Mata
terbelalak,
1 jam SMRS 15 menit
3 hari SMRS kedua tangan Berhenti saat
pasien SMRS pasien
pasien kontrol dan kaki diberikan
Demam naik mengalami mengalami
ke poli. Pasien bergerak diazepam
turun 4 hari demam tinggi kejang dan
masih demam seperti rektal. Pasca
SMRS dan pasien langsung
disertai batuk menyentak, kejang pasien
sedang dibawa ke
dan flu pasien tidak tidak sadar
tertidur RSAY
bersuara saat
kejang
Riwayat penyakit dahulu
Dalam satu
tahun terakhir
Usia 7 bulan
Kejang Bayi lahir tidak os rutin kontrol
sering Pemeriksaan
pertama saat 3 langsung dan minum
mengalami EEG abnormal
jam post natal menangis obat asam
kejang
valproat 2x2,5
cc
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit ini sebelumnya. Riwayat epilepsi
Anak ke :1
Kesan : Ibu kontrol kehamilan teratur dan tidak terdapat
masalah pada kehamilan Kesan: Persalinan normal
Riwayat
Immunisa
si
KESAN : Imunisasi dasar lengkap
a. Riwayat Perkembangan
Bicara
Motorik
dan
kasar
bahasa
Adaptif
Person
-
al
motori
Sosial
k halus
Pasien hanya dapat Pasien belum bisa
mencoret-coret mengenakan
membuat garis pakaian sendiri
Kesan : Terdapat gangguan perkembangan secara keseluruhan pada anak. Saat ini pasien
Pendamping ASI
Kesadaran : Somnolen
GCS E2M4V3
Tinggi Badan : 96 cm
Lingkar kepala : 47 cm
Lingkar lengan : 14 cm
Grafik
BB
terhad
ap TB
Grafik
BB
terhada
p umur
Grafik
TB
terhada
p Umur
Status Generalis
Pucat :-
Sianosis :-
Ikterus :-
Oedem :-
Turgor : Baik
Pembesaran KGB :-
Mata : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, KGB : Tidak terdapat pembesaran
Telinga : simetris, sekret (-) Kesan : Pemeriksaan leher dalam batas normal
sekret (+)
Bentuk : Normochest
Retraksi : (-)
Jantung
vesikuler (N) , ronki Vesikuler (N), ronki Vesikuler (N), Vesikuler (N),
-/-, wheezing -/- -/-, wheezing -/- ronki -/-, wheezing ronki -/-,
Palpasi : Supel, organomegali (-) Jari Tangan : Lengkap, tanpa cacat, tidak
Auskultasi : Bising Usus (+) Normal Jari Kaki : Lengkap, tanpa cacat, tidak
Kesan : Pemeriksaan abdomen dalam batas normal
sianosis, tidak oedem
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
Pemeriksaan refleks fisiologis : - refleks bisep kanan dan kiri (+) refleks trisep kanan dan kiri (+)
refleks patella kanan dan kiri (+) refleks achilles kanan dan kiri (+ )
Diagnosis Kerja
Epilepsi dengan bangkitan kejang tonik klonik dengan
ISPA, gangguan perkembangan menyeluruh dan gizi
kurang
Tatalaksana
Patensi jalan nafas
Berikan O2 2 L/menit
IVFD D5 10 tpm makro
Diazepam rectal 10 mg sesaat masuk RS
PCT infus 15 cc bila T>39 C
Inj. Diazepam 3 mg iv pelan bila kejang berulang sesuai tatalaksana kejang akut
Inj. Ampicilin 3x400 mg
Inj. Gentamicin 2x25 mg
Oral : - PCT syrup 4x1 cth
- Asam Valproat 2 x 2,75 cc
Observasi TTV ketat
Follow up pasien
Tanggal 23-09-2016
S O A P
Os belum KU : TSS Epilepsi Berikan O2 2 L/menit
sepenuhnya sadar,
KS: Apatis IVFD D5 1/4 10 tpm makro
kejang (-), demam
(+) naik turun. HR: 146x/menit
PCT infus 15 cc bila T>39 C
Keluhan tambahan
RR: 27 x/menit
lainnya disangkal Inj. Diazepam 3 mg iv pelan
T: 37,6 C bila kejang
SpO2 : 99%
Inj. Ampicilin 3x400 mg
Kepala : normochepal, CA -/-,
Inj. Gentamicin 2x25 mg
Si -/- Pembesaran KGB (-)
Thorax : Retraksi thorax (-), Oral : - PCT syrup 4x1 cth
S O A P
Os sudah sadar KU : TSS Epilepsi IVFD D5 10 tpm makro
penuh, kejang (-), KS : Compos Mentis PCT infus 15 cc bila T>39
BAB lunak (+) 2x//12 HR : 102 x/menit C
jam, asupan oral RR : 24 x/menit Inj. Ampicilin 3x400 mg
baik T : 35,6 C Inj. Gentamicin 2x25 mg
Retraksi thorax (-), fremitus
