika adalah 830 LU-560 LS dan 170 BB-350 BB.
4. Benua Eropa memiliki luas 10. 500. 000 km2. Secara astronomis terletak pada 360 LU-
710 LU dan 90 BB-660 BT.
5. Australia adalah negara yang menempati satu wilayah benua. Luas Negara Australia
sekitar 7.682.300 km2. Secara astronomis, Australia terletak pada 1130 BT-1530 BT
dan 100 LS-440 LS.
6. Benua Afrika dijuluki Benua Hitam, terletak di antara 370 LU-340 LS dan 170 BB – 510
BT. Luas Benua Afrika mencapai 30.177.000 km2.
Bab 4

Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga

1. Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh gejala alam.


2. Gejala alam merupakan hal yang biasa terjadi di muka bumi dan ketika gejala alam ini
merugikan manusia disebut bencana alam.
3. Berdasarkan jenis penyebabnya, bencana alam terdiri atas bencana alam geologis,
bencana alam klimatologis, dan bencana alam ekstraterestrial.
4. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, antara lain gempa bumi, banjir, tanah
longsor, dan tsunami.
5. Gempa bumi dapat dibedakan menjadi gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik.
a. Gempa bumi tektonik disebabkan bergesernya lempeng bumi.
b. Gempa bumi vulkanik disebabkan gunung meletus.
6. Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat gempa yang berpusat di laut.
Tsunami diawali dengan terjadinya gempa di laut, air laut surut, kemudian air laut
kembali ke arah daratan dengan gelombang yang sangat besar.
7. Beberapa media yang digunakan untuk menunjukkan gejala alam, antara lain foto
udara, citra satelit, dan global positioning system (GPS).

Bab 5

Peran Indonesia di Era Globalisasi

1. Globalisasi berarti proses mendunianya segala aspek kehidupan.


2. Perubahan perilaku masyarakat akibat globalisasi, di antaranya terjadi pada:
a. gaya hidup,
b. makanan,
c. komunikasi,
d. perjalanan, dan
e. nilai-nilai tradisi.
3. Dampak positif globalisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Perpindahan manusia antarnegara.
b. Kejadian-kejadian di daerah dan negara lain dapat cepat diikuti.
c. Informasi dapat diperoleh dengan mudah lewat internet dan e-mail.
4. Dampak negatif globalisasi, di antaranya:
a. sikap konsumtif;
b. selera masyarakat yang seragam dalam gaya hidup;
c. nilai-nilai dan adat istiadat budaya setempat mulai diting galkan;
d. budaya luar yang tidak sesuai mudah diserap masyarakat.
5. Bukti-bukti globalisasi yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
dalam bidang:
a. periklanan,
b. pariwisata,
c. migrasi, dan
d. telekomunikasi.

Bab 6

Kegiatan Ekonomi Antarbangsa

1. Perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang atau jasa antara dua negara.
2. Devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar
negeri.
3. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri.
4. Orang atau perusahaan yang menjual barang atau jasa ke luar negeri disebut eksportir.
5. Kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri disebut impor.
6. Orang atau perusahaan yang membeli barang atau jasa disebut importir.
7. Bentuk kerja sama antarnegara, di antaranya:
a. kerja sama bilateral,
b. kerja sama multilateral, dan
c. kerja sama regional.
8. Akibat pembatasan impor oleh pemerintah, yaitu sebagai berikut.
a. Industri dalam negeri dapat berkembang karena tidak banyak bersaing dengan
barang impor.
b. Mengurangi kebergantungan terhadap produk luar negeri.
c. Menanamkan rasa cinta pada produk dalam negeri.
9. Dampak positif kegiatan ekspor bagi Indonesia, yaitu memperluas lapangan kerja dan
menambah devisa negara. Dampak negatif kegiatan ekspor, yaitu meningkatnya harga-
harga barang di dalam negeri.
10. Dampak positif kegiatan impor bagi Indonesia, yaitu adanya alih teknologi dan
spesialisasi. Dampak negatifnya, yaitu sempitnya pasar hasil produksi dalam negeri
serta menurunnya industri dalam negeri.

Kami harap dengan dibuat rangkuman pelajaran IPS kelas 6 SD seperti diatas dapat
memudahkan prose belajar kita.
Rangkuman Pelajaran Matematika Kelas 6 SD

Bab 1 Bilangan Bulat

1. Operasi hitung bilangan bulat


a. Operasi hitung campuran
Aturan pengerjaannya adalah perkalian atau pembagian dikerjakan terlebih
dahulu, kemudian mengerjakan penjumlahan atau pengurangan. Misalnya:
(-50) + (-5) × 25 – (-75) : 25 = (-50) + (-125) – (-3)
= (-175) – (-3)
= (-172)
b. Menentukan FPB dan KPK dengan faktorisasi prima
Misalnya: FPB dan KPK dari 360, 180, dan 450 = . . . .
Faktorisasi prima dari 360 = 23 × 32 × 5
Faktorisasi prima dari 180 = 22 × 33 × 5
Faktorisasi prima dari 450 = 2 × 32 x 52
FPB dari 360, 180, dan 450 = 22 × 32 × 5 = 180
KPK dari 360, 180, dan 450 = 23 × 33 × 52 = 5.400
2. Bilangan pangkat tiga dan akar pangkat tiga
a. Bilangan pangkat tiga
Bilangan pangkat tiga adalah bilangan hasil pemangkatan tiga, misalnya 8, 27,
dan 64.
b. Penarikan akar pangkat tiga

Misalnya: =....

