Anda di halaman 1dari 158

PEMBAHA

SAN
TO1 151-
200
151. B. Tiroiditis
granulomatosa
subakut
Kata kunci
Perempuan 35thn
gangguan menelan (+)
Tertekan dan nyeri leher 1 minggu.
3 minggu yl: sakit tenggorokan skrg
sudah sembuh.
PF tanda vital dan st generalis dbn.
Status lokalis: Leher sisi depan,
Benjolan ikut bergerak saat menelan
tiroid; difus
Nyeri tekan khas tiroiditis subakut
Etiologi
Goiter difus Goiter nodular
Simpel: fisiologis Goiter
multinodular
(pubertas, Nodul soliter
kehamilan)
Fibrotik
Autoimun: Graves (Reidels
dan Hashimoto tiroiditis)
Tiroiditis Kistik
subakut/ de Keganasan:
Quervain adenoma,
Defisiensi iodin: karsinoma,
goiter endemic limfoma
Tiroiditis subakut
Gangguan pada tiroid yang bersifat
sementara (self- limiting) dengan
perjalanan penyakit khas yg tdd:
Periode hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Fungsi tiroid kembali normal
Terdapat 3 jenis:
Tiroiditissubakut granulomatosa = de
Quervain Penyebab tersering gangguan
tiroid yang disertai nyeri
Tiroiditis subakut limfositik
Tiroiditis subakut postpartum
Tiroiditis subakut
granulomatosa
Etiologi: infeksi virus, baik infeksi
langsung maupun akibat respons imun
terhadap partikel virus
Terdapat predisposisi genetic.
Tahapan penyakit (dalam 3 6 bulan):
Prodromal (1 3 minggu): flulike symptoms
Fase akut (3 6 minggu): nyeri pada
kelenjar tiroid; + gejala hipertiroidisme
Fase asimptomatik sementara (1 3
minggu): eutiorid, tidak ada gejala
Fase hipotiroid (bbrp minggu bulan)
Recovery: normalisasi struktur dan fungsi
tiroid
Jawaban Lain
A. Kanker tiroid tidak ada nyeri
tekan
B. Tiroiditis granulomatosa subakut
C. Graves disease tidak ada nyeri
tekan
D. Tirotoksikosis kondisi umum yang
menggambarkan gejala peningkatan
konsentrasi hormon tiroid
E. Tiroiditis hasimoto
152. A. Defisiensi insulin
absolut
Kata kunci
Laki-laki 20 tahun
Sesak sejak 6 jam.
nadi 120 x/menit (), napas 32 x/menit
cepat dan dalam (pernapasan
Kussmaul), suhu 38,8oC ().
Napas bau aseton.
Lab: Hb 10,4 g/dL (), Leukosit
15.000/uL (), GDS 450 mg/dL ().
Riwayat DM sejak kecil kemungkinan
DM tipe 1
Diabetes
Mellitus
Terjadi akibat destruksi
sel beta Tipe
Tanda
1
pankreas defisiensi
Sangat
insulin absolut
Suseptibilitas genetic + kurus/malnutrisi
stimulus lingkungan/infeksi &Tanda dehidrasi
inisiasi proses autoimun
destruksi massa sel beta Tanda komplikasi
pankreas DM:
Onset biasanya < 20 Paling sering:
tahun, tetapi bisa retinopati
kapan saja diabetikum

Gejala Diagnosis
Hiperglikemia: Glikosuria Gula darah: GDS,
Diuresis osmotic polyuria GDP, HbA1c
+ nokturia dehidrasi Sumber: Harrisons
polydipsia dan rasa haus 19Keton
thed urin: starvation
Diabetes Care. 2015;38(suppl
1):S1-S93
Tatalaksana
KAD Kalium
Pastikan fungsi ginjal
Segera: cairan IV baik: diuresis min
NaCl 0,9% 1 L/jam 50ml/jam
Tentukan status hidrasi > 5,2 mEq/L tidak
Dehidrasi berat: lanjutkan perlu
IV fluid sampai tertangani, kalium tambahan
tunda pemeriksaan Na > 3,3 5,2
Dehidrasi ringan: lanjutkan mEq/L 20 30
IV fluid, periksa Na mEq/L target K+ 4
tentukan ulang jenis cairan
IV berdasarkan hasil Na 5 mEq/L

Insulin: ditambahkan HCO3-


pH > 6,9 : tidak
1-2 jam setelah IV
perlu HCO3
Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM,
fluid pHHyp
<
erglycemiccrisis
Fisher JN. in adultpatients
6,9 : larutkan 100
withdiabetes.
Bolus 0,1 U/kg, lanjutkan Diabetes Care. 2009;32(7):1339.
mEqCopyright
HCO3 2009dalam 400 mL
dengan IV fluid yang American Diabetes
Jawaban Lain
A. Defisiensi insulin
B. Resistensi insulin dasar patofisiologi
sindroma metabolik
C. Peningkatan hormon
counterregulatory dasar patofisiologi
hipoglikemia
D. Peningkatan insulin dasar
patofisiologi keganasan pankreas
E. Penurunan glukoneogenesis
kebalikan dari yang terjadi di KAD
(pada KAD terjadi gluconeogenesis)
153. D. Cushing
Syndrome
Kata kunci
Laki-laki 36 tahun
BB
Riwayat minum jamu
PF: hipertensi
Status generalis: striae livid, buffalo
hump; wajah: moon face dan akne
pustular; luka di kaki yang tidak
kunjung sembuh.
Diagnosis yang memungkinkan
pada pasien ini adalah
Cushing syndrome
Sindrom yang disebabkan oleh
peningkatan kadar glukokortikoid
plasma
Bisa endogen maupun eksogen
Penyebab eksogen tersering:
Obat-obatan glukokortikoid
(prednisone, deksametasone)
Megestrol acetate
Obat herbal yang mengandung
glukokortikoid
Jawaban Lain
A. Hyperaldosteronism hormone
aldosterone,
biasanya bagian dari
hipermineralokortikoidisme. Biasanya
gejala2 hipertensi dan/atau
hipokalemia
B. Addison Syndrome lbh tepatnya
Addison
disease terjadi akibat insufisiensi
kelenjar adrenal. Gejala: hipotensi
C. Williams Beuren Syndrome
gangguan
perkembangan mencakup RM, personality
yang mudah bergaul, dengan gangguan KV
154. C. Krisis tiroid
Kata kunci
Perempuan 23 tahun
Penurunan kesadaran 6 jam lalu.
Sejak 1 minggu: batuk dahak (+) demam (+).
Benjolan leher semakin membesar
Sering berkeringat, mudah lelah, dan
BB tanda tirotoksikosis
Obat dari dokter tidak diminum.
PF: sopor-koma, TD , nadi + kualitas pulsus
magnus et celer, suhu 41C (hiperpireksia)
Pembesaran kelenjar tiroid difusa
GDS 80 mg/dL ()
Apakah diagnosis pada pasien?
Krisis Tirotoksikosis
(Thyroid Storm)
Eksaserbasi hipertiroidisme yang
mengancam nyawa
Biasanya didahului oleh presipitan
berupa:
Penyakit akut: stroke, infeksi, trauma, KAD
Tindakan operatif
Pengobatan radioaktif
Gejala tambahan:
Demam
kesadaran, delirium, koma
Diare dan muntah
Ikterik
Penyebab kematian langsung: gagal
Sumber:jantun, aritmia,
Harrisons 19
th
atau hipertermia
ed; ATA guidelindeENDOCRINEPRACTICE
Sumber:
ATA
guidelin
de
ENDOCR
INE
PRACTIC
E
Vol 17
No. 3
May/Ju
Tatalak
General supportive care sana
Antipiretik bila pireksia berat
Resusitasi cairan dan elektrolit
Nutrisi gangguan hepar saat thyroid storm
menyebabkan cadangan glikogen
hipoglikemia
Spesifik tiroid: 5 B
Blok sintesis = obat antitiroid (methimazole,
PTU)
Blok sekresi = iodin efek Wolff-Chaikoff akut yakni
iodin dalam dosis tinggi justru menghambat sekresi
hormon tiroid. Diberikan 1-6 jam setelah obat antitiroid
Blok konversi T4 T3 = PTU, beta bloker,
kortikosteroid
Beta bloker hati-hati pada pasien dengan gejala
PRACTICE Vol 17 No. 3 May/June 2011; Ther Adv
Sumber: ATA guidelinde ENDOCRINE
Sumber: Ther Adv EndocrinolMetab
(2010)1(3) 139145
Jawaban Lain
a. Koma Myxedema terjadi pd
pasien dengan gejala hipotiroid
b. Koma hipoglikemia terjadi pada
pasien dengan riwayat DM yang
menggunakan insulin/SU
c. Krisis tiroid
d. Krisis adrenal biasanya karena
penghentian mendadak konsumsi
glukokortikoid jangka panjang. Gejala:
hipotensi
e. Syok sepsis tanda vital tidak stabil
155. E. Defisiensi
vitamin B12
Kata kunci
Perempuan 33 tahun datang
Kesemutan di tangan dan kaki
Kaki cepat lelah jika berjalan agak jauh;
nyeri otot betis dan tumit kaki.
PF: kaki pitting edema
Penyebab keluhan pada pasien
adalah
Vitamin B 12 =
Nonneurologis
kobalamin Kardiovaskular:
Absorbsi dimediasi
Takikardia
oleh faktor intrinsic
CHF edema
yang dihasilkan oleh
pitting
sel parietal mukosa bilateral
lambung lokasi Gastrointestinal:
absorbs: ileum Nyeri pada lidah
terminalis Hilang papil lidah
Gejala: Gejala umum:
Anoreksia dan
neurologis, BB
hematologis, Malaise
kardiovaskular, Low grade fever
dan Pucat dengan
semburat warna
gastrointestinal kulit kekuningan
Neurologis Pigmentasi kulit
Neuropati
NEJM 368; 2 Jan yang setempat
156. B. Antibiotik
Kata kunci
Perempuan usia 51 tahun
Sakit kepala & luka kaki tidak kunjung
sembuh selama 2 minggu.
DM sejak 1 tahun, rutin kontrol dan minum
obat:
Metformin 2 x 500 mg
Gliquidone 2 x 15 mg
PF suhu 38,5oC ()
Status lokalis: luka plantar pedis dextra
berupa ulkus soliter, pus (+), gangrene
(+), sensasi (-), pulsasi a. dorsalis pedis
melemah.
Apakah terapi tambahan untuk kasus
Infeksi pada DM
Hiperglikemia kerentanan terhadap
infeksi dan kemampuan penyembuhan
infeksi
Infeksi mempersulit kontrol glukosa
Paling sering: kaki diabetik dengan
ulkus (ulkus diabetik)
Akibat neuropati perifer dan/atau
peripheral arterial disease
(PAD)
Prinsip penatalaksanaan ulkus
diabetik:
Kontrol metabolik dengan
OHO/insulin
Kontrol vaskular tx definitive
Pada pasien di
soal:
Kontrol metabolik sudah kombinasi 2 OHO
(metformin dan gliquidone); terapi OHO
tambahan jika GDP dan/atau HbA1c belum
memenuhi target (tidak ada keterangan di soal
Kontrol vaskular tx definitive berupa
operasi angioplasty
ditunda karena perlu rujuk (bedah vaskular)
Kontrol infeksi pemberian antibiotik
paling penting karena saatini ada tanda
infeksi akut lokal (pus) maupun sistemik
(demam)
Kontrol luka tindakan debridement
bersamaan dengan antibiotik
Kontrol tekanan pembuatan sepatu
khusus; mengatasi kalus ditunda karena
Jawaban Lain
A. Insulin tidak ada data kontrol
glukosa + belum ada indikasi pemberian
insulin
B. Antibiotik
C. Akarbosa tidak ada data kontrol
glukosa
D. Vitamin neurotropik
evidence masih kontroversial
E. Tiazolidinedione tidak ada
data kontrol glukosa
157. D. Kretinisme
Kata kunci
Anak perempuan 6 bulan
Konsultasi masalah retardasi mental.
Lebih kecil dibanding anak seusianya.
PF: kulit kasar dan kering, edema
periorbita, hidung datar, lidah besar dan
menonjol.

Diagnosis pada kasus tersebut


adalah
Kretinisme
Definisi: gangguan berat pertumbuhan fisik
dan mental akibat hipotiroidisme
kongenital yang tidak ditatalaksana dengan
adekuat
Biasanya terjadi secara endemis dibuktikan
dengan adanya kasus goiter endemicdan
defisiensi iodin berat
Terdapat 2 jenis kretin:
Kretin neurologis
Retardasi mental
Gangguan neurologis berupa: ketulian-
bisu; gangguan pergerakanmotorik
volunteer berupa diplegia spastis
Kretin hipotiroid
Gejala hipotiroid beratyg kronis: dwarfisme,
miksedema, kulit menebal dan kering, suara
Kretinismeneurol
ogis: kerusakan Kretinismehipoti
otak, bisu- tuli, roid
Jawaban Lain
A. Graves disease gejala
tirotoksikosis seperti jantung
berdebar, BB, heat intolerance
B. Tirotoksikosis
C. Defisiensi hormon pertumbuhan
tidak disertai retardasi mental; badan
kecil dengan panjang kepala-ekstremitas
yang proporsional
D. Kretinisme
E. Akondroplasia gangguan
158. C. Gizi kurang
Kata kunci
Posyandu: ukur BB dan TB bayi dan
balit
7 anak yang pada KMS berada pada
bawah garis merah.

Tergolong apakah 7 anak tersebut?


Grafik pertumbuhan KMS merupakan grafik BB terhadap usia.
Indikator berat- terhadap-usia menggolongkan pasien ke
dalam kelompok gizi normal, gizi kurang, dan gizi sangat
kurang
Stunted; severely stunted TB terhadap usia
Obesitas; overweight; wasted; severely wasted BB terhadap
Jawaban Lain
A. Gizi
lebih
B. Gizi baik
C. Gizi
kurang
D. Stunting
E. Wasting
159. A. Sulfonilurea
Kata kunci
Perempuan, 45 tahun
DM (+) metformin 3x500 mg selama 3
bulan.
GDS 285 mg/dl dan GDP 145 mg/dl
belum terkontrol

Tatalaksana tambahan untuk


pasien ini adalah
Obat dengan
efek samping
minimal dan
keuntungan lebih
banyak:
Metformin
Alfa
glucosidase
inhibitor
DPP4
inhibitor
Agonis GLP-
1
Obat yg harus
Kadar HbA1c adalah
parameter utama kontrol digunakan dg
gula darah pilih hati- hati:
OHO yg paling baik Sulfonilurea
HbA1C metformin dan
SU (jk tidak ada Glinid
Jawaban Lain
A. Sulfonilurea
B. Alfa-glukosidase
inhibitor
C. GLP-1
D. DPP IV-inhibitor
E. Insulin
160. A. TSH
Kata kunci
Perempuan 35 tahun
BB 12 kg dalam 2 bulan.
Berkeringat, berdebar-debar dan nafsu
makan
PF: eksoftalmus, tremor, dan benjolan
difus pada leher yang bergerak saat
menelan
Tx: PTU 3 x 200 mg dan propanolol.
Apa pemeriksaan yang paling
Tujuan pengobatan: meredakan Obat
gejala hipertiroidisme sambil
antitiroid
menunggu remisi spontan;
bukan bersifat Durasi pengobatan: 1
imunosupresif 1,5 tahun
Meredakan gejala
secepat dan seaman Setelah stop: tetap cek
mungkin fungsi T setiap 1-3 bln
Pilihan obat selama 6-12 bln
antitiroid: Efek samping
Methimazole: mulai methimazole:
dosis tinggi 10-20
mg/hari diteruskan Hepatotoksik
hingga eutiroid (kadar Embriopati
T4 normal, diperiksa tiap kontraindikasi ibu
4 minggu) hamil trimester 1
penyesuaiandosis terkecil
yang Efek samping PTU:
dapatmempertahankan Agranulositosis
kadar eutiroid: ANCA-positive
Sumber: ATA guidelinde ENDOCRINE
biasanyauntuk PRACTICE Vol 17
vasculitis
Pengobatan simptomatik berupa beta
blocker, ada 2 pandangan mengenai
indikasinya:
Pada semua pasien dengan tirotoksikosis
simptomatik
Hanya pada pasien geriatric dengan
tirotoksikosis simptomatik; pada pasien lainnya
hanyadiberikan apabila HR saat istirahat>
90x/menit atau ada kormobiditas KV lebih
dianjurkan

