Eropa yang menyebabkan hampir 10.000 bayi lahir cacat memicu perkembangan sistem untuk memonitor Efek Samping Obat (ESO). Definisi
Efek Samping Obat/ESO (Adverse Drug
Reactions/ADR) adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologik. Penyebab ESO
1. Reaksi akibat kelainan bawaan
Alergi : tjd krn mekanisme imunologi, sifat: tdk ada hub. dgn sifat farmakologi, timbul pd dosis kecil. ESO krn kelainan genetik
2. ESO krn kelainan yg didapat, ex: adanya
gangguan hati yg menggangu detoksifikasi obat, gangguan ginjal yg menggangu eliminasi obat, misalnya gentamisin bisa menyebabkan tuli. 3. Kelainan akibat bentuk serta cara pemberian obat Rx yg tjd akibat perubahan bioavaialbilitas, atau cara pemberian yg kurang tepat : misalnya efek aditif, bahan pelarut, pengawet yg ditambahkan saat pembuatan obat.
4. Interaksi obat Contoh interaksi obat-makanan Jeruk dikonsumsi bersama antasid yang mengandung Al meningkatkan absorpsi Al
Bila dengan antibiotik keasamannya menurunkan
efektivitas antibiotik. Susu bila dikonsumsi bersama bisakodil (laksatif) meningkatkan efek laksatif. Serat oatmeal & sereal berserat tinggi menurunkan absorpsi digoxin. Sayuran hijau kaya vit. K menurunkan efektivitas antikoagulan oral (warfarin). Antibiotik
Sefalosporin, penisilin minum saat lambung
kosong untuk mempercepat absorpsi. Eritromisin jangan minum bersama jus buah anggur menurunkan efektivitas obat. Tetrasiklin produk susu menurunkan efektivitas obat. Linkomisin makanan menurunkan kadar plasma hindari Faktor predisposisi timbulnya ESO
1. Saat timbulnya reaksi
ESO dapat timbul pd awal pengobatan (syok anafilaksis krn pemberian penisilin). Setelah pengobatan berlangsung lama (retinopati krn pengobatan dgn klorokuin). Timbul lama setelah obat dihentikan (karsinoma akibat pemberian dietilstilbesterol). 2. Umur Insiden ESO meningkat pd penderita muda & usia lanjut. Lanjutan... 3. Kondisi patofisiologis Beberapa penyakit yg menyertai penderita bisa merubah farmakokinetik obat (hati-hati pemberian -bloker pd orang asma). 4. Jumlah obat yg diberikan Pengobatan yg terlalu lama bisa mencetuskan timbulnya ESO. 5. Jenis kelamin Hasil penelitian : wanita lebih mudah mengalami ESO dibdg laki-laki. Lanjutan... 6. Riwayat alergi sebelumnya Penderita dgn riwayat alergi sblmnya lebih peka mendapat rx. ESO berbentuk alergi dari penderita normal. 7. Multiple drugs therapy Makin banyak jumlah obat yg diberikan makin > kemungkinan mengalami ESO. 8. Faktor rasial atau genetik Diduga ada pengaruh rasial/genetik untuk timbulnya ESO tertentu. Jenis-jenis ESO
1. Efek samping yang dapat diperkirakan
(Tipe A) : Aksi farmakologik yang berlebihan Respons karena penghentian obat Efek samping yang tidak berupa efek farmakologik utama 2. Efek samping yang tidak dapat diperkirakan (Tipe B) : Reaksi alergi Reaksi karena faktor genetik Reaksi idiosinkratik Beberapa contoh ESO : Reaksi alergi akut karena penisilin (reaksi imunologik).
Hipoglikemia karena dosis obat antidiabetik terlalu
tinggi (efek farmakologik yang berlebihan). Perdarahan yang terjadi pada pasien yang sedang menerima pengobatan dengan warfarin, karena secara bersamaan juga minum aspirin (efek farmakologik yang berlebihan). Osteoporosis karena pengobatan kortikosteroid jangka pjg (efek samping karena penggunaan jangka pjg). Hipertensi karena penghentian pemberian klonidin (gejala penghentian obat - withdrawal syndrome). Gejala putus obat krn narkotika. Fokomelia pada anak karena ibunya menggunakan talidomid pada masa awal kehamilan (efek teratogenik). Rasa ngantuk setelah pemakaian antihistaminika untuk anti mabok perjalanan (efek samping yg tdk berupa efek farmakologik utama).
Iritasi lambung yang menyebabkan keluhan
pedih, mual dan muntah pada obat-obat kortikosteroid oral, analgetika-antipiretika, teofilin, eritromisin, rifampisin, dll (efek samping yg tdk berupa efek farmakologik utama). Pasien yang mempunyai kekurangan enzim G6PD (glukosa-6-fosfat dehidrogenase) mempunyai potensi untuk menderita anemia hemolitika akut pada pengobatan dengan primakuin, sulfonamida dan kinidin (reaksi krn faktor genetik). Neuropati perifer karena isoniazid lebih banyak dijumpai pada asetilator lambat (reaksi krn faktor genetik). Obat-obat imunosupresi dapat memacu terjadinya tumor limfoid (reaksi idiosinkratik). Dampak negatif yang terjadi akibat ESO :
Kegagalan pengobatan.
Timbulnya keluhan penderitaan atau penyakit baru
karena obat (drug-induced disease ) yang semula tidak diderita oleh pasien. Pembiayaan yang harus ditanggung sehubungan dengan kegagalan terapi, memberatnya penyakit atau timbulnya penyakit yang baru (dampak ekonomi). Efek psikologik terhadap penderita yang akan mempengaruhi keberhasilan terapi lebih lanjut misalnya menurunnya kepatuhan berobat. ESO, kenapa perlu di Monitor ? Merupakan dampak negatif dari pengobatan.