c. Operasi hitung bilangan pangkat tiga


Misalnya:
1) 103 +253 =1000 + 15625 =16625
2) 453 – 53 =91125 – 125 = 91000
3) 203 x 83 = 8000 x 512 = 4096000
1603 =4096000
4) 803 : 203 = 512000 : 8000 = 64
43 = 64
d. Operasi hitung bilangan akar pangkat tiga
Misalnya:

1)

2)

3)

4)

Bab 2 Debit

1. Debit adalah volume zat cair yang mengalir tiap satu satuan waktu.
2. Debit dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Bab 3 Luas dan Volume

1. Luas bangun datar


2. Volume bangun ruang

Bab 4 Data

1. Membaca data dan diagram


a. Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar suatu
kesimpulan.
b. Membaca diagram Misalnya: Dari diagram berikut, dapat diketahui bahwa
mata pelajaran yang banyak disukai siswa kelas VI adalah pelajaran
Matematika dan Olahraga

2. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel Misalnya, data nilai ulangan
Matematika kelas VI adalah sebagai berikut.
8 9 9 5 1 6 7
5 9 7 8 10 5 5 8
Data di atas diurutkan dari terkecil menjadi:
5 5 5 5 6
7 7 8 8 8
9 9 9 10 10
Data yang telah diurutkan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi berikut.

3. Menafsirkan data Pemilik sebuah taman bermain akan menutup taman bermainnya
sekali seminggu. Berikut ini merupakan data jumlah pengunjung sebuah taman
bermain.
Berdasarkan data di atas, pemilik taman bermain memutuskan menutup taman
bermainnya pada hari Senin. Karena jumlah pengunjung pada hari Senin paling
sedikit.

Bab 5 Pecahan

1. Menyederhanakan pecahan
Bentuk paling sederhana dari suatu pecahan adalah pecahan yang senilai dengan
pecahan tersebut tetapi sudah tidak dapat lagi dibagi oleh bilangan bulat kecuali 1.
Misalnya, bentuk paling sederhana dari adalah
2. Mengurutkan pecahan
Misalnya:
a.

Diurutkan dari yang paling kecil:


b. 0,2; 0,13; 0,215; 0,07
Diurutkan dari yang paling kecil: 0,07; 0,13; 0,2; 0,215.
3. Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal
Misalnya:

50 % = 0,5
4. Nilai pecahan suatu bilangan
Misalnya:

dari 20 = x 20 = 15
35% dari 170 = 59,5
5. Operasi hitung pecahan
Cara mengerjakan operasi hitung campuran pada pecahan sama dengan cara
mengerjakan operasi hitung campuran pada bilangan cacah dan bilangan bulat.
Perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu, kemudian penjumlahan atau
pengurangan. Misalnya:

6. Perbandingan
Perbandingan selalu ditulis dalam bentuk pecahan paling sederhana.
7. Skala
Bab 6 Bidang Koordinat

1. Membuat denah
Gambar-gambar yang dicantumkan pada denah tempat adalah tempat-tempat yang
penting saja.
Hal-hal yang perlu dicantumkan pada denah antara lain:
a. arah mata angin dan
b. keterangan gambar
2. Menentukan letak tempat pada denah atau peta
Misalnya, letak kota Surakarta pada peta Jawa Tengah adalah 110o BT – 111o BT, 7o
LS – 8o LS.
3. Letak titik pada koordinat kartesius
Koordinat kartesius digunakan untuk menentukan letak titik pada bidang datar. Letak
titik pada bidang datar ditentukan berdasarkan sumbu X dan Y dan ditulis (x, y).

Bab 7 Penyajian dan Pengolahan Data

1. Menyajikan data Suatu data dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, data
tentang warna kesukaan siswa kelas VI dapat disajikan dalam bentukbentuk berikut.
a. Tabel frekuensi

Tabel Warna Kesukaan Murid Kelas VI

b. Diagram gambar
c. Diagram batang

d. Diagram lingkaran

2. Pengolahan data
Misalnya, nilai ulangan Larasati adalah sebagai berikut.
8 9 7 1 0 9 9 1 0 8 9 1 0
a. Nilai tertinggi = 10
Nilai terendah = 5
b. Modus = 9, karena nilai 9 yang paling sering muncul.

c. Rata-rata hitung =
3. Menafsirkan pengolahan data
Misalnya, terdapat dua kelompok belajar. Untuk mengetahui kelompok mana yang
lebih pintar, kita gunakan hasil pengolahan data. Berikut ini merupakan data nilai
kedua kelompok.

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa kelompok A memiliki nilai yang
lebih beragam. Sedangkan kelompok B memiliki nilai yang hampir sama. Meskipun
demikian, nilai rata-rata kedua kelompok adalah sama, yaitu 7. Dengan demikian,
dapat kita katakan bahwa kedua kelompok sama-sama pintar.
Rangkuman Materi Pelajaran PKN Kelas 6 SD
Bab I

Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Dasar-dasar suatu negara digali dari jiwa bangsa atau negara yang bersangkutan.
2. Bunyi teks dasar negara Pancasila seperti yang ada sekarang dirumuskan melalui
berbagai tahap dan proses.
3. Tahap pertama proses perumusan Pancasila dimulai sejak sidang pertama BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 28 Mei –
1 Juni 1945.
4. Tokoh pertama yang menemukan/mengemukakan istilah Pancasila adalah Sukarno,
dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945. Maka tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari
lahirnya Pancasila.
5. Setelah pidato Sukarno tanggal 1 Juni, ketua BPUPKI mengakhiri sidang (pertama)
dan membentuk Panitia Kecil. Panitia Kecil ini bertugas menyusun dan merumuskan
dasar-dasar negara berdasarkan pidato Sukarno. Panitia Kecil ini kemudian dikenal
sebagai Panitia Sembilan.
6. Dalam proses perumusan banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting.
Peristiwaperistiwa tersebut mengandung nilai-nilai juang penting yang patut kita
teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Bab II

Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Secara umum perumusan Pancasila mencerminkan nilai kebersamaan, yakni


mewujudkan cita-cita untuk hidup bersama dan menentukan nasib sendiri melalui
pembentukan Negara Indonesia yang merdeka.
2. Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila dari awal (sidang pertama
BPUPKI) hingga tahap akhir (sidang PPKI) mengalami perkembangan.
3. Nilai kebersamaan proses perumusan Pancasila pada tahap paling awal terwujud dalam
inisiatif semua peserta sidang BPUPKI dalam menyampaikan gagasangagasan tentang
dasar negara.
4. Nilai kebersamaan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara juga tampak pada
tim kecil yang biasa disebut dengan Panitia Sembilan. Nilai kebersamaan pada Panitia
Sembilan tercermin rumusan Pancasila yang terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta
yang menjadi jalan tengah perbedaan pendapat antara golongan Islam dan kebangsaan.
5. Nilai kebersamaan proses perumusan Pancasila pada tahap akhir menjelang sidang
PPKI tanggal 18 Agustus tampak pada pencoretan tujuh kata sila pertama Piagam
Jakarta. Pencoretan tujuh kata tersebut karena ada keberatan utusan yang
mengatasnamakan wakil golongan umat Protestan dan Katolik dari wilayah Indonesia
Timur.
6. Nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila, patut kita jadikan
pelajaran dalam sehari-hari.

Bab III

Nilai-nilai Juang Para Tokoh yang Berperan

dalam Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan serta berwawasan luas.
2. Banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi bersamaan proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara. Peristiwa-peristiwa tersebut perlu menunjukkan nilai-
nilai juang penting yang patut kita teladani.
3. Berbagai sikap para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai
dasar negara, juga perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sikap-sikap para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila banyak
menunjukkan nilai-nilai juang yang perlu diteladani.
5. Beberapa contoh nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila, misalnya kerja keras, berjiwa besar, rendah hati, rela berkorban,
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dan lain-lain.

Bab IV

Pemilu dan Pilkada

1. Pemilu merupakan pelaksanaan dari kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan.


2. Di Indonesia Pemilu dilakukan untuk memilih para wakil rakyat yang duduk dalam
pemerintahan, dan juga untuk memilih presiden dan wakil presiden.
3. Peserta Pemilu terdiri atas dua macam, yakni : partai politik dan perseorangan. Peserta
Pemilu partai politik adalah untuk memilih DPR dan DPRD. Peserta Pemilu
perorangan untuk memilih DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
4. Tahapan-tahapan Pemilu antara lain meliputi:
o Pendaftaran pemilih
o Kampanye
o Pemungutan suara
o Penghitungan suara dan
o Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu
5. Pengawasan pelaksanaan Pemilu dilaksanakan oleh Panitia Pengawasan dengan
anggota-anggotanya dari unsur Kejaksaan, Kepolisian, Perguruan Tinggi, dan tokoh
masyarakat.
6. Pemantau Pemilu dilakukan oleh Pemantau Pemilihan yang anggota-anggotanya dari
lembaga non pemerintah, juga perwakilan dari pemerintahan dari luar negeri.
7. Pilkada diselenggarakan untuk memilih kepala/wakil kepala pemerintahan daerah baik
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pelaksanaan pemilihan kepala/wakil kepala
daerah adalah pemilihan secara langsung.
8. Pelaksanaan Pilkada, juga Pemilu berasaskan Luber dan Jurdil (Langsung, Umum,
Bebas, Rahasia, serta Jujur dan Adil).
9. Pengawasan Pilkada dilakukan Panitia Pengawas Pemilihan dengan tanggung jawab di
bawah KPUD.
10. Pemantauan pelaksanaan Pilkada dilaksanakan oleh Pemantau Pemilihan yang
dibentuk oleh KPUD.

Bab V

Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen

1. Lembaga negara merupakan badan-badan yang membentuk sistem kekuasaan negara.


2. Dalam UUD 1945 hasil amandemen terdapat beberapa lembaga negara yang termasuk
baru bagi sistem ketatanegaraan Indonesia.
3. Dari segi kewenangan kedudukan lembaga-lembaga negara paling tidak terdiri dari
tiga macam, yaitu lembaga negara legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif
(pelaksana undang-undang), dan yudikatif (penegakan hukum bagi pelanggaran
terhadap undang-undang).
4. MPR merupakan penjelmaan dari kekuasaan seluruh rakyat Indonesia, sebab anggota-
anggota MPR terdiri atas seluruh anggota DPR, dan DPD yang dipilih oleh rakyat
secara langsung.
5. MPR, DPR, dan DPD termasuk lembaga negara yang memegang kekuasaan legislatif.
6. Presiden/Wakil Presiden memegang kekuasaan eksekutif, dan dalam sistem
pemerintahan RI mempunyai kedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Dalam masa jabatannya, Presiden/Wakil dapat diberhentikan jika
terbukti melakukan pengkhianatan kepada negara pelanggaran berat atas usulan DPR
kepada MPR.
7. MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi), dan KY (Komisi Yudisial)
merupakan pemegang kekuasaan yudikatif, MA dan MK sebagai pemegang kekuasaan
kehakiman.
8. Anggota Mahkamah Agung maksimal 60 Hakim Agung, sedangkan anggota
Mahkamah Konstitusi ada 9 orang, masing-masing : 3 orang diajukan DPR, 3 orang
diajukan oleh Presiden, serta 3 orang lagi diajukan oleh MA.

