Pemeriksaan untuk terapi sulih hormon CEA Antigen karsinoembrionik(CEA) glikoproteinkeluargaimunoglobulindengan 29 berkasgenetikyang berperan dalamadhesi sel, 18 di antaranya merupakanekspresinormal
CEA umumnya diproduksi pada masaembriodan terhenti sebelum
masakelahiran, oleh karena itu CEA biasanya tidak terdapat padaplasma darahorang dewasa, walaupun dapat meningkat pada perokok berat. Peningkatan rasioplasmaCEA banyak ditemukan pada penderitakanker usus besar,kanker lambung,kanker pankreas,kanker paru,kanker payudara,kanker tiroid,radangkolitis,pankreatitis,sirosis, COPD,penyakit Crohn
CEA pertama kali ditemukan olehPhil GolddanSamuel O. Freedmanpada
ekstrakjaringankanker usus besarpadamanusia Dari studi yang dilakukan pada tahun 2008 ditemukan bahwa CEA membentuk kompleks dengan ekspresiCD44 pada permukaanmembran selyang kemudian berfungsi sebagaikluster diferensiasi CD44vdenganmassa 180kDayang mencerap senyawa L-selektindan E-selektin dari sel kanker untuk ber-metastasis. AFP Alpha Fetoprotein ( AFP ) yang pertama diantara protein-protein ini yang diteliti secara luas. AFP diisolasi pada tahun 1956 dan dikaitkan dengan keganasan pada 1963. AFP suatu plasmaprotein yang predominan pada fetus dan dibuat dalam yolksac, hati, dan traktus gastrointestinalis. AFP suatu glikoprotein, mempunyai 30% homolog dengan albumin, dan mempunyai berat molekul yang sama (69.000) Kadar AFP yang beredar sangat rendah pada orang dewasa, kecuali pada kehamilan, dimana didapat dari sirkulasi fetus yang menyebabkan peningkatan yang signifikan. Selama 10minggu pertama kehidupan janin, protein serum utamaadalah alfafetoprotein Hati janin membentuk sejumlah besar AFP sampai sekitarusia gestasi 32 minggu, saat mana sintesis menurun tajam, walaupun konsentrasi AFP dalam darah tali pusat adalah 20.000 kali konsentrasi pada darah orang dewasa Pada usia 1 tahun , individu normalmemiliki kadar AFP yang tidak lebih dari 20 ng / ml. Selama kehamilan, kadar AFP dalam cairan amnion lebih tinggi dari normal apabila janin yang dikandung mengalami defekneural tube AFP cairan amnion dapat masuksirkulasi ibu Dengan demikian kadar AFP dalam serum ibu secararutin dapat digunakan sebagai penyaring untuk mengetahui defekneural tubesebelum lahir. Jumlah AFP dalam darah yang dapat membantu wanita hamil melihat apakah bayi memiliki masalah sepertispina bifidadananencephaly. AFP tes yang dapat juga dilakukan sebagai bagian dari skrining tes lainnya untuk menemukan masalahkelainan kromosom sepertiDown syndrome (trisomy 21) atausindrom Edwards (trisomy 18)danomphalocele. Pada orang dewasa, apabila terjadi multiplikasi hepatosit secara cepat pada kehidupan(pemulihan pertumbuhan hati setelah kerusakan, reseksi lobulus, transplantasi hatidsb) kadar AFP serum juga meningkat, walaupun tidak pernah mendekati kadar pada masa janin Apabila terjadi multiplikasi berlebihan, seperti pada karsinoma hepatoseluler, kadar AFP dapat meningkat sampai beberapa ribu nanogram per mililiter. Aktivitas regenerasi yang lebih rendah, seperti pada sirosis aktif, hepatitis aktifkronis, fase pemulihan pada hepatitis virus atau toksik, menyebabkan peningkatankadar AFP sampai sekitar 500 ng / ml. 30 % sampai 50 %pasien di Amerika dengan kanker hati tidak memperlihatkan kadar AFP dalam sirkulasi mereka, ini kemungkinan karena variasi tumoryang tidak menghasilkan AFPatau menghasilkan AFP yangsecara antigenis tidak bereaksi dengan antibodi yang digunakan untukimmunoassay. Pengukuran kadar AFP memiliki manfaat besar sebagai indeks kekambuhan penyakit Pada pasien karsinoma hepatoselular yang diterapi, hilangnya AFP mengisyaratkan eliminasi sel-sel ganas, dan peningkatan kadar mencerminkan rekurensi kanker. Setelah intervensi terapeutik, pengukuran AFP sebaiknya diulang setiap satu bulan untuk memberikan waktu agar AFP yang sudah ada dapat dibersihkan dari sirkulasi. Menetapnya AFP setelah interval tersebut mengisyaratkan sintesis yangberkelanjutan oleh tumor , karena kadar AFP serum proporsional dengan massa tumor. Penderita dengan sirosis atau hepatitis B kronis, sebaiknya dimonitor AFP nya secarareguler karena mempunyai resikomenjadikankerhati . Jika penderita sudah terdiagnosa sebagai kanker hepato seluler AFP harus diperiksa secara periodik untuk membantu mengetahui respon terapinya. Disampingberperan sebagai suatu petanda yang bermanfaat untuk kanker hati,AFP juga berperan sebagai petanda adanyakanker testikular, dan tumor-tumor sel germinal tertentu pada ovarium. AFP juga meningkat pada penyakit hati jinak dan dalam persentase yang kecil dari kanker paru dan gastrointestinal. Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil tes : Kontaminasi dari darah fetus, Yang dapat terjadi saat ammiocentesis. Perokok. Gestational diabetes. Jika pernah melakukan tes medis yang menggunakan radio aktif dalam waktu 2 minggu sebelumnya.
Keadaan abnormal yang sering dijumpai
Peningkatan kadar serum AFPmaternal dijumpaipada :
Neural tube defects( omphalocele) Kehamilanmultipel Fetal distres Fetal death
Kadar AFP maternal yang rendah
Trisomy 21 (Down syndrome)
Peningkatan kadar AFPnon maternal dijumpai pada
Kankerhepatoselular primer ( hepatoma ) Adanya metastase kanker di hati Kanker sel germinal atauyolk sacdari ovarium Tumor sel embrional atau sel germinal dari testis Kanker lain seperti: stomach, colon, lung, breast dan lymphoma Nekrosis sel hati ( sirhosis, hepatitis ) https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27823753 https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27898258 https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26780555 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic les/PMC3064244 / http:// www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1