Sumber: ATA guidelinde ENDOCRINE PRACTICE Vol 17


161. D. Sindrom
Metabolik
Kata kunci
Laki-laki, 43 tahun, melakukan general
check-up.
TB 150 cm, BB 90 kg BMI = 40
kg/m2
Lingkar perut 108 cm
TD 140/90 mmHg
lab GDP 200 mg/dL (), HDL 30
mg/dL (), triglesirida 275 mg/dL
()
Sindrom
Metabolik
Nama lain: sindrom
X, sindrom
resistensi insulin
Merupakan
kumpulan
abnormalitas
metabolik yang
meningkatakan
risiko penyakit
kardiovaskular
dan DM.
Manifestasi utama:
Obesitas sentral
Dislipidemia
berupa
hipertrigliseridemia
dan HDL rendah
Sumber: Harrisons
Kriteria Sindrom
Metabolik

Pada kolom sebelah kanan, cut off lingkar perut


berbeda-bedaantarras

Sumber: Harrisons
Jawaban Lain
A. DM tipe 2 tidak menggambarkan
kelainan yang lain
B. Dislipidemia ada pada pasien ini,
tetapi tdk menjelaskan temuan
lainnya
C. Obesitas ada pada pasien ini,
tetapi tdk menjelaskan temuan
lainnya
D. Sindrom metabolik
E. Hiperlipidemia ada pada pasien ini,
162. C. Hentikan
allopurinol dan
ganti dengan kolkisin
Kata kunci
Laki-laki, 50 tahun
Nyeri pada sendi jempol kaki
kanan sulit digerakkan.
PF: bengkak, merah, NT sendi MTP
1 pedis dekstra.
1 hari yl: diberi allopurinol
keluhan tidak membaik.
Apa terapi yang sebaiknya
diberikan pada pasien ini?
Sumber: American Academyof
Pencetus serangan
akut Gout
Konsumsi alkohol, terutama bir
Makanan tinggi purin, seperti daging merah dan
seafood
Makanan tinggi fruktosa
Crash diet (diet tinggi protein)
Memulai terapi yang menurunkan kadar asam
urat tanpa mengkonsumsi antiinflamasi saat
yg bersamaan
Tirah baring, seringkali pasca-operasi

Hindari penggunaan diuretic TIAZID sebagai


obat anti-HT pada pasien dengan serangan
N Engl J Med 2011; 364:1876-
1877
http://gouteducation.org/medical-professionals/diagnosing-gout/g
Jawaban Lain
A. Hentikan allopurinol benar,
tetapi kurang lengkap
B. Lanjutkan allopurinol dan berikan
kolkisin allopurinol harus
dihentikan karena saat ini gejala gout
akut masih ada
C. Hentikan allopurinol dan ganti
dengan kolkisin
D. Berikan indomethacin kurang
tepat

163. A. Paronikia
Kata kunci
Perempuan, 16 tahun
Jempol kuku kaki kiri terasa nyeri sejak
10 hari.
Riwayat sering mencabuti kulit di
sekitar jempol kuku.
PF Edema periungal pada jempol
kuku kaki kiri, eritema (+), dan dasar
kuku bewarna kuning.
KOH negatif
Diagnosis yang paling
Paronikia
Infeksi jaringan lunak di sekitar kuku berupa
selulitis yang dapat berkembang menjadi
abses
Terdapat 2 jenis:
Paronikia akut: nyeri, pus (+), penyebab paling
sering:
Staphylococcus
Paronikia kronis: infeksi jamur
Tanda dan gejala:
Perbatasan antara kuku dan kulit: bengkak,
merah, dan nyeri; fluktuasi (+) jk sudah
terbentuk abses
Permukaan kuku menebal dengan perubahan warna
biasanya pd infeksi jamur
Tatalaksana:
Bengkak tanpa abses: kompres hangat 3-4 x sehari
Jawaban Lain
A. Paronikia
B. Psoriasis kuku permukaan kuku
pitting
C. Tinea unguium eksklusi karena
KOH negatif
D. Tinea pedis lesi di sela-sela jari;
maserasi (+); riwayat kelembaban area
kaki
E. Kanididasis kuku Candida tidak
menyerang kuku
164. B. Herpes
simpleks
Kata kunci
Perempuan, 25 tahun
Bintik-bintik di sekitar mulut, gatal,
dan sedikit sakit.
Riwayat serupa (+) 6 bulan sekali.
Papula dan vesikel multipel dasar
eritematosa pada area pipi s.d. sekitar
mulut. Vesikel pecah ulkus superfisial
dengan dasar hitam-keabuan.

