Anda di halaman 1dari 86

FISIOLOGI RESPIRASI

dr. Fionaliza
RESPIRASI
Adalah proses penyediaan
oksigen bagi seluruh sel yang
ada dalam tubuh dan
mengeluarkan kelebihan
karbondioksida sebagai hasil
samping metabolisme sel yang
tidak diperlukan

2
Respirasi tdd 2 tahap:
1. Respirasi eksterna: masuknya udara
ke alveoli paru dan sebaliknya
2. Respirasi Interna: proses
pemindahan O dari alveoli ke
sirkulasi darah terus ke jaringan dan
perpindahan COdari sel ke jaringan
masuk ke aliran darah masuk ke
alveoli paru
FUNGSI PERNAFASAN

1. Pertukaran gas
2. Pengaturan keseimbangan asam
basa
STRUKTUR ANATOMI

ORGAN2 SISTIM RESPIRASI


Rongga
hidung

Laring
Lubang hidung

Trakea

Faring

Bronkus
STRUKTUR ANATOMI
PLEURA DAN PARU

PLEURA
PLEURA PARIETAL
VISERAL

KAVITAS PLEURA
+ CAIRAN PARU PARU
PLEURA DIAFRAGMA
STRUKTUR ANATOMI
Trakea
CABANG BRONKUS
Bronkus
primer
Dari lubang hidung sampai
bronkiolus terminalis disebut Bronkus
area konduksi (penghantar), sekunder
sedangkan dari bronkiolus sampai
alveoli disebut area respirasi Bronkus
(tempat pertukaran gas) tersier

Dari trakea sampai


Zona konduksi
bronkiolus banyak Bronkiolus
mengandung supporting
cartilage (tlg rawan) yg
berfungsi menjaga agar Bronkiolus
jalan nafas tetap terminalis
terbuka
Dari bronkiolus sampai br. Bronkiolus
Zona respirasi

Terminalis lebih banyak respiratori


mengandung otot polos u/
regulasi aliran udara
Saccus
alveolii
VENTILASI PARU
PROSES MEKANIK, KELUAR
MASUKNYA UDARA DARI LUAR KE
DALAM PARU DAN SEBALIKNYA
YAITU BERNAFAS

EKSTERNA PERTUKARAN GAS


TERJADI ANTARA UDARA DALAM
ALVEOLUS DENGAN DARAH DALAM
KAPILER, PROSESNYA DISEBUT
DIFUSI
PROSES
RESPIRASI PERTUKARAN GAS
PERTUKARAN GAS ANTARA
DARAH DENGAN SEL
JARINGAN/TISUE

INTERNA
UTILISASI O2
PEMAKAIAN OKSIGEN
DALAM SEL PADA
REAKSI PELEPASAN
ENERGI
MEKANIKA PERNAPASAN
1. Inspirasi, yaitu masuknya udara
ke dalam paru, tekanan di alveol
harus lebih rendah dibandingkan
tekanan atmosfer.
2. Selama ekspirasi, yaitu keluarnya
udara dari dalam paru, tekanan di
alveol harus lebih tinggi
dibandingkan tekanan atmosfer.
PROSES PERNAFASAN
Gabungan mekanisme yang berperan
dalam suplai oksigen keseluruh sel dan
eliminasi karbon dioksida

KOMPONENYANGBERPERAN

VENTILASI
PERFUSI
DIFUSI
1. Ventilation
- movement of air in & out --depends
on system of open (clear) airways &
movement of respiratory muscles,
primarily the diaphragm which is
innervated by the phrenic nerve.
2. Diffusion - exchange & transport
gases (need perfusion/pulmonary
circulation)
3. Perfusion
VENTILASI