Bab VI

Pemerintah Pusat dan Daerah

1. Wilayah Negara kesatuan RI terbagi menjadi daerah-daerah provinsi.


2. Tiap daerah provinsi terbagi lagi menjadi daerah-daerah kabupaten dan kota.
3. Pemerintahan pusat adalah perangkat Negara Kesatuan RI, yakni Presiden yang
dibantu oleh seorang Wakil Presiden dan menteri-menteri negara.
4. Pemerintahan daerah adalah perangkat pemerintahan daerah kabupaten/kota adalah
bupati/walikota.
5. Setiap pemerintahan daerah memiliki kewenangan-kewenangan yang bersifat wajib
dan pilihan.

Bab VII

Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara

1. Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan di benua Asia yang meliputi negaranegara
kepulauan serta daratan di sekitar Semenanjung Melayu dan Indocina.
2. Kerja sama antarnegara Asia Tenggara mempunyai arti penting, sebab secara geografis
negara-negara tersebut saling berdekatan dan bertetangga.
3. ASEAN merupakan salah satu bentuk organisasi kerja sama regional negaranegara
Asia Tenggara.
4. ASEAN merupakan organisasi kerja sama yang bersifat kooperatif, bukan integratif.
5. Adanya kerja sama antarnegara-negara di kawasan Asia Tenggara, diharapkan terjadi
perkembangan-perkembangan baru yang saling menguntungkan.
6. Kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara perlu ditingkatkan secara terus
menerus, sehingga manfaat-manfaat yang dirasakan jadi lebih banyak dan luas.
Bab VIII

Peran Indonesia di Lingkungan Negara-negara Asia Tenggara

1. Selain sebagai anggota masyarakat kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga bagian dari
masyarakat Internasional.
2. Peran Indonesia di lingkungan negara-negara Asia Tenggara kadang melalui
keanggotaan ASEAN, tetapi kadang-kadang juga di luar keanggotaan ASEAN.
3. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi penyumbang penting gagasan
tentang pelaksanaan program stabilitas kawasan Asia Tenggara.
4. Indonesia banyak berkecimpung dalam mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang
damai, bebas, serta netral.
5. Indonesia sering tampil menjadi penengah konflik, serta menjadi pasukan perdamaian
atas nama PBB di kawasan Asia Tenggara.

Bab IX

Politik Luar Negeri Indonesia

1. Politik luar negeri suatu negara merupakan ”perpanjangan tangan” dari politik luar
negerinya.
2. Sifat politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
3. Meskipun politik luar negeri Indonesia tidak berubah, sering kali arahnya tergantung
kepada penguasa yang memerintah.
4. Politik luar negeri Indonesia diabdikan untuk kepentingan nasional.
5. Situasi era global dan serba berubah cepat berpengaruh terhadap kebijakan politik luar
negeri suatu negara.

Bab X

Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Percaturan Internasional

1. Indonesia memiliki kebebasan sepenuhnya dalam hal pandangan serta sikap hubungan
internasional negaranya, sebab politik luar negerinya bersifat bebas.
2. Sifat bebas dalam politik luar negeri Indonesia bukan berarti netral, akan tetapi
dibarengi sifat aktif. Sifat aktif dalam politik luar negeri Indonesia artinya tidak
berpangku tangan terhadap segala ketegangan dan konflik yang terjadi di dunia
internasional.
3. Peranan politik luar negeri Indonesia yang bersifat bebas aktif cukup beragam.
Peranan-peranan tersebut pada akhirnya dikembalikan untuk kepentingan nasional
bangsa Indonesia.
4. Dengan politik luar negeri yang bersifat bebas, Indonesia banyak terlibat dalam
berbagai organisasi kerjasama internasional.
5. Dengan politik luar negeri yang bersifat aktif, Indonesia banyak berperan dalam upaya
mewujudkan perdamaian dunia.
Rangkuman Pelajaran SBK Kelas 6 SD

Bab I Mengenal Motif Batik

1. Menurut akar budayanya motif batik dikelompokkan menjadi dua, yaitu motif batik
keraton (klasik) dan motif batik bebas.
2. Daerah pembuatan batik keraton (klasik) yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
3. Daerah pembuatan batik pesisir yaitu daerah-daerah di pesisir utara Pulau Jawa dan
daerah pembatikan di luar Pulau Jawa, misalnya Kalimantan, Sulawesi, Madura, dan
Papua.
4. Membatik adalah proses pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan
perintangan.
5. Teknik membatik antara lain teknik canting tulis, teknik celup ikat, teknik printing,
dan teknik colet.

Bab II Berkarya Batik, Gambar Ilustrasi, dan Boneka

1. Membatik dengan teknik sederhana berarti membatik dengan teknik canting tulis dan
celup ikat.
2. Gambar ilustrasi adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
3. Fungsi gambar ilustrasi antara lain memperjelas alur cerita, memperjelas isi pesan
dalam promosi (iklan), menarik perhatian pembaca, menambah nilai artistik, dan
menjadi media mengungkapkan perasaan.
4. Menggambar dengan teknik kering berarti menggambar menggunakan media pensil,
krayon, arang, kapur atau bahan lain yang tidak memerlukan bahan pengencer.
5. Menggambar dengan teknik basah berarati menggambar menggunakan media cat,
tinta, atau bahan lain yang memerlukan bahan pengencer.