Diagnosa pada pasien ini adalah


Herpes
simpleks
Infeksi HSV yang menyebabkan lenting
lokal
HSV 1 dan HSV 2
Infeksi HSV-1 primer: terutama di bayi
dan anak- anak
Gingivostomatitis: vesikel pecah ulkus
pada lidah, tenggorokan, palatum, dan
mukosa buccal
Demam
Limfadenopati dengan nyeri
Tatalaksana:
Asiklovir 5 x 200 mg selama 5 hari
165. C. Pedikulosis
pubis
Kata kunci
Laki-laki 25 tahun
Gatal yang memberat pada malam hari
pada perut bagian bawah sampai ke
pubis.
St dermatologis: papul eritematosa
serta makula cerulae. Ekskoriasi (+).
Riwayat promiskuitas (+).
Diagnosis pasien ini adalah
Pedikulosis
Pubis
Infeksi rambut daerah pubis dan
sekitarnya
Etiologi: Phthirus pubis
Termasuk penyakitmenular seksual
Manifestasi Klinis
Gatal pada pubis dan sekitarnya (abdomen
bagian bawah, hingga dada)
Makula serulae: bercak berwarna
abu/kebiruan
Black dot: Bercak hitam pada clana dalam
(warna putih) saat bangun tidur krusta
dari darah
Emulsi benzyl
Tatalaksana: dioleskan seluruh tubuh
Buku ajar Ilmu Penyakit Kulit
Jawaban Lain
A. Skabies pruritus nocturna, riwayat
kontak (+), lesi terowongan
B. Xerosis kutis kulit kering
C. Pedikulosis pubis
D. Pedikulosis vulgaris tidak ada
istilah ini
E. Pedikulosis capitis kutu rambut:
tampak telor berjajar pada batang
rambut
166. A. Moluskum
kontangiosum
Kata kunci
Perempuan, 24 tahun
Benjolan pada kelamin semakin
parah.
Riwayat berhubungan seksual (+).
PF: papul multipel berwarna
seperti kulit di sekitarnya, dengan
permukaan mengkilap, berbentuk
kubah berukuran 2-3 mm.
Apa diagnosis pada pasien ini?
Moluskum
kontagiosum
Disebabkan oleh virus Pox.
Penyakit ini terutama
menyerang anak dan
kadang juga orang dewasa. Komplikasi:
Jika pada orang dewasa, Infeksi bakteri
sekunder:
tergolong penyakit akibat impetigo
hubungan seksual (PHS). Konjungtivitis
Transmisi melalui apabila kelopak
mata terlibat
kontak kulit langsung Scar pasca-
dan otoinokulasi. tindakan
Kelainan kulit berupa papul Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
http://www.dermnetnz.org/viral/molluscum-contagi
osum.html
Jawaban Lain
A. Moluskum kontangiosum
B. Kondiloma akuminata infeksi HPV
pada organ genital: papul multipel
seperti jenger ayam (papilomatosa)
C. Kondiloma lata salah satu bentuk
lesi sifilis sekunder pada genitalia
eksterna
D. Veruka vulgaris
E. Herpes simpleks
167. E. Reaksi
reversal
Kata kunci
Laki-laki 35 tahun
Ruam kemerahan: semakin jelas dan
meluas pada ekstremitas sejak 8 hari
yang lalu.
Sedang dalam pengobatan MDT kusta
multibasiler bulan pertama.
PF: eritema multiple disertai dengan
nyeri tekan, neuritis akut, dan
pembesaran KGB.
Definisi reaksi kusta: Reaksi
munculnyatanda dan gejala
radang akut pada lesi Kusta
pasien kusta yang
merupakan perjalanan
penyakit natural (natural Pembedahan,
history of disease) dari kusta stress fisik
atau bagian dari komplikasi Imunisasi
Kehamilan
Patofisiologi melibatkan
reaksi Tipe reaksi
hipersensitivitas kusta
Reaksi tipe 1
gangguan akibat
keseimbangan imunitas hipersensitivita
s seluler
Sebagian besar pasien
Reaksi tipe 2
termasuk ke dalam tipe akibat
subpolar (seperti BT dan BL) hipersensitivita
dalam spectrum penyakit kusta s humoral
Reaksi kusta 1
Delayed hypersensitivity reaction
Muncul selama masa pengobatan antikusta
Dapat terjadi akibat
sistem imun seluler Reaksi reversal: klinis
berubah ke
bentuk tuberkuloid. Lebih sering. Terjadi
pada kasus yang mendapatpengobatan
sistem imun seluler Reaksi downgrading:
klinis berubah
ke bentuk lepromatosa. Lebih jarang. Terjadi
pada kasus yang TIDAK mendapatpengobatan
Terdapat 2 grade:
Reaksi ringan
Reaksi berat: lesi lama menjadi
eritematosa+timbul lesi baru; saraf membesar,
nyeri, gangguan fungsi.
Reaksi tipe 2
Nama lain = eritema nodosum leprosum (ENL)
Akibat reaksi hipersensitivitas tipe 3: kuman
yangmati bereaksi dengan antibodi membentuk
kompleks imun
Terjadi di akhir masa pengobatan/setelah
pengobatanselesai
Organ Reaksi ringan Reaksi berat
yang
diseran
g
Kulit Nodus sedikit, kadang Nodus banyak, nyeri,
ulserasi Demam ringan sebagian besar berulserasi
Demam tinggi
Saraf Pembesaran saraf, Pembesaran saraf, nyeri,
tidak nyeri, fungsi baik fungsi terganggu
Mata Tidak ada keluhan Nyeri, visus, injeksi
perilimbus
Testis Lunak, nyeri, membesar
168. C. Coxsackie
virus
Kata kunci
Anak usia 4 tahun sulit makan karena
sariawan.
PF: suhu 37,8oC, faring
hiperemis, vesikel kemerahan
pada mukosa rongga mulut.
Telapak tangan dan kaki
vesikel eritema (+)

Penyebab kondisi yang


Hand-Foot-and-Mouth
Disease
Penyakit viral yang menyebabkan erupsi
vesicular pada mukosa rongga mulut.
Etiologi: Coxsackievirus A (tersering);
Enterovirus 71
Evolusi lesi kulit:
Makula pada mukosa buccal, lidah, dan/atau
palatum mayor
Berubah menjadi vesikel tererosi ulkus
superfisial yang dikelilingi halo eritematosa
Lesi tambahan: telapak tangan, telapak kaki,
bokong, dan genitalia
Gejala tambahan: demam 38-39 oC
Jawaban Lain
A. Varicella zoster virus penyebab
herpes zoster: lesi dermatomal
B. Herpes simplex virus penyebab
oral HSV/genital HSV; tidak
menyebabkan lesi pada telapak
tangan maupun kaki
C. Coxsackie virus
D. Human herpes virus penyebab
exanthema subitum; lesi bukan
vesikuler melainkan maculopapular
rash generalisata
169. B. Miliaria
kristalina
Kata kunci
Bayi perempuan 2 bulan
Bintik-bintik putih di leher kanan
meluas pada cuaca panas sejak 5 hari
yang lalu.
PF: papul keputihan multipel d 1 2 mm
pada leher dan wajah.
Anak tampak aktif bergerak.
Apakah diagnosis pada pasien?
Miliaria
Blokade saluran keluar kelenjar keringat ekrin
yang terjadi akibat cuaca panas dengan
kelembaban tinggi.
Blokade secret kelenjar ekrin bocor ke
lapisan kulit sekitarnya
Terdapat 3 jenis miliaria:
Miliaria kristalina
Miliaria rubra jika berubah menjadi pustule:
miliariapustulosa
Miliaria profunda
Karakteristik demografis:
M. kristalina: bayi < 2 minggu; org dewasa
yang sedang demam
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI ; Panduan pelayanan
medis PERDOSKI 2011
M. rubra: bayi 1 3 minggu; org dewasa baru
Miliaria Kristalina
obstruksi di stratum Miliaria Profunda
korneum obstruksi di
Lesi berupa vesikel
bergerombol dermoepidermal
Biasanya timbul setelah
berukuran 1-2mm tanpa junction
miliaria
tanda radang
Tempat predileksi rubra, ditandai papul
terutama pada tempat putih, keras
tertutup pakaian berukuran 1-3mm
Muncul terutama saat
setelah banyak Terutama pada
berkeringat pbadan dan
Umumnya tidak ekstremitas
memberi keluhan dan
sembuh dengan sisik Lesi lebih banyak
yang halus papul
dibandingkan
Miliaria Rubra vesikel
obstruksi di epidermis Tidak gatal dan tidak
yang lebih dalam terdapat eritema
Lebih berat dari Tatalaksana
miliaria kristalina
Terdapat pada badan Menghindari lingkungan
yang sering terkena
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI ; Panduan pelayanan yang terlalu panas dan
medis PERDOSKI 2011
Miliaria crystallina. Note the water-drop Miliaria rubra in an adult. Courtesy
appearance of the lesions. Courtesy of K.E. of K.E. Greer, MD.
Greer, MD.

Miliaria pustulosa (miliaria rubra + pustul).


Courtesy of K.E. Greer, MD.
Jawaban Lain
A. Miliaria rubra papul kemerahan
B. Miliaria kristalina
C. Miliaria profunda ada riwayat
miliaria profunda sebelumnya;
tidak gatal/perih
D. Keratoris pilaris papul putih
berbentuk kerucut, biasanya pada
ekstremitas sisi ekstensor, tanpa
gatal/perih
E. Folikulitis papul dengan
170. C. Karbunkel
Kata kunci
Laki-laki, 32 tahun
Benjolan di bokong sejak 5 hari; nyeri
(+)
PF suhu 38oC
Bokong: nodul eritema soliter, diameter
6 cm, yang tersusun dari beberapa
bisul berkonfluensi
Diagnosa yang paling mungkin?
Furunkel: Infeksi folikel rambut dan
jaringan
sekitarnya. Berupa nodus
berbentuk kerucut dengan pustul
di tengahnya.
Etiologi: Staphylococcus aureus
Predileksi: tempat yang banyak friksi,
aksila dan bokong
Karbunkel: beberapa furunkel Furunc
le
bergabung menjadi satu
Furunkulosis: beberapa
furunkel yang terpisah
Terapi
Mengatasi infeksi:
Antibiotik topical: Salep/Krim mupirocin
2%; asam fusidat 2%; neomisin &
Carbun
basitrasin cle

