Anda di halaman 1dari 37

REFLEKSI

KASUS
Thyphoid Fever
Pembimbing :
dr. Firza Olivia Susan ,
M.Si Med, Sp. A
Disusun oleh :
Denaya Tika Reskia
30101206605
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. JA Nama Ayah : Tn. G


Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 40 tahun
Usia : 9 tahun Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Gemuh,
Blanten
Tanggal masuk : 21 Nama Ibu : Ny. I
November 2016 Usia : 38 tahun
( 22.25 ) Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
ANAMNESIS

Demam

Keluhan Utama Keluhan Tambahan

Demam 7 hari Pusing, sakit kepala,


terus menerus mual, muntah, sakit
perut, BAK normal,
BAB 1x
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat menderita sakit seperti ini sebelumnya
disangkal Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat menderita mencret tetapi tidak sampai Keluarga pasien tidak memiliki
mondok di rumah sakit
Riwayat imunisasi typhoid disangkal keluhan yang sama.
Riwayat suka jajan sembarangan diakui. Di lingkungan tempat
Riwayat imunisasi BCG diakui
Riwayat batuk tidak sembuh sembuh tinggalnya tidak ada yang sakit
disangkal, riwayat kontak dengan penderita seperti ini.
batuk lama disangkal.
Riwayat berasal atau bepergian ke daerah Teman satu sekolah ada yang
endemis malaria disangkal. sakit seperti ini.
Riwayat kencing tidak lancar dan nyeri saat
kencing disangkal.

Riwayat Sosial Ekonomi Riwayat pemeliharaan prenatal


Ibu biasa memeriksakan kandungannya secara
Tinggal bersama kedua orang teratur ke bidan terdekat. Mulai saat
tuanya. Pasien anak satu- mengetahui kehamilan hingga usia kehamilan
9 bulan pemeriksaan dilakukan 1x/bulan. Saat
satunya. Ayah bekerja sebagai usia kehamilan memasuki usia kandungan 7
karyawan swasta. Ibu adalah bulan, pemeriksaan rutin dilakukan 2x/bulan
hingga lahir. Selama hamil ibu telah mendapat
ibu rumah tangga. Biaya suntikan TT 2x. Selama hamil ibu tidak pernah
pengobatan ditanggung menderita penyakit. Riwayat perdarahan saat
hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil
pemerintah (BPJS). disangkal. Riwayat minum obat tanpa resep
Kesan : Keadaan sosial ekonomi dokter ataupun minum jamu disangkal. Obat
obat yang diminum selama kehamilan adalah
cukup. vitamin dan tablet tambah darah.
Riwayat Kehamilan dan Riwayat Pemeliharaan
Kelahiran Postnatal
spontan, di bidan, 39 minggu, Posyandu dan anak dalam
BBL 2700 gram , PB : 50 cm keadaan sehat.
Kesan : Neonatus cukup bulan, Kesan : Riwayat pemeliharaan
sesuai masa kehamilan postnatal baik

Riwayat Imunisasi
BCG Riwayat Gizi
DPT ASI : lahir 6 bulan
Polio Susu formula : 6 bulan 5
Hepatitis B tahun
Campak MPASI : mulai diberikan
Kesan : Imunisasi lengkap saat usia 4,5 bulan
dan tepat bulan
Perkembangan
Senyum : 2 bulan
Riwayat Pertumbuhan dan Memiringkan badan: 3 bulan
Perkembangan anak Tengkurap : 4 bulan
Pertumbuhan Duduk : ibu lupa
Berat badan lahir 2700 gram, Berdiri : 10 bulan
panjang badan lahir 50 cm, Berjalan : 12 bulan
berat badan sekarang 18 kg. Saat ini anak berusia 9 tahun
Kesan : Normal Growth tidak ada gangguan
perkembangan dan anak
tampak sesuai umur.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Pemeriksaan Cor
Pulmo
Abdomen
PEMERIKSAAN FISIK

Ekstremitas
Superior Inferior

Akral Dingin -/- -/-

Akral Sianosis -/- -/-

Udem -/- -/-

Petechie -/- -/-

Capillary Refill Time <2" <2"


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin
IgM Salmonella
Serologi Dengue IgM / IgG
Pemeriksaan urin rutin dan kultur urin
(atas indikasi)
X-foto thorax AP, mantoux test (atas
indikasi)
Preparat darah tebal dan titpis malaria
(atas indikasi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH Hasil Nilai Normal Pemeriksaan Hasil


RUTIN Widal
S. Typi O H 1/320
Leukos 2300 4000
it 11000
Eritrosi - 3,5-5,5 x Imunologi Anti Hasil
t 106/uL Dengue
Anti Dengue Negatif
HB 12 10,0-15,0 IgM
g/dl Anti Dengue Negatif
HT 31,6 31-45% IgG

Tromb 106.00 150.000-


osit 0 500.000

Kesan Trombositopeni, Lekopenia


DIAGNOSIS

Demam Tyhpoid
PENATALAKSANAAN

- Tirah baring
- Diet lunak (bubur)
- Rendah serat (sayur bayam, sop wortel,buncis muda)
- Tinggi protein ( hati ayam, daging, telur rebus,
tempe,tahu, susu)
- Menghindari makanan pedas, berbumbu tajam atau
merangsang
- Banyak minum air putih

Infus RL 20 tetes per menit


Klorampenikol 4 x 450 mg i.v
ODR 2 x 2 mg
Ranitidine 2x25 mg
p.o Pamol 1 cth
PROGNOSIS

