REGULER
2015
PMS
MINOR
Dr. dr. PUGUH RIYANTO, SpKK
Komplikasi :
Infeksi sekunder
Retensi urin
Infeksi sistemik : pada neonatus,
meningitis, ensefalitis
Gelisah, depresi
Ca serviks
Pemeriksaan pembantu :
Tzank tes
Biakan jaringan
Deteksi Ag : Elisa, imunoperoksidase
Deteksi Ab : Elisa
Penentuan DNA virus : PCR
(Polymerase Chain Reaction)
Pemeriksaan Ab monoklonal dari
kerokan lesi ( mikroskop elektron
indirek )
Pengobatan :
1. Pengobatan spesifik
a. Lesi primer
3. Pencegahan
- Kondom
- Hindari faktor pencetus
- Abstinensia
Prognosis :
Kriteria uretritis :
a. Sekret uretra (pengecatan gram)
~ leukosit PMN > 5 dg pembesaran
1000x
b. Sedimen urin
~ Leukosit PMN >15 dg pembesaran
400x
Diagnosis : uretritis + menyingkirkan
penyebab berupa N. GO, T.
vaginalis & C. albicans
Pengobatan :
Epidemiologi :
- Jarang pada soial ekonomi tinggi
- >> usia sexual aktif ( 16-35 thn )
- wanita > pria
Gejala klinik :
- Asimtomatik
- Dispareunia
Pengobatan :
- Metronidazol 2 gr oral dosis tunggal,
- Alternatif metronidazol : 2 x 500 mg
oral ( 7 hari )
Gejala (-) sembuh Terapi gagal
Parasit (-)
Masih (+) gejala, parasit (+)
gagal
Abstinensia
11
4. KANDIDOSIS VAGINALIS
Def : inf. dgn berbagai manifestasi klinis yang disebabkan
candida, khususnya C. albicans & ragi (yeast) lain dr
genus candida.
Etiologi :
- C. albicans : 81%
- Stockist. Glabrata : 16%
- Ragi lain : 3%
Faktor predisposisi :
1. Me kadar karbohidrat (pe an glikogen vagina) pd
kehamilan & pemakai pil KB
2. Pe pH
3. Lingkungan yang hangat & lembab
4. D.M.
5. Pemakai AB / kemoterapi
12
Wanita :
- gatal pada vulva, duh tubuh : banyak, putih spt
susu pecah, bisa sedikit, cair, sangat gatal, nyeri,
panas selama senggama, disuria.
-pemeriksaan klinis : vulva / vagina kemerahan, udem,
fisura, kdg erosi, ulserasi.
-khas : pseudomembran (+), duh tubuh mucoid atau cair
dengan butir-butir gumpalan keju.
Pria :
Laboratorium :
-garam fisiologis
-KOH
-Gram
13
Penatalaksanaan :
Mikonazol
1. Golongan imidazol topikal Klotrimazol
Pemeriksaan pembantu :
- Lab : clue cell (+), (sel epitel vagina diliputi kokobasil)
- Tes amin (sekret vagina + 1 tetes KOH 10% bau
amis)
- pH. Vagina : 4,5 5,5
- Biakan : agar Casman
- Kromatolografi : succinat asam asetat
Laktat
Pengobatan :
1. Topikal
1). Krim sulfonamid tripel : penyembuhan 14 86%
2). Supositori tetrasiklin vaginal penyembuhan 98%
3). Klindamisin CR 2% intravag, 7 hr, sebelum tidur.
2. Sistemik :
1). Metronidazol : - 2 x 500 mg (7 hari) oral
- 2 gr hr I & III (oral 1)
2). Ampisilin / Amoksilin : 4 x 500 mg (7 hari) oral
3). Klindamisin 2 x 300 mg, 7 hr
15
6. KONDILOMA AKUMINATA
Epidemiologi : sebag. besar pd usia 17 33 tahun pada
pasangan seksual yang berganti-ganti.
Etiologi : virus papilloma humanus
1. Mikroskop elektron
2. Ag virus dg tehnik peroksidase
3. DNAvirus dg metode hibridasi
Penatalaksanaan :
1. Umum :
- jaga kebersihan genital untuk mencegah infeksi
sekunder.