Mencegah transmisi S. aureus: Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan

menggunakan sabun antiseptik Kelamin FKUI


Jawaban Lain
A. Erisipelas plak eritematosa
berbatas tegas
B. Furunkel infeksi pilosebaseous
unit dan jaringan sekitarnya
C. Karbunkel
D. Folikulitis infeksi pilosebaseous
unit
E. Hidradenitis supurativa pada
area lipatan (ketiak, selangkangan);
nama lain: acne inversa
171. A. Ektima
Kata kunci
Anak laki-laki, 12 tahun
Luka pada kaki kiri, sejak satu
minggu, makin bertambah
Riwayat bermain sepakbola
Efloresensi: plakat tegas, bulat, 1-2 cm,
ekskoriasi di tepi luka, oozing, gambaran
punched out

Diagnosa pada pasien ini adalah


Ektima
Pada dasarnya mirip
dengan impetigo,
akibat infeksi
Streptococcus sp.
Diawali dari lesi berupa
vesikel/pustul,
membesar dan pecah,
lalu terbentuk ulkus
superfisial (punched-
out appearance)
172. B. Basal Cell
Carcinoma
Kata kunci
Laki-laki, 59 tahun
Luka pada pipi kiri sejak 6 bulan yang
lalu.
Bercak kehitaman membesar dan
timbul luka di atasnya.
PF: nodul 5cm x 2cm x 3cm, membentuk
ulkus
rodent, bergaung, berbau busuk.
Jawaban Lain
A. Squamous Cell Carcinoma
hiperkeratotik
B. Basal Cell Carcinoma
C. Melanoma Maligna lesi macula
hiperpigmentasi dengan penyebaran
warna tidak merata, tepi ireguler
D. Nevus Pigmentosa tahi lalat; bisa
kongenital maupun acquired
E. Luka kronis luka yang gagal
mengalami tahapan proses penyembuhan
seharusnya sehingga tdk terbentuk
173. C. Triamcinolon
Kata kunci
Laki-laki 45 tahun
Sering muncul sariawan di sekitar
mulut.
Sembuh sendiri kambuh kembali
PF ulkus multipel di langit-langit rongga
mulut dan mukosa buccal yg tertutup
selaput putih.
Apa terapi yang sesuai untuk
pasien?
Aphtous ulcer
= aphthosis, aphthous stomatitis, canker
sores
Ulkus pada membran mukosa mulut
Penyebab: Tidak diketahui dengan
jelas; dapat berkaitan dengan:
Stres emosional
Trauma mekanik
Defisiensi nutrisi (vit B, besi, asam folat)
Biasanya diawali dengan papul
kekuningan yang dikelilingi halo
eritematosa pecah menjadi ulkus
Tatalaksana
Tidak ada tatalaksanadefinitive untuk aphthous ulcer
sebagian besar sembuh dalam 1 2 minggu.
Pemberian obat untuk: nyeri dan membantu proses
penyembuhan luka
Jawaban Lain
A. Gentamycin tidak dianjurkan
B. Acyclovir tidak dianjurkan
C. Triamcinolon kortikosteroid dengan
preparat oral
D. Metronidazole tidak dianjurkan
E. Klindamicin tidak dianjurkan
174. A. Menghambat
enzim DNA
polymerase
Kata kunci
Laki-laki, 44 tahun
Lenting dan kulit kemerahan pada
dahi serta kelopak mata sisi kiri.
Pemeriksaan tes tzanck didapatkan
sel datia positif
HZV infection
Pasien diberi obat antivirus minum 5
kali sehari selama 10 hari tx
acyclovir
Jawaban Lain
A. Menghambat enzim DNA polymerase
B. Menghambat enzim nucleoside reverse
transcriptase
NRTI anti-retrovirus (lamivudine,
zidovudine)
C. Menghambat enzim non-nucleoside
reverse transcriptase NNRTI ARV
(efavirenz, nevirapine)
D. Menghambat timidin kinase enzim yg
memfosforilasi asiklovir dan ART menjadi
bentuk aktif.
175. D. Ancylostoma
caninum
Kata kunci
Anak perempuan, usia 7 tahun
Gatal dan merah pada kaki sejak 1 hari.
Pasien baru dari pantai.
PF: lesi eritema, panjang berkelok
dengan ukuran panjang 14cm dan
lebar 1cm.
Etiologi penyakit pasien adalah
Diagnosis: Cutaneous larva
migrans (creeping eruption)
Etiologi (tersering):
ancylostoma braziliense;
ancylostoma caninum
Gejala klinis: masuknya larva
disertai rasa gatal dan panas.
Muncul papul, lalu lesi linier atau
berkelok-kelok, kemerahan. Rasa
gatal biasanya lebih hebat pada
malam hari.

http://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/h Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan


ealth_pro Kelamin FKUI

fessionals/index.html#tx
Jawaban Lain
A. Necator americanus
B. Sarcoptes scabiei diganti,
sebelumnya Ancylostoma braziliense
karena A. braziliense bisa
menyebabkan CLM juga, jadi rancu
C. Ancylostoma duodenale
D. Ancylostoma caninum
E. Schistosoma hematobium
176. D. Lidah terjulur
Keywords :
Leher korban terikat tali pada
gantungan yang ada di atap kamar
dengan kaki yang tidak menyentuh
lantai kasus gantung
Temuan Fisik Post
Mortem Kasus Gantung
Sianosis pada kuku dan bibir karena tekanan
padaleher yang menyebabkan sumbatan pada
pembuluh darah
Penonjolan bola mata karena sumbatan padavena
namun arteri tetap bebas
Tardieu spot pada konjungtiva bulbar dan palpebra
Lidah menjulur dari mulut dan ujungnya berwarna
gelap
Livor mortis pada ekstremitas
Saliva yang menetes dari sudut bibir yang terletak lebih
rendah;misalnya sudut bibir yang berlawanan dengan
lokasi simpul jerat
Ekskresi urin, feses, sperma yang terjadi pada fase
relaksasi asfiksia
Jeratan ; biasanya bentuk v, warna merah kecoklatan,
kering seperti kertasdiri
Gantung (parchmentised) dan
: pola luka dan livor kulitpada
mortis di jurnal
sekitar jeratan terlihat membentuk cekungan.dkk;
A.A.Sg.Dewi Raditiyanti,
Jawaban lain
A. Kepala menggelembung
B. Warna kulit kehijauan pada kepala
C. Warna kulit kebiruan dan edema
pada kepala
E. Washer womans hand kasus
tenggelam
177. C. Pembunuhan
Keywords :
Mayat dengan jejas arah mendatar
melingkari lehernya disertai jejas
simpul di sisi samping lehernya.
ditemukan luka-luka perlawanan.
Cara kematian?
Pembunuhan Bunuh diri
Alat penjerat :
Simpul Biasa simpul mati Simpul hidup
Jumlah lilitan Hanya satu Satu atau lebih
Arah Mendatar Serong ke atas
Jarak titik tumpu- Dekat Jauh
simpul
Korban :
Jejas jerat Berjalan mendatar Meninggi ke arah simpul
Luka perlawanan (+) (-)
Luka-luka lain Ada, sering di daerah Biasanya tidak ada
leher mungkin terdapat luka
percobaan lain
Jarak dari lantai Jauh Dekat, dapat tidak
tergantung
TKP
Lokasi Bervariasi Tersembunyi
Kondisi Tidak teratur Teratur
Pakaian Tak teratur, robek Rapi dan baik
Alat Dari si pembunuh Berasal dari yang ada di
TKP
Surat (-) (+)
Peninggalan
Ruangan Tak teratur, terkunci dari Terkunci dari dalam
Jawaban lain
A. Gantung diri
B. Asfiksia
mekanisme
D. Choking
penyebab
E. Luka jerat
penyebab
178. B. Menyelesaikan rekam
medis dan meminta pasien
melapor ke polisi
Keywords :
Setelah dokter menyelesaikan
perawatan luka, pasien meminta hasil
visum. pasien belum membawa
surat permintaan visum dari penyidik
yang berwenang
Sebagai dokter, manakah
tindakan yang tepat untuk
dilakukan?
Visum et Repertum
Definisi : keterangan yang dibuat oleh
dokter atas permintaan penyidik
yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medik terhadap manusia,
baik
hidup atau mati ataupun bagian atau
diduga bagian dari tubuh manusia,
berdasarkan keilmuannya dan di bawah
sumpah untuk kepentingan peradilan
KUHAP pasal 6 ayat (1) mengenai
penyidik yang berhak untuk meminta
visum. Pejabat Polisi Negara RI yang
diberi wewenang khusus oleh
undang-undang dengan pangkat
serendah- rendahnya Pembantu Letnan
Dua. Penyidik pembantu berpangkat
serendah-rendahnya Sersan Dua.
179. D. Anak laki-laki
disodomi oleh pengasuh di
panti asuhan
Sesuai dengan UU. No. 23 tahun 2004,
kasus manakah yang termasuk kasus
kekerasan dalam rumah tangga?
A. Pencabulan anak oleh tetangganya
B. Anak laki-laki ditampar gurunya saat
sedang les di rumah
C. Seorang wanita ditampar oleh pacar di
rumahnya
D. Anak laki-laki disodomi oleh
pengasuh di panti asuhan
E. Seorang wanita dipukul oleh pria yang
UU No.23 tahun 2004

