ALAT PENANGKAP IKAN Oleh : Abdul Iman, S.ST.Pi., M.Pi Kepala Seksi Kesyahbandaran Kunjungan Studi Lapangan Mahasiswa UB Malang Prigi, Mei 2017 Latar Belakang Sejak Dahulu manusia memanfaatkan SDI sebagai sumber protein hewani di Laut dan Perairan Daratan.
Ilmu pengetahuan tingkah laku ikan, perbedaan
prinsip penangkapan, target spesies utama dan daerah penangkapan ikan sangat menentukan desain,/konstruksi serta ukuran alat tangkap yang akan digunakan.
Seiring dengan perkembangan teknologi
penangkapan ikan, industrialisasi perikanan serta persaingan usaha penangkapan ikan yang ada di Indonesia, berdampak pada adanya peningkatan penggunaan jenis dan jumlah sarana penangkapan ikan dalam rangka menciptakan metode penangkapan ikan yang efektif dan efesien Metode Penangkapan Ikan Merupakan Konsep Dasar
Secara teoritis metode penangkapan ikan
merupakan konsep dasar bagaimana ikan tertangkap oleh alat tangkap. Dalam hubungan bagaimana kegiatan penangkapan ikan dapat dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, antara lain: (1) Pemahaman Ilmu pengetahuan tingkah laku ikan dan (2) Daerah penangkapan dan target utama sasaran penangkapan.
Konsep dasar bagaimana menangkap ikan, dan
perkembangannya didasarkan pada prinsi dasar yaitu : menjerat dan memuntal (gilling and entangling), penjebakan/perangkap (trapping), menyaring (filtering), memancing (hooking and spearing) dan menombak serta dengan menghisap/memompa Sistem Penggolongan ALAT PENANGKAPAN IKAN
Sistem penggolongan alat penangkapan ikan bertujuan untuk dapat
menggolongkan atau mengklasifikasikan dari berbagai jenis alat penangkapan ikan dengan melihat perbedaan prinsip dan bentuk teknis yang khusus. Ada beberapa penggolongan yang digunakan sebagai acuan dalam menggolongkan alat penangkap ikan, antara lain :
1. International Standard Statistical Classification of Fishing Gear FAO,
1980; 2. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2011 International Standard Statistical Classification of Fishing Gear (ISSCFG FAO, 1980)
Berdasarkan International Standard Statistical
Classification of Fishing Gear (ISSCFG). yang diterbikan oleh FAO dengan bantuan tenaga specialis terkemuka seperti Prof. A.Von Brandt dan A.I. Tresher (dalam Nedelec,1990), menggolongkan alat tangkap ikan menjadi 14 (empat belas) kelompok termasuk alat tangkap untuk rekreasi dan alat yang belum diketahui (unknown), yang dibedakan berdasarkan prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara operasinya. International Standard Statistical Classification of Fishing Gear (ISSCFG FAO, 1980) Kode Kode No PENGGOLONGAN SINGKATAN No PENGGOLONGAN SINGKATAN ISSCFG ISSCFG 1 SURROUNDING NETS - 01.0.0 3 TRAWL - 03.0.0 With purse lines (Purse Bottom trawls - 03.1.0 PS 01.1.0 seines) beam trawls TBB 03.1.1 One boat operated purse PS1 01.1.1 otter trawls* OTB 03.1.2 seines Two boats operated pair trawls PTB 03.1.3 PS2 01.1.2 purse seines nephrops trawls TBN 03.1.4 Without purse lines shrimp trawls TBS 03.1.5 LA 01.2.0 (lampara) bottom trawls (not specified) TB 03.1.9 2 SEINE NETS - 02.0.0 Midwater trawls - 03.2.0 Beach seines SB 02.1.0 otter trawls* OTM 03.2.1 Boat or vessel seines SV 02.2.0 pair trawls PTM 03.2.2 Danish seines SDN 02.2.1 shrimp trawls TMS 03.2.3 Scottish seines SSC 02.2.2 midwater trawls (not Pair seines SPR 02.2.3 TM 03.2.9 specified) Seine nets (not specified) SX 02.9.0 Otter twin trawls OTT 03.3.0 Otter trawls (not specified) OT 03.4.9 Pair trawls (not specified) PT 03.5.9 Other trawls (not specified) TX 03.9.0 International Standard Statistical Classification of Fishing Gear (ISSCFG FAO, 1980) Kode Kode No PENGGOLONGAN SINGKATAN No PENGGOLONGAN SINGKATAN ISSCFG ISSCFG 4 DREDGES - 04.00 7 GILLNETS AND ENTANGLING NETS - 07.0.0
Boat dredges DRB 04.1.0 Set gillnets (anchored) GNS 07.1.0
LHP 09.1.0 operated)** Handlines and pole-lines LHM 09.2.0 (mechanized)** Set longlines LLS 09.3.0 Drifting longlines LLD 09.4.0 Longlines (not specified) LL 09.5.0 Trolling lines LTL 09.6.0 Hook and lines (not specified)*** LX 09.9.0 10 GRAPPLING AND WOUNDING - 10.0.0 Harpoons HAR 10.1.0 11 HARVESTING MACHINES - 11.0.0 Pumps HMP 11.1.0 Mechanized dredges HMD 11.2.0 Harvesting machines (not specified) HMX 11.9.0 12 MISCELLANEOUS GEAR**** MIS 20.0.0 13 RECREATIONAL FISHING GEAR RG 25.0.0 14 GEAR NOT KNOWN OR NOT SPECIFIED NK 99.0.0 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2011 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia NOMOR 42/PERMEN-KP/2014 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Jalur Penangkapan Ikan Dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Alat penangkapan ikan di WPP-NRI menurut jenisnya terdiri dari 10 (sepuluh) kelompok, yaitu:
1. jaring lingkar (surrounding nets);
2. pukat tarik (seine nets); 3. pukat hela (trawls); 4. penggaruk (dredges); 5. jaring angkat (lift nets); 6. alat yang dijatuhkan (falling gears); 7. jaring insang (gillnets and entangling nets); 8. perangkap (traps); 9. pancing (hooks and lines); dan 10. alat penjepit dan melukai (grappling and wounding). Kebijakan Penempatan API Pada JPI TERIMA KASIH SEKRETARIAT Jalan Pantai Prigi, Trenggalek 66382 Jawa Timur Telepon (0355) 551147, 551945, 551802 Fax.(0355) 551995
Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan