Anda di halaman 1dari 9

MALPRAKTEK FARMASI

O
L
E
H
KELOMPOK IV :
DAHLIA HARIKETIGA
SAFITRA RISKA ZAKARIA
SUSILAWATI MAMONTO
MUNIRA SAMSUDIN
OVAYA F. SANGAJI
RICAT BADJO
Apa itu malpraktek ?
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya
dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Secara harfiah mal
mempunyai arti salah sedangkan praktek mempunyai arti
pelaksanaan atau tindakan, sehingga malpraktek berarti
pelaksanaan atau tindakan yang salah. Meskipun arti
harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut
dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah
dalam rangka pelaksanaan suatu profesi. Sedangkan difinisi
malpraktek profesi kesehatan adalah kelalaian dari
seseorang dokter atau tenaga keperawatan (perawat dan
bidan) untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu
pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang
lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka
menurut ukuran dilingkungan yang sama.
MALPRAKTEK DIBIDANG HUKUM

Untuk malpraktek hukum atau yuridical


malpractice dibagi dalam 3 kategori
sesuai bidang hukum yang dilanggar
yakni :
Criminal malpractice
Civil malpractice
Administrative malpractice
Pembuktian Malpraktek Dibidang Pelayanan
Kesehatan

Dari definisi malpraktek adalah kelalaian dari


seseorang dokter atau tenaga keperawatan (perawat
dan bidan) untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan
ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien,
yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang
terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama. Dari
definisi tersebut malpraktek harus dibuktikan bahwa apakah
benar telah terjadi kelalaian bidan dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang ukurannya adalah
lazim dipergunakan diwilayah tersebut

T
TANGGUNG JAWAB HUKUM

Di dalam transaksi teraputik ada beberapa macam


tanggung gugat, antara lain :

Contractual liability
Vicarius liability
Liability in tort

Malpraktek Ditinjau dari Segi Hukum

Sanksi hukum
Kepastian hukum
Malpraktek Ditinjau dari Segi Etika

Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) pasal 2 dijelaskan


bahwa; seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan
profesinya sesuai dengan standar profesi tertinggi. Jelasnya bahwa
seorangdokter dalam melakukan kegiatan kedokterannya sebagai
seorang proesional harus sesuai dengan ilmu kedokteran
mutakhir, hukum dan agama. KODEKI pasal 7 juga
menjelaskan bahwa setiap dokter harus senantiasa
mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani. Artinya
dalam setiap tindakan dokter harus betujuan untuk
memelihara kesehatan dan kebahagiaan manusia
Malpraktek Ditinjau dari Sudut Pandang Agama

Adapun agama memandang malpraktek, khususnya yang


menyebabkan kematian atau bisa pasien kehilangan
nyawanya. Menurut pandangan Islam. Dikatakan bahwa
jatah hidup itu merupakan ketentuan yang menjadi hak prerogatif
Tuhan, biasanya disebut juga haqqullh (hak Tuhan), bukan hak
manusia (haqqul dam). Artinya, meskipun
Secara lahiriah atau tampak jelas bahwa saya menguasai diri saya
sendiri, tapi saya sebenarnya bukan pemilik penuh atas diri saya
sendiri. Untuk itu, saya harus juga tunduk pada aturan-aturan
tertentu yang kita imani sebagai aturan Tuhan. Atau, meskipun saya
memiliki diri saya sendiri, tetapi saya tetap tidak boleh membunuh
diri
Sekian
Dan

Anda mungkin juga menyukai