Anda di halaman 1dari 45

i

BUKU PANDUAN BLOK 2.3

NEUROENDOKRIN DAN
INDERA KHUSUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
i
TIM PENYUSUN

Ketua : Nanang Wiyono, dr. M.Kes


Sekretaris : RAj. Sri Wulandari, dr. MSc

Anggota :

1. Yunia Hastami, dr., MMEd


2. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, PhD
3. Suyatmi, dr. M.BiomedSc
4. Tri Agusti Sholikah, dr., MSc
5. Dr. Veronika Ika Budiatuti, dr., MPd.Ked
6. Ratna Kusumawati, dr., Mbiomed

ISBN : 978-602-494-085-0

PENERBIT
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta
Telp. 0271 664178, Fax. 0271 634700

ii
ABSTRAK

Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus adalah blok yang


mengkaji dasar-dasar sistem saraf, hormon dan sistem indera meliputi
struktur dan fungsi sistem saraf, organ-organ endokrin, dan organ-organ
indera khusus serta integrasi dari berbagai disiplin ilmu tersebut dalam
dunia kedokteran.
Buku ini berisi silabus blok, pemetaan pembelajaran, tujuan
pembelajaran dalam setiap kegiatan (kuliah dan praktikum), skenario
sebagai bahan diskusi mahasiswa (small group discussion atau SGD),
dan daftar buku acuan yang dapat digunakan untuk membantu belajar
mahasiswa.
Silabus memuat tujuan pembelajaran blok disertai daftar
indikator ketercapaiannya, metode pembelajaran yang dipakai, alokasi
waktu, materi dan buku referensi, dan sistem penilaiannya. Selain itu,
detail pembagian topik perkuliahan dan praktikum disajikan lengkap
dengan nama pengampu topik masing-masing.
Skenario yang disediakan dalam buku ini sebanyak tiga skenario
untuk topik SGD 1 (fungsi dan mekanisme sistem saraf (anatomi,
histologi, fisiologi, biokimia)), topik SGD 2 (fungsi dan mekanisme
sistem endokrin terkait integrasi dengan sistem saraf)) dan topik SGD 3
(fungsi dan mekanisme sistem sensoris terkait integrasi dengan sistem
saraf). Setiap skenario dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang dapat
membantu mahasiswa untuk berdiskusi sekaligus membatasi
pembahasan sesuai dengan learning objective yang telah ditentukan.

Kata kunci: neuroendokrin, indera khusus, rencana pembelajaran


semester, tujuan pembelajaran

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT


karena hanya dengan bantuan-Nya kami dapat menyempurnakan dan
menyelesaikan penyusunan Buku Modul Blok Neuroendokrin dan
Indera Khusus Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Penyusunan buku modul ini ditujukan untuk membantu dosen
dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam blok
neuroendokrin dan indera khusus yang diselenggarakan pada semester 2
program pendidikan dokter FK UNS. Berdasarkan masukan dari
berbagai pihak, buku ini berisi panduan untuk meningkatkan
keterpaduan antar disiplin ilmu-ilmu yang ada terutama ilmu-ilmu dasar.
Buku ini berisi rencana pembelajaran semester blok, pemetaan
pembelajaran, tujuan pembelajaran, skenario sebagai bahan diskusi
mahasiswa (small group discussion), dan buku acuan yang dapat
digunakan untuk membantu belajar mahasiswa.
Sumbang saran sangat diharapkan guna memperbaiki serta
menyempurnakan buku modul ini di dalam penyusunan yang akan
datang.
Buku ini dapat terbit berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada seluruh
Tim Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret serta semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
iv
Semoga kerjasama semua pihak dalam melaksanakan kegiatan
Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus ini akan lebih ditingkatkan demi
keberhasilan pendidikan dokter yang berkualitas.

Surakarta, Februari 2020

Ketua Tim Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................ i


Tim Penyusun .......................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................. iii
Kata Pengantar ....................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
RPS BLOK .................................................................................. 3
PEMETAAN PEMBELAJARAN .............................................................. 12
PETA KONSEP BLOK ................................................................. 17
TUJUAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN ....................................... 18
TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ............................... 23
TUJUAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK ........................ 25
BAHAN SMALL GROUP DISCUSSION (SGD) - 1 ......................... 26
BAHAN SMALL GROUP DISCUSSION (SGD) - 2 ............................... 20
BAHAN SMALL GROUP DISCUSSION (SGD) - 3 .................... 34
DAFTAR PUSTAKA...... 36

vi
PENDAHULUAN

Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus merupakan blok ke-


enam dalam pendidikan kedokteran di FK UNS yang dilaksanakan
dengan menggunakan kurikulum KBK dengan metode pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Blok ini termasuk dalam blok ilmu-
ilmu dasar yang diberikan dalam tahun pertama program pendidikan
dokter di FK UNS.
Mahasiswa yang mengikuti blok Neuroendokrin dan Indera
Khusus telah melewati beberapa blok ilmu dasar lain seperti blok
Biologi Sel dan hematologi, Integumen dan Musculosceletal, Digestive
dan Metabolisme, Genitouropoetika dan Reproduksi serta blok
Kardiorespirasi. Blok Neuroendokrin dan Indera Khusus membahas
mengenai dasar-dasar sistem saraf, hormon dan sistem indera. Blok ini
mengkaji ilmu dasar tentang struktur dan fungsi sistem saraf, organ-
organ endokrin, dan organ-organ pengindera khusus dan integrasi dari
berbagai disiplin ilmu tersebut dalam dunia kedokteran.

Ruang lingkup :
1. Sistem saraf : sistem saraf pusat dan tepi
2. Sistem endokrin: hipotalamus, hipofisis, kelenjar pineal, tiroid,
paratiroid, adrenal, pankreas, dan hepar
3. Sistem Indera: organon visus dan organ auditoris et vestibularis

1
Setelah melewati blok ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami anatomi, histologi dan fisiologi dari sistem saraf yang
meliputi cerebrum cerebellum, medulla spinalis, meninges dan
sistem liquor cerebrospinalis, nn. cranialis dan nn spinalis
2. Memahami anatomi, histologi dan fisiologi dari organ-organ yang
terlibat dalam sistem endokrin
3. Memahami anatomi, fisiologi dan histologi organ-organ dalam
sistem penglihatan, sistem pendengaran dan keseimbangan
4. Mengintegrasikan ilmu-ilmu dasar sistem saraf dengan mekanisme
kerja sistem hormon dan sistem indera

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PEMETAAN PEMBELAJARAN

Ming Tema Kegiatan Pembelajaran Referensi


gu SGD/ Kuliah Praktikum
Tutorial
I Dasar-dasar K. 1 : Neuroembriologi Praktikum Anatomi  Moore K.L and Dalley A.F
Sistem Saraf K. 2 : Anatomi dan (2013) Clinically Oriented
Pusat topografi otak Praktikum Histologi: Anatomy 7th ed.
(Cerebrum, cerebellum sistem syaraf pusat  Drake R.L, Vogi W, Mitchell
dan truncus cerebri) dan tepi A.W.M (2007) Gray’s
K. 3: Anatomi dan
Anatomy for Student.
topografi medulla Praktikum Anatomi  Tortora G.J and Derrickson
spinalis dan sistem saraf
tepi B.H (2009) Principle of
K. 4: Anatomi sistem Anatomy and Physiology.
saraf otonom, meninges,  Paulsen F., Waschke J.
sistem liquor (2013) Sobotta Atlas of
cerebrospinalis dan Human Anatomy 15th
vascularisasi otak edition.
K5 : Histologi sistem  Eroschenko V.P, di Fiore
saraf pusat (cerebrum, M.S.H (2012) Di Fiore’s
cerebellum, medulla Atlas of Histology with
spinalis), dan sistem Functional Correlations.
saraf perifer (serabut
 Young B., O’Dowd G.,

12
saraf, ganglion, sel-sel Woodford P (2014)
saraf).  Wheater’s Functional
K 6 : Fisiologi potensial Histology 6th edition.
aksi dan transmisi
sinaps,
K 7 : Fisiologi kerja
sistem saraf pusat,
sistem saraf perifer,
meninges, sistem liquor
cerebrospinalis
K 8 : Neurotransmitter:
jenis, metabolisme,
transporter, reseptor dan
mollecular signalling
sistem saraf

13
II Dasar-dasar K 9: Struktur anatomi Praktikum Histologi  Eroschenko V.P, di Fiore
sistem organ-organ endokrin M.S.H (2012) Di Fiore’s
endokrin (hipotalamus, hipofise, Atlas of Histology with
tiroid, paratiroid, Functional Correlations.
adrenal, pankreas, hepar,  Young B., O’Dowd G.,
kelenjar pineal). Woodford P (2014)
K 10: Struktur histologi  Wheater’s Functional
organ-organ endokrin
Histology 6th edition.
(hipotalamus, hipofise,
 Hall J.E (2016) Guyton and
tiroid, paratiroid,
Hall textbook of medical
adrenal, pankreas, hepar
sampai sel-sel target). physiology 13th edition.
K 11: Definisi, struktur,  Sherwood L (2016).
klasifikasi dan fungsi Human physiology : from
hormon cells to systems 9th edition.
K 12: Fisiologi  Barrett KE, Barman SM,
berbagai hormon pada Boitano S, Brooks H.
organ target : Regulasi (2015). Ganong’s Review
sekresi hormon dan efek of Medical Physiology 25th
hormon edition
K 13 : Mekanisme kerja
hormon dan tipe
reseptor

14
III Dasar-dasar K 14: Anatomi organ Praktikum Anatomi  Moore K.L and Dalley A.F
indera visual (cavum orbita, Praktikum Fisiologi (2013) Clinically Oriented
khusus kelenjar lakrimal, otot Praktikum Fisiologi Anatomy 7th ed.
ekstraokuler, palpebra
dan adneksa) dan  Drake R.L, Vogi W, Mitchell
auditorius (auris externa, A.W.M (2007) Gray’s
media et interna) Anatomy for Student.
K 15: Histologi organ  Tortora G.J and Derrickson
visual (konjungtiva, B.H (2009) Principle of
kornea, sklera, khoroid, Anatomy and Physiology.
retina, iris, lensa,
vitreus, corpus siliaris)  Paulsen F., Waschke J.
dan organ pendengaran (2013) Sobotta Atlas of
K 16: Fisiologi media Human Anatomy 15th
refrakta, visus, edition.
akomodasi, lapangan  Eroschenko V.P, di Fiore
pandang, lintasan visual/ M.S.H (2012) Di Fiore’s
penglihatan, noda buta
termasuk fisika optik. Atlas of Histology with
K 17: Fisiologi sistem Functional Correlations.
pendengaran dan  Young B., O’Dowd G.,
keseimbangan. Woodford P (2014)

15
IV Integrasi SGD 1:
system saraf, Fungsi
endokrin dan sistem
special sense saraf
SGD 2:
Fungsi
integrasi
sistem
endokrin
dan saraf
SGD 3:
Fungsi
integrasi
sistem
sensoris
dan saraf
V Evaluasi
Blok

16
Peta Konsep Blok

BLOK NEUROENDOKRIN & INDERA


KHUSUS

ANATOMI FISIOLOGI HISTOLOGI

SISTEM SARAF SISTEM ENDOKRIN INDERA KHUSUS

 Sistem saraf  Organ-organ endokrin  Sistem visual


pusat (hipotalamus, hipofise,  Sistem auditorik
 Sistem saraf tiroid, paratiroid,  Sistem vestibuler
perifer adrenal, pankreas,
 Sistem saraf hepar)
otonom  Hormon dan Reseptor
Hormon