- cari kemungkinan PMS lain
- pemeriksaan pasangan seksual
- abstinensia
2. Kemoterapi :
- Podofilin 20 25%, seminggu 2x
- asam triklor asetat 50%
- 5 fluorourasil 1 5%
- Podofiloyoksin 0,5%
3. Interferon
4. Bedah skalpel
5. Bedah listrik
6. Bedah beku
7. Laser CO2
8. Imunoterapi
9. Radioterapi
17
7. MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Def : peny. yang disebabkan oleh poks virus yg
klinisnya berupa papul2 yg pd permukaannya tdp
lekukan, berisi massa yg mengandung badan
moluskum.
Epidemiologi : banyak pd anak2 & orang dewasa.
Penularan : kontak langsung, autoinokulasi.
Gejala klinis :
Epidemiologi :
- sos-ek rendah & higiene buruk
- hubungan seksual yang promiskuitas
Penularan :
- kontak langsung
- kontak tidak langsung (melalui benda,
pakaian, handuk, sprei, bantal)
Gejala Klinis : 4 tanda kardinal
1. Gatal terutama pd malam hari
2. Distribusi gatal : sela2 jari, lipatan siku,
ketiak, bwh payudara, sekitar pusat,
sekitar kelamin daerah lembab,
mudah ditembus Sarcoptes.
3. Infeksi keluarga
4. Kunikuli.
Diagnosis tersangka : 3 dr kriteria diatas
Diagnosis ideal : ditemukan Sarcoptes / paling tidak
telur / kotorannya ( hanya 10%
positif).
Bentuk Skabies Atipik :
19
1. S. in a clean : pd orang bersih
2. S. incognito : oleh krn kortikosteroid
3. S. nodularis : nodul pd tempat2 tertutup
4. S. pada bayi : seluruh tubuh
5. Skabies yg ditularkan melalui hewan (babi, kambing,
kucing).
6. Skabies pada penderita sifilis
7. Skabies Norwegia (penuh krusta)
Pengobatan :
Topikal :
1. Sulfur presipitatun 4 20% krim salf.
2. Zalf 2 - 4 (2% asam salisilat, 4% sulfur presipatum.
Komplikasi :
1. Skabies dg aksematisasi
2. Skabies impetiginosa
3. GNA
4. Intoksikasi pada ginjal
5. Skabies fobi
Prognosis : baik.
9. PEDIKULOSIS PUBIS
Def : inf. yg menyerang rambut pubis dan rambut
disekitar anus yg disebabkan Pthirus pubis.
Cara penularannya :
- kontak langsung
- kontak tidak langsung : melalui alat-alat
Gejala klinis :
- gatal di daerah pubis & sekitarnya, abdomen,
dada.
- bercak abu2 kebiruan makula serulae
- patognomonik : black dot : bercak hitam pd
celana dlm waktu bangun tidur.
- kdg2 inf. Sekunder dg pembesaran kelenjar
getah bening regional.
Pembantu diagnosis : cari telur & bentuk dws
Pengobatan :
1. Gameksan cr. 1%
2. Emulsi benzil benzoat 25%
3. Scabimite cream
4. Rambut kelamin dicukur
5. Pakaian direbus, disetrika
6. Mitra seksual diperiksa dan diobati
Prognosis : baik
22
10. TINEA KRURIS
Def : peny. Jamur yang ditularkan melalui
hubungan seksual.
Pengobatan :
1. Derivat imidazol
- Klotrimazol
- Mikonazol
- Ekonazol
- Isokonazol
23
= Hepatitis epidemika
Masa inkubasi 30 hari
Etiologi: virus hepatitis A= gol. Virus RNA
Penularan : melalui makanan yg
terkontaminasi faeces/ urin mengandung
virus hepatitis A ( penularan mll
hub.seksual oroanal)
HEPATITIS B
= Hepatitis serum
Masa inkubasi 75 hari
Virus DNA
Penularan: mll transfusi, suntikan, vaksinasi
dgn alat / bhn yg terkontaminasi; mll
transplasental; mll hub seks;
homoseks>heteroseks
HEPATITIS B
1. PGL
2. Kandidosis orofaring
3. Infeksi umum yg berulang
4. Batuk 1 bulan
5. Dermatitis generalisata
6. Konfirmasi ibu terinfeksi HIV
GEJALA GEJALA AIDS
1. Kelelahan
2. Demam panas > 38 C > 1 bulan
3. BB drastis ( > 10%)
4. Mencret > 1 bulan
5. Sesak nafas & batuk kering
6. Sariawan lama
7. Sarkoma kaposi
DIAGNOSIS LABORATORIUM