Bab III Mengapresiasi Musik Daerah

1. Musik daerah atau musik tradisional adalah musik lahir dan berkembang dari budaya
daerah setempat.
2. Musik daerah di Indonesia ada berbagai macam di antaranya musik tanjidor, gambang
kromong, kolintang, dan sampek.
3. Unsur musik yang ada pada lagu daerah di antaranya irama dan melodi.
Bab IV Bermain Musik dan Menyanyi

1. Alat musik ritmis digunakan untuk memainkan irama lagu. Ada berbagai macam
irama, antara lain irama rock, irama waltz, dan irama 8 beat.
2. Alat musik melodis digunakan untuk memainkan melodi lagu. Ada beberapa contoh
alat musik melodis, antara lain recorder dan pianika.
3. Menyanyi membutuhkan teknik vokal. Teknik vokal ada bermacam-macam, di
antaranya frasering dan ekspresi.
4. Alat musik ritmis dan melodis dapat digunakan untuk mengiringi lagu. Iringan suatu
lagu terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
a. Intro, artinya melodi pembuka sebelum lagu dimulai.
b. Lagu.
c. Interlude, artinya melodi di tengah lagu.
d. Coda, artinya melodi penutup lagu.

Bab V Mengenal Pola Lantai pada Karya Tari

1. Garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari pada saat melakukan gerak tari
disebut pola lantai. Pola lantai dalam karya tari juga berupa garis-garis di lantai yang
dibuat oleh formasi penari kelompok.
2. Pada dasarnya ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis
lengkung.
3. Pola lantai yang dibentuk dengan garis lurus memberikan kesan sederhana tetapi kuat.
4. Pola lantai yang dibentuk dengan garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi
lemah.

Bab VI Memperagakan Karya Tari Nusantara dengan Pola Lantai

1. Persiapan peragaan karya tari bertujuan agar peragaan karya tari berhasil dengan baik
dan dapat tampil memuaskan di depan orang lain.
2. Persiapan karya tari meliputi penentuan bentuk karya tari, memilih karya tari,
menentukan jumlah penari, dan memilih properti tari.
3. Dalam peragaan karya tari dengan pola lantai, perlu dibuat rancangan pola lantai
terlebih dahulu.
4. Dalam peragaan tari kelompok pola lantai merupakan bentuk garis-garis di lantai yang
dibuat oleh formasi penari.
5. Pola lantai dalam peragaan tari kelompok dapat tercipta baik bila ada kerja sama yang
baik antarpenari, ada kesesuaian gerak antarpenari, ada kesesuaian rasa antarpenari,
dan setiap penari menyesuaikan dengan pola lantai yang dibentuk.

Bab VII Mengenal Kerajinan Anyaman

1. Menganyam adalah kegiatan mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara


tindihmenindih dan silang-menyilang.
2. Bahan menganyam antara lain bambu, daun kelapa, daun pandan, kertas, rotan, kulit
binatang, dan kulit sintetis.
3. Mutu karya kerajinan dapat dinilai berdasarkan keindahan, kekuatan, dan kesesuaian
antara bahan dan fungsi benda.
4. Bahan yang tepat untuk membuat anyaman selongsong ketupat yaitu daun kelapa,
daun lontar, dan daun pandan.
5. Anyaman dari bahan kertas hanya sesuai untuk membuat benda hias/pajangan.

Bab VIII Berkarya Anyaman

1. Bahan alam yang biasa dianyam antara lain daun pandan, daun lontar, daun kelapa,
bambu, rotan, dan kulit binatang.
2. Bahan buatan yang biasa dianyam antara lain kertas, kulit sintetis, kain, pita, dan mika.
3. Benda pakai yang dibuat dengan teknik menganyam antara lain tudung saji, nyiru,
topi, kipas, dan tempat tisu.
4. Lungsin adalah lajur-lajur atau celah tempat menyelipkan pakan pada anyaman.
5. Pakan adalah lembaran bahan yang diselipkan pada lungsin secara melintang.

Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara

1. Jenis motif hias menurut sifatnya yaitu motif hias geometris dan motif hias naturalis.
2. Jenis motif hias menurut temanya antara lain motif hias tumbuhan (fl ora), motif hias
binatang (fauna), dan motif hias manusia.
3. Hiasan kabongo (tanduk kerbau) pada masyarakat Toraja melambangkan status sosial.
Semakin banyak kabongo di rumah, semakin tinggi status sosial sebuah keluarga
dalam masyarakat.
4. Motif hias geometris pada benda pakai dikelompokkan menjadi tiga, yaitu motif hias
geometris untuk pinggiran (hiasan tepi), motif hias geometris sebagai inti atau bagian
yang berdiri sendiri, dan motif hias geometris yang diterapkan sebagai isian dari
bagian benda pakai.
5. Kain poleng bali adalah kain bermotif kotak dengan corak hitam dan putih secara
berselang-seling. Kain poleng yang biasa digunakan sebagai sarung pada arca dan
gendang.

Bab X Menggambar Suasana Alam Sekitar dan Pameran Karya Seni Rupa

1. Para seniman dapat membuat lukisan yang sangat realis dan indah karena terbiasa
mengamati objek di sekelilingnya dengan saksama.
2. Bingkai pemandang berupa selembar karton yang bagian tengahnya berlubang persegi
empat. Bingkai pemandang berfungsi untuk mengambil sudut pemandangan paling
menarik.
3. Memotret pemandangan alam berbeda dengan melukis pemandangan alam. Memotret
ialah membidik pemandangan alam secara apa adanya. Objek akan terekam dan
tercetak sama dengan kondisi alam sebenarnya. Sebaliknya, dalam melukis
diperbolehkan menambah atau mengurangi objek sehingga lukisan tampak lebih indah
dan menarik dibandingkan kondisi pemandangan yang sesungguhnya.
4. Pameran seni rupa oleh siswa bertujuan melatih siswa memperkenalkan hasil karya
sendiri kepada orang lain, melatih siswa berorganisasi, meningkatkan kecintaan dan
prestasi dalam bidang seni rupa, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
5. Dua tahapan yang harus dilalui dalam penyelenggaraan pameran seni rupa yaitu
menyiapkan karya dan menata karya dalam bentuk pameran.