17
TUJUAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN
BLOK 2.3 NEUROENDOKRIN DAN INDERA KHUSUS

No. LO Blok LO Kuliah Topik Kuliah Ming Pengampu Waktu


gu (menit)
1. Mahasiswa Menjelaskan embriologi Neuroembriologi I Nanang Wiyono, 50
menjelaskan sistem saraf dr. Mkes
anatomi, histologi Menjelaskan anatomi Cerebrum
dan fisiologi otak (Cerebrum, cerebellum dan 100
sistem saraf pusat, cerebellum dan truncus truncus cerebri
perifer dan cerebri)
otonom Menjelaskan anatomi Medulla spinalis dan
dan topografi medulla sistem saraf perifer
spinalis dan sistem saraf (Nn. Cranialis, Nn.
perifer (Nn. Cranialis Spinalis,)
dan Nn. Spinalis) 100
Menjelaskan anatomi Sistem saraf simpatis
dan topografi sistem dan parasimpatis,
saraf otonom dan meninges, sistem
meninges, sistem liquor liquor 100
cerebrospinalis dan cerebrospinalis,
vascularisasi otak vascularisasi otak,
Menjelaskan histologi Cerebrum, I Tri Agusti 100

18
sistem saraf pusat cerebellum, medulla Sholikah, dr. MSc
(cerebrum, cerebellum, spinalis), dan sistem
medulla spinalis), dan saraf perifer (serabut
sistem saraf perifer saraf, ganglion, sel-
(serabut saraf, ganglion, sel saraf
sel-sel saraf).
Menjelaskan fisiologi Potensial aksi dan I RAj. Sri 100
transmisi pada syaraf transmisi sinaps Wulandari, dr.
MSc
Menjelaskan fisiologi Fisiologi kerja I Dono Indarto, 100
kerja sistem saraf pusat, sistem saraf pusat M.Biotech.St,
sistem saraf perifer, dan perifer, PhD
meninges, liquor Meninges, sistem
cerebrospinalis liquor
cerebrospinalis

Menjelaskan Neurotransmitter: I Dr. Veronika Ika 100


neurotransmitter : jenis, jenis, metabolisme, B, dr. M.Pd
metabolisme, transporter, reseptor
transporter, reseptor dan dan mollecular
mollecular signalling signalling sistem
sistem saraf saraf

19
2. Menjelaskan Menjelaskan struktur Hipotalamus, II Yunia Hastami, 100
anatomi, histologi anatomi organ-organ hipofise, tiroid, dr., MMEd
organ dan endokrin (hipotalamus, paratiroid, adrenal,
fisiologi sistem hipofise, tiroid, pankreas, hepar,
endokrin paratiroid, adrenal, kelenjar pineal
pankreas, hepar,
kelenjar pineal)

Menjelaskan struktur Hipotalamus, II Suyatmi, dr., 100


histologi organ-organ hipofise, tiroid, MbiomedSc
endokrin (hipotalamus, paratiroid, adrenal,
hipofise, tiroid, pankreas, hepar,
paratiroid, adrenal, sampai sel-sel target.
pankreas, hepar, sampai
sel-sel target.
Menjelaskan definisi, Definisi, struktur, II Dr. Veronika Ika 100
struktur, klasifikasi dan klasifikasi dan B, dr., M.Pd
fungsi hormon secara fungsi hormon
biokimia

20
Menjelaskan regulasi Fisiologi berbagai II Dono Indarto, 100
sekresi hormon dan efek hormon pada organ M.Biotech.St,
hormon target : Regulasi PhD
sekresi hormon dan
efek hormon

Menjelaskan tipe Tipe reseptor II Dono Indarto, 100


reseptor mekanisme mekanisme kerja M.Biotech.St,
kerja hormon hormon PhD
3. Menjelaskan Menjelaskan anatomi Anatomi organ III Yunia Hastami, 100
anatomi, histologi organ visual (cavum visual (cavum dr., MMEd
dan fisiologi orbita, kelenjar orbita,oculus,kelenja
sistem sensori lakrimal, otot r lakrimal, otot
visual dan ekstraokuler, palpebra ekstraokuler,
pendengaran dan adneksa) dan palpebra palpebra
auditoris (auris externa, dan adneksa)dan
media et interna dan os auditoris (auris
temporale) externa, media et
interna dan os
temporale)
Menjelaskan fisiologi Fisiologi media III RAj. Sri 100
media refrakta, visus, refrakta, visus, Wulandari, dr.
akomodasi, lapangan akomodasi, lapangan MSc

