Anda di halaman 1dari 26

REFLEKSI KASUS

PITRIASIS ROSEA

Fr an c i s c us B u w a n a (4 2 1 5 0 0 5 2 )

DPK :dr. Gabriel Erny Widyanti, M.kes, Sp. KK


1
STATUS PASIEN

Nama : An VD
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Alamat : Yogayakarta
Tanggal periksa : 02 Juli 2016

2
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Gatal gatal dan bercak bercak merah

Riwayat Penyakit Sekarang


Bercak-bercak merah sejak 3 hari SMRS di seluruh tubuh,
tersebar di lengan tangan kanan, dada, perut dan
punggung.
Bercak-bercak tersebut terasa gatal di malam hari dan
semakin hari semakin banyak
Beberapa hari sebelum timbul bercak merah di seluruh
badan ini timbul, ada sebuah bercak agak besar, kira-kira
4 cm dada, bercak berbentuk oval, gatal, dengan warna
merah di pinggir lebih tua dari warna di tengah
Akhir akhir ini pasien mengatakan kondisi badannya
sedang capek setelah beberapa hari mengikuti acara 3
study tour sekolah.
ANAMNESIS

Riwayat penyakit Dahulu : Tidak ada


Riwayat Operasi : Pasien tidak pernah operasi.
Riwayat Alergi : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Bedak dingin
Gaya Hidup : Mandi teratur 2x dalam sehari, mengganti
sprei tempat tidur 2 minggu sekali.

4
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 35 Kg
Gizi : Cukup
Nadi dan RR : -
Kepala : Sesuai status lokalis
Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorak : Tidak dilakukan pemeriksaan
Aksilla : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ektremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan

5
PEMERIKSAAN FISIK

Ujud Kelainan
Kulit
Di regio antebrachii
dextra, thorax,
abdomen, punggung
terdapat makula
eritema, bentuk oval
dan anular, berbatas
tegas, pinggir tidak
meninggi, halus,
multipel, ukuran
milier sampai
lentikuler.
6
DIAGNOSIS BANDING &
DIAGNOSIS

Diagnosis Banding

Pitiriasis Rosea Pitiriasis Rosea


Tinea Korporis
Psoriasis Gutata Diagnosis

7
TATALAKSANA

-mometasone fuorate (corticosteroid)


5gr, 2x1, 7 hari, pagi dan sore setelah mandi, untuk
wajah.
-betamethasone dipropionate (corticosteroid)
10gr, 2x1, 7 hari, pagi dan sore setelah mandi, untuk
badan.
-Antihistamin
R/ Cetrizine tab 10 mg no VII
S1dd tab 1 pc

8
EDUKASI

Istirahat yang cukup


Makanan makanan bergizi dan mengonsumsi
sayur dan buah
Tidak mengaruk dengan tangan

9
RESUME
Anak perempuan, 12 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin
dengan keluhan gatal dan timbul bercak kemerahan sejak 3
hari lalu. Bercak kemerahan terdapat di bagian lengan
tangan kanan, dada, perut dan punggung. Beberapa hari
sebelum timbul bercak merah di seluruh badan ini timbul,
ada sebuah bercak agak besar, kira-kira 4 cm dada, bercak
berbentuk oval, gatal, dengan warna merah di pinggir lebih
tua dari warna di tengah. Pemeriksaan fisik didapat UKK di
regio antebrachii dextra, thorax, abdomen, punggung
terdapat makula eritema, bentuk oval dan anular, berbatas
tegas, pinggir tidak meninggi, halus, multipel, ukuran milier
sampai lentikuler.
10
DEFINISI

Pitiriasis rosea ialah penyakit


papuloskuamous jinak yang
belum diketahui penyebabnya,
yang dimulai dengan sebuah
lesi primer dengan
karakteristik gambaran herald
patch berbentuk eritema dan
skuama halus.
Pitiriasis rosea pertama kali
dideskripsikan oleh Robert
Willan pada tahun 1798 dengan
nama Roseola Annulata.
11
EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terdapat di seluruh dunia dan


didapatkan kira-kira sebanyak 2% dari setiap
kunjungan pasien yang berobat jalan pada ahli
penyakit kulit.
Kurang lebih 75% kasus pitiriasis rosea didapatkan
pada usia antara 10-35 tahun.
Puncak insidensnya terdapat pada usia antara 20-
29 tahun. Namun ada juga yang mengatakan
puncak insidensinya terdapat pada usia antara 15-
40 tahun.
Prevalensinya tidak dipengaruhi oleh golongan ras
tertentu

12
ETIOLOGI DAN
PATOGENESIS

Penyebab terjadinya pitiriasis rosea masih belum


diketahui, walaupun sudah dikemukakan beberapa
dugaan penyebab timbulnya penyakit ini.
Watanabe dkk telah membuktikan kepercayaan yang
sudah lama ada bahwa pitiriasis rosea merupakan
kelainan kulit yang disebabkan oleh virus. Mereka
mendemonstrasikan replikasi aktif dari HHV-6 dan
HHV-7
Chlamydia pneumonia, Mycoplasma pneumonia dan
Legionella pneumonia telah dikemukakan sebagai
agen penyebab pitiriasis rosea yang berpotensi kuat,
namun belum ada penelitian yang menunjukkan
kenaikan kadar antibodi yang signifi kan terhadap
mikroorganisme tersebut.
13
HISTOLOGI

14
GAMBARAN KLINIK

Tempat predileksi Pitiriasis Rosea adalah badan, lengan atas


bagian proksimal dan paha atas.
Pada 75% penderita biasanya timbul gatal didaerah lesi dan
gatal berat pada 25% penderita.
Gejala Klasik

Gejala klasik dari Pitiriasis Rosea mudah untuk dikenali.

Penyakit dimulai deng an lesi pertama berupa makula


eritematosa yang berbentuk oval atau anular dengan ukuran
yang bervariasi antara 2-4 cm, soliter, bagian tengah
ditutupi oleh skuama halus d an bagian tepi mempunyai batas
tegas yang ditutupi oleh skuama tipis yang berasal dari
keratin yang terlepas yang juga melekat pada kulit normal
15
MANIFESTASI
KLINIK

Gambar herald patch

Plak primer tipikal ( herald patch )


menunjukkan bentuk lonjong
dengan skuama halus di tepi
bagian dalam plak 16
MANIFESTASI KLINIK

Pada lebih dari 69% penderita ditemui adanya gejala


prodromal berupa malaise, mual, hilang nafsu makan,
demam, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar
limfe.
Setelah timbul lesi primer, 1-2 minggu kemudian akan
timbul lesi sekunder generalisata.
Pada lesi sekunder akan ditemukan 2 tipe lesi
Lesi terdiri dari lesi dengan bentuk yang sama
dengan lesi primer dengan ukuran lebih kecil
( diameter 0,5 1,5 cm ) dengan aksis panjangnya
sejajar dengan garis kulit dan sejajar dengan kosta
sehingga memberikan gambaran Christmas tree.
Lesi lain berupa paul-papul kecil berwarna merah
yang tidak berdistribusi sejajar
17
Gambaran menyerupai pine tree
18
MANIFESTASI KLINIK

Gejala Atipikal
Terjadi pada 20% penderita Pitiriasis Rosea
Ditemukannya lesi yang tidak sesuai dengan lesi
pada Pitiriasis Rosea pada umunya.
Berupa tidak ditemukannya herald patch atau
berjumlah 2 atau multipel. Bentuk lesi lebih
bervariasi berupa urtika, eritema multiformis,
purpura, pustul dan vesikuler.
Distribusi lesi biasanya menyebar ke daerah aksila,
inguinal, wajah, telapak tangan dan telapak kaki

19
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Sebuah spesimen biopsi dapat membantu untuk


konfi rmasi diagnosis walaupun tidak memberikan
gambaran spesifi k, terutama dalam kasus-kasus
atipik.
Epidermis dapat menunjukan ekskositosis
limfosit,akantosis ringan dan lapisan granular yang
menipis sampai tidak ada.
Dermis, ekstravasai sel darah merah adalah temuan
yang bermaknabersaman dengan infi ltratperivaskular
dari limfosit, histiosit, maupun eosinofi l.
Karena lesi pada ptiriasis rosea sangat mirip dengan
ruam sifi lis sekunder, tes VDRL sering diperlukan .
Pada pemeriksaan mikroskopis dar preparat kalium
hidroksida tidak menunjukan adanya elemen jamur.
20
DIAGNOSIS BANDING

Lichen Planus Tinea


Corporis

21
Psoriasis Gutata
TATALAKSANA

22
TATALAKSANA

23
TATALAKSANA

Umum
Walaupun Pitiriasis Rosea bersifat self limited
disease (dapat sembuh sendiri ), bukan tidak
mungkin penderita merasa terganggu dengan lesi
yang muncul.
Penatalaksanaan yang penting pada Pitiriasis
Rosea adalah dengan mencegah bertambah
hebatnya gatal yang ditimbulkan. Pakaian yang
mengandung wol, air, sabun, dan keringat dapat
menyebabkan lesi menjadi bertambah berat.

24
TATALAKSANA

Khusus
Topikal
o Untuk mengurangi rasa gatal dapat menggunakan zink
oksida, kalamin losion atau 0,25% mentol. Pada kasus
yang lebih berat dengan lesi yang luas dan gatal yang
hebat dapat diberikan glukokortikoid topikal kerja
menengah (bethametasone dipropionate 0,025%
ointment 2 kali sehari ).
Sistemik
o Pemberian antihistamin oral sangat bermanfaat untuk
mengurangi rasa gatal
o Untuk gejala yang berat dengan serangan akut dapat
diberikan kortikosteroid sistemik atau pemberian
triamsinolon diasetat atau asetonid 20-40 mg yang
diberikan secara intramuskuler.
25
26

Anda mungkin juga menyukai