Bab XI Mengapresiasi Lagu dan Musik Daerah

1. Lagu atau musik daerah memiliki persamaan atau perbedaan. Persamaan dan
perbedaan itu dapat dilihat dari segi alat musik, syair, atau melodinya.
2. Musik thek-thek dan musik angklung sama-sama musik bambu. Namun, musik
thekthek dan musik angklung memiliki perbedaan dari cara memainkannya. Musik
thek-thek dimainkan dengan cara dipukul. Musik angklung dimainkan dengan cara
digoyanggoyangkan.
3. Apresiasi musik merupakan bentuk pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap
karya musik

Bab XII Bermain Musik dan Mementaskan Karya Musik

1. Alat musik ritmis digunakan untuk memainkan irama lagu. Hal terpenting dalam
bermain alat musik ritmis yaitu ketukan harus tetap dan sejalan dengan ketetapan
birama.
2. Alat musik melodis digunakan untuk memainkan melodi lagu. Hal utama dalam
bermain alat musik melodis yaitu ketepatan tinggi rendah dalam bermain alat musik
melodis yaitu ketepatan tinggi rendah nada dalam lagu secara sempurna.
3. Teknik bermain alat musik melodis dapat dilakukan dengan cara memainkan berbagai
macam tangga nada.
4. Pianika juga dapat digunakan untuk memainkan akor lagu. Akor adalah susunan tiga
nada atau lebih yang terdengar harmonis.

Bab XIII Mengapresiasi Pola Lantai Gerak Tari Nusantara

1. Bentuk dasar pola lantai ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
2. Bentuk pengembangan pola lantai garis lurus antara lain pola lantai horisontal,
diagonal, zig-zag, segitiga, dan segi empat.
3. Bentuk pengembangan pola lantai garis lengkung antara lain pola lantai lingkaran dan
angka delapan.
4. Penciptaan pola lantai karya tari harus menyesuaikan dengan jumlah penari, tempat
pertunjukan, dan gerak tari.
5. Keindahan pola lantai karya tari dapat dilihat dari variasi bentuk, maksud atau makna
pola lantai, kesesuaian bentuk pola lantai dengan ruangan, serta kesesuaian bentuk
pola lantai dengan gerak.
Bab XIV Mempergelarkan Karya Tari

1. Keberhasilan dalam menari kelompok dapat dicapai bila penari memahami tema tari,
hafal seluruh rangkaian gerak tari, mengetahui dan bisa menempatkan diri sesuai pola
lantai, mampu mengekspresikan wajah sesuai dengan isi tarian, dan bekerja sama
dengan baik dengan penari-penari yang lain.
2. Pergelaran karya tari adalah kegiatan mempertunjukkan karya seni tari di depan orang
lain.
3. Langkah-langkah pergelaran karya seni tari meliputi pembuatan rencana/ penyusunan
kepanitiaan, persiapan, dan pelaksanaan pergelaran.
4. Panitia pergelaran bertugas mengatur dan mempersiapkan kelengkapan pergelaran
dengan selalu mengadakan koordinasi atau kerja sama antaranggota panitia.
5. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pergelaran karya seni tari yaitu tata rias, tata
busana, tata panggung, properti, dan iringan.

Bab XV Mengapresiasi Kerajinan Benda Mainan Beroda

1. Pada saat pertama kali diciptakan, roda berbentuk kayu gelondongan.


2. Tujuan pemberian roda pada beberapa perabot yaitu agar mudah dalam me
mindahkannya.
3. Kegunaan model benda antara lain untuk rencana proyek, benda pajangan, dan benda
mainan.
4. Model benda beroda antara lain berupa model sepeda, model becak, dan model mobil
balap.
5. Bahan untuk membuat model benda beroda antara lain kertas, kayu, foam atau gabus,
dan kaleng atau botol bekas.

Bab XVI Berkarya Benda Mainan Beroda

1. Dalam berkarya kerajinan sebaiknya selalu diawali dengan pembuatan gambar


rancangan.
2. Gambar rancangan yang baik ialah gambar rancangan yang jelas dan menarik.
3. Tujuan pembuatan gambar rancangan yaitu memberikan gambaran bentuk benda dan
memberikan informasi bahan yang dibutuhkan.
4. Gambar rancangan paling sederhana dapat diwujudkan dalam bentuk sketsa.
5. Sebelum berangkat belanja alat dan bahan untuk berkarya kerajinan, sebaiknya dibuat
catatan mengenai kebutuhan alat dan bahan.
Rangkuman Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SD

Pelajaran 1 Apa Hobimu?