21
pandang, lintasan visual/ pandang, lintasan
penglihatan, noda buta visual/ penglihatan,
termasuk fisika optik noda butatermasuk
fisika optik.
Menjelaskan fisiologi Fisiologi sistem III Ratna 100
sistem pendengaran, pendengaran dan Kusumawati, dr.
keseimbangan, dan keseimbangan, Mbiomed
indera khusus secara indera khusus secara
umum (penghidu, perasa umum (penghidu,
dan peraba) perasa dan peraba)
Menjelaskan histologi Histologi organ III Moch. Arif 100
organ visual visual (konjungtiva, Taufiqurrahman,
(konjungtiva, kornea, kornea, sklera, dr., MS, PHK
sklera, khoroid, retina, khoroid, retina, iris,
iris, lensa, vitreus, lensa, vitreus, corpus
corpus siliaris, palpebra siliaris) dan organ
dan adneksa) pendengaran (telinga
Menjelaskan histologis luar, tengah dan III
organ pendengaran dalam)

22
TUJUAN PEMBELAJARAN PRATIKUM
BLOK 2.3 NEUROENDOKRIN DAN INDERA KHUSUS

No LO Blok LO Praktikum Topik Minggu


Praktikum
1. Mahasiswa Mengidentifikasi Cerebreum I
menjelaskan dan menjelaskan cerebellum dan
anatomi, anatomi dan medulla spinalis,
histologi dan topografi otak dan meninges, sistem
sistem saraf medulla spinalis liquor
pusat, perifer Mengidentifikasi cerebrospinalis,
dan otonom dan Menjelaskan vascularisasi otak,
anatomi dan Hipotalamus,
topografi hipofise, tiroid,
meninges, sistem paratiroid,
liquor adrenal, pankreas,
cerebrospinalis hepar, kelenjar
dan vascularisasi pineal
otak
Mengidentifikasi Nn. Cranialis, Nn. I
dan Menjelaskan Spinalis, Sistem
anatomi dan saraf simpatis dan
topografi sistem parasimpatis
syaraf tepi dan
otonom
Mengidentifikasi cerebrum, I
dan Menjelaskan cerebellum,
histologi sistem medulla spinalis),
saraf pusat dan sistem saraf
(cerebrum, perifer (serabut

23
cerebellum, saraf, ganglion,
medulla spinalis), sel-sel saraf)
dan sistem saraf
perifer (serabut
saraf, ganglion,
sel-sel saraf).

2. Menjelaskan Mengidentifikasi Hipotalamus, II


anatomi, dan Menjelaskan hipofise, tiroid,
histologi organ struktur histologi paratiroid,
dan fisiologi organ-organ adrenal, pankreas,
sistem endokrin endokrin hepar, sampai
(hipotalamus, sel-sel target.
hipofise, tiroid,
paratiroid,
adrenal, pankreas,
hepar, sampai
sel-sel target.
3. Menjelaskan Menjelaskan Fisiologi media III
anatomi, dan fisiologi media refrakta,
fisiologi sistem refrakta, akomodasi,
sensori visual akomodasi, lapangan
dan lapangan pandang, lintasan
pendengaran pandang, lintasan visual/
visual/ penglihatan, noda
penglihatan, noda buta
buta termasuk
fisika optik
Menjelaskan Anatomi dan III
anatomi dan topografi auris

24
topografi auris externa, media et
externa, media et interna, Os
interna temporale,
organ visual
(cavum orbita,
oculus, kelenjar
lakrimal, otot
ekstraokuler,
palpebra
dan adneksa)
Menjelaskan Fisiologi sistem III
fisiologi sistem pendengaran dan
pendengaran, keseimbangan
keseimbangan,
dan indera khusus
secara umum
(penghidu, perasa
dan peraba)

25
TUJUAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK
BLOK 2.3 NEUROENDOKRIN DAN INDERA KHUSUS

No LO Blok LO Diskusi Topik Min


Kelompok Diskusi ggu
Kelompok
Small group discussion (SGD) – 1
1. Menjelaskan fungsi Menjelaskan fungsi Tremor III
integrasi sistem dan mekanisme
neuroendokrin dan sistem saraf
(anatomi, histologi,
special sense
fisiologi, biokimia)
Small group discussion (SGD) – 2
1. Menjelaskan fungsi Menjelaskan fungsi Stress kerja IV
integrasi sistem dan mekanisme
neuroendokrin dan sistem endokrin
(integrasi sistem
special sense
saraf)
Small group discussion (SGD) – 3
1. Menjelaskan fungsi Menjelaskan Penglihatan V
integrasi sistem fungsi dan kabur
neuroendokrin dan mekanisme sistem
sensoris (integrasi
special sense
sistem saraf)

26
BAHAN SGD - 1

Topik : Fungsi dan mekanisme sistem saraf

Judul : Tremor

Kasus: Seorang laki-laki umur 62 tahun datang ke praktek dokter


dengan keluhan tremor pada kedua tangan. Pada anamnesis pasien
mengeluh kesulitan ketika berjalan, gerakan terasa kaku, sulit ketika
berdiri dari kursi dan menelan. Pasien juga mengeluh “ngeces” sejak
sebulan lalu. Pada pemeriksaan dokter menemukan adanya tremor,
rigiditas, bradykinesia dan reflex postural menghilang. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami gangguan Parkinson dan memberi
terapi dengan L-DOPA.

27
No Langkah Instruksi
Pembelajaran
1. Tugas Diskusi Berdasarkan kasus di atas, diskusikan
tentang:
1. Jelaskan anatomi otak yang
terlibat pada kasus di atas?
A. Jelaskan anatomi ganglia
basalis!
B. Jelaskan anatomi substansia
nigra!
2. Jelaskan struktur histologis
sistem saraf pusat?
A. Sebutkan dan jelaskan
struktur histologis cerebrum?
B. Sebutkan dan jelaskan
struktur histologis
cerebellum?
3. Bagaimana sel saraf saling
berkomunikasi?
A. Bagaimana mekanisme
potensial aksi dan transmisi
sinyal antar neuron?
B. Jelaskan tentang EPSPS dan
IPSPS!
C. Jelaskan mekanisme kerja
neurotransmitter yang terkait
kasus!
4. Jelaskan tentang biokimiawi
neurotransmitter!
A. Apakah neurotransmitter itu?
B. Neurotransmitter umumnya
diklasifikasikan dalam dua
kategori utama yang terkait

28
dengan aktivitas mereka
secara keseluruhan. Jelaskan
!
C. Jelaskan neurotransmitter apa
yang terkait dengan kasus
tersebut di atas (Penyakit
Parkinson)!
D. Jelaskan tentang biokimiawi
neurotransmitter terkait
dengan kasus!
2. Langkah diskusi Masing-masing kelompok
mendiskusikan dan menganalisis
kasus tersebut di ruang diskusi
tutorial pada pertemuan pertama.
Setiap anggota kelompok membuat
resume dan mempresentasikan pada
pertemuan kedua.
Tahapan diskusi:
1. Membaca skenario
2. Klarifikasi kata sulit dalam
skenario
3. Mendiskusikan tugas
4. Menjawab pertanyaan
5. Menyusun resume dan
membuat presentasi
3. Umpan balik Umpan balik diberikan oleh
fasilitator diskusi.
4. Referensi yang Sesuai yang terdapat di daftar pustaka
relevan