Sumber :
http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c4ec5b9df888/parent/
19748
UU No.23 tahun 2004

Sumber :
http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c4ec5b9df888/parent/
19748
A. Pencabulan anak oleh tetangganya
tidak ada hubungan rumah tangga
B. Anak laki-laki ditampar gurunya saat
sedang les di rumah tidak ada
hubungan rumah tangga
C. Seorang wanita ditampar oleh pacar di
rumahnya
tidak ada hubungan rumah tangga
E. Seorang wanita dipukul oleh pria yang
akan mencuri di rumahnya tidak ada
hubungan rumah tangga
180. B. Spasme laring
Keywords :
Mayat tergeletak di pinggir sungai
dengan baju basah.
tidak ditemukan cairan yang masuk
ke dalam saluran pernapasan
dry drowning
Mekanisme kematian yang paling
mungkin pada kasus tersebut
adalah..
Kasus tenggelam
1. Wet drowning : cairan masuk ke
dalam saluran pernapasan setelah
korban tenggelam
2. Dry drowning : cairan tidak masuk ke
dalam saluran pernapasan, kematian
terjadi akibat spasme laring
3. Secondary drowning : gejala terjadi setelah
beberapa hari korban selamat dari hampir
tenggelam; korban meninggal akibat
komplikasi
4. Immersion syndrome : korban tiba-tiba
meninggal setelah tenggelam dalam air
dingin akibat refleks vagal. Alkohol dan
makan
Sumber banyak
: Ilmu merupakan
Kedokteran faktor
Forensik. Jakarta pencetus.
: Bagian Kedokteran
Forensik FKUI
181. B. Luka robek akibat
kekerasan tumpul
Keywords :
Luka terbuka dengan tepi luka tidak
rata, sudut luka tumpul, sekitar luka
memar
Jenis Luka
Akibat kekerasan benda tumpul :
Memar
Luka lecet gores
Luka lecet serut
Luka lecet tekan
Luka lecet geser
Luka robek/terbuka
Bentuk/tepi tidak beraturan
Akibat kekerasan benda setengah tajam :
- Jejas gigit (bite-mark)
Gambaran : luka dengan ciri luka akibat benda tumpul
namun bentuknya beraturan

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran


Forensik FKUI
Luka Akibat Kekerasan
Tajam
Gambaran umum luka: tepi dan
dinding luka rata, berbentuk garis,
tidak terdapat jembatan jaringan dan
dasar luka berbentuk garis atau titik
Dapat berupa: luka iris, luka sayat, luka
tusuk dan luka bacok
Luka iris/sayat/bacok mempunyai
kedua sudut lancip dan dalam luka
tidak melebihi panjang luka

Sumber: Ilmu Kedokteran


Vulnus
Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)
Benda tumpul tepi luka tidak rata
Vulnus punctum (Tusuk)
Runcing/taham luka terbuka
Vulnus Scissum (Sayat)
Benda tajam/ jarum tepi luka tajam, licin
Vulnus Schlopetorum (Tembak)
Tembakan, granat pinggiran kehitaman, bisa tidak teratur,
kadan ketemu corpus alienum
Vulnus Morsum (Gigitan)
Gigitan binatang/manusia tergantung bentuk gigi
Vulnua Contussum (Kontusio)
Benturan benda keras luka tertutup; kerusakan soft tissue
dan ruptur PD (hematoma)
Vulnus Ekskoriasi (Lecet)
Kecelakaan/jatuh luka terbuka; lecet terbatas kulit saja

Sumber: Ilmu Kedokteran


182. C. Forniks posterior
Perempuan, diperkosa orang tidak
dikenal
Pengambilan sampel dari?

Forniks posterior
Pemeriksaan awal di regio
genitalia, dengan pemeriksaan
pada regio rambut pubis
Sekret vagina dari regio forniks posterior
perlu diperiksa dengan swab kapas, lalu
dipindahkan ke slide mikroskop
183. D. Pembunuhan
Keywords :
Sesosok mayat bayi dengan panjang
badan 47 cm, berat badan 2500 gram,
lingkar kepala 40 cm.
Verniks kaseosa (-), tidak ditemukan
tali pusat maupun uri.
Uji apung paru positif.
Kasus ini merupakan kasus?
Perhitungan umur bayi intra dan
ekstrauterin
Rumus de haas : 5 bulan pertama
panjang kepala tumit (cm) = kuadrat umur
gestasi (bulan)
Selanjutnya umur gestasi
Umur Panjang(bulan) x5
badan (kepala-
tumit)
1 bulan 1 x 1 = 1 cm
2 bulan 2 x 2 = 4 cm
3 bulan 3 x 3 = 9 cm
4 bulan 4 x 4 = 16 cm
5 bulan 5 x 5 = 25 cm
6 bulan 6 x 5 = 30 cm
7 bulan 7 x 5 = 35 cm
8 bulan 8 x 5 = 40 cm
9 bulan 9 x 5 = 45 cm