Oral : - PCT syrup 4x1
taktil Ka=Ki, sonor +/+, cth
vesikuler +/+, ronki -/-,
- Asam Valproat 2
wheezing -/-
x 2,75 cc
Hepar teraba (-), lien teraba(-),
shifting dullness (-),fluidwave (-)
, akral hangat, turgor baik
Tanggal 25-09-2016
S O A P
Os sudah tidak KU : Baik Epilepsi Boleh pulang
demam, kejang (-), KS : Compos mentis
asupan oral baik,
HR : 100 x/menit
BAB dan BAK
normal RR : 22 x/menit
T : 36,0 C
Retraksi thorax (-),
fremitus taktil Ka=Ki,
sonor +/+, vesikuler
+/+, ronki -/-,
wheezing -/-
Hepar teraba (-), lien
teraba (-), shifting
dullness (-), fluidwave
(-) , turgor kulit baik,
akral hangat
Definisi Epilepsi
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
Lama serangan
harus
Gejala sebelum, selama
dan paska serangan memperhatikan CT Scan
adanya
Frekuensi serangan
keterlambatan
MRI
Faktor pencetus
Ada atau tidaknya perkembangan
penyakit lain yang
diderita sekarang Organomegali
Usia saat serangan Perbedaan ukuran
terjadinya pertama
Riwayat kehamilan, antara anggota
persalinan dan tubuh
perkembangan
Riwayat penyakit,
penyebab dan terapi
sebelumnya
Riwayat keluarga
Tatalaksana Epilepsi
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi kejang dengan dosis optimal
terendah. Yang terpenting adalah kadar obat antiepilepsi bebas yang
dapat menembus sawar darah otak dan mencapai reseptor susunan
saraf pusat.
Prinsip pengobatan epilepsy (Markam dkk, 2009):
Mendiagnosis secara pasti, menentukan etiologi, jenis serangan dan
sindrom epilepsy
Memulai pengobatan dengan satu jenis obat antiepilepsi
Penggantian obat antiepilepsi secara bertahap apabila obat
antiepilepsi yang pertama gagal
Pemberian obat antiepilepsi sampai 1-2 tahun bebas kejang.
Serangan OAE I :Karbamazepin, fenobarbital, primidon, fenitoin,
asam valproat
tonik klonik OAE II : Benzodiazepin, asam valproate
Serangan
tonik, klonik, Semua OAE kecuali etosuksinid
atonik
ANALISA KASUS
Anamnesis
Kejang didahului dengan adanya demam. Demam disertai batuk dan flu sejak 4 hari SMRS.
Kejang berlangsung >15 menit
Kejang berawal dari mata terbelalak, kedua tangan kaki kaku kemudian tangan dan kaki bergerak seperti menyentak
Setelah kejang os belum sadar hingga keesokan harinya
Riwayat terdahulu
Kejang pertama dirasakan 3 jam setelah lahir, bayi lahir tidak langsung menangis
Os sering mengalami kejang sejak 7 bulan
Telah melakukan EEG didapatkan hasil abnormal
Sejak saat itu os rutin minum obat asam valproat 2x2,5 cc, rutin kontrol dan tidak pernah putus obat
Riwayat Perkembangan
Baik dalam segi berbicara dan berbahasa, motorik kasar, motorik halus dan
personal sosial pasien terdapat keterlambatan
Pemeriksaan Fisik
Terdapat kenaikan suhu T: 38,6C, sekret hidung (+)
status gizi kurang
Tidak ada kelainan berarti pada pemeriksaan fisik lain, pemeriksaan neurologis
dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis (27,92 x103 /Ul)
Oral : - PCT
Inj. Ampicilin Inj. Diazepam
syrup 4x1
3x400 mg & 3 mg iv pelan PCT infus 15 cc
cth Asam
Gentamicin bila kejang bila T>39 C
Valproat 2 x
2x25 mg berulang
2,75 cc
Observasi TTV
ketat
Dosis as. Valproat sebelumnya sebanyak 22 mg/kgBB/hari dikarenakan
pemberian obat anti epilepsi dengan tanpa putus obat dan rutin kontrol tetap
mengalami bangkitan epilepsi sehingga dosis dinaikkan 25 mg/kgBB/hari
Sehingga 25 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis pada berat badan 11 kg
didapatkan 25 mg x 11 kg =275 : 2 = 137,5 mg/kali pemberian
Dalam as. Valproat sirup 1 cc = 50 mg sehingga pasien mendapatkan asam
valproat sirup sebanyak 2,75 cc