Adalah masuknya udara dari luar


tubuh (atmosfir) ke dalam paru dan
keluarnya udara dari paru kembali ke
udara luar melalui sistem pernafasan
(Jumlah udara / gas yang mengadakan
pertukaran dalam alveoli setiap
menit).
VENTILASI
Dipengaruhi oleh :
1.Patensi jalan nafas
2.Posisi tubuh
3.Volume paru
4.Dead space
5.Shunting
Patensi Jalan Nafas :
1.obstruksi
2.Infeksi
3.Tumor
Posisi Tubuh :
1.tegak
2.terlentang
3.miring
Volume Paru :
1.otot pernafasan
2.penyakit paru
3.space occupying lesion
4.tekanan intra abdominal
5.nyeri, obat
VENTILATION
Pertukaran gas ini akan berkurang pada ;
1.obstructive
2.restrictive
3.combined ventilation disorders
Contoh :
Laparotomi abdomen atas
COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
Status Asthmaticus
CNS dan obat- obatan : sedation, intoxication
Neuromuscular : myasthenia gravis, muscle
relaxant
VENTILASI PARU

HUKUM BOYLE PRESSURE DARI


GAS BERBANDING
TERBALIK DGN VOL
CONTAINER

TABRAKAN PARTIKEL2 GAS


KE DINDING KONTAINER
MENIMBULKAN PRESSURE

PERUBAHAN VOLUME VOLUME VOLUME


MENYEBABKAN
PERUBAHAN PRESSURE PRESSURE PRESSURE
VENTILASI
Paru dapat kembang kempis :
1. Gerakan naik turun diafragma
2. Elevasi dan depresi costa

Otot pernafasan :
1. Otot inspirasi
2. Otot ekspirasi
VENTILASI -diagfragma
Inspirasi:
digfragma kontraksi permukaan bawah paru
tertarik ke bawah
Ekspirasi:
diagragma relaksasi elastic recoil (elastis daya
lenting paru), dinding dada, struktur abdominal
akan menekan paru-paru.
Nafas normal
Selama bernafas kuat: daya elestisitas tdk cukup
kuat untuk menghasilkan ekspirasi cepat yg
dibutuhkan butuh tenaga ekstra dari kontraksi
otot abdomen untuk mendorong isi abdomen
melawan diagrafma
VENTILASI-OS COSTAE
Paru-paru mengembang dgn mengangkat
Iga
Pd posisi istirahat, iga miring ke bawah
sternum turum ke belakang ke
arahncolumna vertebralis. Jika iga
dielevasikan tl.iga akan maju shg sternum
bergerak ke depan menjauhi spinal,
membentuk jarak antara anteroposterior
dada kira-kira 20%lebih besar selama
inspirasi maksimum dibanding ekspirasi
OTOT INSPIRASI
otot yang menurunkan rangka dada
1. m. sternocleidomastoideus:mengangkat
sternum ke atas
2. m. serratus anterior: mengangkat
sebagian besar iga
3. m. skalenus: mengangkat iga 1,2
4. m. interkostalis eksternus: mengangkat
sebagian besar iga
5. Diafragma
1,2,3,4 pernafasan thoracal
5 pernafasan abdominal
OTOT EKSPIRASI
menarik iga ke bawah selama ekspirasi
1. m. interkostalis internus:
2. m. rectus abdominal: menarik iga ke arah
bawah bersmamaan dgn gerakan otot
abdomen lain untuk isi abd.ke atas ke
arah diagfragma
3. m. transversus
4. m. obliquus
1 pernafasan thoracal
2,3,4 pernafasan abdominal
OTOT PERNAFASAN
VENTILASI PARU
INSPIRASI
MEKANISME INSPIRASI

KONTRAKSI DIAFRAGMA & INTERKOSTALIS EKST

VOLUME INTRATORAKS >>

INTRAPLEURAL PRESSURE >> NEGATIF

PARU EKSPANSI (MENGEMBANG)

INTRAPULMONAL PRESSURE >> NEGATIF

UDARA MENGALIR KE DALAM PARU


VENTILASI PARU
INSPIRASI EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA


IGA TERANGKAT IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA RELAKSASI DIAFRAGMA DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR BERGERAK KE POSISI SEMULA

INSERT

VOLUME VOLUME
INTRATORAK PRESSURE
PRESSURE
VENTILASI PARU
INSPIRASI
PERUBAHAN TEKANAN DALAM PLEURA
INTRAPULMONA
(INTRAPLEURAL PRESSURE) RY PRESSURE
VOLUME PARU TRANSPULMONARY
MENJADI LEBIH PRESSURE
BESAR

INSPIRASI

INTRAPLEURAL
PRESSURE
PARU TIDAL
VOLUME
TEKANAN
PLEURA LEBIH KONTRAKSI INSPIRASI EKSPIRASI
NEGATIF DINDING DADA
5
DETIK
TEKANAN DALAM SISTEM PERNAFASAN
1. Tekanan Pleura:
tekanan cairan dalam ruangsempit antara
pleura parietalis & pleura viseralis
2. Tekanan Alveolus
Tekanan di dalam alveoli paru
- Pd keadaan tidak ada udara keluar masuk:
tek 1 atm (sama dgn tek atmosfir)
- Awal inpspirasi tekanannya negatif &
mencapai puncak pd inspirasi maksimal
- Pd akhir inspirasi - ekspirasi : tekanannya
(+)
Lanjutan
3. Tekanan Transpulmonum
Perbedaan tek pleura dan tek alveoli
Nilai daya elastis dalam paru yang
cenderung mengempiskan paru pada
setiap titik pengembangan (tekanan daya
lenting paru
- Pd awal inspirasi tekananya rendah,
semakin dalam inspirasi tekanannya
semakin besar & mencapai puncak pd awal
ekspirasi
- Pd akhir ekspirasi tek.pulmonum sangat
kecil
VENTILASI PARU

AIRWAY COMPLIANCE
RESISTANCE (RAW) (COMPL)

RAW
AIRWAY

CL
LUNG
PERUBAHAN TEKANAN SISTEM
PERNAFASAN DISEBABKAN OLEH
1. Otot pernafasan
- Otot inspirasi : mengupayakan
pengembangan rongga dada shg
udara dapat masuk dgn leluasa
- Otot ekspirasi: mengusahakan
udara keluar dari alveoli dan
dikembalikan ke udara luar
2. Kemampuan Jaringan sistem
pernafasan
PERUBAHAN AKIBAT KERJA OTOT NAFAS
1. Perubahan pembesaran saluran nafas:
Saat Inspirasi lebih lebar, tahanan sal nafas
menurun dan saat ekspirasi lebih sempit,
tahanan sal.nafas meningkat
2. Perubahan besar alveoli: saat inspirasi
alveoli meregang, saat ekspirasi alveoli
mengecil
3. Perubahan tekanan dalam sistem
pernafasan: saat inspirasi tek
transpulmonum meningkat, menurun saat
ekspirasi
2. KEMAMPUAN JARINGAN
PERNAFASAN
Kemampuan alveoli: Compliance Paru
Compliance Paru adalah penambahan
volume paru karena kenaikan tekanan
transpulmonum sebesar 1 cmHO
Compliance kedua paru bervariasi tgt BB,
rata-rata Compliance normal : 200 ml/
cmHO
artinya setiap pengembangan paru 1
cmHO terjadi pertambahan vol paru
sebanyak 200 ml
Compliance paru ditentukan oleh:
1.Elastistas jaringan paru:
- Perannya 30%
- Ditentukan oleh: serat elastin & serat
kolagen yg tdpt diantara parenkim paru
- Pd paru mengempis serat tsb scr elastis
berkontraksi mjd kaku, pd paru
mengembang mjd teregang & tdk kaku
- Jk elastisitas jar. Paru bagusCP bagus
- Jk elastisitas paru hilang (emfisema)
CP besar ok paru mudah diregang
2.Tegangan permukaan alveoli
perannya : 70 %
Dipengaruhi oleh surfactan:
- mrpkan campuran dari fosfolipid, protein dan
ion-ion yg Disekresi oleh sel epitel alveolus
type II yg dibentuk pd kehamilan TM 3
- Fungsi: menurunkan tegangan permukaan
shg:
alveoli mudah dimasuki udara
ukuran alveoli stabil (sama /hampir sama
besar)
COMPLIANCE (COMPL)

BALON

Kaku Elastis

LOW HIGH
COMPLIANCE COMPLIANCE
KERJA PERNAFASAN
Proses ventilasi butuh energi untuk:
1.Tahanan jaringan paru yaitu tahanan
untuk pengembangan alveoli
(compliance)
2.Tahanan jaringan rongga thorax
3.Tahanan jaringan sal.nafas
Energi (kerja) yang dibutuhkan untuk
mengembangkan sal.nafas & alveoli
disebut kerja Compliance:
kerja Compliance= v *p

2
Setiap peninggian vol perlu
peningkatan kerja Compliance (perlu
energi tambahan jk tjd peningkatan
tek dalam sist. Pernafasan untuk
meningkatkan vol dl alveoli
Volume dan Kapasitas
Paru

1. Volume tidal: volume udara yang di inspirasi dan ekspirasi setiap


kali bernafas normal. N= 500 cc
Volume dan Kapasitas
Paru

2. Volume cadangan inspirasi/Inspiratory reserve volume (IRV):


Volume udara ekstra yang masih dapat diinspirasi inspirasi biasa
sampai alveoli mengembang maksimal. N= 3000 cc
Volume dan Kapasitas
Paru

3. Volume cadangan ekspirasi/Expiratory reserve volume (ERV):


Volume udara ekstra yang masih dapat dikeluarkan oleh ekspirasi
kuat setelah ekspirasi normal. N= 1100 CC
Volume dan Kapasitas
Paru

4. Volume Residu: Udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat (maksimal) . Merupakan volume minimal. N= 1200 cc
Volume dan Kapasitas
Paru

1. Kapasitas inspirasi /Inspiratory capacity: volume tidal + inspiratory


reserve volume. N= 3500 cc
Volume dan Kapasitas
Paru

2. Kapasitas Residu fungsional/Functional residual capacity (FRC):


expiratory reserve volume + volume residu. N= 2300 cc
Volume dan Kapasitas
Paru

3. Kapasitas Vital / Vital capacity: expiratory reserve volume + volume


tidal + inspiratory reserve volume
Volume dan Kapasitas
Paru

4. Kapasitas paru total / Total lung capacity: vital capacity + residual


volume.
PERFUSION
Sirkulasi /Aliran darah paru yang
bertanggung jawab membawa CO2 ke
alveoli dan sebaliknya membawa O2 dari
alveoli ke jantung
Tdpt lk 6 milyar kapiler yg mengelilingi 3
juta alveoli (2000 kapiler untuk 1 alveoli)
Aliran darh paru lebih rendah (15 mmhg)
dibanding tek darah sistemik saat diastole
(80 mmHg).
Perfusi lanjutan
Perfusion disorder :
1.Pulmonary embolism
2.Sumbatan pada mikrosirkulasi paru
karena agregasi platelet dan
granulosit :
septicemia
peritonitis
acute pancreatitis
3. Extra pulmonary : reduced CO pada
gagal jantung, atau pada kondisi syok
SIRKULASI PULMONER
Sifat :
1. Tekanan pembuluh darah rendah, MAP 8 -
15mmHg
2. Mudah mengembang (distensible)
3. Resistensi rendah
Dalam keadaan istirahat, perfusi pulmoner, sekitar
= 70 ml x 80 x / mnt = 5,6 L / mnt
Pintasan Fisiologis = jumlah darah yang melintas
dari kanan ke kiri tanpa mendapat oksigenisasi dan
dekarboksilasi paru (sekitar 5 % curah jantung)
DIFUSI O & CO

52
Diffusion

Transport of gases between the


diffusion dependent on perfusion and the
partial pressure (pp) exerted by each gas
(each
gas in a mixture of gases exerts a partial
pressure, a property determined by the
concentration of the gas)
gases diffuse from area of conc. (pp) to
conc. (pp)
DIFUSI
Adalah peristiwa perpindahan molekul dari
suatu daerah yang tinggi konsentrasi
molekulnya ke daerah yang konsentrasi
molekulnya lebih rendah
Perpindahan gas (O) antara alveoli dan
kapiler paru untuk berikatan dgn Hb serta
dari kapiler ke jaringan dan sebaliknya
(CO)
Merupakan peristiwa pasif yg tidak butuh
energi ekstra
Difusi CO lebih cepat dari O ok CO lebih
mudah larut
MEMBRAN ALVEOLO-KAPILER: - adalah
permukaan antar alveoli dan endotel kapiler

Tempat O2 berdifusi
dari alveoli ke kapiler
darah/CO2berdifusi
darikapilerkealveoli
KOMPOSIS UDARA

NITROGEN = 78.62 %
OKSIGEN = 20.84 %
KARBON DIOKSIDA = 0.04 %
AIR = 0.5 %

Tekanan parsial O2 = O.2084 x 760 = 159 mmHg


Tek. Uap air = 47 mmHg
Tek. Parsial gas = 713 mmHg

56
Komposisi udara pernafasan
Tekana Uap Air O2 CO2
n
Atmosfi (mmHg
r Conten PO2 Conten PCO2
) t t
(mmHg (mmHg (mmHg
) (Vol %) ) (Vol %) )

Udara 760 0 20.9 158 0.04 0.3


Inspira
si
Udara 760 48 14.2 101 5.6 40
Alveolu
s
57
Udara 760 48 16.1 115 4.4 31
DASAR PROSES DIFUSI
1. HUKUM BOYLE
TEKANAN X VOLUME = KONSTAN
2. HUKUM GAY-LUSSAC
VOLUME = KONSTANTA X SUHU
3. BOYLE-GAY LUSSAC
PV = n RT

58
Boyles Law; P =
1/V
Vol, tekanan

Vol, tekanan
STEDY-STATE
DITENTUKAN OLEH
TEKANAN GAS MENGELILINGI CAIRAN
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN

G
as
Cair

Volume gas yang terlarut= Tek persial x Koefisien


kelarutan
Koefisien kelarutan tertinggi : CO2

60
GAS CONTENT
Jumlah tepat suatu gas dalam suatu
larutan (pada suatu nilai tekanan parsiel
dan nilai temperatur tertentu) tergantung
dari kelarutan gas tersebut pada cairan
tertentu
Kelarutan Gas pada cairan tubuh:
CO2 sangat larut
O2 kurang larut
N2 Kelarutannya sangat kecil
Normal Partial Pressures
In pulmonary vein plasma:
PCO2 = 40 mm Hg
PO2 = 100 mm Hg
PN2 = 573 mm Hg
DIFUSI DAN MEMBRAN RESPIRASI

Arah dan laju difusi gas melalui


membran respirasi ditentukan oleh
tekanan parsial dan kelarutannya
Pertukaran gas pada membran respirasi
sangat efisien karena:
terdapat perbedaan tekanan parsial yang
substansial pada kedua sisi membran
respirasi
jarak pertukaran sangat kecil
- O2 dan CO2 larut dalam lemak
area permukaan total luas
aliran darah dan aliran udara terkoordinasi
PROSES RESPIRASI DAN TEKANAN
PARSIAL
Di Paru:
Darah yang datang ke paru melalui arteri
pulmonar mempunyai:
PO2 rrendah
PCO2 rtinggi
Di paru (alveoli) gradien konsentrasi ini
akan menyebabkan :
O2 dari alveoli masuk darah
CO2 meninggalkan darah menuju alveoli
Pertukaran yang cepat menyebabkan udara
alveolus dan darah mencapai ekuilibrium
DIFFUSI O2

Alveolus
104

Ke
104 Jaringan
40

Arter Vena
i
65
DIFFUSI CO2
Alveolus
40

Dari
Jaringan 45 40

Arter Vena
i

66
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2

Di Alveoli: Di Alveoli:
Pertukaran O2 Pertukaran CO2
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2

Di Alveoli:
Pertukaran O2 & CO2 bersama-sama
PROSES RESPIRASI DAN TEKANAN
PARSIAL
Di cairan
Interstitial:
PO2 40 mm Hg
PCO2 45 mm
Hg
Gradien
konsentrasi
menyebabkan
CO2 berdifusi ke
darah dan
berdifusi O2
keluar darah
DEAD SPACE (RUANG
RUGI)
Volume udara yang di hirup dalam
satu kali bernafas yang tidak turut
berdifusi dalam alveolus
FUNCTIONALDEADSPACE

ANATOMICAL ALVEOLAR
TRANSPORT O DAN CO

Plasma darah tidak dapat


mentranspor cukup O2 atau CO2
untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis, sehingga fungsi ini
dilakukan oleh sel darah merah
darah.
Karena sel darah merah mengambil
O2 dan CO2 dari plasma, maka
secara kontinyu gas berdifusi ke
darah
Pertukaran & Transpor Gas
Alveoli-Kapiler
(Di Paru-paru)

Setelah memasuki kapiler,


1,5% larut dalam plasma
Sisanya terikat oleh Hb membentuk
Oxyhemoglobin (HbO2) yang
kemudian berdisosiasi menjadi
TRANSPOR OKSIGEN
O2 mengadakan ikatan dengan ion Fe
pada molekul hemoglobin (Hb) pada
reaksi yang reversibel
Tiap Hb mengikat 4 molekul oksigen
Tiap sel darah merah mempunyai kira-
kira 280 million
Persentase unit hemoglobin yang berisi
oksigen yang terikat disebut saturasi
hemoglobin
TRANSPOR OKSIGEN
1. Terikat dengan hemoglobin: HbO2
kira-kira 97 98 %
Tiap gram Hb mengikat 1.34 ml O2
Orang sehat mengandung 14.5 g/dl Hb
2. Terlarut
0.33 ml/dl darah-

77
Faktor Yang Mempengaruhi Pengikatan
Oksigen dengan Haemoglobin
1. Peningkatan ion Hidrogen
2. Peningkatan CO2
3. Peninggian suhu
4. Aktivitas Metabolime didalam sel darah
merah (Peningkatan Difosfogiserat)

78
2,3-DIPHOSPHOGLYCERATE
(DPG)
Sel darah merah tidak mempunyai
mitochondria, sehingg ATP dihasilkan melalui
proses glycolysis yang menghasilkan asam
laktat dan BPG
DPG mempunyai efek langsung terhadap
pengikatan dan pelepasan O2
Lebih banyak DPG, lebih banyak oksigen
yang dilepaskan
Level DPG meningkat jika pH meningkat atau
distimulasi oleh hormon tertentu
Jika level BPG terlalu rendah, maka
hemoglobin tidak mau melepaskan oksigen
Peranan DPG

DPG

HbO2 Hb-DPG + O2

DPG Meningkat pada :


1. Hipoksia : Ketinggian 2500~2750 dpl
2. Anemia
3. Beberapa Kelainan Hb

80
CADANGAN OXYGEN
O2 berdifusi dari kapiler perifer yang
mempunyai PO2 tinggi ke cairan
interstitial yang mempunyai PO2
rendah
Jumlah O2 yang dilepaskan
tergantung dari PO2 interstitial
Disimpan di sel darah merah
sebanyak sampai 3/4
TRANSPOR CARBON DIOXIDE

CO2 dihasilkan sebagai produk


sampingan dari metabolisme aerobik
pada respirasi seluler
CO2 PADA ALIRAN DARAH
PERIFER
Daricairaninterstitieldiperifer,setelahmasukaliran
darah,molekulCO2 dapat:
a. 70 % Dikonversikan menjadi carbonic
acid (H2CO3) yang akan berdisosiasi
menjadi H+ dan bicarbonate (HCO3)
b. 23% terikat pada grup amon bagian dari
protein globular di molekul Hb
membentuk carbaminohemoglobin
c. 7% Larut dalam plasma
TRANSPOR CO2
1. SEBAGAI H2CO3 ( 6 %)
2. SEBAGAI HbCO2 (10%)
3. SEBAGAI HCO3- (70%)

84
KARBONIK ANHIDRASE

Mengkatalisir:
H2O + CO2 H2CO3 H+ +
HCO3-

Inhibitor KA : Asetazolamid
Sianida

85
Ion Bicarbonat
Ion bicarbonet masuk kedalam
plasma melalui mekanisme
pertukaran (the chloride shift) yang
mengambil ion Cl tanpa
menggunakan ATP

Anda mungkin juga menyukai