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian


Tanda
perawatan :
Tali pusat telah terikat, diputuskan
dengan gunting atau pisau lebih kurang
5 cm dari pusat bayi dan diberi obat
antiseptik
Verniks kaseosa telah dibersihkan
Bayi telah diberikan pakaian atau
penutup tubuh Penyebab kematian :
Paling sering adalah mati lemas
(asfiksia). Selain itu trauma
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian
lahir, partus presipitatus,
Jawaban lain
A. Still birth lahir mati, tidak ada tanda
kehidupan dari bayi, belum sempat
bernapas dsb
B. Pembunuhan Anak Sendiri
pembunuhan yang
dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya
pada ketika
dilahirkan atau tidak berapa lama setelah
dilahirkan
karena takut ketahuan bahwa ia
melahirkan anak (tanda perawatan
negatif)
C. Abortus provokatus tindakan
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian
aborsi dengan cara-
184. B. 12-24 jam
Keywords :
Mayat dengan livor mortis di caudal
yang tidak hilang dengan
penekanan
kaku mayat seluruh tubuh yang sulit
dilawan
belum ditemukan pembusukan
Tanda Kematian
Tidak pasti : pernafasan berhenti,
sirkulasi berhenti, kulit pucat, tonus otot
menghilang dan relaksasi, pembuluh
darah retina tersegmentasi, pengeringan
kornea (xerosis)
Pasti : lebam mayat (livor mortis), kaku
mayat (rigor mortis), penurunan suhu
tubuh (algor mortis), pembusukan
(dekomposisi, putrefaksi), adiposera (lilin
mayat), mummifikasi
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran
Forensik FKUI
Perkiraan waktu
kematian
Livor mortis : mulai tampak 20-30 menit pasca
mati, lengkap dan menetap setelah 8-12 jam
(tidak hilang dengan penekanan)
Rigor mortis : muncul 2 jam pasca mati secara
sentripetal (luar/otot-otot kecil ke dalam/otot
besar). Teori lama : kraniokaudal. Lengkap
dalam 12 jam, dipertahankan selama 12 jam
kemudian menghilang dalam urutan yang
sama.
Pembusukan : muncul dalam 24 jam pasca
mati berupa kehijauan pada perut kanan
bawah (sekum), larva lalat ditemukan 36-
48 jam pasca mati.
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran
Forensik FKUI
Jawaban lain
A. 6-12 j a m 12 jam adalah waktu minimal
kaku mayat
lengkap, sehingga rentang waktunya tidak
mungkin kurang dari 12 jam
C. 24-36 jam lewat dari 24 jam seharusnya
sudah ada
tanda pembusukan, minimal kehijauan pada
daerah sekum, rigor mortis sudah menghilang
D. 24-48 jam lewat dari 24 jam seharusnya
sudah ada
tanda pembusukan, minimal kehijauan pada
daerah sekum, rigor mortis sudah menghilang
E. 48-72 jam lewat dari 24 jam seharusnya
sudah ada
tanda pembusukan, minimal kehijauan pada
185. B. Patient preference
Keywords :
Pasien ingin di terapi hormon, dokter
sudah menjelaskan manfaat dan
resiko terapi hormon, pasien tetap
ingin diterapi hormon.
Asas apa yang mendasari
dokter melakukan tindakan
tersebut?
- tidak ada indikasi
medis/penyakit hanya
keinginan/preferensi pasien
Jawaban lain
A. Medical indication ada indikasi
medis yang kuat untuk dilakukan
tatalaksana tersebut
C. Quality of life tatalaksana
tersebut mempengaruhi kualitas hidup
pasien secara bermakna; biasanya
pada pasien dengan terminal illness
D. Contextual reference
E. Ulitilitas
186. E. Pertanyaan
terbuka
Keywords :
Dokter berkata : Tadi bapak mengatakan
kalau bapak sesak napas dan nyeri
dada. Bisa diceritakan lebih lanjut
maksud sesak napas dan nyeri dada
yang bapak rasakan?
Pertanyaan terbuka = pertanyaan
luas, bukan jawaban ya/tidak,
mempersilakan pasien
menceritakan keluhannya secara
bebas
187. C. Beneficence vs
Autonomy
Keywords :
Pasien yang demensia
Anak dan dokter memutuskan untuk
dirawat inap sementara
Namun pasien menolak
Kaidah Dasar Bioetik
KAIDAH DASAR DESKRI
BIOETIK
Benefice PSIpasien wajar dokter
Setting: saat kondisi
nce melakukan pelayanan yang terbaik untuk
pasien
Dokter sudah menilai keuntungan/benefit
Non- untuk
Kontekspaien
gawat darurat safe life!
maleficence >>>> risiko
Tidak merugikan dari sudut
pandang pasien
Autono Prinsip
KonteksDo no harm
pasien berpendidikan , dewasa,
my pecari nafkah
Mejaga rahasia pasien (privacy)
Menghargai hak menetukan nasib sendiri
Justi Melaksanakan informed
Konteks mebahas consent
hak orang lain selain
ce pasien, ada unsur hak sosial
(masyarakat atu komunitas)
Semua pasien memiliki hak yang
sama tanpa memperhatikan status
188. A. Kredensialisasi
Keywords :
Proses uji kompetensi seorang
dokter di rumah sakit
Sebelum dokter tersebut diberikan
kewenangan klinis (clinical
privilege)
Proses ini disebut dengan proses
kredensialisasi
189. B. Risiko medis
Keywords :
keluhan nyeri dan bengkak pada bekas
suntikan
Prosedur penyuntikan pada pasien
tersebut sudah dilakukan sesuai standar
pelayanan yang berlaku di RS.
keluhan tersebut tidak berbahaya dan
akan hilang dengan sendirinya.
Keluhan yang dialami pasien
tersebut merupakan?
MEDICAL MALPRACTICE
Medical malpractice D2
physicians
involves thefailure to o
tandard tof care for
conform
D1s the
patients
treatment condition,
of the or lack of
negligenceproviding
skill, or D2 in
D2 care
patient,
to the which is the direct aD4
injury
cause toof the n
patient.
D3
World Medical
NEAR MISS
Adalah tindakan yg dapat mencederai
pasien, tetapi tidak mengakibatkan
ERRORS cedera karena faktor kebetulan,
pencegahan atau mitigasi
Setiap cedera yang lebih disebabkan
oleh manajemen medis drpd akibat
VIOLATIO penyakitnya
ADVERS
N
E
EVENTS
UNPREVENTABLE

ACCEPTABL UNFORESEEAB DISEASE /


E RISKS LE RISKS COMPLICATIO
Co. Kasus anafilaktik,
dan di status tidak
N
ada riw alergi obat
Risiko Medis
Suatu keadaan yang tidak dikehendaki
baik oleh pasien maupun oleh dokter
atau dokter gigi sendiri, setelah dokter
atau dokter gigi berusaha
semaksimal mungkin dan juga standar
profesi, standar pelayanan medis dan
standar profesional telah terpenuhi
namun kejadian itu tetap terjadi.
Berbeda dengan malpraktik; malpraktik
terjadi karena suatu tindakan yang
disengaja seperti pada misconduct,
Jawaban lain
A. Malpraktek
C. Incident : sesuatu kejadian yang
mungkin terjadi karena kelalaian,
namun tidak menimbulkan kerugian.
Dapat disamakan dengan nearmiss.
D. Accident : kejadian yang
menimbulkan kerugian.
E. Kelalaian medik
190. A. Komunikasi massa
Keywords :
Jika dokter berniat memberikan
informasi tentang bahaya merokok,
maka komunikasi yang tepat dilakukan?
Jenis Komunikasi
Komunikasi intrapersonal = komunikasi
dengan pribadi diri sendiri
Komunikasi interpersonal = komunikasi
dengan orang lain
yang memungkinkan respon verbal dan
nonverbal berlangsung.
Komunikasi kelompok(kecil)
Komunikasi organisasi
Komunikasi publik (ceramah)
Komunikasi massa : menggunakan
media cetak, elektronik.
Pesan bersifat umum, sasaran pesan
masyarakat luas. Kadang bisa disamakan
dengan komunikasi publik.
Jawaban lain
B. Komunikasi terapeutik: termasuk
komunikasi interpersonal; komunikasi
yang juga bertujuan untuk
membantu proses penyembuhan;
paling sering pada pasien dengan
masalah psikiatri
C. Komunikasi intrapersonal
D. Komunikasi interpersonal
E. Komunikasi elektif istilah yang
tidak baku
191. D. Crash program
Keywords :
Prevalensi kematian bayi meningkat,
angka penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) tinggi,
infrastruktur kurang, nilai target UCI
tidak terpenuhi pada 3 periode berturut
turut.
Apakah program yang tepat
untuk masalah tersebut?
Program Imunisasi
Tambahan
Backlog fighting : upaya aktif untuk
melengkapi imunisasi dasar pada anak yang
berumur di bawah 3 tahun. Diprioritaskan
untuk dilaksanakan di desa yang selama 2
tahun berturut-turut untuk mencapai UCI.
Crash program : ditujukan untuk wilayah yang
memerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah terjadinya KLB. Kriteria pemilihan
daerah : 1) angka kematian bayi akibat PD3I
tinggi; 2)Infrastruktur kurang; 3)Desa yg
selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai
UCI. Bisa dilakukan satu atau lebih jenis
imunisasi.
PIN : kegiatan imunisasi yang secara serentak
dilakukan di suatu negara dalam waktu
singkat bertujuan untuk memutuskan rantai
penyakittertentu. Diberikan tanpa
memandang status imunisasi sebelumnya.
SubPIN : serupa dengan PIN namun pada
wilayah terbatas.
Catch up campaign campak : bertujuan
memutuskan transmisi virus campak serta
sebagai booster pada anak anak usia SD.
Outbreak respons immunization : disesuaikan
dengan situasi epidemiologismasing-masing.

Sumber : peraturan kemenkes No.42


tahun 2013
Jawaban lain
A. Catch up imunisasi
campak
B. PIN
C. Backlog fighting
E. Outbreak respons
192. C. Fisik
Keywords :
Sebuah perusahaan otomotif berupaya
memenuhi target pemesanan dan
kualitas perusahaan dengan
menggunakan alat robot.
Apakah risiko yang dapat terjadi
pada pekerja di perusahaan
tersebut?
Alat robot bisa menghasilkan
bising, bisa menimbulkan luka
fisik
Health Hazards
Physical
Most common hazard
Physically structured or having energy to induced harm to workers
Light, noise, smoke, cold, hot, etc
Chemical
are present when exposed to any chemical preparation (solid, liquid or gas) in the
workplace
Cleaning products and solvents, vapors and fumes, carbon monoxide or other
gases, gasoline or other flammable materials
Biological
come from working with people, animals or infectious plant material
Blood or other bodily fluids, bacteria and viruses, insect bites, animal and bird
droppings
Psychosocial
Alter mental condition of workers
Shift work, managerial stress, etc
Ergonomic
occur when the working conditions put a strain on the body.
Improperly adjusted workstations and chairs, frequent lifting, repetitive or awkward
movements.
193. A. Melacak obat yang
telah diberikan kepada
warga
Keywords :
Dari warga yang meminum obat profilaksis
filariasis banyak yang mengalami
keracunan seperti nyeri kepala disertai
mual dan muntah sampai dilakukan rawat
inap.
Akibatnya warga lebih percaya berobat ke
dukun atau alternatif.
Tindakan apa yang tepat dilakukan
oleh dokter dalam menghadapi situasi
ini?
Jawaban lain
B. Menjelaskan tentang kegunaan obat
filariasis warga takut karena kejadian
keracunan; tidak sesuai dasar masalah
C. Memilih kader yang pandai bicara
untuk dijadikan ujung tombak tidak
sesuai dasar masalah
D. Bekerjasama dengan toko obat
swasta tidak sesuai dasar masalah
E. Mempromosikan penggunaan obat
lewat poster
tidak sesuai dasar masalah
194. E. Interval referral
Keywords :
anak dengan apendisitis akut dirujuk
ke dokter bedah oleh dokter
keluarga
Setelah operasi, anak mengalami
infeksi saluran napas dirujuk kembali
ke dokter keluarga.
Apakah jenis rujukan yang paling
sesuai?
Wewenang ke SATU dokter konsultan rujukan
untuk jangka waktu tertentu
INTERVAL TANPA ikut campur dokter primer pada
REFERRAL jangka waktu tersebut

Wewenang ke BEBERAPA dokter konsultan rujukan


SPLIT
untuk jangka waktu tertentu
REFERRAL
TANPA ikut campur dokter primer pada jangka
waktu tersebut

Wewenang dan tanggung jawab diserahan


COLLATERAL
ke dokter lain KHUSUS untuk satu
REFERRAL
masalah tertentu

Wewenang penanganan penderita


CROSS
sepenuhnya kepada dokter lain
REFERRAL
ALIH RAWAT!
196. D. Saya paham, Bu, menungu lama tentu
bukan hal yang mengenakkan, ya.
Sebelumnya, ada pasien lain yang perlu
saya tangani segera
Dalam hal ini, dokter berempati dengan
merespons pasien dan menempatkan
diri apabila dokter berada dalam posisi
pasien.

Dokter berkata jujur bahwa ada kasus


lain yang gawat darurat dan perlu
penanganan segera.

Option A terlalu banyak meminta maaf,


195. B. 3%
Keywords :
Populasi 1000
orang

Angka CSDR ?
CSDR = ( kasus meninggal : 1000
populasi ) x 100% CSDR = (30 :
1000) x 1000%
CSDR = 3%
196. B. 9/250
Keywords :
desa A memiliki populasi
250 orang.

Berapa incidence rate pada


bulan Maret? Incidence rate =
(kasus baru : populasi berisiko) Kasus
baru bulan Maret = 30 21 = 9
Incidence rate bulan Maret = 9/250
199. C. Non eksperimental
dengan pembatasan subject
Keywords :
dokter membatasi karakteristik
sampling yaitu hanya diambil subyek
yang berusia di atas 20 tahun.
Jenis pembatasan yang dilakukan
adalah?

Non eksperimental tanpa intervensi


apapun pada subyek
dengan pembatasan subject usia 20
tahun ke atas
200. E. Siomay paling besar
risikonya dalam
menyebabkan diare
Keyword
Makanan OR CI
s: Siomay 2,2 95% 1,9-2,5
Rujak 1,2 95% 1,1-1,4
Es buah 1,6 95% 1,5-1,7

Pernyataan yang tepat ?


Semakin tinggi OR = semakin
tinggi risiko menyebabkan
kejadian
Jawaban lain
A. Rujak lebih berisiko
menyebabkan diare dibandingkan
es buah OR es buah > rujak
B. Siomay lebih kecil risikonya dalam
menyebabkan diare daripada rujak
siomay paling besar OR = paling besar
risikonya
C. Rujak merupakan faktor risiko
paling besar penyebab diare
siomay
D. Rujak dan siomay memiliki risiko

Anda mungkin juga menyukai

  • Panduan
    Panduan
    Dokumen20 halaman
    Panduan
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Undangan ARK 1
    Undangan ARK 1
    Dokumen1 halaman
    Undangan ARK 1
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • MMMM
    MMMM
    Dokumen8 halaman
    MMMM
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • MMMM
    MMMM
    Dokumen8 halaman
    MMMM
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Form Pemeliharaan Kenderaan.
    Form Pemeliharaan Kenderaan.
    Dokumen4 halaman
    Form Pemeliharaan Kenderaan.
    Sucidjunu
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi 3
    Imunisasi 3
    Dokumen44 halaman
    Imunisasi 3
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Berita Acara
    Berita Acara
    Dokumen1 halaman
    Berita Acara
    Winda Nurmala
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut 2015
    Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut 2015
    Dokumen88 halaman
    Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut 2015
    Syar'i Lalu
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen1 halaman
    Mata
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Mata
    Fisiologi Mata
    Dokumen30 halaman
    Fisiologi Mata
    Yohanes Nopriadi Pratama Simanjuntak
    Belum ada peringkat
  • Positive and Negative Syndrome Scale
    Positive and Negative Syndrome Scale
    Dokumen2 halaman
    Positive and Negative Syndrome Scale
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Refreshing Gangguan Afektif Bipolar
    Refreshing Gangguan Afektif Bipolar
    Dokumen14 halaman
    Refreshing Gangguan Afektif Bipolar
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen1 halaman
    Mata
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen11 halaman
    Demam Tifoid
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Refreshing
    Refreshing
    Dokumen13 halaman
    Refreshing
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga
    Jadwal Jaga
    Dokumen4 halaman
    Jadwal Jaga
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Refreshing
    Refreshing
    Dokumen13 halaman
    Refreshing
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading 1
    Journal Reading 1
    Dokumen14 halaman
    Journal Reading 1
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal Reading Vara
    Cover Jurnal Reading Vara
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Reading Vara
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Refreshing DHF
    Refreshing DHF
    Dokumen12 halaman
    Refreshing DHF
    laili
    Belum ada peringkat
  • Refreshing DHF
    Refreshing DHF
    Dokumen12 halaman
    Refreshing DHF
    laili
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Paru II
    Jurnal Paru II
    Dokumen22 halaman
    Jurnal Paru II
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Hipotiroid PWR Point
    Hipotiroid PWR Point
    Dokumen17 halaman
    Hipotiroid PWR Point
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Malaria 2
    Malaria 2
    Dokumen40 halaman
    Malaria 2
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Tropik
    Penyakit Tropik
    Dokumen97 halaman
    Penyakit Tropik
    Nda Sahib
    Belum ada peringkat
  • Jurnal II Ind
    Jurnal II Ind
    Dokumen20 halaman
    Jurnal II Ind
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat
  • Cover IMA
    Cover IMA
    Dokumen2 halaman
    Cover IMA
    Shelpi Surisdiani
    Belum ada peringkat