1. Ketika menyimak cerita, usahakan mengetahui tema dan amanat cerita itu.
Tema adalah pokok persoalan yang mendasari cerita. Tema dirumuskan dalam sebuah
kalimat pernyataan. Tema dapat dirumuskan setelah kita membaca keseluruhan isi
cerita. Amanat adalah pesan moral yang terkandung dalam cerita.
2. Setiap hari kamu memperoleh informasi dari berbagai sumber. Misalnya, dari televisi,
koran/majalah, dan radio. Agar kamu terampil berbicara, kamu harus bisa
menyampaikan kembali informasi/pesan yang kamu peroleh.
Caranya:
a. ingat-ingat atau catat pokok-pokok informasi yang hendak kamu sampaikan,
b. sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan bahasa yang runtut, baik,
dan benar,
c. ucapkan dengan lafal yang jelas dan dengan nada yang meyakinkan.
3. Kamu dapat menanggapi informasi dari kolom di majalah atau surat kabar yang kamu
baca.
Caranya:
a. baca dan pahami informasinya,
b. sampaikan tanggapanmu dengan bahasa yang santun dan alasan yang logis.
(Tanggapan bisa berupa pertanyaan, saran, atau kritik).
4. Pada waktu mendaftar menjadi anggota suatu perkumpulan, kamu diminta mengisi
formulir.
a. pahami dahulu isi formulir itu,
b. isilah dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca sesuai dengan data dirimu
masing-masing berdasarkan ketentuan pengisian yang ada.

Pelajaran 2 Mari Berhemat

1. Membuat ringkasan teks. Caranya:


a. baca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang,
b. catat gagasan-gagasan utamanya secara urut,
c. susun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut dengan
mempertahankan susunan gagasan aslinya.
2. Mendengarkan cerita dan menentukan latar. Latar adalah segala keterangan mengenai
waktu, ruang/tempat, dan suasana terjadinya cerita. Latar dibedakan menjadi:
a. latar waktu; zaman terjadinya peristiwa atau waktu penceritaan.
b. latar tempat; tempat berlangsungnya peristiwa dalam cerita.
3. Setelah membaca informasi dari berbagai sumber, kamu harus bisa memberi
tanggapan. Caranya lihat rangkuman bab I nomor 1.
4. Menyampaikan pesan atau informasi. Caranya:
a. catat informasi-informasi penting dari berita yang kamu simak,
b. sampaikan informasi-informasi penting itu kepada orang lain dengan
memperhatikan:
1) keruntutan informasi,
2) kejelasan isi informasi,
3) kejelasan pelafalan,
4) kewajaran dalam menyampaikan informasi.

Pelajaran 3 Pekerjaan yang Mulia

Pelajaran 4 Pengembangan Sumber Energi

1. Menulis hal-hal penting/pokok dari teks yang dibacakan. Caranya:


1. simak teks yang dibacakan,
2. catat dengan cepat hal-hal penting dari teks yang kamu simak.
2. Menyusun percakapan tentang berbagai topik. Caranya:
1. tulis nama pelaku-pelakunya,
2. tulis tuturan yang diucapkan setiap pelaku dalam tanda petik (“….”),
3. setiap kalimat dalam tuturan dimulai dengan huruf kapital,
4. antara nama pelaku dengan isi tuturan diberi tanda titik dua (:).
3. Menulis wesel pos.
Wesel pos tersedia di kantor-kantor pos, dan tidak diperjualbelikan secara umum.
Wesel pos digunakan untuk mengirimkan uang melalui kantor pos.
Caranya:
1. ambil blangko wesel pos di kantor pos,
2. isi blangko itu secara lengkap:
tanggal pengiriman uang,
jumlah uang yang dikirim,
nama dan alamat lengkap pengirim,
nama dan alamat lengkap orang yang dituju/dikirimi uang,
isi pesan (maksimal 20 kata), serta
tanda tangan dan nama terang pengirim.
4. Mendengarkan pembacaan teks. Caranya:
1. dengarkan pembacaan teks baik-baik,
2. catat pokok-pokok isi teks,
3. ceritakan kembali isi teks dengan kata-katamu sendiri berdasarkan pokok-
pokok isi yang telah kamu catat.

Pelajaran 5 Awas Bencana

1. Mendengarkan pembacaan teks. Caranya:


a. menyimak pembacaan teks dengan cermat,
b. mencatat hal-hal penting/pokok dari teks yang disimak,
c. menceritakan kembali isi teks.
2. Menyusun percakapan tentang berbagai topik yang sedang hangat dibicarakan banyak
orang. (Lihat rangkuman Pelajaran 4 nomor 2, halaman 62)
3. Membaca laporan hasil pengamatan. Langkah-langkahnya:
a. membaca laporan hasil pengamatan dengan cermat,
b. mencatat pokok-pokok isi laporan,
c. mencatat cara penyajiannya,
d. menceritakan isi laporan dan cara penyajiannya.
4. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Langkah-langkahnya:
a. baca puisi secara berulang-ulang dan pahami isinya,
b. tambahkan kata-kata atau tanda baca pada tempat-tempat tertentu yang sesuai,
c. ubah puisi ke dalam bentuk prosa.

Pelajaran 6 Transportasi Itu Penting

1. Menyimpulkan isi berita radio/televisi. Langkah-langkahnya:


a. menyimak berita dengan baik dan menentukan pokok-pokok isi berita,
b. menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok isi,
c. menyampaikan kesimpulan isi berita kepada orang lain.
2. Membacakan puisi karya sendiri. Caranya:
a. menulis puisi,
b. membaca puisi (dalam hati) berulang-ulang lalu membenahi pilihan-pilihan
kata yang kurang tepat, c. memberi judul puisi,
c. membacakan puisi karya sendiri dengan:
 pengucapan yang jelas,
 intonasi (lagu kalimat) yang tepat,
 jeda yang tepat, dan
 ekspresi yang tepat.
3. Menemukan makna tersirat teks. Caranya:
a. membaca teks secara teliti,
b. memahami isi teks,
c. menemukan makna tersirat/tersembunyi dari teks yang dibaca.
4. Menulis surat resmi. Bagian-bagian surat resmi meliputi:
a. kop surat,
b. nomor dan hal surat,
c. tanggal surat,
d. alamat tujuan,
e. bagian pembuka surat,
f. bagian isi,
g. bagian penutup,
h. tanda tangan dan nama pengirim surat.