29
BAHAN SGD - 2

Topik : Fungsi dan mekanisme sistem endokrin, integrasi dengan


sistem saraf

Judul : Stress kerja

Kasus:
Ami, seorang karyawati bank swasta, merasa hidupnya tidak
tenang sejak ia sering kerja lembur beberapa bulan terakhir. Ia sering
tidak bisa tidur dan sering sakit, bahkan seingatnya bulan ini
menstruasinya terlambat hampir 2 minggu.
Kondisinya bahkan menjadi semakin parah. Atasannya
memanggilnya dan memarahinya siang tadi karena terdapat kesalahan
pada laporan keuangan yang ia kerjakan. Sejak saat itu, Ami merasa
dadanya terus menerus berdebar-debar dan nafasnya terengah-engah.
Ami berencana mau memperbaiki laporan keuangan seperti
diperintahkan oleh atasannya. Ketika ia baru mulai menghidupkan
komputernyanya, ia kembali berdebar-debar dan terenggah-enggah
lagi seperti tadi siang. Ami merasa cemas dengan kondisinya. Kata
teman-temannya dia stress karena terlalu banyak kerja. Ami jadi
bertanya-tanya, apa benar hidupnya tidak tenang begini karena stress?

30
No Langkah Instruksi
Pembelajaran
1. Tugas Diskusi Berdasarkan kasus di atas, diskusikan
tentang:
1. Apa itu stress? Secara fisiologis apa
penyebab stress?
A. Jelaskan pengertian stress secara
fisiologis!
B. Sebutkan apa penyebab stress secara
fisiologis!
2. Bagaimana tubuh merespon ketika
terjadi stress?
A. Jelaskan mekanisme sistem saraf
simpatis yang teraktivasi ketika
terjadi stress!
B. Jelaskan mekanisme HPA aksis
yang teraktivasi ketika terjadi stress!
3. Apa organ utama yang terlibat dalam
respon stress? Jelaskan anatomi dan
histologi organ-organ tersebut!
A. Jelaskan anatomi dan histologi
hipothalamus!
B. Jelaskan anatomi dan histologi
pituitari!
C. Jelaskan anatomi dan histologi
adrenal!
4. Apa saja hormon-hormon yang
dihasilkan dari organ-organ yang
terlibat dalam respon stress tersebut?
Jelaskan fungsi dan mekanisme

31
interaksinya secara singkat!
A. Sebutkan nama dan fungsi hormon-
hormon yang disekresikan oleh
hipothalamus!
B. Sebutkan nama dan fungsi hormon-
hormon yang disekresikan oleh
pituitari!
C. Sebutkan nama dan fungsi hormon-
hormon yang disekresikan oleh
adrenal!
D. Jelaskan mekanisme interaksi antara
hormon hipothalamus-pituitari dan
adrenal!
5. Mengapa Ami berdebar-debar dan
nafasnya terengah-engah setelah
dimarahi atasannya? Jelaskan
mekanisme yang terjadi!
6. Mengapa Ami sering tidak bisa tidur,
sering sakit dan terlambat menstruasi?
Jelaskan mekanisme yang terjadi !

2. Langkah diskusi Masing-masing kelompok mendiskusikan


dan menganalisis kasus tersebut di ruang
diskusi tutorial pada pertemuan pertama.
Setiap anggota kelompok membuat resume
dan mempresentasikan pada pertemuan
kedua.
Tahapan diskusi:
1. Membaca skenario
2. Klarifikasi kata sulit dalam

32
skenario
3. Mendiskusikan tugas
4. Menjawab pertanyaan
5. Menyusun resume dan membuat
presentasi
3. Umpan balik Umpan balik diberikan oleh fasilitator
diskusi.
4. Referensi yang Guilliams TG and Edward L (2010).
relevan Chronic Stress and The HPA Axis :
Clinical Assesment and Therapeutic
Consideration.
Tsigos C, Kyrou I, Kassi E, Chrousos GP
(2016) Stress, Endocrine Physiology and
Patophysiology,
www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK278995

33
BAHAN SGD - 3

Topik : Fungsi dan mekanisme sistem endokrin, integrasi dengan


sistem saraf

Judul : Penglihatan kabur

Kasus:
Seorang remaja umur 15 tahun mengeluh pusing saat di sekolah dan
bila duduk di belakang di tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di
papan tulis. Saat diperiksakan ke dokter dia didiagnosis mengalami
myopia (rabun jauh) 0,75 mata kanan dan 0,5 mata kiri.

