Anda di halaman 1dari 17

SINUS

PARANASALIS
Oleh :
Putri Chaira Ummah
Jarmisa Putri
SINUS PARANASAL
Merupakan rongga rongga yang terdapat di dalam os.Maksilla,

os.Frontale, os. Sphenoidale, dan os. Ethmoidale


Dindingnya terdiri dari tulang compacta dengan dilapisi
mucoendosteum yang berhubungan dengan mucosa respiratoria
pada cavitas nasi.
Secara embriologik, sinus paranasal berasal dari invaginasi

mukosa rongga hidung dan perkembangannya dimulai pada


fetus usia 3 4 bulan , kecuali sinus Sfenoid dan sinus frontal.
Sinus maksila dan sinus ethmoid telah ada saat bayi lahir,

sedangkan sinus frontalis berkembang dari sinus ethmoid


anterior pada anak yang berusia kurang lebih 8 tahun.
Sinus sinus ini umumnya mencapai besar maksimal pada usia

antara 15 18 tahun
Sinus maksila (antrum Highmore)

Sinus paranasal terbesar, terdapat di dalam corpus maksilla

Saat lahir sinus maksila bervolume 6-8ml, berkembang dengan

cepat hingga mencapai ukuran maksimal 15ml usia 15-18th.


Berbentuk pyramida dengan basis di sebelah medial sedangkan

apeks di procc. zygomaticus maxilla.


Dinding medialnya merupakan dinding lateral rongga hidung,
atapnya merupakan lantai orbita, sedangkan alasnya
merupakan procc.alveolaris, dan palatum. Dinding anteriornya
adalah permukaan fasial os.maksila yang disebut FOSSA
CANINA
Gigi Premolar dan Molar berhubungan erat dengan dasar sinus

maksilaris
Ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial
INERVASI
Rami alveolares superior posterior n.alveolares
superior
Rami alveolares superior anterior n.alveolares
superior
N. infraorbitalis
Vaskularisasi :
ARTERI
Cabang a.facialis
A.maksillaris interna
A.infraorbitalis
A.palatina mayor
VENA
Venanya sesuai dengan nama arterinya, menuju
ke v.facialis anterior dan plexus pterygoideus
Sinus Frontalis
Mulai terbentuk sejak bulan ke-4 fetus

Sesudah lahir os frontal mulai berkembang pada usia 8 10 tahun dan akan

mencapai ukuran maksimal sebelum usia 20 tahun

Sinus frontal kanan dan kiri tidak sama

Sinus frontal biasanya bersekat sekat dan tepinya berlekuk lekuk.

Sinus frontal berdrainase melalui ostiumnya yang terletak di recessus

frontal, yang berhubungan dengan infundibulum ethmoid.

Sinus frontalis bermuara ke meatus nasi media melalui ductus nasofrontalis.

Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan fossa serebri

anterior sehingga infeksi dari sinus frontal mudah menjalar kedaerah ini

Innervasi : n.supraorbitalis

Vascularisasi : a.supraorbitalis
Sinus Ethmoid
Waktu lahir sudah terbentuk,

Berongga rongga , terdiri dari sel sel yang menyerupai sarang

tawon. Sel sel ini jumlahnya bervariasi. (4 17 sel) tiap sisinya.


Bagian - bagian sinus ethmoid disebut CELLULAE ETHMOIDALE

Berdasarkan letaknya sinus ethmoid dibagi menjadi sinus ethmoid

anterior yang bermuara di meatus nasi media, dan sinus ethmoid


posterior yang bermuara ke meatus nasi superior.
Dibagian terdepan sinus ethmoid anterior ada bagian yang sempit,

disebut RESESUS FRONTAL, yang berhubungan dengan sinus


frontalis.
Sel ethmoid yang terbesar disebut BULA ETHMOID

Didaerah ethmoid anterior terdapat suatu


penyempitan yang disebut INFUNDIBULUM, tempat
bermuaranya ostium sinus maksila.
Atap sinus ethmoid yang disebut FOVEA ETHMOIDALES

berbatasan dengan lamina kribosa. Dinding lateral


sinus adalah LAMINA PAPIRASEA yang sangat tipis ,
membatasi sinus ethmoid dengan rongga orbita.
Innervasi : n.ethmoidales anterior et posterior

Vaskularisasi : a. ethmoidales anterior et posterior


Sinus Sphenoid
Terletak pada corpus sphenoidale di belakang sinus
ethmoidalis posterior.
Sinus sfenoid terbagi menjadi dua oleh sekat yang
disebut SEPTUM INTERSFENOID
Batasnya :
a. Superior : chiasma opticum, N.opticus, Hypophisis,
fossa cerebri media
b. Inferior : atap nasopharinx , cavitas nasi
c. Lateral : sinus cavernosus, a.carotis interna,
n.opticus, n.opthalmicus, n.maksillaris
d. Anterior : cavitas nasi
e. Posterior : fossa cerebri posterior di daerah pons

. INERVASI : N.ethmoidalis posterior


. VASKULARISASI : a. maksilaris
KOM (Kompleks
Ostiomeatal)
Merupakan celah pada dinding lateral hidung yang
dibatasi oleh konka media dan lamina papiracea.
Struktur anatomi yang membentuk KOM :
a. Procc. uncinatus
b. Infundibulum ethmoid
c. Hiatus semilunaris
d. Bula ethmoid
e. Agger nasi
f. Resesus frontalis
Fungsi KOM :
tempat ventilase dan drainase dari sinus sinus
maksilla, sinus frontal, sinus ethmoid anterior
Fisiologi sinus paranasal
Tidak memiliki fungsi fisiologis nyata
Terbentuk sebagai akibat pertumbuhan tulang muka
Beberapa teori fungsi sinus paranasal :
1. Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)
Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan
dan mengatur kelembaban udara inspiasi
2. Sebagai penahan suhu
Sinus berfungsi untuk penahan panas, melindungi orbita, dan
fossa serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-rubah.
3. Membantu keseimbangan kepala
4. Membantu resonansi suara
5. Peredam perubahan tekanan udara
Jika ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,
seperti saat bersin n mengeluarkan ingus.
6. Membantu produksi mukus
Seperti pada mukosa hidung, didalam sinus juga
terdapat mukosa bersilia dan palut lendir diatasnya.
Didalam sinus silia bergerak secara teratur untuk
mengalirkan lendir menuju ostium alamiahnya
melalui jalur-jalur yang sudah tertentu polanya.

Lendir yang berasal dari kelompok sinus anterior


yang bergabung di infundibulum ethmoid dialirkan
ke nasofaring di depan muara tuba Eustachius.
Lendir yang berasal dari kelompok sinus posterior
yang bergabung di resesus sfenoetmoidalis
dialirkan ke nasofaring di postero-superior muara
tuba

Anda mungkin juga menyukai