Pelajaran 7 Lingkungan Sekolah

1. Menceritakan isi drama pendek. Langkah-langkahnya:


a. menyimak drama,
b. memahami garis besar isinya,
c. menceritakan isi drama kepada orang lain.
2. Melaporkan isi buku.Caranya:
a. catat data buku, yang meliputi judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun
terbit, jumlah bab, dan jumlah halaman,
b. baca kata pengantar dalam buku,
c. baca daftar isi,
d. catat garis besar isi buku dengan membacanya sekilas pada isi buku,
e. laporkan identitas dan isi buku secara jelas dan runtut.
3. Drama mempunyai unsur-unsur intrinsik, yang meliputi tokoh dan perwatakannya,
latar, tema, alur/jalan cerita, dan amanat.
– Tokoh adalah pelaku dalam drama. Perwatakan tokoh dapat diketahui melalui
perkataan dan perbuatan tokoh.
– Latar adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dibedakan atas
latar waktu, latar tempat, dan latar suasana.
– Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama.
– Alur/jalan cerita adalah rangkaian peristiwa dalam cerita drama yang saling
berhubungan.
– Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang.
Unsur-unsur intrinsik dapat dipahami dengan membacanya berulang-
ulang secara bersungguh-sungguh.
4. Menyusun naskah pidato.Langkah-langkahnya:
a. menentukan tema atau pokok pembicaraan,
b. mendaftar pokok-pokok isi pidato,
c. menentukan tujuan pidato,
d. menyusun kerangka pidato,
e. mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato.

Pelajaran 8 Budi Pekerti

1. Menyimpulkan isi berita. Langkah-langkahnya:


a. menyimak berita dengan saksama,
b. mencatat pokok-pokok isi berita,
c. merangkaikan pokok-pokok isi berita menjadi kesimpulan.
2. Berpidato. Caranya:
a. menyampaikan pidato dengan sikap dan gaya yang wajar (boleh berdasarkan
teks yang telah dipersiapkan, boleh tidak berdasarkan teks),
b. mengucapkan kata demi kata dalam pidato dengan intonasi yang tepat,
c. berbicara dengan memperhatikan irama, ritme, dan tempo sehingga suara yang
dikeluarkan terdengar indah dan berirama,
d. memahami kondisi dan situasi pendengar.
3. Menentukan alur drama. Alur/jalan cerita adalah rangkaian peristiwa dalam cerita
(drama) yang saling berhubungan.
Alur terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
a. eksposisi/pemaparan; bagian alur tempat pengarang mulai mengenalkan tokoh-
tokohnya.
b. pertikaian, tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik
antartokoh maupun pada diri seorang tokoh,
c. Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang
dihadapi tokoh mencapai puncaknya.
d. leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai
menurun,
e. penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.

Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian
akhir.
Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian peristiwa-peristiwa dalam cerita
(drama).
Jenis alur dibedakan menjadi:
f. Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara
progresif/maju dari awal, tengah, hingga akhir.
g. Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara
regresif/mundur yang diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsur-angsur
mundur hingga ke bagian permulaan.
h. Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.
4. Menulis surat resmi.
o Penulisan surat resmi harus memperhatikan: bentuk surat, bagian-bagian surat,
dan bahasa surat.
o Bagian-bagian surat resmi meliputi: kop/kepala surat, nomor surat, lampiran,
hal/perihal, tanggal surat, alamat tujuan surat, salam pembuka, batang tubuh
surat (pembukaan, isi, penutup), salam penutup, tanda tangan dan nama
pengirim surat, serta tembusan.
o Surat resmi harus ditulis dengan bahasa baku dengan pilihan kata yang tepat,
kalimat yang jelas, dan mudah dipahami.

Pelajaran 9 Lingkungan Hidup

1. Membaca teks/cerita dan menemukan makna tersirat. Caranya:


a. bacalah teks/cerita dengan saksama,
b. rumuskan temanya,
c. rumuskan amanat/makna tersirat dari teks/cerita itu.
2. Menyimpulkan isi berita yang didengar. Langkah-langkahnya:
a. dengarkan berita,
b. catat pokok-pokok isinya,
c. buat kesimpulan berdasarkan pokok-pokok isi,
d. sampaikan kesimpulanmu kepada orang lain.
3. Menulis naskah pidato atau sambutan. Langkah-langkahnya:
a. menentukan tema pidato/sambutan,
b. mendaftar pokok-pokok isi sambutan,
c. menentukan tujuan sambutan,
d. menyusun kerangka sambutan,
e. mengembangkan kerangka menjadi pidato/sambutan.
4. Setelah menulis pidato, diharapkan kamu bisa presentasi. Presentasi adalah
pengucapan penyampaian pidato.
PERANGKAT PEMBELAJARAN

SAMPUL RANGKUMAN

KELAS VI

TAHUN PELAJARAN 2017 – 2018

OLEH :

SITTI HAMSIAH, S.Pd.SD


NIP. 19690624 200604 2 009

SEKOLAH DASAR NEGERI NO.36 LAPPORO


KECAMATAN SINOA KABUPATEN BANTAENG
LAYANG-LAYANG

SEGI TIGA

Anda mungkin juga menyukai