CEMAS
CEMAS
L/O/G/O
5/14/17 1
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
TERAPI
KESIMPULAN
2 5/14/17
PENDAHULUAN
Banyak dijumpai dalam populasi
5/14/17
Penderita mengalami gejala fisik yang
berhubungan dengan kecemasan
Seseorang dengan gangguan kecemasan
memiliki kecenderungan 3-5x lebih banyak
berkunjung ke dokter
Dapat disertai adanya depresi
5/14/17
5/14/17
ETIOLOGI
Teori Biologi
Teori Genetik
Teori Psikoanalitik
Teori Kognitif-Perilaku
5/14/17
Teori Biologi
Area otak yang terlibat: lobus oksipitalis yang
memiliki reseptor benzodiazepin
Berkaitan dengan neurotransmiter GABA,
serotonin, norepinefrin, glutamat, dan
kolesitokinin
Pemeriksaan Positron Emission Tomography
(PET): penurunan metabolisme di ganglia
basal dan massa putih otak
5/14/17
Teori Genetik
Pada gangguan cemas menyeluruh
25 %keturunan pertama mengalami
gangguan yang sama
50% pada pasangan kembar monozigot
15% pada pasangan kembar dizigot
5/14/17
Teori Psikoanalitik
Hipotesis:
Ansietas adalah gejala dari konflik bawah
sadar yang tidak terselesaikan
dihubungkan => perpisahan dengan objek
cinta
5/14/17
Teori Kognitif Perilaku
Penderita cemas berespon salah terhadap
ancaman
(distorsi pada pemrosesan informasi dan
pandangan yang sangat negatif terhadap
kemampuan diri dalam menghadapi ancaman)
Proses belajar: direct modeling dari orang tua
yang mengalami gangguan cemas
5/14/17
TANDA DAN GEJALA
5/14/17
Tanda dan Gejala
Fisik
Anorexia
Mual
Muntah
Nyeri perut
Berdebar
Berkeringat
Mulut kering
Sesak nafas
Ketegangan otot
Nyeri kepala
5/14/17
Tanda dan Gejala
Pikiran
Khawatir
5/14/17
Tanda dan Gejala
Perasaan
Kegelisahan dan
ketidaknyamanan atas
teror dan panik yang
terjadi
5/14/17
Tanda dan Gejala
Perilaku
Kecemasan memicu
perilaku untuk
mengurangi ataupun
menghindari
penderitaan yang terjadi
5/14/17
DIAGNOSIS
F40 Gangguan Anxietas Fobik
F 40.0 Agorafobia
F 40.1 Fobia Sosial
F41 Gangguan Anxietas Lainnya
F 41.0 Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)
F 41.1 Gangguan anxietas menyeluruh
F 41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi
F42Gangguan Obsesif Kompulsif
F43 Reaksi Terhadap Stres Berat Dan Gangguan Penyesuaian
F 43. 0 Reaksi stres akut
F 43.1 Gangguan Stres Pasca-trauma
F43.2 Gangguan penyesuaian
5/14/17
F40 Gangguan Anxietas Fobik
Pencetus:
objek jelas
umumnya tidak berbahaya
Akibatnya:
objek dihindari atau
dihadapi dengan perasaan terancam.
5/14/17
F 40.1 Fobia Sosial
Gejala-gejala psikologis, perilaku atau otonomik manifestasi
primer dari anxietas dan bukan sekunder dari gejala lain seperti
waham atau pikiran obsesif;
Anxietas terbatas atau menonjol pada situasi sosial tertentu saja;
dan
Penghindaran situasi fobik (+)
5/14/17
F41 Gangguan Anxietas Lainnya
Gejala utama: manifestasi dari anxietas
5/14/17
F 41.0 Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)
Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara obyektif tidak
ada bahaya;
Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang
dapat diduga sebelumnya
Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala anxietas dalam
periode antara serangan-serangan panik (meskipun lazim terjadi
juga anxietas antisipatorik)
5/14/17
F 41.1 Gangguan anxietas menyeluruh
Gejala primer anxietas berlangsung hampir setiap hari selama
beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulan.
Gejalanya mencakup:
Kecemasan tentang masa depan (khawatir akan nasib buruk,
perasaan gelisah seperti diujung tanduk, sulit berkonsentrasi,
dsb)
Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai)
Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
takikardi, takipne, keluhan epigastrik, pusing kepala, mulut
kering, dsb)
5/14/17
F 41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi
Terdapat gejala anxietas maupun depresi, di mana masing-masing
tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri.
Beberapa gejala otonomik harus ditemukan meskipun tidak terus
menerus;
Apabila hanya kecemasan atau kekhawatiran berlebihan saja
yang ditemukan tanpa adanya gejala otonomik, maka katagori ini
tidak boleh dipergunakan.
Jika gangguan ini berkaitan erat dengan stres kehidupan atau
perubahan dalam hidup yang bermakna, maka harus digunakan
kategori F 43.2, yaitu gangguan penyesuaian.