Ad bonam
FOLLOW UP

Hari/Tanggal

Selasa, S Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam, muntah,


22 November sakit perut (-)
2016 O S : 37,5 0C RR : 21 x/mnt
Nadi : 90 x/mnt BB : 18 kg

A Typhoid febris
P Pantau KU & TTV
- Infus RL : 20 tetes per menit
- Klorampenikol : 4 x 450 mg i.v
- ODR : 2x 2 mg
- P.o Pamol : 1 cth
Cek Lab darah rutin, IgM Salmonella, Anti Dengue IgM & IgG
Darah Rutin
Hb : 12 mg/dl
Leukosit : 2,3 x 103 /uL
Trombosit : 106 x103 /uL
Ht : 36,2 %
IgM Salmonella
Hasil (-)
Anti Dengue IgM & IgG
IgM (-)
IgG (-)
FOLLOW UP

Rabu, S Ibu pasien mengatakan anaknya masih


23 panas, mual muntah (-), sakit perut (-)
November O S : 37,0 0C RR : 25
2016 x/mnt
Nadi : 110 x/mnt BB : 18 kg
A Typhoid febris
P Pantau KU & TTV
- Infus RL : 20 tetes per menit
- Klorampenikol : 4 x 450 mg i.v
- P.o Pamol : 1 cth
Kamis, S Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
24 membaik
November O S : 36,4 0C RR : 24
2016 x/mnt
Nadi : 111 x/mnt BB : 18 kg
A Typhoid febris
P Pantau KU & TTV
- Infus RL : 20 tetes per menit
- Klorampenikol : 4 x 450 mg i.v
Thyphoid Fever ?

Demam tifoid (Tifus


abdominalis, Enteric fever,
Eberth disease) adalah
penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh Salmonella
typhi pada usus halus dengan
gejala utama demam selama 7
hari atau lebih, gangguan
saluran pencernaan, dan
gangguan kesadaran.1

EPIDEMIOLOGI

Demam tifoid terjadi di seluruh dunia, terutama pada negara sedang


berkembang karena sanitasi yang buruk

Endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Oceania

80% kasus dari Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan,
atau Vietnam

Di Indonesia mengenai 900 per 100.000 penduduk

Lebih sering pada laki-laki

Lebih sering pada bayi, anak usia sekolah, dan dewasa muda (5-18 tahun)

Menginfeksi 21,6 juta orang (3,6 per 1.000 populasi)

Mortalitas 200.000 orang per tahun di seluruh dunia


V
ETIOLOGI

Batang
Gram (-)
Spora (-)
Motil
Kapsul (-)
Flagel
Salmonella typhiatauSalmonella paratyphiA, B, atau C

Bakteri berbentuk batang, Gram (-), tidak membentuk spora,


motil, berkapsul dan mempunyai flagella

Dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti


di dalam air, es, sampah dan debu

Mati dengan pemanasan (suhu 60C) selama 15 20 menit,


pasteurisasi, pendidihan dan klorinisasi
Salmonella typhi mempunyai 3
macam antigen
Antigen O (Ohne Hauch; tidak menyebar)
merupakan somatik antigen atau berasal dari
tubuh S.typhi, terdiri dari zat komplek
lipopolisakarida. Kenaikan titer O menunjukkan
adanya infeksi aktif.
Antigen H (Hauch; menyebar) yang berasal dari flagel
atau rambut getar S.typhi (flagelar antigen), terdiri
dari protein. Titer H yang tinggi menunjukkan bahwa
penderita pernah terinfeksi atau divaksinasi
sebelumnya.
Antigen Vi (envelope antigen) yang berasal dari simpai
S.typhi, terdiri dari polisakarida dan berfungsi
melindungi O antigen terhadap fagositosis. Titer Vi
yang tinggi terdapat pada carrier.
Mempunyai makromolekular lipopolisakarida
kompleks yang membentuk lapis luar dari dinding sel
dan dinamakan endotoksin.
Transmisi

Fecal-oral: makanan atau minuman yang


terkontaminasi feses dari orang terinfeksi/karier
kronik (jarang melalui urin), air terkontaminasi,
kelalaian menjaga higiene tangan

Inokulum sebanyak 100.000 organisme sudah


dapat menyebabkan penyakit

Inkubasi 7-14 hari


MANIFESTASI KLINIS

INKUBASI
Demam

<7 hari (demam akut) Onset, >7 hari (obs febris)


kronologis

Pola demam &


tanda khas

Tb paru
Ifx Dengue, Campak, Hepatitis Malaria anak
DBD, ifx DBD Rubella,
Chikungun Varisella, Demam
variola, KTM, ISK
ya tifoid
Herpex

Pemeriksaan Penujang sesuai indikasi & prioritas : darah rutin (Hb, Ht, Trom, Lekosit, hitung
jenis, LED harus dinilai pd semua kasus infeksi), Urin rutin, Darah Malaria a.i, Tuberkulin tes
a.i, X foto thorax a.i, Serologi a.i
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. ISOLASI KUMAN S. TYPI


( darah, sutul, utin, tinja, cairan duodenum )
Patogenesis Stadium awal : darah, sutul
Stadium lanjut : urin, tinja
Biakan darah (+)70-90 %= minggu 1
(+)50% = akhir minggu 3

2. SEROLOGI
Uji Aglutinasi pengenceran tabung ( Widal )
PENATALAKSANAAN

Perawatan

Diet 1. Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari


untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
2. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

Diet

1. Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.


2. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
3. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi
tim.
4. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari
demam selama 7 hari.
Pengobata
n
1.Klorampenikol
2.Cefalosporin generasi ketiga
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN

Anda mungkin juga menyukai