Anda di halaman 1dari 3

2.2.5.

1 Pengertian Echosounder dan Fungsinya di bidang perikanan


Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman dengan memancarkan pulsapulsa yang teratur dari mulai permukaan air dan kemudian pantulan (gema) echo yang
datang dari dasar laut tersebut didengar kembali.teknik ini digunakan sejak abad ke-20
untuk memberikan informasi berupa gambaran peta-peta di wilayah-wilayah yang ditutupi
perairan dunia. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memanfaatkan gelombang yang
dipancarkan dari dasar perairan yang tersentuh (AlKautsar, et al., 2013).
Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan menggunakan pulsapulsa yang teratur dari permukaan air, kemudian pantulan gema (echo) yang datang dari
dasar laut tersebut di dengar kembali. Teknik ini telah digunakan sejak awal abad 20 untuk
menyediakan informassi tentang kedalaman air amat penting untuk menggambarkan peta
wilayah yang ditutupi perairan dunia. Peta ini membantu kapal untuk berlayar melewati
samudera-samudera dunia dengan aman (Firdaus, 2010).

Gambar cccc Echosounder

(Google Image, 2016).


Echosounder merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman
dengan memancarkan pulsa-pulsa yang teratur mulai permukaan air dan pantulan gema.
Alat navigasi ini digunakan untuk pemetaan batimetri secara konvensional dibawah kapal.
Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan gelombang yang dipancarkan dari dasar perairan
yang tersentuh (Gambar cccc).
2.2.5.2 Komponen echosounder beserta fungsinya
Echosounders tersusun atas beberapa unit dan fungsi-fungsi tertentu yang
membentuk suatu sistem utuh.

Secara umum unit-unit echosounders adalah

sebagai

berikut dan dapat dilihat pada Gambar 5 (Johannes dan Mitson, 1983 dalam Nasution,
2008):

Transmitter

: Membangkitkan gelombang dengan frekuensi

tertentu yangakan

dipancarkan transduser.
Transducer : Membangkitkan gelombang listrik menjadi gelombang suara serta
memancarkannya ke kolom perairan, dan mengubah suara pantul yang diterima
menjadi gelombang listrik kembali. Jenis echosounders pada dasarnya dibedakan

dari karakter transducer.


Receiver-Amplifier
: Merupakan unit elektronik yang paling rumit dalam
echosounders, berfungsi mengolah gelombang yang diterima transducer agar

berbeda pada tingkat yang tepat sebelum diolah lebih lanjut.


Display/Recorder : Menampilkan sinar pantul dari perairan dan menggambarkan
keadaan perairan yang diobservasi.
Menurut Mac Lennan dan Simmonds (1992), echosounder memiliki empat komponen

utama yang membentuk suatu sistem sehingga echosounder dapat berfungsi dengan baik.
Komponen komponen tersebut adalah :
a Transmitter
listrik

dengan

berfungsi
frekuensi

untuk menghasilkan

tertentu

yang

pulsa

selanjutnya

akan

dipancarkan oleh transducer.


b Transducer
:
berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi suara dan sebaliknya
c Receiver :
berfungsi sebagai penerima echo dari objek
yang memantulkan gelombang suara dari transducer
d Display/Recorder :
berfungsi sebagai pencatat hasil echo
dan menampilkan dalam bentuk gambar.

Pada umumnya echosounder terdiri dari empat komponen, yaitu :


1. Transmitter
2. Transducer

: merupakan komponen yang berfungsi membangkitkan energi berupa


listrik.
: merupakan komponen yang berfungsi mengubah energi listrik
menjadi pulsa suara yang dipancarkan ke air, pada alat ini juga
echo yang diterima berupa pulsa suara dirubah kembali menjadi

3. Receiver

pulsa listrik.
: merupakan komponen yang berfungsi memperkuat pulsa listrik yang
masih lemah yang datang dari transducer sampai dapat dicatat atau

4. Display

ditayangkan.
: merupakan komponen yang berfungsi menampilkan dan
menggambarkan keadaan perairan yang diobservasi.

Al Kautsar, Muhammad, Bandi S., dan Haniah. 2013. Aplikasi Echosounder Hi-Target HD
370 Untuk Pemeruman di Perairan Dangkal (Studi Kasus : Perairan Semarang).
Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal
Geodesi Undip. Volume (2)4:228.

Firdaus M. Lutfi. Kazuhiro Norisuye. Yusuke Nakagawa. Seiji Nakatsuka. Yoshiki Sohrin.
2008. Dissolved and labile particulate Zr, Hf, Nb, Ta, Mo and W in the western North
Pacific Ocean Journal of Oceanography.Volume 64, Issue 2, PP 24725.
MacLennan and Simmonds. 1992. Fisheries Acoustics Theory and Practice. Oxford :
Blackwell Science.
Nasution, Ahmad Parwis. 2008. Deteksi Sebaran Ikan pada Kolom Perairan Dengan
Menggunakan Metode Hidroakustik Integrasi Kumulatif Di Kecamatan Sumur,
Pandeglang Banten. Skripsi Undip. FPIK Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai