Penggunaan A B C D
Hasil penelitian menunjukkan kenaikan kadar asam lemak bebas terbesar yaitu
pada minyak goreng yang digunakan untuk 4 kali penggorengan, kenaikan tersebut
disebabkan karena minyak goreng mengalami proses pemanasan berulang dengan
suhu >100C serta terjadi proses oksidasi dengan terjadinya pembentukan peroksida
dan hidroperoksida. Pada tingkat selanjutnya akan terurainya asam-asam lemak
disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam-asam
lemak bebas.
Selain itu, proses hidrolisa juga mempengaruhi peningkatan kadar asam lemak
bebas pada minyak goreng akibat kerusakan minyak yang terjadi karena terdapatnya
sejumlah air dalam minyak tersebut. Dalam reaksi hidrolisa minyak akan diubah
menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol.
Penggunaan minyak goreng yang digunakan secara
berulang-ulang dengan pemanasan tinggi dapat
menyebabkan penurunan kualitas minyak goreng, sehingga
dapat mempengaruhi bahan pangan yang diolah. Karena
penggunaan berulang berpengaruh pada kadar asam lemak
bebas maka dapat disimpulkan bahwa minyak goreng A, B,
C, dan D pada penggunaan penggorengan 0 kali, 2 kali, 3
kali, 4 kali memiliki perbedaan yang bermakna.
KESIMPULAN
berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penggunaan minyak goreng secara berulang dapat
meningkatkan kandungan asam lemak bebasnya.