Oleh :
Nida Khoiriah
Pembimbing :
dr. Olivia Vistary
Kepaniteraan Klinik IKAKOM I PKM Kec.
Jagakarsa
Pendidikan Dokter
Universita Muhammadiyah Jakarta
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Sintia
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Kampung Utan Rt 011/Rw
03
Tgl/Jam Masuk : Rabu, 21 Maret
2013/20.30 WIB
Status Pekerjaan : Pelajar
Status Penikahan : Belum Menikah
Agama : Islam
ANAMNESIS (Alloanamnesis dari Ibu Pasien)
TANDA VITAL
Tekanan Darah : - mmHg
Nadi : 100x/menit, reguler, kuat angkat
Pernafasan : 41x/menit
Tipe :-
Suhu : 37,1 oC
ANTROPOMETRI :
BB : 20 kg
TB : 121 cm
LK : 44 cm
Status Gizi:
BB/U = 20/23 x 100%
= 87 % (gizi baik)
TB/U = 121/122 x 100%
= 99,2 % (TB baik)
BB/TB = 20/23 x 100%
= 87 % (normal)
Kesan : Gizi baik
STATUS GENERALIS
PEMERIKSAAN FISIK :
RR : 41x/menit
Inspeksi : Terlihat dispneu disertai dengan
tarikan dinding
dada bagian bawah ke
dalam;
Palpasi : Pernapasan cepat
Auskultasi : Wheezing (+/+), ronkhi (+/-)
Rencana Penatalaksanaan
1. Salbutamol hirup 2,5 mg/mL/x
(saat di PKM)
2. Salbutamol tab 2 mg x 1 x 1
3. Dexamethason tab 0,5 mg x 3 x 1
ANAMNESIS
ANALISA KASUS
KU : Sesak napas sejak semalam
RPS : Sesak napas muncul setelah kelelahan
beraktivitas dan minum es. Dari dua hari yang
lalu batuk, pilek, dan demam. Sesak napas selalu
terulang.
RPD : Asma
RPO : Salbutamol
RPK : Ayah asma (+)
Rpsi : Jarang main karena mudah sesak napas Asma
jika kelelahan Bronkial
Etiologi : Faktor
PEMERIKSAAN FISIK
keturunan (Atopi)
Klasifik
asi
Asma
FAKTOR PENCETUS
PATOGENESIS
LANGKAH DIAGNOSTIK
Anamnesi
s
Pemeriks
aan Fisk
Pemeriks
aan
Penunjan
g
Tabel 1. Derajat Beratnya Serangan Asma Episode Akut
Ringan Sedang Berat
Aktivitas Dapat berjalan Jalan terbatas Sukar berjalan
Dapat berbaring Lebih suka duduk Duduk membungkuk ke
depan
Bicara Beberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata
Kesadaran Mungkin terganggu Biasanya terganggu Biasanya terganggu
Frekuensi napas Meningkat Meningkat >30 x/menit
Retraksi otot-otot Umumnya tidak ada Kadang kala ada Ada
bantu napas
Mengi Lemah sampai sedang Keras Keras
Frekuensi nadi <100 100 200 >120
Pulsus paradoksus Tidak ada (<10 mmHg) Mungkin ada (10 25 Sering ada (>25 mmHg
mmHg)
APE sesudah >80% 60 80 % <60 %
bronkodilator (%
predikasi)
Diagnosis Gejala
Asma Riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan
dengan batuk dan pilek;
Hiperinflasi;
Ekspirasi;
Berespons baik terhadap bronkodilator
Bronkiolitis Episode pertama wheezing pada umur <2 tahun;
Hiperinflasi dinding dada;
Ekspirasi memanjang;
Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai;
Respons kurang/tidak ada respons dengan bronkodilator
Wheezing berkaitan Wheezing selalu berkaitan dengan batuk dan pilek;
dengan batuk dan pilek Tidak ada riwayat keluarga dengan asma/eksem/hay fever;
Ekpirasi memanjang;
Cenderung lebih ringan dibandingkan dengan wheezing
akibat asma;
Berespons baik terhadap bronkodilator.
Benda asing Riwayat tersedak atau wheezing tiba-tiba;
Wheezing umumnya unilateral;
Air trapping dengan hipersonor dan pergeseran
Pneumonia Batuk dengan napas cepat;
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam;
Demam;
Crackles/ronki;
Pernapasan cuping hidung;
Merintih/grunting.
Sumber: WHO Indonesia, 2008, Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Pedoman Bagi
Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama Pertama di Kabupaten/Kota. Hlm: 97
TATALAKSANA
Tabel 4. Pengobatan Asma Jangka Panjang Menurut Sistem Anak Tangga