5/14/17
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
Obsesi: pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang menggangu
(intrusif)
Kompulsi: pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan, dan
rekuren, seperti menghitung, memeriksa, atau menghindar
Obsesi meningkatkan kecemasan seseorang, sedangkan kompulsi
menurunkan kecemasan seseorang tetapi jika seseorang memaksa
untuk melukan suatu kompulsi, kecemasan akan meningkat
5/14/17
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
Pedoman diagnostik:
Harus dikenal/disadari sebagai pikiran atau impuls dari
individu sendiri;
Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan masih tidak berhasil
dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh
penderita;
Pikiran untuk melaksanankan tindakan tersebut di atas bukan
merupakan hal yang memberikan kepuasan atau kesenangan
(sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas tidak
dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas);
Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan.
5/14/17
F43 Reaksi Terhadap Stres Berat Dan Gangguan Penyesuaian
Kategori ini berbeda dari kategori lainnya karena ia mencakup
gangguan-gangguan yang tidak hanya diidentifikasi atas dasar
simtomatologi dan perjalanan penyakitnya, akan tetapi juga atas
dasar salah satu dari dua faktor pencetus:
Suatu stres kehidupan yang luar biasa yang menyebabkan reaksi
stres akut atau
Suatu perubahan penting dalam kehidupan yang menimbulkan
situasi tidak enak yang berkelanjutan yang berakibat suatu
gangguan penyesuaian
5/14/17
F 43. 0 Reaksi stres akut
Gejala campuran biasanya berubah-ubah:
Keadaan terpaku (daze)
Depresif
Anxietas
Kemarahan
Kekecewaan
Overaktif dan penarikan diri
Tidak satupun dari jenis gejala tersebut yang mendominasi
gambaran klinisnya untuk waktu lama.
berlanjut
5/14/17
F 43. 0 Reaksi stres akut
Stresor dihilangkan gejala-gejalanya dapat hilang
dengan cepat (paling lama dalam beberapa jam)
stres menjadi berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan,
gejala-gejala biasanya baru mulai mereda setelah 24-
48 am dan biasanya hampir menghilang setelah 3
hari.
5/14/17
F 43.1 Gangguan Stres Pasca-trauma
Ada bukti bahwa timbulnya dalam waktu 6 bulan dari suatu
peristiwa traumatik yang luar biasa berat.
Sebagai tambahan, bukti adanya trauma, harus selalu ada
dalam ingatan, bayangan atau mimpi mengenai peristiwa
tersebut secara berulang-ulang.
5/14/17
F43.2 Gangguan penyesuaian
Keadaan-keadaan stres yang subjektif dan gangguan emosional
Menggangu kinerja dan fungsi sosial
Timbul pada periode adaptasi terhadap suatu perubahan dalam
hidup yang bermakna atau terhadap akibat dari peristiwa
kehidupan yang penuh stres (termasuk adanya atau kemungkinan
adanya suatu penyakit fisik berat).
Onset satu bulan setelah terjadinya peristiwa yang merupakan
stres atau perubahan dalam hidup
Lamanya gejala-gejala biasanya tidak melebihi 6 bulan, kecuali
dalam kasus reaksi depresif berkepanjangan.
5/14/17
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Banyak diferensial diagnosis
Gangguan cemas bukan merupakan sindrom yang
spesifik
Bergantung pada variasi sindrome psikiatri ataupun
medis
Sindrom psikiatri
Simtom cemas: panik, obsesi, khawatir DD:
gangguan mood, gangguan psikotik, gangguan
kepribadian, gangguan somatoform, gangguan
mental organik (delirium)
5/14/17
Kelainan organik (Medis)
Intoksikasi obat atau gejala putus obat
5/14/17
Anti Cemas dan Hipnotik
Sedatif
Jenis:
Benzodiazepin
Non benzodiazepin
5/14/17
benzodiazepin
Alprazolam (xanax)
Clobazam (friusium)
Diazepam (valium)
Lorazepam (ativan)
Bromazepam (lexotan)
5/14/17
Non Benzodiazepin
Derivat Gliserol
Meprobamat
Derivat barbiturat
Fenobarbital
5/14/17
KESIMPULAN
Penderita mengalami gejala fisik yang
berhubungan dengan kecemasan
Seseorang dengan gangguan kecemasan
memiliki kecenderungan 3-5x lebih banyak
berkunjung ke dokter
5/14/17
Kesimpulan
Etiologi:
Teori Biologi
Teori Genetik
Teori Psikoanalitik
Teori Kognitif-Perilaku
Empat Domain Gangguan Cemas
Fisik
Perasaan
Pikiran
Perilaku
5/14/17
Kesimpulan
Diagnosis
F40 Gangguan Anxietas Fobik
F41 Gangguan Anxietas Lainnya
F42Gangguan Obsesif Kompulsif
F43 Reaksi Terhadap Stres Berat Dan Gangguan
Penyesuaian
DD:
Sindrom psikiatri
Sindrom medis (fisik)
5/14/17
Kesimpulan
Terapi
Farmakologi
Anticemas (benzodiazepin dan non
benzodiazepin)
Antidepresan
Psikoterapi
Behavioral therapy
Cognitive behavioral therapy
5/14/17
Terima Kasih
5/14/17