No Langkah Instruksi
Pembelajaran
1. Tugas Diskusi Berdasarkan kasus di atas, diskusikan
tentang:
1. Jelaskan struktur anatomis dan histologis
organ yang terlibat dalam kasus di atas!
2. Jelaskan mekanisme fisiologis yang
terjadi agar kita dapat melihat suatu
benda!
3. Jelaskan bagian mata yang mengalami
gangguan pada kasus tersebut! Apa yang
terjadi?
4. Bagaimana cara mengoreksi kelainan
penglihatan pada kasus diatas? Jelaskan
mekanismenya!
5. Sebutkan kelainan lain pada mata yang
ditandai dengan penurunan penglihatan!
Jelaskan masing-masing secara singkat!

34
2. Langkah Masing-masing kelompok mendiskusikan
diskusi dan menganalisis kasus tersebut di ruang
diskusi tutorial pada pertemuan pertama.
Setiap anggota kelompok membuat resume
dan mempresentasikan pada pertemuan
kedua.
Tahapan diskusi:
1. Membaca skenario
2. Klarifikasi kata sulit dalam skenario
3. Mendiskusikan tugas
4. Menjawab pertanyaan
5. Menyusun resume dan membuat
presentasi
3. Umpan balik Umpan balik diberikan oleh fasilitator
diskusi panel.
4. Referensi yang Sesuai yang terdapat di daftar pustaka
relevan

35
DAFTAR PUSTAKA

Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks H. (2015). Ganong’s


Review of Medical Physiology 25th edition. New York :
McGraw-Hill Medical Publishing.

Baehr, M and Frotscher M., (2005). Duus’ Topical Diagnosis in


Neurology, Thieme, USA

Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L (2012) Biochemistry. Basingstoke :


W.H Freeman.

Drake R.L, Vogi W, Mitchell A.W.M (2007) Gray’s Anatomy for


Student. Philadelphia : Elsevier

Eroschenko V.P, di Fiore M.S.H (2012) Di Fiore’s Atlas of Histology


with Functional Correlations. Philadelphia : Lippincott
Williams and Wilkins

Hall J.E (2016) Guyton and Hall textbook of medical physiology 13th
edition. Philadelphia,

Leson T.S, Leson C.R, Paparo A.A (1988) Text/Atlas of Histology.


Philadelphia : WB Saunders

Mescher A.L (2009) Junquiera’s Basic Histology : Text and Atlas


12th edition. McGraw-Hill Medical

Moore K.L and Dalley A.F (2013) Clinically Oriented Anatomy 7th
edition. Maryland USA : Lippincott Wiliams & Wilkins

Nelson DL, Cox MM, Lehninger AL (2013) Lehninger principle of


biochemistry 6th edition. New York : WH Freeman

36
Paulsen F., Waschke J. (2013) Sobotta Atlas of Human Anatomy 15th
edition. London : Urban & Fischer

Rodwell VW, Botham KM, Kenelly PJ, Weil PA, Bender DA (2015)
Harper’s ilustrated biochemistry 30th edition. New York :
McGraw-Hill Education LLC

Sherwood L (2016). Human physiology : from cells to systems 9th


edition. Boston, MA, USA : Cengage Learning

Snell, R.S., (2010). Clinical Neuroanatomy, Wolter Kluwer, USA

Tortora G.J and Derrickson B.H (2014) Principle of Anatomy and


Physiology 14th edition. John Wiley & Sons

Young B., O’Dowd G., Woodford P (2014) Wheater’s Functional


Histology 6th edition. Philadelphia, PA : Churchill
Livingstone/Elsevier

37
38

Anda mungkin juga menyukai